icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Mitra / Tips Bisnis / Cara Menghitung Keuntungan Jualan dan Mitigasi Rugi
icon-lang
icon-lang

Cara Menghitung Keuntungan Jualan dan Mitigasi Rugi

By Tim Blog Amartha - 1 Oct 2025 - 3 min membaca

Dalam dunia UMKM, memahami cara menghitung keuntungan jualan adalah kunci agar usaha tidak hanya berjalan, tapi juga berkembang secara sehat. Selain itu, penting juga punya strategi mitigasi supaya jika ada kerugian, dampaknya tidak terlalu besar. 

Di artikel ini, kita akan bahas langkah-langkah menghitung keuntungan jualan beserta contoh praktis bagaimana cara menghitung keuntungan jualan, faktor-faktor penentu keuntungan, serta cara menangani kerugian.

Apa Itu Keuntungan Jualan?

Keuntungan jualan atau sering disebut juga laba adalah selisih antara seluruh pendapatan dari penjualan dengan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses jualan produk. Ada beberapa jenis keuntungan yang biasa dipakai:

  • Laba Kotor (Gross Profit atau Laba Bruto) = Penjualan Bersih − Harga Pokok Penjualan (HPP)
  • Laba Operasional = Laba Kotor − Biaya Operasional (sewa, gaji, listrik, transportasi, pemasaran, dll.)
  • Laba Bersih (Net Profit) = Laba Operasional − Biaya Lainnya (pajak, bunga, biaya tak terduga)

Langkah-Langkah Menghitung Keuntungan Jualan Produk UMKM

Berikut cara menghitung keuntungan jualan yang perlu kamu ikuti agar hasil perhitungan benar dan bisa menjadi dasar pengambilan keputusan usaha:

1. Mencatat Semua Biaya Produksi

Ini termasuk biaya tetap (fixed cost) seperti sewa tempat, gaji pegawai tetap, penyusutan alat, dan biaya variabel (variable cost) seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, pengemasan, transportasi, utilitas jika tergantung volume produksi.

2. Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

Inilah cara menghitung HPP untuk usaha dagang atau produk:

HPP = Persediaan Awal + Pembelian Bersih − Persediaan Akhir

3. Menentukan Penjualan Kotor & Penjualan Bersih

Selain penting untuk mengetahui cara menghitung HPP, kamu juga harus tahu bagaimana menghitung omset dan penjualan bersih.

  • Omset atau penjualan kotor = Harga jual × jumlah unit terjual.
  • Penjualan bersih = Penjualan kotor − diskon, retur, potongan harga, komisi atau biaya pihak ketiga yang terkait penjualan.

4. Melakukan Pengurangan Biaya Operasional & Biaya Lainnya

Setelah HPP, omset, dan penjualan bersih diketahui, selanjutnya kurangi dengan biaya operasional (iklan, listrik, transportasi, gaji pegawai) dan biaya non‐operasional seperti pajak atau biaya bunga. Ini untuk mendapatkan laba bersih.

5. Menggunakan Laporan Keuangan

Buat laporan laba rugi agar semua pendapatan dan pengeluaran di periode tertentu bisa terdata dengan rapi. Dari laporan ini kamu bisa lihat keuntungan kotor, laba operasional, dan laba bersih.

Contoh Simpel Cara Menghitung Keuntungan Jualan

Mari kita ambil contoh sederhana agar lebih mudah dipahami, sebagai berikut.

Seorang pelaku UMKM menjual kerajinan tangan:

  • Produk terjual: 100 buah
  • Harga jual per buah: Rp60.000
  • Biaya bahan baku & produksi per buah (termasuk variabel): Rp30.000
  • Biaya tetap per bulan (sewa, listrik, gaji tetap, pengemasan, promosi): Rp2.000.000
  • Persediaan awal: Rp1.000.000
  • Pembelian persediaan + bahan baku selama periode: Rp4.000.000
  • Persediaan akhir: Rp500.000
  • Biaya lain (pajak, internet, transport): Rp500.000

Langkah perhitungannya:

  1. Hitung HPP 
    HPP = Persediaan Awal + Pembelian Bersih − Persediaan Akhir
    HPP = Rp1.000.000 + Rp4.000.000 − Rp500.000 = Rp4.500.000
  2. Total penjualan (omset):
    100 buah × Rp60.000 = Rp6.000.000
  3. Penjualan bersih (anggap tanpa diskon, retur): Rp6.000.000
  4. Laba kotor:
    Laba kotor = Penjualan bersih − HPP = Rp6.000.000 − Rp4.500.000 = Rp1.500.000
  5. Kurangi biaya operasional & biaya lain:
    Biaya tetap + biaya lain = Rp2.000.000 + Rp500.000 = Rp2.500.000

Sehingga didapat:  Laba bersih = Laba kotor − (biaya operasional + biaya lain)
Laba bersih = Rp1.500.000 − Rp2.500.000 = −Rp1.000.000

Jadi dalam periode tersebut, UMKM ini mengalami kerugian sebesar Rp1.000.000.

Dari contoh ini, terlihat bahwa meskipun penjualan berjalan baik, biaya tetap dan biaya lain bisa memakan labanya jika tidak dihitung dan dikendalikan dengan cermat. 

Inilah mengapa kamu perlu tahu cara menghitung keuntungan jualan agar laba penjualan bisa terkendali.

Faktor‐Faktor Penentu Keuntungan Jualan

Beberapa faktor yang akan sangat mempengaruhi besar kecilnya keuntungan jualan produk UMKM. Faktor-faktor ini meliputi:

1. Modal Usaha

Semakin besar modal, terutama di awal, semakin leluasa kamu membeli bahan baku bagus, promosi lebih efektif, stok lebih aman. Penelitian menunjukkan modal adalah salah satu faktor paling signifikan mempengaruhi pendapatan atau potensi keuntungan UMKM.

2. Lokasi Usaha & Akses Pasar

Lokasi yang strategis, baik offline (toko di tempat ramai) atau online (marketplace) mempengaruhi angka penjualan, sehingga keuntungan bisa lebih besar.

3. Pemasaran & Teknologi Penjualan

Penggunaan kanal digital, promosi yang tepat sasaran, kehadiran online akan memperluas jangkauan pelanggan. Penelitian menyebut pemasaran digital sangat mempengaruhi profitabilitas UMKM.

4. Skala Produksi atau Penjualan

Semakin banyak produk terjual, beban tetap akan terbagi lebih banyak sehingga biaya per unit bisa lebih rendah margin bisa lebih baik jika biaya variabel dan tetap bisa dikendalikan.

5. Efisiensi Biaya Produksi & Operasional

Menekan biaya tanpa menurunkan kualitas dengan menggunakan bahan baku lebih murah tetapi tetap kualitas ok, penggunaan listrik dan transportasi lebih efisien, pengemasan hemat, pemeliharaan stok agar tidak rusak, dan lain sebagainya.

6. Penentuan Harga Jual dan Strategi Penetapan Harga

Jika harga jual terlalu tinggi dibanding pasar, pelanggan bisa kabur. Namun, jika harganya terlalu rendah, meskipun terjual banyak, labanya sedikit. Tentukan strategi yang bisa markupcost‐plus, atau berdasarkan nilai tambah dan persepsi pasar.

Cara Mitigasi Kerugian Saat Berbisnis

Jika setelah dihitung ternyata usaha mengalami kerugian seperti contoh di atas, bukan berarti usaha gagal. Berikut cara mitigasi agar kerugian tidak berkepanjangan:

1. Review dan Pangkas Biaya Tetap

Biaya tetap seperti sewa, listrik, dan gaji, bisa menjadi beban besar. Negosiasi ulang sewa, mengganti pemasok listrik ke yang lebih murah, efisiensi penggunaan listrik dan air, outsourcing sebagian tenaga kerja jika memungkinkan.

2. Optimasi Biaya Variabel

Cari bahan baku alternatif yang kualitasnya masih diterima tapi harga lebih rendah. Optimasi juga proses produksi agar minim limbah, serta efisiensikan pengiriman dan logistik.

3. Penyesuaian Harga Jual

Berdasarkan perhitungan HPP dan biaya operasional, bisa jadi kamu perlu menaikkan harga jual jika memungkinkan agar menutup biaya dan dapat margin. Tapi tetap lihat daya beli pasar dan pesaing agar tetap kompetitif.

4. Diversifikasi Produk atau Penawaran Nilai Tambah

Tambahkan produk baru, bundling, promosi khusus, nilai tambah seperti packaging menarik, branding, garansi kecil, after‐sales bisa membuat pelanggan mau membayar lebih.

5. Manfaatkan Kolaborasi

Gabung dengan jaringan agen atau reseller sehingga kamu bisa mendapatkan pembelian bahan baku grosir lebih murah, distribusi lebih efektif, promosi ikut‐ikutan yang hemat biaya.

6. Pengelolaan Kas & Inventori yang Baik

Hindari stok mati, produk kedaluwarsa, barang terlalu lama tersimpan. Kelola persediaan secara cermat. Pastikan arus kas masuk dan keluar tercatat jelas agar kamu tahu kapan periode rugi atau untung.

Gabung Keagenan AmarthaLink

Untuk kamu yang ingin keuntungan mudah didapat dan minim risiko, coba daftar menjadi agen AmarthaLink. Dengan AmarthaLink, kamu bisa menjadi agen produk digital yang sudah terkurasi, seperti pulsa dan kuota, pembelian token listrik, tagihan PLN dan PDAM dan banyak lainnya

Dengan begitu kamu bisa mulai jualan tanpa harus pusing produksi sendiri, yang berarti bisa fokus ke penjualan & promosi. Sedangkan biaya produksi, stok, dan distribusi bisa dibantu melalui jaringan Amartha, sehingga margin bisa lebih stabil.

Namun, bagaimana caranya?

Caranya sangat mudah! Kamu tinggal download aplikasi AmarthaFin di Google Play Store atau Apple Store. Setelahnya kamu akan menjumpai dua fitur utama AmarthaFin, yaitu keagenan AmarthaLink dan investasi di Celengan.

Bagi kamu yang ingin mendapatkan keuntungan lebih, yuk daftar menjadi agen AmarthaLink sebagai pilihan yang sangat menguntungkan. 

Apa yang Bisa Kamu Dapatkan di AmarthaLink?

- Keuntungan Lebih Besar: Nikmati peluang meraih pendapatan hingga jutaan rupiah setiap bulannya.

- Promo dan Bonus Menarik: Dapatkan berbagai penawaran spesial, bonus menguntungkan, dan hadiah-hadiah eksklusif.

- Harga Murah: Produk digital tersedia dengan harga paling terjangkau di pasaran.

Setelah menjadi agen AmarthaLink, melalui AmarthaFin kamu bisa juga melakukan pembukuan dengan simple tanpa pusing lagi memikirkan bagaimana cara menghitung keuntungan jualan, sehingga kamu bisa dengan mudah melihat apakah usaha sudah untung atau malah rugi, serta tahu bagian mana yang harus diperbaiki.

Jadi, bukan hanya menghitung keuntungan jualan, tapi juga mengukur dan mengelola keuntungan dengan alat yang tepat.

Tunggu apa lagi? Gabung sekarang jadi agen AmarthaLink dan download aplikasi AmarthaFin untuk memanfaatkan fitur laporan keuangan profesional yang membantu kamu mengetahui keuntungan dengan cepat dan akurat!

Artikel Terkait

cara menghitung keuntungan jualan

Cara Menghitung Keuntungan Jualan dan Mitigasi Rugi

Tips Bisnis
cara jualan online

Ini Tips Sukses Cara Jualan Online, Raup Banyak Cuan!

Tips Bisnis
ide jualan online

Ini 7 Ide Jualan Online untuk Kamu, Mari Raup Untung Maksimal!

Tips Bisnis

Cara Buka Toko Online di Tokopedia dan Cara Berjualan

Tips Bisnis

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://access.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png