

Mengenal 3 Tipe Investor, Kamu yang Mana?
By Tim Blog Amartha - 24 Jan 2024 - 3 min membaca
Investor merupakan sebutan bagi orang yang menanam sejumlah modal untuk memperoleh keuntungan. Investor pun tak hanya terdiri dari satu tipe saja, namun tiga tipe, yakni konservatif, moderat, dan agresif. Lantas, tipe investor manakah kamu?
Untuk mengetahuinya, kamu perlu memahami ketiga tipe tersebut beserta kekurangan, kelebihan, dan contohnya. Tak perlu khawatir kalau belum paham karena kamu bisa menyimak ulasannya di bawah ini.
Tipe Investor Konservatif
Investor tipe pertama adalah konservatif atau risk averse. Sesuai namanya, orang-orang yang berada di tipe ini akan mencari jenis instrumen investasi yang cenderung aman. Jadi, instrument tersebut memiliki profil risiko rendah dan tidak terlalu fluktuatif.
Investor jenis ini tidak masalah jika memperoleh keuntungan yang kecil saat berinvestasi selama risikonya tidak tinggi. Hal ini disebabkan investor tersebut tak mengutamakan hasil, namun keamanan. Jadi selama ia tidak rugi, maka ia akan menerima hasilnya meskipun tidak sebesar instrumen investasi lainnya.
Sekilas jenis investor ini memiliki keuntungan. Namun layaknya jenis lainnya, ada juga kekurangan dari investor ini. Berikut selengkapnya.
Keuntungan Investor Konservatif
Ada beberapa keuntungan investor konservatif. Ini di antaranya.
1. Lebih Hati-Hati
Investor konservatif akan lebih hati-hati dalam memilih jenis instrumen yang dipilih. Bahkan, ia akan mempertimbangkan instrumen mana yang memiliki risiko paling rendah untuk ia pilih dengan baik.
2. Lebih Aman
Tipe investor ini akan lebih aman dalam berinvestasi. Jadi, ia cenderung mengalami kerugian lebih sedikit daripada yang lainnya. Hasil yang diperoleh pun cenderung stabil. Hal ini membuat investor konservatif bisa memperkirakan keuntungan yang diperoleh dengan lebih mudah.
3. Cocok untuk Pemula
Jika ada orang yang baru memulai investasi, maka jenis investor ini cocok baginya. Dengan demikian, orang tersebut bisa terus memperdalam ilmunya tentang investasi tanpa harus mengalami banyak kerugian.
Kekurangan Investor Konservatif
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, investor konservatif memiliki berbagai kekurangan. Simak beberapa di antaranya dalam artikel ini untuk kamu pertimbangkan.
1. Imbal Hasil Lebih Sedikit
Selaras dengan pembahasan di atas, keuntungan atau imbal hasil yang diperoleh jenis investor ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan lainnya. Hal ini diakibatkan rendahnya risiko investasi berbanding lurus dengan sedikitnya keuntungan yang didapatkan.
2. Kurangnya Daya Analisis
Investasi yang berisiko akan membuat para investornya lebih menganalisis langkah yang akan ia ambil. Namun karena risiko instrumen yang dipilih oleh para investor konservatif rendah, maka mereka pun tak terlalu menganalisis setiap langkahnya lebih jauh. Hal ini membuat pengalaman analisa di bidang investasi pun menjadi berkurang.
Baca Juga: Kesalahan Investor Pemula Saat Melakukan Investasi
Tipe Investor Moderat
Jenis investor yang kedua adalah moderat. Selaras dengan namanya, jenis investor ini telah memiliki keberanian lebih untuk memilih instrumen investasi dengan risiko medium. Artinya, risiko yang diambil lebih tinggi daripada investor konservatif namun masih lebih rendah jika dibandingkan dengan investor lainnya, yaitu agresif.
Jenis investor ini sudah mulai memahami akan prinsip high risk, high return dalam investasi. Bagaimanapun juga, mereka akan mempertimbangkan kerugian yang bisa ia peroleh jika berinvestasi dengan instrumen yang lebih berisiko.
Jenis investor ini akan mulai berinvestasi di berbagai instrumen microfinance marketplace seperti Amartha. Jenis instrumen ini akan memberi keuntungan 15% flat per tahun bagi mereka yang ingin berinvestasi untuk mendukung perempuan pengusaha mikro.
Seperti jenis-jenis lainnya, investor moderat memiliki berbagai keuntungan dan kekurangan. Berikut penjelasan selengkapnya.
Keuntungan Investor Moderat
Ada dua keuntungan investor moderat. Ini ulasannya.
1. Lebih Bijaksana
Tipe investor kedua ini cenderung lebih bijaksana. Hal ini disebabkan mereka sudah mulai berani mengambil risiko namun tetap mempertimbangkan kerugian yang bisa dialaminya sehingga mengambil jalan tengahnya.
Untuk mendukung kebijaksanaannya, jenis investor ini akan melakukan berbagai tahapan untuk memilih instrumen yang tepat baginya. Tahapan ini dimulai dari analisis beragam instrumen yang tersedia, melakukan kalkulasi, hingga mempertimbangkan instrument dengan risiko serta potensi 50/50.
2. Wawasan Lebih Luas
Jenis investor ini cenderung memiliki banyak bahan bacaan terkait investasi untuk membantunya membuat keputusan. Hasilnya, mereka akan memiliki wawasan yang lebih luas terkait berbagai jenis instrumen yang tersedia lengkap dengan masing-masing risikonya.
Kekurangan Investor Moderat
Sayangnya, jenis investor ini juga tak lepas dari kekurangan. Inilah penjelasannya
1. Memakan Waktu Terlalu Lama
Jenis investor ini cenderung memakan waktu lebih lama untuk membuat keputusan dalam berinvestasi. Hal ini disebabkan mereka perlu melakukan banyak pertimbangan dulu demi menentukan jenis investasi yang menurutnya memberikan risiko medium dengan keuntungan yang lumayan menjanjikan.
2. Kehilangan Momentum
Buntut dari waktu yang terlalu lama ini adalah kehilangan momentum. Artinya, para investor ini kerap tertinggal waktu terbaik untuk mulai berinvestasi.
Tipe Investor Agresif
Jenis investor selanjutnya adalah agresif atau pengambil risiko (risk taker). Investor jenis inilah yang lebih berani dalam mengambil jenis instrumen yang berisiko dan siap menghadapi konsekuensi dari keputusan yang ia buat.
Orang-orang yang termasuk investor agresif akan berani menanam modal yang besar dalam instrumen dengan risiko tinggi. Tipe instrumen yang diambil pun akan lebih spesifik, seperti pada perusahaan teknologi tertentu hingga start up.
Investor jenis ini umumnya telah berpengalaman di bidang investasi sehingga memiliki berbagai keuntungan. Bagaimanapun juga, mereka tetap bisa memiliki kekurangan. Berikut penjelasannya.
Keuntungan Investor Agresif
Ada dua keuntungan investor agresif. Ini penjelasan singkatnya.
1. Keuntungan Berlipat Ganda
Di atas telah disebutkan bahwa investor agresif akan menanam modalnya di berbagai perusahaan. Jika suatu hari nanti perusahaan tersebut mengalami perkembangan pesat hingga mendunia, maka para investor tersebut akan memperoleh keuntungan yang berlipat ganda.
2. Lebih Dibanggakan
Investor agresif inilah yang lebih dibanggakan di kalangan investor lainnya. Bahkan, investor agresif juga akan dibanggakan oleh perusahaan yang memperoleh modal darinya. Hal ini disebabkan oleh keberaniannya dalam mengambil risiko demi memperoleh keuntungan yang berlipat ganda
Kekurangan Investor Agresif
Sama dengan keuntungannya, secara garis besar investor agresif juga memiliki dua kekurangan. Berikut uraiannya.
1. Kerugian yang Besar
Risiko mengalami kerugian yang besar akan selalu menghantui para investor agresif. Maka dari itu, mereka perlu memiliki daya analisa yang kuat sebelum melangkah. Hal ini membuat para investor pemula tak cocok dengan jenis ini karena belum bisa menganalisis sejauh itu.
2. Waktu Lama
Para investor agresif cenderung membutuhkan waktu yang lama agar bisa balik modal. Jadi, jenis ini tak cocok bagi para investor yang segera ingin modal cepat kembali.
Jadi, kamu termasuk tiga tipe investor yang mana? Jika kamu sudah yakin untuk melakukan investasi, kamu bisa mulai dengan pendanaan di microfinance marketplace Amartha dan dapatkan keuntungan imbal hasil hingga 15% flat per tahun mulai dari modalin Rp100.000 aja.
Yuk download dan mulai pendanaan sekarang!
Download aplikasi Amartha di Android
Download aplikasi Amartha di iOS
Artikel Terbaru
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG
