icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Mitra / Cerita Mitra / Tak Ada Jam Malam, Sumber Rezeki dari Warung Nasi Kuning Khas Makassar
icon-lang
icon-lang

Tak Ada Jam Malam, Sumber Rezeki dari Warung Nasi Kuning Khas Makassar

By Tim Blog Amartha - 10 Jan 2024 - 3 min membaca

Apa yang kamu lakukan jika kelaparan dan tidak memiliki makanan di tengah malam? Selama bertahun-tahun lamanya, Ibu Sumiyati senantiasa berjualan jual nasi kuning khas Makassar dan juga songkolo bagadang untuk memastikan para pengunjung di kawasan rumahnya yang selalu ramai tidak kelaparan.

Usaha nasi kuning Makassar dan songkolo bagadang ini bukanlah bisnis pertamanya, sebelumnya, ia pernah membuka usaha toko kelontong. Namun usahanya ini tidak berjalan dengan baik, Ibu Sumiyati justru melihat jika banyak orang-orang yang lalu lalang di area rumahnya, Tamalate, Sulawesi Selatan, melakukan aktivitas bisnis.

Hal inilah yang dimanfaatkan oleh Ibu Sumiyati untuk membuka usaha nasi kuning dan makanan jadi yang berlangsung selama 24 jam setiap harinya.

Perjalanan Bisnis Nasi Kuning Khas Makassar Ibu Sumiyati

Selama menjalankan usaha, Ibu Sumiyati dibantu oleh anak dan adiknya untuk bergantian berjaga warung, terutama saat malam hari. Nasi kuning buatan Ibu Sumiyati memang terkenal enak dan fresh karena pembuatannya Dengan tekstur nasi yang pera sekaligus pulen sangat cocok jika dikombinasikan dengan aneka topping lauk pauk. Ada abon, telur, ayam, dendeng, dangkot bebek dan masih banyak lagi. 

Nasi kuning khas Makassar ini cocok untuk kamu yang kurang suka jenis makanan kering, karena nasi kuning di Makassar punya ciri khas yang jadi pembeda dengan yang versi Jawa yakni makannya pakai kuah sayur labu. Untuk satu porsi makanan dijual Rp10.000 - Rp20.000 tergantung keinginan pembeli. Dalam satu hari, Ibu bisa memperoleh pendapatan bersih sebanyak Rp 500.000 - Rp 700.000.

Ibu Sumiyati sudah bergabung di Amartha selama 4 tahun dengan akses pendanaan yang digunakan untuk peremajaan alat-alat memasak, menyetok bahan makanan dan juga modal menambah jualan berbagai jenis kue saat puasa.

Tak hanya itu, berkat pendanaan dari pendana baik Amartha, Ibu Sumiyati juga memiliki usaha tambah angin untuk motor karena area rumahnya sangat banyak dilalui kendaraan bahkan di malam hari. Ibu memiliki harapan untuk bisa menambah lebih banyak varian baru makanan siap saji dan juga ingin mulai menjual kue-kue ringan, untuk persiapan di bulan puasa nanti.

Dukung Perempuan Tangguh di Amartha

Ayo dukung bisnis pengusaha UMKM wanita tak hanya Ibu Sumiyati, tapi juga pengusaha lainnya di seluruh Indonesia agar mereka bisa terus meningkatkan kesejahteraan merata. Amartha mengajak kamu untuk turut mendukung perempuan UMKM lainnya di seluruh Indonesia dengan download dan lakukan pendanaan di Amartha.

Sekarang giliran Anda mainkan peran Anda bersama kami. Ada keuntungan imbal hasil sampai 15% flat per tahun yang bisa pendana baik dapatkan setiap modalin satu mitra usaha mulai dari 100 ribu rupiah.

Download aplikasi Amartha di Android

Download aplikasi Amartha di iOS

Artikel Sebelumnya

Artikel Selanjutnya

Artikel Terkait

Pantang Menyerah di Usia Senja: Perjalanan Ibu Rosna Menenun Kesejahteraan Keluarga Hingga Mancanegara

Cerita Mitra
ibu lilis peternak cacing

Beromset 100 Juta Per Bulan, Ini Kisah Lilis Bangun Rumah Impian dari Usaha Ternak Cacing

Cerita Mitra

Rintis Bisnis Kue Rumahan Hingga Miliki Karyawan, Bukti Usaha Sukses Ibu Wiji Lestari

Cerita Mitra

Transformasi Rumah Jahit Menjadi Pemilik Usaha Kue Marie Wijen dengan Modal 1 Juta

Cerita Mitra

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://access.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png