icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / Meniru Gaya Hidup 4 Sosialpreneur Sukses Dunia
icon-lang
icon-lang

Meniru Gaya Hidup 4 Sosialpreneur Sukses Dunia

By Team Amartha Blog - 26 Feb 2020 - 3 min membaca

Sejatinya hal pertama yang harus kamu ketahui jika ingin menjadi seorang sosialpreneur adalah peduli akan lingkungan sekitar. Seperti yang dilakukan 4 sosialpreneur sukses di dunia ini.

Bagi yang belum tahu, sosialpreneur adalah seseorang yang menjalankan bisnisnya tidak hanya untuk tujuan finansial saja, namun lebih kepada pemberian dampak positif pada kehidupan sosial masyarakat dan lingkungan. Untuk memulai bisnis ini kamu membutuhkan proses, komitmen, hingga persiapan yang matang. Nah, berikut para sosialpreneur sukses di dunia yang mungkin saja bisa kamu jadi motivasi untuk segera memulai bisnismu.

Menyediakan Air Bersih ala Scott Harrison

“Suatu hari saya pergi ke Punta Del Esta (Uruguay), dan menyadari bahwa saya punya segala hal yang membuat saya senang, namun mereka (penduduk lokal) tidak memilikinya,” ungkap founder dari Charity: Water, Scott Harrison. Ungkapan tersebut ternyata mengawali keterlibatannya pada social investment.

Harrison melihat problem dari masyarakat Punta Del Esta sebagai sebuah peluang untuknya beramal. Dalam usahanya untuk mewujudkan air bersih bagi masyarakat, Harrison rela menghubungi 15.000 orang untuk dimintanya sebagai investor. Kini usaha tersebut membawa impact gemilang, Charity: Water telah membantu mendistribusikan air bersih ke lebih dari 10 juta orang di seluruh dunia.

Berteman dengan Cacing ala Tom Szaky

Ilustrasi Tom Szaky

Apa yang kamu lihat dari seekor cacing? Tom Szaky memandangnya sebagai sebuah ide usaha. Ia tidak memulai usahanya sebagai seseorang yang telah memiliki banyak pengalaman, sebab saat itu ia masih berstatus sebagai seorang mahasiswa tanpa income. Untuk memulai usahanya Szaky harus meminjam uang dari keluarga dan temannya sebanyak 20.000 USD.

Setelah memutuskan drop out dari Princeton University, Szaky berfokus pada bisnis impact investment-nya di bidang lingkungan. Ia mendapatkan modal venture dari Suman Sinha sebanyak 2.000 USD, dan pupuk cacing pertamanya berhasil dipasarkan dengan kemasan botol soda bekas.

Awalnya ia memasarkan usahanya tersebut secara mandiri, dari satu kebun ke kebun lain. Usaha ini terus dirintisnya karena ia percaya bahwa lingkungan membutuhkan pupuk organik untuk menjaga kestabilan. Pada tahun 2004 Szaky mendirikan sebuah perusahaan daur ulang sampah bernama Terracycle.

Terracycle berhasil mengubah sampah menjadi produk baru yang lebih segar dipandang. Pada website resminya, Terracycle telah berhasil mengumpulkan uang lebih dari 44 juta USD untuk keperluan disumbangkan. Uang tersebut didapat dari penjualan produk-produk daur ulang.

Bagi-bagi sepatu gratis ala Blake Mycoskie

Source : CGTN America

Pernah mendengar slogan One For One? Slogan khas Toms Shoes ini bermula dari kegelisahan pendirinya akan kemiskinan di Argentina. Blake Mycoskie adalah seorang sosialpreneur muda yang mendapatkan ide usahanya saat berlibur ke Argentina. Pada tahun 2006 Blake Mycoskie pergi liburan untuk menemui temannya, dalam perjalanan ini ia melihat sebuah fenomena yang akhirnya mengubah hidupnya.

Dalam perjalanan ini Blake melihat anak-anak di Argentina tidak menggunakan alas kaki, hingga kaki mereka luka dan lecet. Ia melihat permasalahan sosial tersebut sebagai tantangan yang memanggilnya untuk melakukan perubahan. Tom Shoes pun lahir untuk menjawab tantangan tersebut. Konsep Tom Shoes adalah setiap satu pasang sepatu yang terjual akan membantu satu anak di Argentina untuk memperoleh sepasang sepatu juga. Hingga hari ini Blake melalui Tom shoes telah berhasil menyalurkan lebih dari 96 juta pasang sepatu untuk anak-anak miskin di seluruh dunia.

Berbagi ilmu ala Kathy Wong

Source : The Altruistic Traveller

Meski tidak lagi berusia muda, seorang sosialpreneur asal Australia ini sangat menginspirasi banyak orang. Kathy adalah pendiri Moeloco Flips Flop, yakni perusahaan sandal di mana setiap keuntungan yang diperoleh dari penjualan sepasang sandal akan membantu anak-anak di negara berkembang untuk mendapatkan alas kaki. Melalui website resminya Moeloco menulis telah berhasil memberi impact terhadap lebih dari 8.000 ribu anak di seluruh dunia.

Ia juga tidak segan-segan mengajarkan anak-anak muda secara langsung untuk menyalurkan minat dan passion-nya di dunia sosial. Kathy juga mengembangkan gerakan Moeloco Youth untuk mempersiapkan generasi muda yang ingin menjadi seorang sosialpreneur.

Tags:

Artikel Terkait

Tabungan pendidikan anak

Jangan Tunda! Siapkan Tabungan Pendidikan Anak Mulai Sekarang

Keuangan
menabung 10 ribu setahun dapat berapa

Menabung 10 Ribu Setahun Dapat Berapa? Yuk, Hitung Hasilnya!

Keuangan
menabung 10 ribu setahun dapat berapa

Menabung 10 Ribu Setahun Dapat Berapa? Simak di Sini!

Keuangan
dampak kenaikan PPN 12 persen

Apa Dampak Kenaikan PPN 12 persen dan Pengaruhnya Terhadap Ekonomi UMKM?

Keuangan

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://access.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png