

Apa itu Meteran Listrik? Ini Fungsi dan Cara Mudah Membacanya
By Tim Blog Amartha - 30 Mar 2025 - 3 min membaca
Hampir setiap rumah di Indonesia tentunya memiliki meteran listrik atau kWh meter.
Alat satu ini punya fungsi penting untuk mengukur konsumsi energi listrik yang kamu gunakan dan menjadi dasar perhitungan jumlah tagihan listrik yang harus dibayar.
Walaupun keberadaan alat ini cukup familiar di tengah kehidupan sehari-hari, masih banyak yang belum mengerti fungsi lengkapnya hingga cara menghitungnya.
Untuk itu, artikel berikut akan mengupas lebih lanjut tentang alat ini agar kamu bisa mengenal lebih dalam mengenai penggunaannya. Yuk, simak bersama-sama!
Apa itu Meteran Listrik?
Sebagai sumber energi yang paling banyak dimanfaatkan saat ini, listrik telah menjadi bagian dari kebutuhan primer masyarakat Indonesia.
PLN sebagai perusahaan listrik negara menjadi penyuplai utama untuk kebutuhan ini. PLN melakukan pemantauan arus dan penggunaan listrik masyarakat menggunakan alat yang disebut meteran listrik, yang merupakan perangkat untuk mengukur jumlah konsumsi listrik yang digunakan oleh pelanggan.
Dengan kata lain, alat ini berguna dalam pengukuran penggunaan listrik dalam suatu rumah. Alat ini akan bekerja dengan mencatat besaran konsumsi listrik dalam kWh atau satuan kilowatt per jam.
Melihat fungsinya yang begitu penting, maka tidak hanya rumah saja yang wajib memasang alat ini. Melainkan semua bangunan yang memiliki sambungan listrik wajib melakukan pemasangan.
Fungsi Meteran Listrik untuk Pemantauan Penggunaan Listrik
Seperti yang kamu ketahui, kWh meter memiliki fungsi utama dalam mengukur penggunaan listrik sebagai dasar perhitungan tagihan.
Akan tetapi, selain fungsi itu, masih ada fungsi lain yang tak kalah penting dan dimiliki oleh alat ini.
Apa saja fungsi meteran listrik tersebut? Ini dia jawabannya.
1. Mendeteksi Penggunaan Listrik Tidak Wajar
Meteran listrik juga bisa mendeteksi adanya penggunaan listrik tidak wajar. Misalnya saja, ketika listrik mengalami kebocoran atau penggunaan dayanya yang meningkat secara tiba-tiba.
Meteran yang telah dibekali dengan fungsi smart meter biasanya dengan cepat mendeteksi hal ini dan akan mengirim data secara otomatis ke PLN untuk deteksi lebih lanjut adanya masalah.
2. Mengetahui Jumlah Sisa Token Listrik
Jika kamu termasuk pengguna listrik prabayar, meteran listrik berguna untuk menunjukkan sisa jumlah token listrik yang dipakai melalui lampu indikator berwarna hijau, kuning atau oranye, dan merah.
Warna hijau menunjukkan sisa pulsa masih mencukupi atau dalam batas normal, lampu kuning mengindikasikan adanya kerusakan meteran, sementara lampu merah yang berkedip-kedip menandakan token akan habis.
3. Membatasi atau Memutus Daya Listrik
Di Indonesia, jumlah daya listrik yang umumnya digunakan adalah sekitar 450 VA hingga 6600 VA. Fungsi meteran listrik di sini akan melakukan pembatasan supaya jumlah listrik yang dikonsumsi tak melebihi jumlah konsumsi seharusnya.
Tapi, selain itu, ketika terjadi masalah pada sambungan listrik, meteran juga dapat kamu gunakan untuk memutus daya listrik agar tidak sampai membahayakan instalasi listrik di rumah.
4. Mendorong Efisiensi Penggunaan Listrik
Meteran listrik akan mendorong setiap penggunanya untuk lebih sadar akan jumlah konsumsi listrik yang digunakan.
Hal ini bisa mendorong efisiensi penggunaan sehingga akan membantu kamu lebih hemat listrik dan menghindari pemborosan.
Jenis-jenis Meteran Listrik dan Fungsinya
Seiring perkembangan zaman, kWh meter terus mengalami perkembangan sehingga tidak terbatas pada satu jenis saja. Jenis-jenis ini pun bisa digolongkan sesuai dengan cara penggunaan dan pengukurannya.
Yuk, kenali masing-masing jenis tersebut lewat penjelasan berikut.
1. Meteran Analog
Meteran listrik analog adalah jenis meteran tradisional yang paling lama digunakan di Indonesia. Meteran ini memiliki roda putar yang menunjukkan jumlah konsumsi listrik dalam kWh.
Umumnya, jenis ini banyak dipakai oleh pelanggan yang menggunakan sistem pascabayar. Dengan sistem ini, pencatatan dan penghitungan besar daya akan dilakukan secara manual. Kadang kala, perhitungannya juga kurang akurat bila dibandingkan jenis yang lain.
2. Meteran Digital
Jenis berikutnya adalah meteran listrik digital yang memiliki cara penggunaan lebih modern daripada analog. Cara kerjanya menggunakan sensor elektronik dalam menghitung secara otomatis penggunaan listrik.
Meteran ini juga lebih mudah dibaca dengan tingkat akurasi lebih tinggi. Hanya saja, dari segi harga jenis ini lebih mahal dari analog.
3. Meteran Prabayar
Meteran listrik prabayar disebut juga dengan meteran pulsa. Pengguna perlu melakukan pengisian pulsa terlebih dulu agar listrik bisa digunakan. Jika saldo habis, listrik otomatis terputus secara otomatis.
Jenis ini memberikan sistem yang lebih fleksibel karena kamu hanya perlu membayar sejumlah saldo sesuai dengan konsumsi listrik yang digunakan.
4. Smart Meter
Smart meter termasuk jenis meteran listrik yang telah dibekali dengan teknologi mutakhir untuk mengukur konsumsi listrik secara otomatis.
Jenis ini juga lebih “pandai” dalam memberitahu pengguna jika konsumsi listrik berlebihan atau tidak wajar. Melalui fungsinya ini, kamu bisa lebih cepat dan efisien dalam mengatasi gangguan pada sambungan.
Cara Menghitung Meteran Listrik
Mengetahui cara menghitung konsumsi dan biaya listrik sangatlah penting supaya kamu bisa menaksir dengan akurat berapa biaya yang perlu dikeluarkan untuk penggunaan listrik tiap bulannya.
Caranya tidaklah sulit, cukup ikuti langkah-langkah yang dijelaskan di bawah ini.
1. Cara Menghitung Konsumsi Listrik
Cara menghitung meteran listrik untuk mengetahui besaran konsumsi daya bisa dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:
Konsumsi listrik = daya (watt) x waktu (jam) : 1000
Contohnya, jika sebuah alat elektronik memiliki daya listrik sebesar 3000 watt yang digunakan selama 15 jam sehari, bisa diketahui besar konsumsi listriknya adalah:
Konsumsi listrik = 3000 x 15 : 1000 = 45 kWh.
2. Cara Menghitung Biaya Listrik
Menghitung biaya listrik bisa dilakukan dengan mengalikan konsumsi listrik dengan tarif yang berlaku. Gunakanlah rumus berikut:
Biaya listrik = konsumsi listrik (kWh) x tarif listrik (Rp/kWh)
Misalnya, konsumsi listrik kamu adalah sebesar 45 kWh dan tarif per kWh sebesar Rp2.000, maka biaya listriknya bisa dihitung dengan cara:
45 x 2000 = Rp92.000.
Cara Cek Nomor Meteran Listrik
Belum banyak masyarakat yang tahu jika nomor meteran harus diingat dengan baik karena itu termasuk ID pelanggan. Nomor tersebut juga akan kamu gunakan untuk membeli token dan membayar tagihan.
Nah, bagaimana cara membaca nomor ID?
Mudah saja, kamu hanya perlu memeriksa barcode yang ada di meteran. Akan ada 11 sampai 12 digit angka dalam barcode tersebut. Simpan atau hafalkan baik-baik nomor yang tertera karena akan sangat berguna sewaktu-waktu.
Selain melihat barcode yang ada di meteran listrik, Anda juga dapat mengecek nomor meteran listrik dengan cara lain, seperti:
- Cek di struk pembayaran listrik
- Cek melalui aplikasi PLN Mobile
- Hubungi call center PLN di nomor 123
- Hubungi media sosial PLN
- Datang langsung ke kantor PLN
Isi Token Listrik dan Dapatkan Kesempatan Raih Penghasilan Jutaan bersama AmarthaLink!
Kehabisan token listrik saat tengah malam tidaklah mengenakkan. Tapi, masalah semacam ini bisa kamu atasi dengan mudah hanya dengan membeli token listrik di AmarthaLink lewat aplikasi AmarthaFin.
Di AmarthaLink, kamu cukup melakukan pembelian dengan masukkan nomor meteran listrik atau ID. Pilih nominal yang diinginkan, cek konfirmasi pembayaran, dan masukkan PIN AmarthaFin untuk selesaikan transaksi. Cara mudah isi token listrik secara praktis.
Kabar gembiranya, kamu juga bisa raih keuntungan besar bersama AmarthaLink! Nikmati kemudahan berjualan produk token listrik, top up e-wallet, pulsa & paket data, bayar tagihan, hingga voucher game.
Dengan harga produk digital yang lebih murah, untung yang didapat bisa mencapai ratusan juta! Coba sekarang juga dengan download aplikasi AmarthaFin dan gapai kesuksesan finansial lebih besar!
Artikel Terbaru
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG
