large_aset lancar apa saja

medium_aset lancar apa saja

small_aset lancar apa saja

thumbnail_aset lancar apa saja

aset lancar apa saja

Aset Lancar Apa Saja? Kenali Jenis, Contoh, dan Manfaatnya

large_Dividen adalah

medium_Dividen adalah

small_Dividen adalah

thumbnail_Dividen adalah

Dividen adalah

Dividen Adalah Keuntungan Investor: Simak Pengertian, Jenis dan Cara Mendapatkannya

large_bulan inklusi keuangan

medium_bulan inklusi keuangan

small_bulan inklusi keuangan

thumbnail_bulan inklusi keuangan

bulan inklusi keuangan

Mengenal Apa Itu Bulan Inklusi Keuangan: Pahami dan Wujudkan Akses Keuangan untuk Semua!

large_front-view-businessman-with-colorful-cones-representing-growth.jpg

medium_front-view-businessman-with-colorful-cones-representing-growth.jpg

small_front-view-businessman-with-colorful-cones-representing-growth.jpg

thumbnail_front-view-businessman-with-colorful-cones-representing-growth.jpg

Aset Produktif

Apa Itu Aset Produktif? Berikut Contoh dan Manfaatnya!

large_infografis-perempuan-dalam-pembangunan-ekonomi-indonesia.png

medium_infografis-perempuan-dalam-pembangunan-ekonomi-indonesia.png

small_infografis-perempuan-dalam-pembangunan-ekonomi-indonesia.png

thumbnail_infografis-perempuan-dalam-pembangunan-ekonomi-indonesia.png

infografis-perempuan-dalam-pembangunan-ekonomi-indonesia.png

Mitra

Cerita Mitra

Teknologi dan Inovasi

Produk Terbaru Bisnis

Produk Terbaru Pendana

Produk Terbaru Mitra

Promo

Promo Mitra

Promo Pendana

Pendana

Keuangan

Gaya Hidup

Bisnis

Leadership & People Experience

Galeri Acara

Siaran Pers

Tentang Amartha

Home

Tips Bisnis

AmarthaLink

Infografis Perempuan dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia

Amartha x Pijak Bumi: Langkah Awal Perubahan dari Investasi Anda

Investasi Pertama di Celengan, Dapat Voucher Pulsa Rp50.000!

Ajak Anggota Majelis Investasi, Dapatkan Bonus Poket Hingga Rp5.000 per Mitra!

Baru Gabung di AmarthaLink? Ini dia Checklist Wajib Agen Baru, Penting Sebelum Mulai Jualan!

Bangun Desa Lewat Pendidikan, Amartha.org Komitmen Salurkan Rp10 Miliar Beasiswa Bagi Pelajar di Daerah

large_the-future-of-financial-product-and-risk-management.jpeg

medium_the-future-of-financial-product-and-risk-management.jpeg

small_the-future-of-financial-product-and-risk-management.jpeg

thumbnail_the-future-of-financial-product-and-risk-management.jpeg

the-future-of-financial-product-and-risk-management.jpeg

<h3><em><strong> It is just recently, the World went upside down. Fintech becomes a magic wand. Through technology innovation and smart utilization of data, credit underwriting emerges from its dark ages.  </strong></em></h3>



<p>Ten years ago, when you go to the bank and apply for a loan, they will judge you based on your 5-Cs. </p>



<h2><strong>Character</strong></h2>



<p>The first C is character, reflected from your credit history with <em>other banks</em>. When you have a bad credit history in the past, you're doomed! </p>



<h2><strong>Capacity </strong></h2>



<p>The second C is capacity, seen from your debt-to-income ratio. If you are an aspiring entrepreneur who just got 10x order volume from a client and need a bridging loan, but your <em>current income</em> doesn't justify the ratio, then most likely the bank will usher you to the exit right away. Bye-bye Bob, see you when you get richer!</p>



<h2><strong>Capital</strong></h2>



<p>The third C is capital, you need to prove that you have <em>enough money</em> already to apply for loan. Read it twice! I recalled back then there was a big bank with an umbrella as a logo--then people start talking that a bank is actually someone who lend you an umbrella during a sunny day and take it back when the rain comes. Shortly after, that bank change the logo into an "arc". You know which bank I am talking about. I was the alumni of that bank :)</p>



<h2><strong>Collateral</strong></h2>



<p>The next C is collateral. Yes, you must have an asset way much bigger than the loan you applied. You have to be rich before you can borrow money. </p>



<h2><strong>Condition</strong></h2>



<p>And the final C is condition, as evidenced by the true intention of you applying for a loan.</p>



<p>With such complexities and paradox, not to mention the super tight regulatory requirement surrounding it, banks will never serve its philosophical purpose as an intermediary, bridging those with excess of liquidity and the one who has shortage of money but aspire to earn more with help of a loan. The dilemma that last for decades and prevent the dreams of shared prosperity and financial inclusion.</p>



<p>It is just recently, the World went upside down. Fintech becomes a magic wand. Through technology innovation and smart utilization of data, credit underwriting emerges from its dark ages. These days, creditworthiness is no longer be judged based on traditional data and 5Cs per se, but also utilising so called alternative data points, in which behavioural analysis of customers become the key. </p>



<p>From the brand of coffee you choose up to the Google map tracking of where you move during the past three months can indicate your social score, which corresponds to the trustworthiness of you--and eventually linked to your probability of default when you are given a loan.</p>



<p>The future of credit assessment will also be less invasive and less intimidating. You will see no more a credit officer summon you to their office and ask you to bring bundles of docs, before they make an authoritarian decision whether they want to approve or reject your application.</p>



<p>Shortly in our life time, God willing--amen! When you need pocket money and go to an ATM, just right after you identify yourself via face recognition or biometric and waiting for the machine to dispense the money, the bank will prepare a credit line for you on its backend, and in 15 seconds you will be offered loan products fit to your personalised life style. Then a super app will tell you when to do maintenance of your car, along with an alternative of upgrade to a newer car with approved credit line from various options of leasing companies, without you even applying.</p>



<p>All those features comes with a price, whether or not you are willing to share your data. Therefore, it is now more important than ever that everyone of us starts raising awareness about privacy and data protection, understand your rights and the risk of sharing your digital footprint, and make sure that your data is accessed and distributed lawfully. Welcome to the future!<br></p>

The Future of Financial Product and Risk Management

small_pentingnya-pencatatan-keuangan-bagi-pelaku-usaha-umkm.jpeg

thumbnail_pentingnya-pencatatan-keuangan-bagi-pelaku-usaha-umkm.jpeg

pentingnya-pencatatan-keuangan-bagi-pelaku-usaha-umkm.jpeg

<p>Ibu Martha mempunyai modal usaha Rp 10 juta yang didapatkan dari hasil pinjaman. Modal tersebut digunakan untuk beli alat usaha dan bahan makanan.</p>



<p>Awal pembukaan, usaha Ibu Martha sangat ramai. Namun hal itu hanya sementara saja. Tiga bulan setelahnya, Ibu Martha terpaksa menutup kios yang ia sewa di pasar.&nbsp;</p>



<p>Apa yang salah dengan usaha Ibu Martha? Tak disangka, selama ini Ibu Martha tidak melakukan pencatatan keuangan. Ia tidak pernah mencatat berapa pendapatan dan pengeluaran, siapa yang belum dan atau sudah membayar.</p>



<p>Cerita ini mungkin saja akan terjadi pada kamu, apalagi jika ingin menjalankan bisnis. Nah, ada 3 hal penting untuk melakukan pencatatan keuangan bagi pelaku UMKM.</p>



<h3><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Mengetahui Perkembangan Usaha</span></strong></h3>



<p>Dengan melakukan pencatatan keuangan, kamu akan mengetahui perkembangan usaha yang sedang dijalani. Apakah kondisi keuangan kamu sedang meningkat, turun, atau dalam keadaan stabil?</p>



<h3><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Sarana Pengambilan Keputusan</span></strong></h3>



<p>Catatan keuangan dapat dijadikan sebagai sarana pengambilan keputusan dalam menjalankan bisnis. Bila bisnis yang dijalankan mengalami penurunan, maka kamu bisa mengambil keputusan lain seperti misalnya memberi promo, meningkatkan rasa, membuat varian baru, atau mengubah kemasan.</p>



<h3><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Sebagai perhitungan pajak</span></strong></h3>



<p>Sebagai pelaku UMKM dan warga negara yang baik, kamu harus wajib melapor dan membayar pajak dari bisnis yang tengah dikelola. Proses lapor dan bayar pajak dapat dihitung dari catatan keuangan yang selama ini sudah kamu tulis.&nbsp;&nbsp;</p>



<h2><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Cara Mencatat Keuangan untuk UMKM&nbsp;</span></strong></h2>



<p>Setelah mengetahui manfaat melakukan catatan keuangan, apakah kamu tertarik untuk mulai melakukan pencatatan keuangan?&nbsp;</p>



<p>Cara paling mudah untuk melakukan pencatatan adalah memiliki buku tersendiri atau membuatnya di komputer.&nbsp;</p>



<p>Kalau kamu tidak mengetahui bahasa Akuntansi, kamu bisa memulainya dengan bahasa yang kamu mengerti.&nbsp;</p>



<p>Berikut contoh catatan keuangan yang bisa Anda tiru. Selamat mencoba!</p>



<h3><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Catatan Keuangan Usaha Ibu Martha</span></strong></h3>



<figure class="wp-block-table"><table><tbody><tr><td><strong>Uraian</strong></td><td><strong>Pemasukan</strong></td><td><strong>Pengeluaran</strong></td><td><strong>Saldo</strong></td></tr><tr><td>Saldo Awal</td><td></td><td></td><td>Rp5.000.000</td></tr><tr><td>Beli bahan-bahan</td><td>–</td><td>Rp1.000.000</td><td>Rp4.000.000</td></tr><tr><td>Penjualan tgl 1</td><td>Rp525.000</td><td>–</td><td>Rp4.525.000</td></tr><tr><td>Penjualan tgl 2</td><td>Rp620.000</td><td>–</td><td>Rp5.145.000</td></tr></tbody></table></figure>



<p>Sebagai solusi pencatatan keuangan yang praktis dan mudah, kamu bisa menggunakan fitur <strong>Catatan Keuangan </strong>yang ada di aplikasi<strong> Amartha+.</strong></p>



<p><strong>Amartha+ </strong>adalah aplikasi yang dibuat khusus untuk mitra usaha Amartha. Di aplikasi ini, mitra usaha dapat melakukan pencatatan keuangan bisnis, menabung, dan jual beli kebutuhan usaha.</p>



<h2><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">Kenapa Pakai Catatan Keuangan di Amartha+?</span></strong></h2>



<h3><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">1. Laporan Keuangan Bisnis Aman dan Akurat</span></strong></h3>



<p>Catatan keuangan membantu Ibu agar dapat melakukan pencatatan uang yang keluar dan masuk tanpa harus khawatir buku kasbon kertasnya hilang, rusak, atau mungkin Ibu lupa catatannya.</p>



<h3><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">2. Bisa Tagih Hutang Dengan Mudah dan Cepat</span></strong></h3>



<p>Di aplikasi Amartha+ ada fitur pengingat utang. Ibu tidak perlu khawatir jika pembeli tidak membayar atau terlambat membayar utang. Di aplikasi ini, Ibu bisa ingatkan pembeli&nbsp; melalui SMS atau WA.</p>



<h3><strong><span class="has-inline-color has-vivid-purple-color">3. Hitung Keuntungan Dengan Cepat</span></strong></h3>



<p>Catatan keuangan ini membantu Ibu untuk mengetahui pengeluaran, pemasukan dan keuntungan bisnis yang dijalankan sehingga Ibu bisa mengetahui perkembangan bisnis kedepannya.</p>



<p>Yuk segera catat keuangan Ibu di Amartha+, Rajin Catat di Amartha+, Usaha Makin Mulus!</p>







<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://play.google.com/store/apps/details?id=com.amarthaplus.amarthabeyond" style="border-radius:50px">Download Amartha+</a></div>
</div>



<p></p>

Pentingnya Pencatatan Keuangan Bagi Pelaku Usaha UMKM

Infografis Perempuan dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia

Share

Artikel Terbaru

Kategori Artikel

Artikel Sebelumnya

Artikel Selanjutnya