

Distributor adalah: Pahami Proses, Jenis, Fungsi, dan Contohnya
By Tim Blog Amartha - 5 Oct 2024 - 3 min membaca
Distributor adalah salah satu elemen penting dalam rantai pasokan barang atau produk yang dijual kepada konsumen. Dalam dunia bisnis, distributor memainkan peran krusial dalam memastikan produk sampai di tangan konsumen dengan cara yang efisien dan tepat waktu.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu distributor, proses distribusi, jenis-jenis distributor, fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya. Ada juga penjelasan tentang contoh distributor dalam praktiknya. Simak, ya!
Apa Itu Distributor?
Distributor adalah pihak atau perusahaan yang memiliki tanggung jawab untuk menyalurkan produk dari produsen ke pengecer atau langsung kepada konsumen akhir. Mereka membeli produk dalam jumlah besar dari produsen atau pemasok, menyimpan produk tersebut, lalu menjualnya kembali dalam jumlah yang lebih kecil kepada pengecer atau konsumen akhir.
Distributor adalah pihak yang biasanya memiliki kontrak atau kesepakatan dengan produsen untuk menjual produk-produk mereka di area geografis tertentu.
Dalam hubungan bisnis ini, distributor juga dapat memberikan layanan tambahan seperti pengemasan, pemasaran, dan dukungan penjualan untuk membantu memasarkan produk ke pasar yang lebih luas.
Distributor adalah peranan penting dalam rantai pasokan karena mereka bertindak sebagai penghubung antara produsen dan pasar. Dengan keahlian bidang logistik dan infrastruktur yang dimiliki, distributor mampu mendistribusikan produk dengan efisien ke berbagai tempat dan pengecer di berbagai wilayah
Proses Distribusi: Distributor, Pedagang Grosir, Eceran, Agen, dan Konsumen
Proses distribusi produk melibatkan berbagai pihak, mulai dari produsen hingga konsumen akhir. Tahapan utama dalam proses distribusi adalah sebagai berikut:
1. Produsen
Produsen adalah pihak yang memproduksi barang atau produk. Produk yang dihasilkan bisa berupa barang jadi atau bahan mentah yang kemudian akan didistribusikan kepada pihak berikutnya.
2. Distributor
Setelah produk diproduksi, produsen biasanya akan bekerja sama dengan distributor untuk menyalurkan produk tersebut ke pasar. Distributor adalah pembeli produk dalam jumlah besar dari produsen dan menyimpannya di gudang untuk kemudian didistribusikan kepada pengecer atau konsumen.
3. Pedagang Grosir
Distributor sering kali menjual produk ke pedagang grosir. Pedagang grosir ini yang menjadi perantara penjualan ke pengecer yang lebih kecil. Biasanya, pedagang grosir ini berfokus pada penjualan dalam jumlah besar dengan harga yang lebih rendah.
4. Pengecer
Sementara itu, pengecer adalah pihak yang menjual produk langsung kepada konsumen akhir. Pengecer bisa berupa toko, supermarket, atau platform e-commerce. Mereka membeli produk dalam jumlah kecil atau sedang dari distributor atau pedagang grosir untuk dijual kembali kepada konsumen.
5. Agen atau Perantara
Agen adalah pihak yang bertindak sebagai perantara dalam distribusi produk. Mereka tidak membeli produk, tetapi bertugas memfasilitasi penjualan antara produsen dan pengecer atau konsumen. Agen biasanya mendapatkan komisi dari setiap penjualan yang berhasil.
6. Konsumen
Konsumen merupakan pihak terakhir dalam rantai distribusi yang membeli produk untuk digunakan atau dikonsumsi.
Setiap tahapan dalam proses distribusi melibatkan biaya dan keuntungan bagi masing-masing pihak. Tujuannya adalah agar produk dapat sampai ke tangan konsumen dengan biaya yang efisien namun tetap menguntungkan semua pihak yang terlibat.
Jenis-Jenis Distributor
Distributor dapat dibedakan berdasarkan jenis produk yang mereka distribusikan atau cara mereka menjalankan bisnis. Beberapa jenis distributor adalah sebagai berikut:
1. Distributor Tunggal
Distributor tunggal merupakan pihak atau perusahaan yang memiliki hak eksklusif untuk mendistribusikan produk dari produsen tertentu di wilayah geografis yang sudah ditentukan.
Sebagai distributor tunggal, perusahaan ini menjadi satu-satunya pihak yang diizinkan untuk menjual produk tersebut di wilayah tersebut, tanpa adanya pesaing lain yang mendistribusikan produk yang sama secara legal.
2. Distributor Regional
Sementara itu, distributor regional mencakup wilayah yang lebih luas. Bisa dalam skala nasional, provinsi, bahkan daerah. Distributor ini melakukan pendistribusian di pengecer atau pedagang grosir di wilayah tersebut.
3. Distributor Spesialis
Spesialis distributor adalah distributor yang berfokus pada produk atau industri tertentu dan memiliki keahlian khusus dalam mendistribusikan produk di segmen pasar tersebut. Distributor ini lebih menitikberatkan pada penanganan produk yang memerlukan pemahaman dan pengetahuan mendalam mengenai karakteristiknya.
4. Distributor Industri
Distributor ini fokus pada produk atau komponen yang dijual kepada industri lain untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan. Distributor industri beroperasi di sektor B2B (business-to-business).
5. Distributor Eksklusif
Distributor eksklusif adalah distributor yang memiliki hak eksklusif untuk mendistribusikan produk tertentu di wilayah geografis tertentu. Mereka biasanya bekerja secara langsung dengan produsen dan menjadi satu-satunya distributor di wilayah tersebut.
Fungsi, Tugas, dan Tanggung Jawab Distributor
Distributor memiliki berbagai fungsi, tugas, dan tanggung jawab dalam rantai pasokan, di antaranya:
1. Fungsi Distributor
Ada beberapa fungsi dari distributor yang sebaiknya kamu ketahui. Fungsi penting dari distributor adalah sebagai berikut:
- Menghubungkan Produsen dan Pasar: Distributor bertindak sebagai perantara antara produsen dan pengecer atau konsumen. Mereka memastikan bahwa produk dapat sampai ke pasar dengan cepat dan efisien.
- Mengelola Distribusi dan Logistik: Fungsi selanjutnya dari distributor adalah untuk mengatur distribusi dan pengiriman produk ke berbagai wilayah. Ini mencakup manajemen logistik, termasuk pengiriman, penyimpanan, dan manajemen inventaris.
- Menyimpan Stok Barang: Distributor memiliki fungsi untuk menyimpan stok barang dalam jumlah besar di gudang mereka sehingga produk selalu tersedia ketika dibutuhkan oleh pengecer atau konsumen.
2. Tugas dan Tanggung Jawab Distributor
Selain berbagai fungsi di atas, beberapa tugas dan tanggung jawab distributor adalah sebagai berikut:
- Pembelian Produk;
- Menjual Produk;
- Pemasaran;
- Layanan Purna Jual;
- Pelaporan kepada Produsen.
Contoh Distributor
Berikut ini beberapa contoh distributor berdasarkan proses penyalurannya.
1. Perusahaan Distributor Barang
Contoh distributor ini mendistribusikan produk dalam bentuk barang fisik. Pada proses distribusinya, produsen akan memberi wewenang pada distributor untuk melakukan penyaluran produk kepada pengecer. Setelah itu, pengecer yang akan menyalurkan produk tersebut kepada konsumen akhir.
Contoh distributor barang biasanya berupa barang yang diproduksi secara massal seperti bergerak di industri makanan instan, kebutuhan rumah tangga, alat tulis kantor, pakaian dan produk barang lainnya. Berikut beberapa contoh perusahaan distributor barang di Indonesia:
- PT Indomarco Prismatama yang bergerak dalam produk kebutuhan rumah tangga dan makanan.
- PT. Oscar Tunastama yang merupakan distributor lampu outdoor maupun indoor.
- PT Sahabat Ana Grup yang merupakan distributor produk material konstruksi seperti pipa, PVC, dan produk material lainnya.
2. Perusahaan Distributor Jasa
Contoh produk distributor jasa biasanya tidak harus melewati pengecer lain sehingga distributor dapat langsung menyalurkan jasa kepada konsumen akhir. Misalnya adalah perusahaan multifinance yang merupakan distributor jasa di bidang keuangan.
Dimana perusahaan distributor ini dapat menawarkan jasa finansial secara langsung kepada masyarakat umum atau konsumen tanpa adanya peran pengecer.
Ide Bisnis Distribusi
Berikut beberapa ide bisnis distribusi yang memiliki peluang tinggi dan menghasilkan banyak keuntungan.
1. Pakaian dan Tekstil
Ide bisnis pakaian dan tekstil merupakan contoh distributor barang yang cukup menjanjikan. Pasalnya, Industri pakaian dan tekstil merupakan kebutuhan dasar manusia yang juga memiliki cakupan luas mulai dari produk pakaian, alas kaki, topi, tas dan banyak lainnya. Tidak hanya itu, perkembangan mode dan fashion juga akan terus berkembang mengikuti tren zaman. Namun karena banyaknya pesaing, mungkin kamu perlu memikirkan strategi yang tepat untuk dapat bersaing dan mengembangkan usaha tersebut.
2. Peralatan Rumah Tangga
Distributor peralatan rumah tangga memegang peranan untuk menjual peralatan rumah tangga secara grosir atau eceran kepada konsumen ataupun pengecer. Permintaan akan perabotan pecah belah atau rumah tangga tak akan pernah padam karena seslalu dibutuhkan. Sebut saja produk seperti sapu, sendok, piring, peralatan masak, dan banyak lagi. Kondisi ini merupakan peluang bagus bagi kamu yang ingin membuka usaha, karena cukup menjanjikan dalam jangka panjang.
Tentu, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum akhirnya membuka usaha peralatan rumah tangga. Mulai dari modal, alasan membuka usaha ini, dan tips agar usaha berjalan dengan lancar. Selain itu dapat dipikirkan pula metode mendistribusikannya, informasi mengenai preferensi konsumen dan situasi pasar lokal. Jika berhasil menemukan produk yang tepat, peluang bisnisnya sangat menguntungkan.
3. Produk Kertas dan Alat Tulis
Meskipun perkembangan digital berjalan pesat, kertas dan alat tulis merupakan salah satu produk yang tidak mudah mati begitu saja. Dengan memilih produk yang tepat dan cara pemasaran yang sesuai, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal. Salah satu kelebihan memilih industri ini adalah modal yang tidak terlalu besar. Selain itu, harga barang relatif rendah membuat peminatnya juga selalu ada. Jadi, kamu tidak perlu khawatir dengan daya beli pelanggan.
4. Distributor sembako
Ide bisnis menjadi distributor sembako sangat tepat untuk kamu yang memiliki jaringan kuat. Pasalnya produk sembako pasti selalu dibutuhkan dan dapat menjadi peluang bisnis distribusi yang baik. Meskipun memiliki permintaan yang tinggi, daya saingnya juga ketat. Kamu perlu memikirkan strategi yang ciamik terutama soal harga yang bersaing.
Beberapa contoh kegiatan distributor dapat menajdi ide usaha yang menjanjikan. Jika tertarik dengan bisnis serupa, kamu juga bisa bergabung menjadi agen. Kamu juga bisa menyediakan kebutuhan konsumen dengan menjadi agen PPOB,, atau menjadi penyedia jasa.
Kesimpulan
Kamu bisa juga menjadi distributor untuk produk-produk tertentu. Bahkan untuk menjadi distributor adalah hal yang mudah dengan modalnya bisa sangat rendah, lho! Gunakan pinjaman kelompok Amartha yang memiliki banyak keuntungan berikut ini:
1. Pengajuan sangat mudah tanpa banyak syarat;
2. Bisa dilakukan dengan berkelompok yang rasionya terukur;
3. Pinjaman cair dengan sangat mudah tanpa potongan admin;
4. Kamu juga akan mendapatkan pendampingan usaha yang amanah dan juga ramah.
Distributor adalah elemen penting dalam rantai pasokan yang memastikan produk dari produsen sampai ke konsumen. Mereka tidak hanya bertindak sebagai perantara, tetapi juga mengambil peran penting dalam logistik, penyimpanan, pemasaran, dan layanan purna jual. Jika kamu ingin memulai bisnis sebagai distributor namun belum memiliki cukup modal, kamu bisa lakukan bertahap sebagai agen. Misalnya menjadi agen dan mendapatkan pinjaman kelompok di Amartha.
Apa Itu Pinjaman Kelompok Amartha
Pinjaman kelompok Amartha adalah dimana kamu bisa dapatkan modal usaha untuk dipakai secara produktif. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan pendampingan UMKM, sehingga perjalanan bisnismu dapat menjadi lebih lancar dan terkendali.
Ada berbagai keuntungan yang bisa kamu dapatkan dengan pinjaman kelompok ini, yaitu sebagai berikut:
1. Pengajuan pinjaman mudah
2. Pengajuan dilakukan secara berkelompok, dengan risiko yang sudah terukur
3. Pencairan dana dapat diproses dengan cepat, serta tidak ada potongan untuk biaya administrasi.
4. Akan mendapat pendampingan bekala untuk UMKM, dengan layanan yang amanah dan ramah untukmu
Wah, ternyata cukup banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari pinjaman kelompok ini. Untuk proses pinjaman modal usaha, kamu dapat melakukannya dengan mengikuti langkah berikut:
1. Membentuk kelompok dengan jumlah 15 sampai 25 orang yang memiliki domisili berdekatan.
2. Melakukan pendaftaran profil usaha, supaya nantinya bisa melakukan proses verifikasi. Lalu, setiap calon mitra diberikan skor kredit dan angka atau jumlah pinjaman yang telah disetujui.
3. Melakukan akad kredit antara mitra dengan petugas dari Amartha untuk proses pencairan dana, sesuai dengan jumlah pinjaman yang disepakati.
4. Melakukan pertemuan kelompok mingguan yang telah difasilitasi oleh Amartha. Ini dilakukan sepanjang masa peminjaman modal usaha.
Mau dapat keuntungan lebih besar? Kamu juga bisa menjadi agen Amartha, loh. Dapatkan berbagai informasi lebih lanjut di sini dan maksimalkan usaha yang menjanjikan.
Bagaimana? Mudah, bukan? Jangan tunda lagi, segera daftarkan dirimu untuk menjadi mitra Amartha sekarang!
Artikel Terbaru
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG
