

Ini 7 Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal, Jangan Sampai Salah!
By Tim Blog Amartha - 19 Sep 2024 - 3 min membaca
Dalam hal keuangan dan investasi, masih banyak orang yang belum mengetahui secara pasti apa yang menjadi perbedaan pasar uang dan pasar modal. Padahal, keduanya cukup berbeda dan kamu sebaiknya paham tentang ini.
Sebelum membahas tentang perbedaannya, alangkah lebih baik kita ketahui terlebih dahulu apa itu pasar uang dan pasar modal. Simak penjelasannya di bawah ini, lalu simak juga hingga tuntas berbagai perbedaannya!
Apa Itu Pasar Uang?
Untuk memahami perbedaan pasar uang dan pasar modal, mari pahami pengertian keduanya. Berdasarkan pengertiannya, pasar uang adalah tempat pemilik modal memperdagangkan instrumen keuangan jangka pendek kepada peminjam modal.
Pasar uang dikenal juga sebagai pasar kredit jangka pendek dikarenakan instrumen yang dijualnya tidak lebih dari satu tahun.
Apa Itu Pasar Modal?
Selanjutnya, pasar modal adalah pasar yang menjual belikan instrumen keuangan dalam jangka waktu lama atau lebih dari satu tahun.
Bukan hanya untuk jual beli, pasar modal juga memiliki dua fungsi, yakni sebagai fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Inilah aspek penting yang menjadi perbedaan pasar uang dan pasar modal.
Berdasarkan fungsi ekonomi, pasar modal akan menjadi fasilitas untuk mempertemukan investor (pihak kelebihan dana) dengan issuer (pihak yang perlu dana).
Berdasarkan fungsi keuangan, pasar modal adalah pasar yang memberikan kemungkinan atau kesempatan untuk mendapatkan imbalan bagi pemilik dana, sesuai dari karakteristik yang investasi yang akan dipilih.
Berbagai Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal
Sebagai dua sarana berinvestasi paling utama yang bisa dipilih oleh investor, terdapat perbedaan antara pasar uang dan pasar modal, yakni sebagai berikut:
Jangka Waktu Investasi
Jangka waktu investasi menjadi perbedaan pasar uang dan pasar modal yang paling dasar. Investasi pada pasar uang memiliki jangka waktu yang pendek, sedangkan pada pasar modal memiliki jangka waktu yang panjang.
Pada pasar uang, investor hanya dapat melakukan investasi dalam jangka waktu tidak boleh lebih dari satu tahun, sedangkan pada pasar modal investasi justru lebih dari satu tahun.
Walau memiliki perbedaan seperti demikian, baik pasar uang maupun pasar modal tetap sama-sama dikelola oleh profesional atau pihak yang ahli dalam pengelolaan investasi tersebut.
Biasanya, profesional yang akan mengelola investasi ini disebut sebagai Manajer Investasi yang mana mereka semua ini sudah dapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Produk Investasi
Perbedaan pasar uang dan pasar modal juga terlihat melalui produk investasi yang dijualbelikan kepada investor atau pemilik dana.
Pasar uang instrumennya meliputi surat-surat utang, deposito berjangka, real estate, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk pasar modal, instrumen yang dijual jauh lebih besar, yakni reksadana sampai dengan saham.
Berdasarkan hal ini pula, reksadana diketahui adalah salah satu instrumen di pasar modal yang memiliki tingkat resiko terkecil, sedangkan saham adalah yang memiliki tingkat resiko terbesar.
Segi Tujuan Investasi
Bila melihat dari segi tujuan investasinya, ada perbedaan pasar uang dan pasar modal yang signifikan. Para investor pasar uang umumnya adalah orang-orang yang tipenya bermain “aman”, di mana tujuan mereka berinvestasi adalah untuk mempertahankan kekayaan.
Di samping itu, para investor pasar modal memiliki tujuan yang bermacam-macam, namun paling sering adalah tipe yang suka mengambil risiko demi memperbesar kekayaan. Biasanya, investor pasar modal dengan ketertarikan memperbesar kekayaan akan langsung menuju ke investasi saham dibandingkan dengan reksadana yang returnnya kecil.
Akan tetapi, ada juga investor pasar modal yang menempatkan modal investasi dengan jumlah yang sama di seluruh instrumen investasi pada pasar tersebut. Tujuannya, mereka ingin mendapatkan untung serta rugi yang tidak terlalu besar namun tidak juga terlalu kecil.
Otoritas Tertinggi
Sebagai tempat yang sama-sama dinaungi BEI dan OJK, tetap saja perbedaan pasar uang dan pasar modal juga terlihat dari otoritas tertingginya.
Pasar uang otoritas tertingginya adalah Bank Indonesia (BI), sedangkan pasar modal otoritas tertinggi adalah Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI).
Hal ini dikarenakan Bank Indonesia bergerak langsung dalam penyebaran, pembuatan, dan regulasi langsung terkait uang di Indonesia. Kalau untuk Kemenkeu RI, mereka merupakan pihak yang erat hubungannya dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan regulasi yang ada di dalamnya.
Mekanisme Pasar
Perbedaan pasar uang dan pasar modal yang selanjutnya yakni terkait mekanisme pasar. Berdasarkan aspek ini, pasar modal dinilai lebih ribet dibandingkan dengan pasar uang.
Mulai dari menghubungi pihak lembaga penjamin efek saat menerima bantuan dana, sampai melakukan uji kelayakan terlebih dahulu saat proses penawaran saham, sebelum nantinya dilepas ke pasar modal.
Untuk pasar uang, langkah-langkahnya cenderung tidak ada. Kamu hanya cukup sepakat dengan investor terkait tawaran emiten bersertifikatnya, lalu transaksi dapat langsung dilakukan.
Segi Resiko
Perbedaan pasar uang dan pasar modal juga dapat dilihat berdasarkan resiko dari setiap investasi tersebut. Sesuai dari resikonya, pasar modal memiliki resiko yang tinggi yakni high risk high return karena mengikuti gejolak ekonomi pasar.
Kalau pasar uang, resiko cenderung rendah karena siapapun yang investasi di instrumen ini sangat menyukai kenyamanan dan hal yang pasti, meskipun jumlah pendapatannya kecil.
Segi Likuiditas
Perbedaan pasar uang dan pasar modal selanjutnya dapat dilihat dari segi likuiditasnya, di mana pasar uang lebih mudah dicairkan dibandingkan dengan pasar modal.
Sebagai informasi, investor akan dapat lembar saham yang disebut sebagai “lot” saat membeli atau memiliki suatu saham. Ketika hendak mengajukan refund, investor harus menjual lot itu ke investor lainnya, tidak dapat meminta refund langsung ke perusahaan.
Sedangkan untuk pasar uang, investor bisa melakukan refund dengan melakukan redemption hak tagih pada emiten tempat orang tersebut melakukan investasi pasar uang. Sebagai catatan, redemption ini juga disertai oleh tambahan bunga tertentu kepada emiten.
Mana yang Lebih Baik antara Pasar Uang dan Pasar Modal?
Dari berbagai perbedaan pasar uang dan pasar modal yang sudah dibahas, lantas manakah yang lebih baik? Pasar uang atau pasar modal?
Jikalau ditarik kesimpulannya, pasar uang dan pasar modal punya kelebihan dan konsumennya masing-masing sehingga tidak ada yang lebih dari yang lainnya.
Apabila kamu tertarik untuk melakukan investasi dan bingung memilih yang mana sesuai dengan diri kamu, pastikan dulu tipe dirimu adalah yang seperti apa. Apakah kamu senang dengan yang tantangannya besar, atau kamu mau yang tenang-tenang saja?
Itu semua disesuaikan dengan pribadi dirimu dan kesanggupan dalam keuangan ketika hendak melakukan investasi seperti ini.
Bukan hanya itu, misalnya kamu sudah dapat instrumen investasi yang cocok, jangan langsung all in ke dalam satu instrumen dan satu arena saja, ya! Penyebaran aset atau diversifikasi penting dilakukan untuk mencegah kerugian yang terlalu berlebihan ketika adanya kegagalan ataupun hal lainnya yang menimbulkan kerugian.
Meskipun terdapat banyak perbedaan pasar uang dan pasar modal, kedua instrumen ini juga memiliki kesamaan yang menguntungkanmu.
Misalnya, kamu bisa mendapatkan keuntungan dari hasil investasinya, seperti keuntungan berupa bunga pada pasar uang dan dividen pada pasar modal. Ingat, bunga bukanlah hal yang sama dengan dividen, meskipun sama-sama merupakan keuntungan dari investasi.
Setelah memahami betul apa saja perbedaan pasar uang dan pasar modal, kamu bisa menentukan pilihan.
Investasi di Amartha Platform Teknologi Keuangan
Setelah memahami memahami tentang pasar uang dan pasar modal, pastinya kamu mulai tertarik untuk mulai berinvestasi. Jika beberapa jenis investasi di atas terasa kurang menarik, cobalah untuk mulai melakukan pendanaan di platform teknologi keuangan, Amartha.
Amartha merupakan platform pendanaan yang menghubungkan investor dengan pengusaha UMKM di Indonesia dalam pembiayaan usaha. Dengan melakukan pendanaan ini, maka kamu turut membantu membuka akses permodalan untuk pelaku UMKM di desa-desa Indonesia.
Amartha kini telah berkontribusi untuk lebih dari 42.000 UMKM desa, sehingga pelaku usaha mikro bisa lebih mudah untuk mendapatkan pendanaan yang dipakai untuk modal maupun pengembangan usaha.
Yuk, turut serta ikut berdampak untuk kesejahteraan merata! Kamu juga bisa mendapatkan passive income dengan modalin mulai dari Rp 100.000. Sekaligus kamu bisa mendapatkan imbal hasil mencapai 15% flat per tahun.
Tentunya, kamu tidak hanya mendapatkan keuntungan, tetapi juga turut mendukung pemberdayaan perempuan dan pemerataan kesejahteraan dengan mendanai di Amartha.
Download aplikasi Amartha di Android
Download aplikasi Amartha di iOS
Artikel Terbaru
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG
