Pendana

large_WhatsApp Image 2025-03-29 at 23.34.15.jpeg

medium_WhatsApp Image 2025-03-29 at 23.34.15.jpeg

small_WhatsApp Image 2025-03-29 at 23.34.15.jpeg

thumbnail_WhatsApp Image 2025-03-29 at 23.34.15.jpeg

Tabungan pendidikan anak

Jangan Tunda! Siapkan Tabungan Pendidikan Anak Mulai Sekarang

large_menabung 10 ribu setahun dapat berapa

medium_menabung 10 ribu setahun dapat berapa

small_menabung 10 ribu setahun dapat berapa

thumbnail_menabung 10 ribu setahun dapat berapa

menabung 10 ribu setahun dapat berapa

Mengejar target finansial bisa kamu lakukan dari langkah kecil dulu. Salah satunya dengan menabung sebanyak 10 ribu per hari selama setahun. Memangnya, menabung 10 ribu setahun dapat berapa? Apakah layak untuk dipertimbangkan jadi strategi mengejar tujuan finansial di masa depan?Melalui artikel ini, kamu akan mengetahui hal tersebut lengkap dengan tips menabung, instrumen yang tepat, hingga faktor keberhasilannya. Mari simak hingga akhir demi capai target finansialmu!<h2 style="text-align:justify;">Menabung 10 Ribu Setahun Dapat Berapa Uang yang Terkumpul?</h2>Jawaban dari pertanyaan tersebut tergantung skenario menabung yang kamu terapkan. Seperti jenis tabungan yang kamu pilih hingga tingkat bunga yang berlaku.&nbsp;Apabila kamu menabung tanpa bunga, maka jawaban dari menabung Rp10 ribu setahun dapat berapa adalah Rp3.650.000 dengan tabungan per bulan sebanyak Rp280.000 hingga Rp310.000.Berbeda pula hasilnya ketika kamu menabung Rp10 ribu setiap hari di bank. Berikut ilustrasi perhitungannya dengan instrumen tabungan berupa tabungan biasa serta deposito berjangka:<h3 style="text-align:justify;">Instrumen Tabungan Biasa&nbsp;</h3>Bunga di bank biasanya cukup rendah, sehingga jawaban dari pertanyaan menabung 10 ribu setahun dapat berapa tidak begitu signifikan. Anggap saja kamu menabung di Bank XYZ dengan estimasi bunga 1% per tahun. Maka ilustrasi perhitungannya sebagai berikut:Jumlah tabungan: Rp10.000 x 365 hari = Rp3.650.000Bunga per tahun: 1% dari Rp3.650.000 = Rp36.500Total tabungan + bunga: Rp3.650.000 + Rp36.500 = Rp3.686.500Jadi, jawaban dari menabung 10 ribu setahun dapat berapa jika kamu lakukan di bank adalah Rp3.686.500.<h3 style="text-align:justify;">Instrumen Deposito Berjangka</h3>Adapun instrumen deposito berjangka akan menawarkan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa. Sebutlah bunga deposito berjangka di Bank XYZ adalah 5% per tahun. Ilustrasi menghitungnya yakni sebagai berikut:Jumlah tabungan:&nbsp; Rp10.000 x 365 hari = Rp3.650.000Bunga per tahun: 5% dari Rp3.650.000 = Rp182.500Total tabungan + bunga: Rp3.650.000 + Rp182.500 = Rp3.832.500Maka dari itu, kamu akan mendapatkan hasil sebanyak Rp3.832.500 sebagai jawaban dari pertanyaan menabung 10 ribu setahun dapat berapa.<h2 style="text-align:justify;">Tips dan Strategi Efektif Menabung 10 Ribu dalam Setahun</h2>Kini, kamu telah mengetahui berapa total estimasi uang yang dapat kamu kumpulkan dengan menabung sebanyak Rp10 ribu setiap hari selama satu tahun. Untuk memastikan tabungan tersebut berkembang dengan efektif, kamu bisa menerapkan tips serta strategi di bawah ini:<h3 style="text-align:justify;">1. Menentukan Target Keuangan</h3>Pertama, tentukan terlebih dahulu target dan tujuan keuangan kamu demi memastikan kamu selalu termotivasi. Sebagai contoh, kamu ingin mencari tahu menabung 10 ribu setahun dapat berapa agar mendukung keinginan untuk liburan ke destinasi impian.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">2. Merencanakan Anggaran</h3>Kamu juga perlu merencanakan anggaran per bulan agar menabung menjadi lebih tertata. Ini memudahkan kamu melihat riwayat menabung dari waktu ke waktu serta sudah seberapa dekat kamu dengan target keuangan. Jadi, kamu akan semakin semangat dan rutin menabung.&nbsp;&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">3. Menabung di Instrumen Berbunga Tinggi</h3>Kamu sudah mengetahui menabung 10 ribu setahun dapat berapa jika melakukannya di bank dengan instrumen tabungan biasa dan deposito berjangka. Demi memaksimalkan hasil akhir tabungan, kamu sebaiknya memilih instrumen dengan bunga tinggi.&nbsp;Misalnya investasi Celengan di aplikasi AmarthaFin dengan imbal hasil yang kompetitif. Kamu juga bisa investasi mulai dari Rp10.000.&nbsp;Bandingkan juga dengan instrumen lain agar kamu bisa menabung dengan hasil akhir lebih untung dan sesuai preferensi.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">4. Meninjau Hasil Tabungan secara Berkala</h3>Cek dan tinjau juga hasil tabungan kamu secara berkala agar dapat menyesuaikannya dengan target keuangan. Kamu bisa mengubah instrumen tabungan atau nominal tabungan jika memang diperlukan untuk hasil akhir yang lebih maksimal.<h2 style="text-align:justify;">Memilih Jenis Instrumen Menabung yang Tepat</h2>Sebelumnya, kamu telah memahami jawaban dari menabung 10 ribu setahun dapat berapa jika menggunakan instrumen seperti tabungan bank biasa dan deposito berjangka. Bila merasa hasilnya kurang memuaskan dan tidak optimal, artinya kedua instrumen tersebut bukan yang tepat untukmu.&nbsp;Investasi bisa menjadi instrumen alternatif agar menabung lebih ada hasilnya. Risikonya memang lebih tinggi, tetapi sepadan dengan potensi keuntungannya. Salah satu contoh investasi yang banyak dipilih adalah investasi saham.Anggap saja kamu berinvestasi Rp3.650.000 selama setahun dengan kenaikan saham 10%. Jawaban dari menabung 10 ribu setahun dapat berapa dengan investasi saham bisa diketahui sebagai berikut:Jumlah tabungan kamu melalui investasi saham adalah Rp3.650.000. Lalu, ditambah kenaikan 10% per tahun sebesar Rp365.000. Maka, hasil akhirnya yaitu Rp4.015.000.&nbsp;Ini tentu lebih menguntungkan dan bisa mendukung target keuangan kamu lebih cepat.<h2 style="text-align:justify;">Faktor yang Memengaruhi Keberhasilan Menabung</h2>Lantas, apa saja sebenarnya yang dapat memengaruhi hasil dari menabung 10 ribu setahun dapat berapa dan memastikan keberhasilannya? Simak berbagai daftar faktornya berikut ini:<h3 style="text-align:justify;">1. Jangka Waktu</h3>Bila membiarkan tabungan kamu untuk jangka waktu lebih panjang, maka bunga ataupun keuntungannya berpotensi lebih besar.<h3 style="text-align:justify;">2. Tingkat Bunga</h3>Kamu akan mendapatkan hasil yang semakin besar jika tingkat bunga maupun keuntungan tabungan semakin tinggi. Seperti hasil dari investasi yang menjawab menabung 10 ribu setahun dapat berapa pada pembahasan sebelumnya.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">3. Instrumen Keuangan</h3>Instrumen keuangan punya keuntungan serta tingkat risiko berbeda-beda. Kunci agar hasil tabungan kamu maksimal adalah memilih instrumen keuangan yang tepat dan mendukung tujuan keuangan yang ingin kamu capai.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">4. Frekuensi Peningkatan Nominal Setoran&nbsp;</h3>Hasil akhir tabungan turut ditentukan dari nominal yang kamu setorkan. Apabila ingin hasil akhir lebih besar dari pertanyaan menabung 10 ribu setahun dapat berapa, tentu kamu harus menabung dengan nominal setoran yang lebih tinggi pula. Jadi, kamu bisa meningkatkannya secara berkala.&nbsp;<h2 style="text-align:justify;">Menabung Jadi Lebih Untung dengan Celengan!</h2>Selain berbagai pilihan yang telah disebutkan, masih ada satu lagi instrumen tabungan yang menawarkan keuntungan memuaskan. Jawabannya adalah&nbsp;dengan menaruh uang atau investasi di <a href="https://amartha.com/individu/celengan/">Celengan</a>!&nbsp;Dengan berinvestasi di Celengan dari Amartha, kamu bisa mencapai tujuan keuangan dengan berinvestasi mulai dari Rp10 ribu saja. Investasi ini termasuk investasi berdampak yang berkontribusi mendanai UMKM. Kamu pun berpotensi memperoleh pendapatan pasif mingguan berlaku kelipatan sesuai nominal investasinya.&nbsp;Tujuan keuangan seperti liburan, dana pendidikan, resepsi pernikahan, hingga dana darurat akan lebih mudah tercapai dengan Celengan. Cara berinvestasi di Celengan melalui aplikasi AmarthaFin juga mudah. Pastikan kamu sudah memiliki akun dan&nbsp;<a href="https://onelink.to/as8ksg">terdaftar di AmarthaFin</a>.&nbsp;Ikuti langkah-langkah meraih keuntungan di Celengan sebagai berikut:1. Daftar dan buat akun di aplikasi AmarthaFin;2. Pastikan kamu sudah upgrade ke akun AmarthaFin Premium3. Pilih jenis Celengan yang kamu inginkan (Celengan Pintar atau Celengan Mapan) dan klik 'Mulai Investasi'4. Top up dana untuk mulai investasi lalu klik lanjutkan5. Pilih metode pembayaran6. Masukan PIN AmarthaFin7. Selamat! dana investasi sudah masuk dan kamu bisa melihat total aset dan total keuntungannya.Hasil menabung 10 ribu setahun dapat berapa di Celengan akan lebih memuaskan dengan bunga yang lebih besar. Jadi, mari&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/tech/business/investasi-di-celengan/">investasi di Celengan</a> dan buktikan manfaat menabung di Celengan sekarang!

Menabung 10 Ribu Setahun Dapat Berapa? Yuk, Hitung Hasilnya!

Menabung adalah salah satu cara paling sederhana namun efektif untuk mengelola keuangan. Mungkin kamu berpikir, menabung hanya 10 ribu per hari tidak akan memberikan hasil yang signifikan. Namun, jika dilakukan dengan konsisten, kebiasaan kecil ini bisa memberi dampak besar dalam jangka panjang.&nbsp;Apakah kamu penasaran berapa yang bisa kamu dapatkan dengan menabung 10 ribu setahun dapat berapa? Yuk, kita hitung dan lihat bagaimana menabung dengan cara ini dapat membantumu mencapai tujuan keuangan, baik itu untuk dana darurat, investasi, atau membeli sesuatu yang sudah lama diidamkan!<h2 style="text-align:justify;">Menabung 10 Ribu Setahun Dapat Berapa Banyak?</h2>Menabung 10 ribu sehari memang terlihat seperti jumlah yang kecil, tetapi jika dilakukan secara konsisten, hasilnya bisa sangat menguntungkan dalam jangka panjang. Dengan menabung 10 ribu setiap hari, dalam setahun kamu akan berhasil mengumpulkan 3.650.000.&nbsp;Meskipun tidak terlalu besar jika dilihat dari satu kali tabungan, namun jika diakumulasi setiap hari, jumlah tersebut bisa memberikan dampak yang signifikan. Cara ini juga menjadi contoh betapa pentingnya kebiasaan menabung secara rutin, meskipun nominalnya kecil.&nbsp;Prinsip "sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit" sangat relevan dalam hal ini. Selain itu, dengan menabung 10 ribu setiap hari, kamu juga mulai belajar untuk mengelola keuangan pribadi dengan bijak.Tabungan sebesar 3.650.000 dalam setahun bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan. Misalnya, untuk membayar biaya pendidikan, berinvestasi, atau menambah dana darurat. Kamu juga bisa memanfaatkan uang tersebut untuk merencanakan liburan, membeli barang impian, atau mendukung tujuan keuangan lainnya.Jika kamu ingin membuat uang 10 ribu sehari ini bekerja lebih keras untukmu, pertimbangkan untuk menabungnya di tempat yang memberikan bunga atau keuntungan lebih, seperti rekening tabungan dengan bunga yang kompetitif atau bahkan di platform investasi yang lebih menguntungkan.<h2 style="text-align:justify;">Menghitung Potensi Menabung 10 Ribu Sehari Vs 10 Ribu Sebulan</h2>Menghitung potensi menabung 10 ribu sehari versus 10 ribu sebulan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang seberapa besar perbedaan yang dapat terjadi dalam jangka waktu setahun.<h3 style="text-align:justify;">1. Menabung 10 Ribu Sehari&nbsp;</h3>Meskipun menabung 10 ribu sehari terlihat remeh, tetapi jika dilakukan selama setahun hasilnya lumayan banyak. Jika kamu menabung 10 ribu setahun dapat berapa ya kira-kira? Mari kita hitung, dengan contoh kamu menabung full salam satu tahun, maka:10.000 x 365 = 3.650.000Dengan menabung 10 ribu setiap hari, dalam setahun kamu akan memiliki total 3.650.000. Ini adalah cara yang lebih agresif dan cepat untuk mencapai tujuan tabungan, karena jumlah yang dikumpulkan setiap hari terus bertambah.<h3 style="text-align:justify;">2. Menabung 10 Ribu Sebulan</h3>Tabungan 10 ribu sebulan memang terasa lebih ringan, tetapi dalam setahun kamu hanya akan mengumpulkan 120.000. Jika dibandingkan dengan menabung 10 ribu sehari, jelas jumlahnya jauh lebih sedikit.10.000 x 12 = 120.000Perbandingan Dengan menabung 10 ribu sehari, kamu akan memiliki potensi tabungan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan menabung 10 ribu sebulan. Dalam setahun, kamu akan memiliki lebih dari 3 juta dibandingkan hanya 120 ribu jika memilih menabung secara bulanan.Oleh karena itu, menabung secara harian memang lebih memberikan dampak jangka panjang yang lebih besar meskipun nominal per harinya lebih kecil. Selain itu, kebiasaan menabung setiap hari bisa membantu meningkatkan disiplin keuangan dan menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam mengelola uang.<h2 style="text-align:justify;">Cara Menabung 10 Ribu Setahun untuk Mencapai Tujuan Keuangan</h2>Menabung 10 ribu setahun untuk mencapai tujuan keuangan terdengar sederhana, tetapi jika dilakukan dengan cara yang tepat, bisa sangat bermanfaat. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menabung 10 ribu setahun agar dapat mencapai tujuan keuanganmu:<h3 style="text-align:justify;">1. Tentukan Tujuan Keuangan yang Jelas&nbsp;</h3>Langkah pertama adalah mengetahui untuk apa kamu menabung. Apakah untuk dana darurat, liburan, membeli barang impian, atau investasi? Dengan tujuan yang jelas, kamu akan lebih termotivasi untuk mencapai angka 10 ribu yang ingin kamu tabung.&nbsp;Misalnya, jika tujuan kamu adalah memiliki dana darurat, tentukan berapa jumlah yang kamu inginkan dan hitung berapa banyak yang perlu kamu tabung setiap bulan atau minggu untuk mencapai target tersebut.<h3 style="text-align:justify;">2. Hitung Total yang Harus Ditabung per Bulan&nbsp;</h3>Jika kamu berencana menabung 10 ribu setahun, artinya kamu perlu menabung 10.000 x 12 = 120.000 setahun. Agar lebih mudah dikelola, bagilah jumlah ini dengan 12 bulan. Setiap bulan kamu harus menabung sekitar 10.000. Dengan cara ini, kamu akan tahu jumlah yang perlu disisihkan setiap bulan untuk mencapai tujuan tersebut.<h3 style="text-align:justify;">3. Gunakan Sistem Otomatis&nbsp;</h3>Agar menabung menjadi kebiasaan yang mudah dilakukan, pertimbangkan untuk menggunakan sistem otomatis. Beberapa aplikasi perbankan dan layanan keuangan digital memungkinkan kamu untuk menyetorkan sejumlah uang secara otomatis ke rekening tabungan setiap bulan. Dengan cara ini, kamu tidak perlu lagi khawatir tentang melupakan untuk menabung atau tergoda untuk menggunakan uang tersebut.<h3 style="text-align:justify;">4. Prioritaskan Menabung Sebelum Pengeluaran&nbsp;</h3>Salah satu cara paling efektif untuk menabung adalah dengan memprioritaskan tabungan sebelum pengeluaran lainnya. Sisihkan 10 ribu segera setelah menerima penghasilan atau gaji, sebelum kamu menggunakan uang untuk kebutuhan lain. Dengan cara ini, kamu tidak akan tergoda untuk membelanjakan uang yang seharusnya ditabung.<h3 style="text-align:justify;">5. Tingkatkan Tabungan dengan Potongan atau Diskon&nbsp;</h3>Jika kamu mendapatkan potongan atau diskon saat berbelanja, gunakan kesempatan ini untuk menambah jumlah tabunganmu. Misalnya, jika kamu berbelanja dan mendapatkan diskon, alihkan uang yang seharusnya digunakan untuk membeli barang tersebut ke dalam tabungan. Ini akan membantu mempercepat pencapaian tujuan keuanganmu.<h3 style="text-align:justify;">6. Evaluasi dan Sesuaikan Rencana Menabung&nbsp;</h3>Secara berkala, evaluasi apakah cara menabungmu sudah sesuai dengan rencana keuangan. Jika ada pengeluaran tak terduga atau pendapatan yang meningkat, sesuaikan jumlah tabungan untuk mempercepat pencapaian tujuanmu. Misalnya, jika kamu bisa menabung lebih dari 10 ribu sebulan, manfaatkan kesempatan ini untuk mencapai tujuan lebih cepat.<h3 style="text-align:justify;">7. Pertimbangkan Investasi untuk Hasil Lebih Maksimal&nbsp;</h3>Jika memungkinkan, kamu bisa mempertimbangkan untuk menginvestasikan sebagian dari tabunganmu. Walaupun investasi melibatkan risiko, pilihan yang bijak bisa meningkatkan jumlah tabunganmu dalam jangka panjang. Pastikan untuk melakukan riset atau konsultasi dengan ahli keuangan sebelum memulai investasi.Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu dapat menabung 10 ribu setahun dan mencapai tujuan keuanganmu dengan lebih mudah. Kuncinya adalah konsistensi, disiplin, dan selalu mengingat tujuan yang ingin dicapai.<h2 style="text-align:justify;">Kenalan dengan Produk Celengan: Solusi Menabung Cerdas untuk Masa Depan Kamu di Amartha</h2><a href="https://amartha.com/blog/tech/business/kenalan-dengan-celengan-amarthafin/">Celengan </a>adalah layanan investasi yang dirancang untuk membantu kamu menabung dengan mudah dan efisien, tanpa perlu repot. Cukup dengan aplikasi&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/tentang-amartha/aplikasi-keuangan-digital-amarthafin/">AmarthaFin</a> yang mudah digunakan, Celengan memungkinkan kamu untuk menabung secara teratur dengan memanfaatkan berbagai fitur yang mempermudah pengelolaan keuangan.&nbsp;Kamu bisa menabung secara otomatis dan terencana, memastikan bahwa setiap langkah menuju tujuan keuanganmu semakin dekat. Produk ini juga menawarkan fleksibilitas tinggi, memungkinkan kamu untuk memilih tujuan menabung yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu.Dengan menggunakan Celengan di AmarthaFin, kamu bisa menabung mulai berapapun, bahkan&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/tech/business/investasi-di-celengan/">investasi di celengan</a> mulai dari 10 ribu. Jadi, menabung 10 ribu setahun bukan hal yang sulit lagi. Selain itu, dengan menabung di celengan, kamu juga berpotensi mendapatkan keuntungan bunga per tahun yang menarik.Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara menabung yang benar dan efektif, kamu bisa membaca panduan lengkapnya di&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/cara-menabung-yang-benar/">Cara Menabung yang Benar</a>. Dengan pengetahuan ini, kamu bisa memaksimalkan penggunaan Celengan di AmarthaFin untuk mencapai tujuan keuanganmu dengan cara yang lebih mudah dan terstruktur. &nbsp;

Menabung 10 Ribu Setahun Dapat Berapa? Simak di Sini!

large_dampak kenaikan PPN 12 persen

medium_dampak kenaikan PPN 12 persen

small_dampak kenaikan PPN 12 persen

thumbnail_dampak kenaikan PPN 12 persen

dampak kenaikan PPN 12 persen

Apa Dampak Kenaikan PPN 12 persen dan Pengaruhnya Terhadap Ekonomi UMKM?

large_Cara menabung yang benar

medium_Cara menabung yang benar

small_Cara menabung yang benar

thumbnail_Cara menabung yang benar

Cara menabung yang benar

Menabung merupakan hal dasar yang sering diajarkan orang yang tujuannya adalah menyimpan uang untuk kebutuhan di masa depan. Maka dari itu, banyak orang yang membutuhkan saran bagaimana cara menabung yang benar agar kebebasan finansial atau&nbsp;financial freedom&nbsp;tercapai tanpa harus membebani kondisi finansial utama.Sekarang pada artikel ini, mari kita bahas tentang cara menabung yang efektif dan tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Simak pembahasannya sampai akhir, ya!<h2 style="text-align:justify;">Pentingnya Cara Menabung yang Benar</h2>Mengapa tahu cara menabung yang tepat itu penting? Alasannya sederhana, yaitu menabung merupakan pondasi utama untuk mencapai tujuan yang kamu inginkan. Misal, menabung untuk masa depan, menabung untuk biaya pendidikan, menabung untuk mencapai kebebasan finansial, atau sesederhana menabung untuk membeli barang yang diinginkan.Hal yang terpenting yang dituju dari cara menabung yang benar adalah agar kamu mampu menjalani hidup tanpa terbebani masalah finansial. Menabung dapat membangun dasar keuangan yang bisa membentuk fleksibilitas keuangan dan pikiran yang tenang.Selain itu, mengetahui cara menabung yang benar dapat membantu kamu bisa menghadapi berbagai tantangan finansial yang mungkin timbul di masa depan. Misal, perubahan situasi finansial. Jadi, penting rasanya untuk bisa mapan finansial dengan menabung dengan benar dan efektif. Kamu bisa mulai sekarang!<h2 style="text-align:justify;">Tanda Bahwa Kamu Belum Menabung yang Benar</h2>Ketika kamu sudah mengetahui dasar cara menabung yang benar, harapannya adalah kamu mencapai tujuan finansial yang ideal. Tapi, ada kalanya cara kamu menabung kurang tepat sehingga tujuan finansial yang dituju belum juga tercapai.Maka dari itu, sebelum membahas detail tentang cara menabung yang tepat dan efektif. Simak pembahasan tanda-tanda bahwa kamu belum menabung dengan benar berikut ini:<h3 style="text-align:justify;">1. Rekening Operasional dan Tabungan Masih Tergabung</h3>Apabila kamu masih menyatukan rekening tabungan dengan rekening operasional sehari-hari, berarti kamu belum tahu cara menabung yang benar. Idealnya, rekening operasional dan tabungan terpisah agar terhindar dari pemakaian uang tabungan untuk aktivitas belanja sehari-hari.Jika rekening digabung, potensi kamu untuk belanja berlebih di luar anggaran dapat lebih tinggi. Jadi, semakin hari uang di rekening tabungan akan terkuras karena uangnya terpakai untuk kebutuhan operasional.<h3 style="text-align:justify;">2. Tidak Memiliki Dana Darurat</h3>Sebenarnya, sebelum kamu menentukan tabungan untuk satu tujuan tertentu, mempersiapkan dana darurat adalah hal yang sangat penting. Tidak memiliki dana darurat berarti kamu belum benar dalam mengelola tabungan. Dana darurat merupakan dana yang disiapkan untuk kondisi darurat, seperti biaya rumah sakit atau biaya sehari-hari pasca kena PHK.Mengapa uang tabungan dan dana darurat harus dipisahkan? Karena dana darurat merupakan dana yang menjadi pengganti penghasilan kamu saat kondisi terdesak, sedangkan tabungan digunakan untuk keperluan tertentu. Jika digabungkan, maka nanti terjadi kebingungan saat mengelola uang.<h3 style="text-align:justify;">3. Kondisi Tabungan Masih Belum Stabil</h3>Tanda bahwa cara menabung yang benar belum kamu capai berikutnya adalah kondisi tabungan yang belum stabil. Artinya, kamu masih menggunakan rekening tabungan untuk aktivitas lain selain menabung. Terkadang, memiliki tabungan berjumlah besar menjadi godaan untuk kamu.Maka dari itu, sekali lagi disarankan jika kamu membuat rekening tabungan yang tidak dapat diganggu gugat. Pisahkan rekening tabungan dengan rekening operasional dan dana darurat. Dengan begitu, tabungan kamu akan aman dan jauh dari godaan untuk menggunakannya.<h3 style="text-align:justify;">4. Kurang Bijak Mengatur Persentase Tabungan</h3>Tanda berikutnya adalah kurang bijak dalam mengatur persentase tabungan. Ketika kamu memiliki penghasilan, pasti kamu sudah menghitung persentase tabungan yang akan disisihkan. Biasanya, cara menabung yang benar adalah saat kamu menyisihkan 30% uang dari penghasilan kamu.Walaupun persentase tersebut tidak wajib, tapi lebih baik jika semakin tinggi persentasenya. Namun, yang jelas dalam menabung yang benar adalah tidak banyak menyulitkan kondisi keuangan sehari-hari kamu. Jadi, pastikan pengeluaran lebih kecil daripada persentase uang yang akan ditabung, ya!<h2 style="text-align:justify;">Cara Menabung yang Benar, Sederhana dan Efektif</h2>Di dalam perjalanan untuk mencapai tujuan finansial tertentu, tidak dapat dipungkiri bahwa pasti ada godaan di dalamnya. Untuk mengatasi godaan tersebut, hal pertama yang harus ada di dalam mindset kamu adalah konsistensi dan komitmen.Maka dari itu, agar kamu tau&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/sebelas-cara-menabung-di-rumah-yang-efektif/">cara menabung di rumah yang efektif</a>, simak poin-poin penting di bawah ini:<h3 style="text-align:justify;">1. Buat Rencana Finansial yang Jelas</h3>Membuat perencanaan finansial yang jelas adalah poin utama dari cara menabung yang benar dan efektif. Rencana finansial ini akan membantu kamu dalam mengidentifikasi sumber pemasukan, pengeluaran dan tujuan menabung.Sehingga, nantinya kamu memiliki “kompas” yang jelas dalam tujuan menabung. Konsistensi sangat dibutuhkan untuk melakukan langkah ini. Untuk menjalankan rencana finansial dengan tepat, kamu bisa lakukan pemantauan secara berkala dan tetap fokus pada tujuan jangka panjang.<h3 style="text-align:justify;">2. Mulai dari Nominal Kecil</h3>Menabung tidak perlu dimulai dari nominal yang fantastis, karena kamu bisa mulai menabung dari nominal kecil. Seperti yang dijelaskan di atas bahwa konsistensi adalah aspek vital yang perlu kamu pegang saat mulai menabung.Jadi, jika di awal kamu menabung dengan nominal kecil, maka lama kelamaan bisa berkembang menjadi nominal besar. Karena kalau kamu sudah berkomitmen kuat untuk menabung, maka nominal kecil maupun besar akan sama bermanfaatnya di kemudian hari.<h3 style="text-align:justify;">3. Utamakan untuk Lunasi Utang Dulu</h3>Cara menabung yang benar dan efektif berikutnya adalah mengutamakan untuk lunasi utang terlebih dahulu. Keputusan ini merupakan tahap awal yang bijak karena utang merupakan beban finansial yang penting untuk dibayar. Dengan lunasnya utang, maka kewajiban finansial setiap bulan dan beban bunga dapat berkurang.Hal tersebut dapat berpengaruh pada fokus kamu saat menabung. Karena ketika utang lunas, kamu akan tenang dalam menabung. Uang yang tadinya digunakan untuk membayar utang dialihkan menjadi uang tabungan untuk disimpan.<h3 style="text-align:justify;">4. Buat Rekening Terpisah</h3>Poin terakhir agar cara menabung yang benar dapat kamu lakukan adalah membuat rekening terpisah, alias rekening khusus untuk menabung. Kamu jadi lebih fokus dalam mengatur keuangan saat memisahkan antara rekening tabungan dan rekening operasional sehari-hari.Kamu bisa memilih rekening tabungan yang menawarkan biaya administrasi rendah tapi suku bunga kompetitif. Dengan begitu, kedua aspek tersebut dapat membantu uang tabungan kamu lebih berkembang signifikan seiring waktu.<h2 style="text-align:justify;">Ikuti Cara Menabung yang Benar di Celengan AmarthaFin</h2>Nah, jika kamu sudah paham betul tentang cara menabung yang tepat, saatnya memilih platform yang tepat untuk mendukung berkembangnya uang tabungan milikmu. Misalnya melalui produk&nbsp;<a href="https://amartha.com/individu/celengan/">Celengan dari AmarthaFin</a> yang memiliki program menarik untuk kamu yang ingin konsisten menabung dan memiliki dana tabungan yang efektif.<h3 style="text-align:justify;">Apa Itu AmarthaFin?</h3><a href="https://amartha.com/blog/tentang-amartha/aplikasi-keuangan-digital-amarthafin/">AmarthaFin</a> yang merupakan aplikasi solusi keuangan digital terbaru dari Amartha. Berikut yang bisa kamu lakukan di AmarthaFin:&nbsp;✨&nbsp;Investasi Mudah &amp; Terjangkau dengan Satu Kali Klik Wujudkan impian banyak cuan jadi kenyataan! Investasi kapan saja mulai tenor satu bulan dan tanpa biaya admin. Mulai investasi di Celengan hanya dengan Rp10.000 dan raih keuntungan mulai 7% per tahun. Mari aplikasikan cara menabung yang benar dengan kenali lebih lanjut tentang pendanaan Celengan dari AmarthaFin. Dan raih tujuan finansial yang kamu impikan!Kenali Celengan lebih lanjut, pendanaan worry-free <a href="https://amartha.com/blog/tech/business/kenalan-dengan-celengan-amarthafin/">disini</a>! 📊&nbsp;Cek Portofolio Investasi dengan Praktis&nbsp;(Coming Soon) Pantau terus portfolio pendanaan mitra setiap saat mulai dari profil Mitra, lokasi hingga potensi dampaknya langsung dari aplikasi dalam satu genggaman.&nbsp;📱&nbsp;Bayar Apa Saja, Kapan Saja Sambil macet-macetan di jalan, kamu bisa isi pulsa, bayar tagihan bulanan, atau top-up e-wallet &amp; game favorit dengan cepat dan mudah. Nominal berapa aja ada!<ul><li style="text-align:justify;">Jangan takut listrik mati, bayar langsung&nbsp;tagihan listrik dan token listrik bisa di AmarthaFin.</li><li style="text-align:justify;">Gak kelewat bayar cicilan, bayar tagihan PDAM hingga BPJS anti telat!</li><li style="text-align:justify;">Tingkatin level mainmu dengan top up game di AmarthaFin</li></ul>💰&nbsp;TRANSFER INSTAN ke Semua Bank (Coming Soon) Nggak perlu cari ATM, nikmati transfer instan ke semua rekening bank.💡&nbsp;Download AmarthaFin sekarang dan mulai pendanaan di Celengan!

Cara Menabung yang Benar untuk Masa Depan Finansial yang Aman

large_Cara kerja investasi

medium_Cara kerja investasi

small_Cara kerja investasi

thumbnail_Cara kerja investasi

Cara kerja investasi

Cara Kerja Investasi: Panduan Pemula untuk Maksimalkan Keuntungan

large_impact investing

medium_impact investing

small_impact investing

thumbnail_impact investing

impact investing

Impact investing adalah modal investasi yang berorientasi pada pengurangan efek negatif di lingkungan sosial yang diakibatkan aktivitas bisnis. Pendekatan model investasi ini membuatnya dianggap sebagai sebuah aktivitas amal.Memang benar bahwa investasi ini juga fokus pada keseimbangan alam dan sosialnya. Tetapi, investasi model ini bukan sekadar aktivitas amal karena kamu juga bisa mendapatkan keuntungan. Sebab, kriteria perusahaan tujuan investasi cukup ketat.&nbsp;Namun, investasi berdampak cukup menjanjikan dengan 88 persen investor puas karena sesuai ekspektasi. Lantas, apakah impact investing ini layak dipertimbangkan? Cari tau jawabannya berikut ini:<h2 style="text-align:justify;">Apa Itu Impact Investing?</h2>Impact investing adalah skema investasi atau pendanaan yang tidak semata-mata mengutamakan keuntungan, namun turut memberikan dampak yang positif bagi masyarakat dan lingkungan pada saat bersamaan.&nbsp;Perusahaan impact investing memang berkontribusi ke lingkungan dan sosial secara rutin. Tetapi, tetap mempertimbangkan keuntungan usahanya demi memastikan kestabilan antara keuntungan dengan&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-investasi-sosial-pengertian-dan-manfaatnya/">investasi sosial dan lingkungan</a>.Lebih jelasnya, para impact investors melihat imbal hasil, dampak sosial, keberlanjutan, serta tata kelola dari investasi yang mereka lakukan. Fokusnya adalah di impact atau dampaknya. Tidak masalah bila imbal hasil kecil asalkan aspek komersial dan dampak tersebut seimbang.&nbsp;Istilah impact investing sendiri dipopulerkan oleh The Rockefeller Foundation pada tahun 2006. Tujuannya untuk menuntut transparansi serta akuntabilitas.&nbsp;Pada praktiknya, investasi ini memastikan perusahaan akan berkomitmen bertanggung jawab secara sosial. Komitmen wajib berjalan dengan optimal pada lingkungan dan masyarakat sekitar sebelum lebih jauh terlibat dalam pendanaan.&nbsp;Bentuk komitmennya bervariasi. Mulai dari reboisasi hutan, membantu masyarakat yang kurang mampu, hingga membiayai penelitian inovatif seperti tentang energi terbarukan. Pada intinya, investor menuntut perusahaan lebih bertanggung jawab pada komunitas sekitar serta keberlanjutan alam. Tuntutan tersebut umumnya akan dicantumkan sebagai persyaratan khusus dalam impact investing.Awalnya, pelaku investasi berdampak merupakan lembaga investasi sebagai penyalur dana kelolaan. Mulai dari bank, yayasan swasta, hingga dana lindung nilai sering disalurkan dalam investasi ini.Kini, investor perorangan bisa ikut terlibat dalam impact investing ini, misalnya melalui lembaga keuangan mikro sebagai pendana UMKM di Indonesia. Di Amartha, para investor perorangan dapat turut serta menciptakan dampak perubahan dengan investasinya.&nbsp;Melihat dampak yang diberikan impact investing bagi lingkungan dan sosial, sangat penting untuk menyerukannya di era sekarang. Terutama menyadari semakin buruknya masalah lingkungan dan sosial yang terjadi saat ini. Harapannya, impact investment mampu memberi perhatian, keseriusan, serta kolaborasi yang sangat dibutuhkan dalam mengatasi masalah tersebut.&nbsp;<h2 style="text-align:justify;">Mengenal Amartha Sebagai Produk Impact Investing di Indonesia</h2>Amartha merupakan digital financial services yang konsisten melakukan investasi berdampak untuk komunitas akar rumput (grassroot). Amartha menyadari bahwa dampak yang dapat diberikan untuk lingkungan, masyarakat, serta pemerintah setara pentingnya dengan dampak ekonomi.&nbsp;Maka dari itu, Amartha memulai inisiatif dengan berlandaskan pilar Environmental, Social, dan Governance (ESG). Amartha membentuk&nbsp;<a href="https://amartha.org/">program berdampak sosial</a> berupa Amartha Lestari, Amartha Madani, serta Amartha Bestari. Program-program ini menjadi jalan bagi Amartha untuk mendampingi kelompok rentan, terutama perempuan dan juga komunitas underserved.&nbsp;<h2 style="text-align:justify;">Program Berdampak Sosial dari Impact Investing di Amartha</h2>Terdapat berbagai program berdampak sosial yang Amartha selenggarakan dalam bentuk komitmen impact investing. Beberapa di antaranya yaitu:<h3 style="text-align:justify;">1. Nyalakan Desa</h3>Program ini bertujuan agar masyarakat desa bisa mengakses penerangan yang layak melalui penggunaan energi bersih. Amartha sukses menghasilkan dampak dengan memasang 500 lampu bertenaga solar yang digunakan di wilayah Sumatera Selatan, tepatnya di dua desa yang sebelumnya tidak memiliki akses listrik.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">2. Beasiswa Amartha Cendekia</h3>Pada program impact investing ini, Amartha fokus pada pendidikan dengan memberi beasiswa bagi perempuan yang sedang mengenyam pendidikan sebagai pelajar sekolah menengah atas (SMA) tahun terakhir.&nbsp;Target Amartha adalah agar 1.730 anak perempuan dan remaja di 20 provinsi bisa menjadi penerima Beasiswa Amartha Cendekia di tahun 2026 mendatang.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">3. Restorasi Hutan Mangrove</h3>Impact investing di Amartha juga fokus pada dampak lingkungan. Program ini bekerja sama dengan berbagai mitra, seperti Jejakin yang merupakan perusahaan teknologi yang fokus pada permasalahan iklim. Penanaman bibit mangrove sendiri dilakukan sebagai konservasi lingkungan yang dapat memajukan kesejahteraan masyarakat sekitar.&nbsp;Dampak yang berhasil Amartha berikan yakni penanaman 5000 bibit mangrove pada wilayah Jawa Tengah dan Sulawesi. Bentuk konservasi ini menjadi bukti keseriusan Amartha dalam memastikan perusahaan kami memberikan dampak lingkungan dan sosial yang bisa dirasakan dalam jangka panjang.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">4. Amartha STEAM Fellowship</h3>Berikutnya, ada impact investing berupa Amartha STEAM Fellowship yang mendanai mahasiswa perempuan dari Semester 4 ke atas. Ini berlaku bagi mereka yang D4 (Diploma Empat) serta S1 (Strata 1) pada bidang studi STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematics).&nbsp;Pendanaan ini ditujukan sebagai dana pendidikan dan juga dana pengembangan diri untuk 1 tahun. Program ini berlangsung dengan menjalin kerja sama ke universitas ternama yang ada di Indonesia. Seperti Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), serta Universitas Brawijaya (UB).&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">5. Tanam Penuh Dampak</h3>Amartha terus berkomitmen dalam impact investing dengan yang berkelanjutan dengan berupaya menjadi perusahaan bebas emisi karbon. Upaya dilakukan dengan kegiatan penanaman bibit mangrove setiap tahun. Amartha melakukan penanaman 4.000 pohon mangrove di wilayah Tanakeke, Sulawesi Selatan di tahun 2022.Pada tahun 2023, Amartha kembali dengan Jejak.in untuk menanam 1.000 pohon mangrove di daerah Demak, Jawa Tengah. Para pendana yang merupakan impact investors pun turut berpartisipasi mengadopsi serta menanam bibit mangrove melalui program ini.&nbsp;Terbaru, pada 24 Agustus 2024, Amartha melalui platform <a href="https://amartha.org/">amartha.org</a> bekerja sama dengan berbagai komunitas hutan dan pemangku kepentingan lainnya melaksanakan program Tanam Penuh Dampak: Koridor Satwa Liar Amartha 2024. Program ini melibatkan penanaman 2.000 bibit pohon produktif untuk menciptakan koridor satwa liar di kawasan Hutan Bali Barat, Jembrana, Bali.Baca selengkapnya di: <a href="https://amartha.org/id/program-kerja/">Program Kerja - Amartha Foundation</a><h2 style="text-align:justify;">Impact Investing dengan Celengan di Amartha</h2>Kamu tertarik menjadi impact investor untuk lebih aktif berkontribusi pada lingkungan dan sosial? Investasi di <a href="https://amartha.com/individu/celengan/">Celengan</a> adalah solusinya! Celengan ada untuk mengubah saldo kamu jadi pendanaan atau investasi yang berdampak. Kamu bisa memperoleh pendapatan tambahan dan imbal hasil yang menarik dengan nilai investasi mulai dari Rp10.000 saja.Dengan berinvestasi di Celengan, kamu juga turut berkontribusi dalam mendukung pendanaan UMKM di Indonesia.Ayo raih penghasilan pasif mingguan kamu dengan investasi di Celengan! Caranya mudah saja, ikuti langkah-langkah di bawah ini:1 Pastikan kamu sudah terdaftar sebagai pengguna di aplikasi Amartha dan memiliki akun pada aplikasi AmarthaFin2. Pastikan kamu sudah upgrade akun AmarthaFin Premium dengan melakukan verifikasi data diri kamu3. Top up dana kamu ke dalam AmarthaFin terlebih dahulu4. Setelah kamu memastikan dana sudah masuk, silakan investasikan dana kamu ke Celengan5. Lihat perkiraan bagi hasil yang tertera pada halaman tersebut6. Tunggu sampai kamu menerima notifikasi berhasil dan bisa mulai impact investing di Amartha.

Impact Investing Adalah Cara Cerdas Berinvestasi yang Berkelanjutan

large_dana pensiun adalah 

medium_dana pensiun adalah 

small_dana pensiun adalah 

thumbnail_dana pensiun adalah 

dana pensiun adalah 

Ketika membayangkan masa depan, pernahkah kamu memikirkan bagaimana keuanganmu di masa pensiun nanti? Sebab saat usia produktif berakhir, penghasilan rutin pun tak lagi bisa diandalkan. Dalam hal ini, dana pensiun adalah solusi penting yang harus disiapkan.Sayangnya, masih banyak orang yang menyepelekan pentingnya mempersiapkan dana pensiun sejak dini. Padahal, dengan perencanaan yang baik, kamu bisa menikmati masa tua tanpa khawatir soal keuangan.<h2 style="text-align:justify;">Dana Pensiun Adalah Investasi Masa Depan</h2>Secara sederhana, dana pensiun merupakan tabungan atau investasi yang disiapkan sejak masa produktif untuk memenuhi kebutuhan finansial setelah pensiun.Adapun berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dana pensiun merujuk pada sekumpulan dana yang diperoleh dari iuran tetap peserta dan perusahaan, yang kemudian dikelola oleh lembaga tertentu untuk memberikan manfaat di masa pensiun.Jadi, bisa dibilang bahwa dana pensiun adalah sebuah bentuk investasi masa depan. Dengan menyiapkan dana pensiun, kamu bisa memastikan kesejahteraan finansialmu tetap terjaga meski sudah tidak lagi bekerja.<h2 style="text-align:justify;">Fungsi dan Manfaat Dana Pensiun</h2>Jadi, jelas bahwa dana pensiun itu sangat penting untuk memberikan jaminan finansial di saat produktivitas menurun. Berikut fungsi dan manfaat lengkapnya:<h3 style="text-align:justify;">1. Menjamin Stabilitas Finansial</h3>Pertama, dana pensiun adalah tabungan penting untuk menjaga stabilitas keuangan nanti. Sebab meskipun suatu waktu nanti di saat kamu sudah tidak lagi bekerja, kebutuhan finansial tentunya akan tetap berjalan seperti biasa, dari biaya makan, listrik, hingga kesehatan.Sebagai contoh, ketika kamu pensiun dan tidak memiliki penghasilan tetap, dana simpanan yang telah kamu kumpulkan tersebut bisa digunakan untuk membayar berbagai tagihan dan keperluan hidup lainnya.Jadi, kamu tetap bisa hidup nyaman dan mandiri tanpa harus bergantung pada anak-anak atau kerabat. Dengan perencanaan yang matang, dana pensiun adalah solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan mendadak yang mungkin muncul di masa tua.<h3 style="text-align:justify;">2. Memberikan Keamanan dan Rasa Aman</h3>Selanjutnya, dana pensiun berfungsi sebagai pengaman finansial yang memberikan rasa tenang di masa depan. Ketika kamu sudah tidak bekerja, memiliki tabungan khusus untuk hari tua akan membantu mengurangi stres terkait keuangan.Dengan ini, kamu bisa memastikan bahwa uang untuk kebutuhan sehari-hari masih ada, jadi tidak perlu merasa cemas atau tergesa-gesa mencari penghasilan tambahan.Selain itu, dana pensiun adalah simpanan yang bisa membantu memberikan perlindungan bagi karyawan dari tekanan ekonomi. Sebab tanpa dana ini, banyak orang yang terpaksa harus terus bekerja di usia tua untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Di sisi lain, jika punya dana pensiun, kamu memiliki opsi untuk berhenti bekerja lebih awal dan menikmati masa tua dengan nyaman. Ingat, rasa aman ini tidak hanya dirasakan oleh dirimu, tetapi juga keluargamu.<h3 style="text-align:justify;">3. Mendukung Perencanaan Pensiun Dini</h3>Semua orang tentu ingin menikmati pensiun lebih awal dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk keluarga atau hobi. Jika kamu menginginkan hal yang sama, tentunya dana pensiun adalah hal yang harus disiapkan dengan baik.Jika memiliki simpanan dana masa tua yang dikelola dengan baik, impian ini bukan lagi sekadar angan-angan. Bahkan, hal ini memungkinkan kamu untuk merencanakan pensiun dini sebelum usia lanjut tanpa khawatir tentang masalah keuangan.Apalagi jika kamu mulai menabung sejak&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/apa-itu-masa-persiapan-pensiun-mpp-dan-persiapannya/">masa persiapan pensiun</a>, dananya bisa terkumpul lebih banyak. Sebagai contoh, jika mulai menabung untuk dana pensiun di usia 25 tahun, dana tersebut akan punya waktu lebih lama untuk berkembang melalui bunga atau investasi.<h3 style="text-align:justify;">4. Memberikan Imbal Hasil</h3>Tahukah kamu bahwa dana pensiun adalah sumber daya finansial yang juga bisa berfungsi sebagai investasi? Saat ini, banyak program dana pensiun yang mengalokasikan dananya ke instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau reksadana.Tentunya, investasi ini akan meningkatkan nilai dana pensiunmu seiring waktu. Apalagi jika diinvestasikan dalam portofolio yang baik, maka imbal hasilnya bisa menambah jumlah dana pensiun yang kamu miliki.Semakin lama dana tersebut diinvestasikan, semakin besar juga potensi keuntungan yang bisa didapatkan. Bisa dibilang, peran dana pensiun adalah sebagai tabungan pasif sekaligus sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan finansial di masa tua.Namun, penting untuk memperhatikan risiko dari investasi tersebut. Pilihlah penyedia dana pensiun yang terpercaya dan memiliki rekam jejak yang baik dalam mengelola investasi.<h3 style="text-align:justify;">5. Melindungi Keluarga</h3>Selain untuk dirimu, manfaat lainnya dari dana pensiun adalah memberikan perlindungan finansial bagi keluarga. Jika terjadi sesuatu yang tidak terduga, misalnya meninggal dunia, maka dana yang telah terkumpul bisa diwariskan kepada ahli waris.Sebagai contoh, jika seorang karyawan yang memiliki dana pensiun meninggal dunia, dana tersebut dapat digunakan untuk membiayai pendidikan anak atau kebutuhan keluarga lainnya. Jadi, masa depan keluarga akan tetap terjamin.Selain itu, dana pensiun juga membantu keluargamu untuk tidak terlalu bergantung pada pihak lain. Dengan adanya dana ini, mereka memiliki jaminan keuangan yang cukup untuk menghadapi masa-masa sulit.<h2 style="text-align:justify;">Jenis Dana Pensiun</h2>Setelah kamu paham bahwa dana pensiun adalah instrumen finansial yang penting, saatnya memahami apa saja jenisnya. Berdasarkan sumber dan pengelolaannya, ada 2 jenis dana pensiun yang umum di Indonesia, di antaranya yaitu:<h3 style="text-align:justify;">1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)</h3>Sesuai namanya, Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) adalah program dana pensiun yang diselenggarakan oleh perusahaan untuk karyawannya.Jenis ini bertujuan memberikan jaminan keuangan kepada karyawan setelah mereka pensiun, sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian mereka selama bekerja. DPPK sering kali menjadi bagian dari tunjangan perusahaan besar seperti Telkom, KAI, atau Pertamina.Dalam DPPK, terdapat dua metode utama, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP).Pada PPMP, manfaat yang diterima karyawan dihitung berdasarkan faktor seperti gaji terakhir dan lama masa kerja. Sementara itu, pada PPIP, besarnya manfaat ditentukan dari akumulasi iuran yang disetor oleh pemberi kerja dan karyawan selama masa kerja.<h3 style="text-align:justify;">2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)</h3>Biasanya, dana pensiun adalah hal yang pasti akan disiapkan oleh perusahaan besar. Namun jika perusahaanmu berskala kecil dan tidak menyediakan DPPK, jangan khawatir! Kamu tetap bisa mempersiapkan dana pensiun melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).DPLK dikelola oleh lembaga keuangan seperti bank atau perusahaan asuransi dengan izin resmi dari pemerintah. Intinya, program ini dirancang untuk individu, baik itu karyawan maupun pekerja mandiri yang ingin menyiapkan dana pensiun secara mandiri.Keanggotaan DPLK juga bersifat fleksibel, sehingga siapa saja dapat bergabung. Dana yang disetor akan diinvestasikan dalam berbagai instrumen keuangan untuk meningkatkan nilainya seiring waktu. Karena itu, kamu perlu tahu&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/ini-cara-menghitung-dana-pensiun-yang-tepat/">cara menghitung dana pensiun yang tepat</a>.<h2 style="text-align:justify;">Yuk, Investasi di Celengan untuk Mempersiapkan Dana Pensiun!</h2>Salah satu cara lain untuk memperoleh dana pensiun adalah dengan berinvestasi. Nah, bicara soal investasi dana pensiun, kamu kini punya opsi cara yang lebih mudah melalui fitur Celengan dari AmarthaFin.Celengan adalah produk investasi di&nbsp;<a href="https://onelink.to/e382nr">aplikasi AmarthaFin</a> yang memungkinkanmu menabung untuk masa depan dengan nilai investasi mulai dari Rp10.000 saja dan tentunya bisa memberikan imbal hasil, sehingga kamu bisa memanfaatkannya untuk dana pensiun, pendidikan anak, ataupun dana darurat.Dengan berinvestasi di Celengan, kamu juga turut berkontribusi dalam mendukung pendanaan UMKM di Indonesia.Ingat, dana pensiun adalah hal penting yang harus disiapkan. Jadi, mari mulai berinvestasi di&nbsp;<a href="https://amartha.com/individu/celengan/">Celengan</a> dari sekarang, dan nikmati keuntungan pasif mingguan sambil berkontribusi sosial bagi UMKM!

Dana Pensiun Adalah Solusi Finansial untuk Hari Tua yang Lebih Tenang

large_pexels-emily-ranquist-493228-1205651 (3) (1).jpg

medium_pexels-emily-ranquist-493228-1205651 (3) (1).jpg

small_pexels-emily-ranquist-493228-1205651 (3) (1).jpg

thumbnail_pexels-emily-ranquist-493228-1205651 (3) (1).jpg

tabungan pendidikan anak

Tabungan pendidikan anak wajib kamu miliki jika ingin masa depan yang cerah. Berdasarkan&nbsp;<a href="https://www.kompas.com/edu/read/2024/09/03/155232071/biaya-pendidikan-sumbang-inflasi-terbesar-jppi-pemerintah-belum-laksanakan?page=all#page2">data dari Kompa</a>s, pada Agustus 2024 lalu, sektor pendidikan menjadi penyumbang utama bagi inflasi di Indonesia sebesar&nbsp;0,65 persen. Inilah salah satu alasan mengapa kamu harus menyiapkan tabungan untuk pendidikan anak.&nbsp;Bila tidak memiliki tabungan yang cukup, kamu bisa terjebak dalam beban finansial. Pendidikan anak pun berisiko terhambat karena keterbatasan biaya. Tidak ingin mengalaminya? Mari simak strategi yang tepat dalam mempersiapkan tabungan bagi pendidikan anak berikut ini:<h2 style="text-align:justify;">Pentingnya Tabungan Pendidikan Anak</h2>Pendidikan adalah fondasi yang diperlukan anak sebagai generasi penerus bangsa. Masa depan sebuah bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan para pelajar dan mahasiswanya. Itulah mengapa, memiliki tabungan yang mendukung kelancaran pendidikan anak sangat krusial.&nbsp;Lebih jelasnya, berikut tiga alasan mengapa tabungan pendidikan anak penting kamu miliki:<h3 style="text-align:justify;">1.&nbsp;Memastikan Akses Pendidikan Kualitas Terbaik</h3>Mengamankan tabungan pendidikan anak akan memudahkan mereka untuk mengakses pendidikan kualitas terbaik tanpa merasa terbebani dengan dengan krisis keuangan keluarganya.&nbsp;Memiliki tabungan artinya dana sudah tersedia, sehingga anak bisa memilih sekolah atau institusi pendidikan yang paling baik di daerahnya. Lalu, anak tinggal fokus belajar tanpa harus mengkhawatirkan biaya serta bahan studinya.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">2. Menjamin Ketersediaan dan Kecukupan Dana Pendidikan</h3>Seperti telah disebutkan di awal, pendidikan menjadi sektor yang biayanya kian naik setiap tahun. Kamu tidak bisa memprediksi berapa persisnya biaya yang dibutuhkan dari anak playgroup, TK, sampai anak bisa masuk ke perguruan tinggi.&nbsp;Namun, berbeda jika kamu memiliki tabungan pendidikan anak. Kamu tidak perlu khawatir kekurangan dana pendidikan karena telah menyediakannya sedari dini. Terlepas dari inflasi di sektor pendidikan yang membuat biaya pendidikan naik, kamu bisa lebih tenang karena sudah menyiapkan lebih dari cukup untuk dana pendidikannya.<h3 style="text-align:justify;">3. Meringankan Beban Finansial di Masa Depan</h3>Bagi orang tua, masa depan menjadi waktu ketika berbagai bentuk tanggung jawab mulai berdatangan kembali. Sebut saja membeli rumah, lalu menyiapkan dana pensiun, hingga memastikan dana darurat mencukupi.Macam-macam kebutuhan tersebut membutuhkan keuangan yang stabil untuk memenuhinya. Bayangkan jika kamu belum memiliki tabungan pendidikan anak yang memadai. Beban finansial masa depan akan semakin bertambah.&nbsp;Itulah mengapa, kamu sebaiknya menyiapkan dana untuk pendidikan anak sedini mungkin. Ini akan mengurangi beban finansial di masa depan dan bisa fokus mengelola keuangan untuk kebutuhan lainnya.&nbsp;<a href="https://amartha.com/individu/celengan/">Celengan dari Amartha</a> cocok jadi pilihan investasi berdampak yang bantu kamu menyiapkan dana pendidikan bagi anak lebih mudah.<h2 style="text-align:justify;">Strategi Mempersiapkan Tabungan Pendidikan Anak</h2>Tabungan pendidikan anak merupakan kebutuhan penting yang harus dipenuhi dengan biaya besar. Belum lagi peningkatan biayanya akibat inflasi dari tahun ke tahun. Ini menjadi peringatan agar kamu sadar dan lebih sigap untuk menyiapkan tabungan pendidikan untuk anak dari jauh-jauh hari.Untungnya, tersedia berbagai strategi menabung di masa kini yang cocok kamu terapkan ketika menyiapkan tabungan untuk pendidikan anak. Enam strategi tersebut yaitu:<h3 style="text-align:justify;">1. Tabungan Konvensional</h3>Strategi pertama untuk tabungan pendidikan anak adalah menabung di bank konvensional. Kamu yang menjalani gaya hidup konvensional cocok menggunakan strategi ini saat menyiapkan dana pendidikan anak.&nbsp;Jenis tabungan konvensional memang bisa kamu gunakan kapan saja, khususnya saat ada kebutuhan yang mendesak. Namun, bunga untuk tabungan jenis ini tergolong rendah sehingga tidak dapat mengimbangi kecepatan laju inflasi.&nbsp;Kamu bisa cek&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/sembilan-cara-mendapatkan-beasiswa-kuliah-gratis/">cara mendapatkan beasiswa kuliah gratis</a> bila ingin meringankan beban biaya pendidikan yang semakin naik akibat inflasi.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">2. Deposito</h3>Tidak seperti tabungan konvensional dengan bunga kecil, deposito memberikan bunga lebih besar untuk para nasabah. Bahkan, ada bunga deposito yang mencapai hingga 6 persen per tahun.&nbsp;Bedanya, deposito bukan tabungan pendidikan anak yang dapat kamu ambil kapan saja ketika sudah waktunya digunakan. Sebab, deposito menerapkan jangka waktu dalam tabungannya sehingga tidak bisa kamu cairkan sembarangan.&nbsp;Itulah mengapa, kamu harus memperkirakan dengan cermat mengenai jangka waktu menabung di deposito. Ini demi menghindari penalti karena mencairkan tidak sesuai jangka waktu yang telah ditetapkan.&nbsp;Kamu bisa menyesuaikan jangka waktu deposito dengan jarak anak masuk sekolah atau masuk kuliah. Jadi, ketika membutuhkan biaya sekolah atau kuliah bisa mencairkan depositonya.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">3. Tabungan Pendidikan</h3>Selanjutnya, kamu bisa menabung di bank yang menyediakan produk berupa tabungan pendidikan anak. Bank tersebut sudah terjamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).&nbsp;Bank yang terjamin LPS artinya tabungan kamu akan tetap aman dan dapat dicairkan walaupun bank tersebut mengalami kebangkrutan. Untuk sistem tabungannya sendiri biasanya berbentuk tabungan berjangka yang mengharuskan kamu menyetor secara rutin setiap bulannya hingga jangka waktu 2 tahun.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">4. Asuransi Pendidikan</h3>Kamu pun bisa mengumpulkan dan menyimpan tabungan untuk pendidikan anak menggunakan produk asuransi pendidikan. Produk ini umumnya gabungan tabungan pendidikan dengan asuransi jiwa yang berjangka.&nbsp;Perusahaan asuransi mengeluarkan dana pendidikan ketika anak memasuki jenjang pendidikan. Baik itu sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), hingga perguruan tinggi.Jika orang tua berakhir meninggal dunia, maka perusahaan asuransi yang menjamin tabungan pendidikan anak berdasarkan kesepakatan yang tercantum di polis asuransi.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">5. Investasi Emas</h3>Investasi emas pun tak kalah menarik digunakan sebagai opsi menabung untuk biaya pendidikan anak. Jenis investasi satu ini sistemnya tidak rumit, sehingga ideal bagi kamu yang lebih memilih kepraktisan.&nbsp;Sebagian besar masyarakat memang sudah mengandalkan emas untuk investasi. Bukan tanpa alasan, tetapi karena harga emas setiap tahun cenderung naik. Kamu juga bebas memilih bentuk investasi emasnya. Bisa dalam bentuk perhiasan emas atau logam mulia, menyesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi finansial.<h3 style="text-align:justify;">6. Investasi Reksadana</h3>Strategi mempersiapkan tabungan pendidikan anak juga bisa kamu lakukan melalui reksadana.&nbsp;Apa itu investasi reksadana? Garis besarnya, terdapat&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-manajer-investasi/">manajer investasi</a> yang mengelola setoran dana kamu di pasar modal.&nbsp;Bila dibandingkan dengan saham, keuntungannya memang lebih kecil. Namun, itu setara dengan tingkat risiko reksadana yang masih minim. Selain itu, kamu juga bisa mengimbangi kecepatan laju inflasi bila berinvestasi di reksadana. Ini akan menambah biaya pendidikan anak yang kamu simpan di reksadana ketika sudah saatnya digunakan.&nbsp;<h2 style="text-align:justify;">Tabungan Pendidikan Anak Lebih Mudah dengan Celengan dari Amartha!</h2>Selain berbagai strategi yang telah disebutkan di atas, kamu juga bisa menggunakan&nbsp;<a href="https://amartha.com/individu/celengan/">Celengan dari Amartha</a>! Celengan adalah produk investasi di AmarthaFin yang bantu kamu capai tujuan keuangan lebih mudah.Kamu bisa mulai investasi dari Rp10.000 dan berlaku kelipatan. Kamu juga bisa memperoleh pendapatan tambahan di Celengan berlaku dengan mengonversi saldo menjadi pendanaan untuk UMKM pilihan. Kamu bisa mendapatkan bagi hasil yang menguntungkan. Ini adalah sumber penghasilan pasif mingguan yang menarik untuk kamu coba.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">Ikuti Langkah-langkah Investasi di Celengan Berikut Ini:</h3>1. Daftar dan buat akun di aplikasi AmarthaFin;2. Pastikan kamu sudah upgrade ke akun AmarthaFin Premium3. Pilih jenis Celengan yang kamu inginkan (Celengan Pintar atau Celengan Mapan) dan klik 'Mulai Investasi'3. Top up dana untuk mulai investasi lalu klik lanjutkan4. Pilih metode pembayaran5. Masukan PIN AmarthaFin6. Selamat! dana investasi sudah masuk dan kamu bisa melihat total aset dan total keuntungannya.

Tabungan Pendidikan Anak: Langkah Awal untuk Masa Depan Cerah

large_men-suit-analyzing-results-chart (1).jpg

medium_men-suit-analyzing-results-chart (1).jpg

small_men-suit-analyzing-results-chart (1).jpg

thumbnail_men-suit-analyzing-results-chart (1).jpg

 tujuan keuangan

Mengatur keuangan merupakan hal penting yang harus dilakukan siapapun, terutama bagi kamu yang memiliki target tertentu yang ingin dicapai. Dengan memiliki tujuan keuangan, bisa menjadi panduan agar uang kamu tidak habis begitu saja. Kamu bisa mulai dengan menetapkan target keuangan baik itu untuk dana darurat, dana pendidikan, ataupun target lainnya.&nbsp;Selain itu, dengan adanya tujuan ini juga bisa membuat kamu menjadi lebih termotivasi dalam mengelola keuangan. Yuk, kenali jenis-jenis tujuan finansial, manfaatnya, dan langkah-langkah praktis untuk menentukan tujuan finansial yang tepat<h2 style="text-align:justify;">Apa Itu Tujuan Keuangan?</h2>Tujuan keuangan adalah target atau rencana keuangan yang ingin kamu capai, baik jangka pendek, menengah, atau panjang. Untuk kamu yang masih pelajar atau freelancer, tujuan ini bisa dimulai dari menabung untuk dana darurat, investasi untuk tambahan pemasukan, atau bahkan mempersiapkan dana pendidikan.Memiliki tujuan keuangan yang jelas, akan membuat kamu lebih memiliki gambaran yang jelas dan konkret tentang kemana uang kamu digunakan dan bagaimana cara mencapai stabilitas finansial.<h2 style="text-align:justify;">Jenis Tujuan Keuangan</h2>Ada beberapa jenis tujuan finansial yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan jangka waktu kamu. Berikut adalah jenis-jenisnya:<h3 style="text-align:justify;">1. Tujuan Jangka Pendek</h3>Jenis tujuan ini biasanya digunakan ketika kamu memiliki target keuangan dalam waktu dekat. Tujuan ini juga sangat cocok bagi kamu yang baru mulai menabung ataupun belajar berinvestasi. Contoh paling sederhananya adalah menabung untuk liburan atau membeli gadget baru.&nbsp;Untuk tujuan jangka pendek, kamu bisa menggunakan tabungan atau instrumen yang mudah dicairkan kapan saja. Hal ini dikarenakan, tujuan jangka pendek biasanya digunakan untuk kebutuhan mendesak ataupun tujuan keuangan dengan nominal yang kecil, sehingga sebaiknya memilih instrumen yang mudah dicairkan.<h3 style="text-align:justify;">2. Tujuan Jangka Menengah</h3>Tujuan jangka menengah biasanya berlangsung antara satu hingga lima tahun. Misalnya, kamu ingin menyelesaikan pendidikan tanpa utang, atau membeli laptop untuk mendukung pekerjaan freelance kamu.&nbsp;Untuk tujuan menengah, kamu bisa mulai menabung dengan menetapkan jangka waktu dan tentunya menyesuaikan dengan penghasilan yang kamu miliki. Hitunglah berapa target nominal yang ingin dicapai, kemudian bagi dengan penghasilan yang bisa kamu tabung dalam waktu sebulan. Dengan begitu, target keuangan kamu akan terlihat lebih jelas.<h3 style="text-align:justify;">3. Tujuan Jangka Panjang</h3>Berbeda dari dua tujuan sebelumnya, tujuan jangka panjang akan memakan waktu yang lebih dari lima tahun. Contohnya adalah, ketika kamu menabung untuk persiapan dana pensiun atau bahkan membeli properti. Tujuan keuangan ini biasanya memiliki nominal yang besar sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menabung.Karena jangka panjangnya, kamu bisa mempertimbangkan investasi yang potensi return-nya lebih tinggi, seperti saham. Kamu juga bisa memilih untuk ikut pendanaan&nbsp;<a href="https://amartha.com/">Amartha&nbsp;</a>untuk mendapatkan imbal hasil 15% per tahun.<h2 style="text-align:justify;">Manfaat Tujuan Keuangan</h2>Menentukan tujuan finansial bukan hanya membuat "gaya-gayaan" atau terkesan serius soal uang&nbsp;lho!. Sebenarnya banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapatkan, di antaranya:<h3 style="text-align:justify;">1. Lebih Mudah Mengatur Prioritas</h3>Dengan tujuan finansial, kamu bisa lebih mudah memutuskan kapan harus menabung dan kapan bisa menggunakan uang untuk hal lain. Misalnya, menabung untuk dana darurat yang menjadi prioritas utama, sehingga kamu tidak mudah berpikir untuk melakukan pengeluaran impulsif.<h3 style="text-align:justify;">2. Membantu Perencanaan Keuangan yang Lebih Baik</h3>Jika kamu mempunyai tujuan keuangan yang jelas, maka kamu bisa menyusun rencana masa depan dengan lebih terarah, terutama untuk tujuan yang membutuhkan waktu lama. Untuk membantu perencanaan keuangan yang baik, kamu bisa mulai dengan memisahkan sejumlah penghasilan setiap bulan untuk mencapai target jangka panjang.<h3 style="text-align:justify;">3. Dorongan untuk Berinvestasi</h3>Memiliki target finansial juga bisa menjadi motivasi untuk berinvestasi sejak dini.&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-investasi/">Tujuan utama investasi</a> adalah untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari modal yang telah diinvestasikan di awal.&nbsp;Misalnya,&nbsp; jika kamu punya target mengumpulkan uang dalam jumlah tertentu dalam beberapa tahun, maka investasi bisa membantu uang kamu berkembang lebih cepat. Potensi keuntungan yang dapat kamu peroleh yaitu memperoleh pendapatan pasif, mengantisipasi inflasi, meningkatkan nilai aset, dan lain-lain.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">4. Mengurangi Stres Finansial</h3>Dengan memiliki tujuan keuangan yang jelas tidak hanya membantu kamu mengumpulkan uang lebih banyak, tetapi juga bisa membuat kamu lebih tenang soal keuangan masa depan. Ambil contoh ketika kamu berinvestasi untuk tabungan pendidikan atau dana darurat, maka tabungan tersebut bisa menjadi bantuan ketika berada di masa-masa sulit finansial.<h2 style="text-align:justify;">Cara Menentukan Tujuan Keuangan dan Contohnya</h2>Menentukan tujuan finansial sebenarnya tidak sulit. Berikut langkah-langkah simpel yang bisa kamu coba:<h3 style="text-align:justify;">1. Kenali Kebutuhan dan Keinginan</h3>Pertama, tulislah hal-hal yang benar-benar menjadi kebutuhan kamu. Misalnya, jika kamu seorang mahasiswa mungkin akan memerlukan tabungan pendidikan ataupun dana darurat. Jika kamu seorang freelancer, maka investasi untuk membeli laptop atau tab menjadi suatu kebutuhan untuk menunjang pekerjaan.<h3 style="text-align:justify;">2. Gunakan Metode SMART</h3>Metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) bisa membantu kamu membuat tujuan yang realistis. Seperti, “Saya ingin punya dana darurat sebesar 3 bulan pengeluaran dalam setahun.”<h3 style="text-align:justify;">3. Pisahkan Berdasarkan Jangka Waktu</h3>Bagi tujuan keuangan kamu berdasarkan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Dengan begitu, kamu bisa fokus mengatur strategi masing-masing. Untuk jangka pendek, sebaiknya simpan uang kamu di instrumen likuid. Tetapi, Untuk jangka panjang, pilihlah investasi seperti saham atau properti.<h3 style="text-align:justify;">4. Tentukan Nominal yang Diperlukan</h3>Setelah mengetahui apa saja yang ingin kamu capai, hitung berapa banyak uang yang kamu butuhkan. Contohnya, jika target kamu adalah menabung untuk pendidikan, maka cari tahu biaya kuliah atau kursus yang dapat menunjang pendidikan kamu.<h3 style="text-align:justify;">5. Sesuaikan dengan Kemampuan Finansial</h3>Hindari menetapkan tujuan keuangan yang tidak sesuai dengan kemampuan kamu. Sesuaikanlah target dengan penghasilan dan biaya hidup kamu. Dengan demikian, kamu tidak akan mudah terdistraksi ketika menabung.<h3 style="text-align:justify;">6. Evaluasi Tujuan Secara Berkala</h3>Jangan lupa untuk mengevaluasi target keuangan secara berkala, misalnya enam bulan sekali. Ini penting dilakukan untuk memastikan kamu tetap fokus pada target keuangan yang ingin dicapai.Agar lebih jelas, berikut beberapa contoh tujuan keuangan yang mungkin relevan untuk kamu:<h3 style="text-align:justify;">Contoh Tujuan Keuangan</h3><h3 style="text-align:justify;">1. Dana Darurat</h3>Jika kamu seorang freelancer dengan penghasilan yang tidak tetap, dana darurat sangat penting untuk dipersiapkan. Kamu bisa menargetkan dengan 3-6 bulan pengeluaran perbulan. Simpan dana ini di instrumen yang mudah dicairkan, untuk mengantisipasi jika kamu membutuhkan dana tersebut secepatnya.<h3 style="text-align:justify;">2. Dana Pendidikan</h3>Untuk pelajar atau mahasiswa, dana pendidikan merupakan hal penting yang harus dipersiapkan. Tujuan keuangan ini nantinya bisa digunakan untuk kamu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kamu bisa mulai berinvestasi agar uang kamu bisa berkembang lebih cepat dibandingkan tabungan biasa.<h3 style="text-align:justify;">4. Dana Pensiun</h3>Meski masih muda, mempersiapkan dana pensiun sejak dini bukanlah hal yang salah. Tujuannya adalah untuk membantu kamu mempersiapkan masa depan secara lebih optimal, sehingga menghindari kesulitan finansial yang tidak terduga nantinya. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya juga kamu mulai berinvestasi kecil-kecilan.Dengan memahami jenis-jenis tujuan keuangan dan cara menentukannya, kamu bisa mulai membangun fondasi finansial yang lebih kuat. Jadi, yuk mulai tentukan tujuan finansialmu sekarang!Jika kamu sedang memilih instrumen yang tepat agar bisa mencapai tujuan keuangan, kamu bisa memilih&nbsp;<a href="https://amartha.com/individu/celengan/">celengan dari Amartha</a>. Celengan adalah produk investasi yang ada di dalam AmarthaFin dengan nilai investasi minimum Rp10.000,- dan berlaku kelipatan.Kamu bisa mendapatkan imbal hasil 7% flat per tahun untuk mendukung berbagai tujuan keuangan seperti pendidikan anak, dana darurat, dan lain-lain. Dengan memilih Celengan, kamu bisa mendapatkan penghasilan pasif mingguan sekaligus berkontribusi pada pendanaan UMKM. Segera kunjungi website&nbsp;<a href="https://amartha.com/individu/microfinance-marketplace/">Amartha</a>&nbsp;untuk informasi lebih lanjut.

Tujuan Keuangan: Jenis, Manfaat, dan Cara Menentukan

large_young-working-woman-check-hands-with-businessman (1).jpg

medium_young-working-woman-check-hands-with-businessman (1).jpg

small_young-working-woman-check-hands-with-businessman (1).jpg

thumbnail_young-working-woman-check-hands-with-businessman (1).jpg

Cara Menghitung Bunga Deposito

Kamu wajib mengetahui cara menghitung bunga deposito jika ingin berinvestasi dengan deposito. Jenis investasi satu ini menawarkan keuntungan yang cukup ideal melalui suku bunganya yang kompetitif dari suku bunga tabungan pada umumnya.&nbsp;Tetapi, masih banyak yang belum memahami bagaimana melakukan penghitungan bunga deposito secara tepat. Maka dari itu, Amartha menjelaskan secara rinci rumus menghitung bunga dari deposito untuk kamu yang membutuhkannya. Mari simak di bawah ini:<h2 style="text-align:justify;">Pengertian Deposito</h2>Sebelum mengetahui bagaimana cara menghitung bunga deposito, kamu sebaiknya memahami <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-deposito/">apa itu deposito</a> terlebih dahulu. Secara garis besar, deposito adalah produk menyimpan uang yang bank sediakan dengan metode pencairan berdasarkan periode waktu serta persyaratan tertentu.&nbsp;Deposito yang tersedia di bank memiliki beberapa karakteristik, di antaranya:<ul><li>Hanya bisa dicairkan apabila jangka waktu deposito telah berakhir;</li><li>Bisa diperpanjang otomatis (automatic roll over/ARO) ketika mendekati jatuh tempo;</li><li>Mata uang yang digunakan bisa rupiah atau pun mata uang asing.</li></ul><h3 style="text-align:justify;">Jenis-Jenis Deposito</h3>Kamu juga perlu mengetahui berbagai jenis deposito untuk menerapkan cara menghitung bunga deposito yang berpeluang didapatkan. Terdapat tiga jenis deposito yang bisa kamu ambil, yait:<h4 style="text-align:justify;">1. Deposito Berjangka</h4>Deposito berjangka diterbitkan pada jangka waktu yang bervariasi. Mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan, hingga 24 bulan. Penerbitan deposito dilakukan menggunakan nama lembaga ataupun perorangan.&nbsp;Bunga dari deposito berjangka bisa kamu tarik per bulan maupun sehabis jatuh tempo mengikuti jangka waktunya. Penarikan berlaku secara tunai dan non-tunai (pemindahbukuan). Jumlah dana yang bisa disetorkan akan berbentuk bulat. Contohnya, Rp1.000.000. Biasanya juga terdapat batas minimum uang yang disimpan.&nbsp;<h4 style="text-align:justify;">2. Deposit on Call</h4>Berikutnya, terdapat jenis deposit on call yang memiliki jangka waktu minimum tujuh hari dan maksimum di bawah satu bulan. Penerbitan deposit jenis ini umumnya atas nama serta nominal yang besar. Misalnya sebanyak Rp50 juta.Cara menghitung bunga deposito jenis on call bisa dilakukan ketika ingin mencairkan bunga tersebut. Pencairan pun bisa dilaksanakan bersama pencairan dari depositnya itu sendiri. Tetapi, kamu wajib memberikan notifikasi kepada pihak bank bahwa akan mencairkan deposito 3 hari sebelum pencairan.&nbsp;Besaran bunga deposit on call umumnya akan dihitung secara per bulan. Penetapan besaran bunga juga menerapkan negosiasi antara nasabah dan pihak bank.<h4 style="text-align:justify;">3. Sertifikat Deposito&nbsp;</h4>Adapun jenis deposito satu ini berbentuk sertifikat. Deposito ini menyimpan milik pihak lain yang sertifikatnya berfungsi sebagai bukti penyimpanan serta bisa dipindahtangankan. Penerbitan sertifikat deposito dilakukan atas unjuk berbentuk sertifikat.Selain dipindahtangankan, depositonya juga bisa diperjualbelikan pada pihak lain. Cara menghitung bunga deposito menerapkan metode diskonto. Metode ini merupakan selisih dari nominal deposito serta jumlah uang yang kamu setor.&nbsp;Hal yang membedakan jenis deposito ini dengan yang lain yaitu pencairan bunganya bisa dilakukan pada awal periode, baik secara tunai atau non-tunai. Setelahnya, penerbitan nilai pada sertifikat deposito akan tercetak dalam macam-macam nominal dengan jumlah bulat. Jadi, nasabah bisa membeli lembaran dengan nominal bervariasi mengikuti keinginan masing-masing.<h2 style="text-align:justify;">Cara Menghitung Bunga Deposito</h2>Setelah mengetahui definisi deposito lengkap dengan berbagai jenisnya, mari simak rumus untuk menghitung bunga deposito. Terdapat dua rumus yang tersedia, yaitu rumus menurut bunga deposito per bulan serta rumus menurut total investasi sesudah jatuh tempo.Simak masing-masing rumus dan contoh perhitungannya di bawah ini:<h3 style="text-align:justify;">1. Cara Menghitung Bunga Deposito Menurut Bunga per Bulan</h3>Deposito memiliki bunga nett per bulannya. Kamu bisa menggunakan rumus berikut untuk melakukan perhitungan:(Suku Bunga Deposito x Setoran Pokok x 30 Hari x 80%) : 365 HariSebagai catatan, angka 80% dalam rumus tersebut merupakan persentase pemasukan jika dikurangi pajak yang perlu dibayarkan dalam satuan persen. Umumnya, pajak deposito sebanyak 20% sehingga 100% dikurangkan dengan 20% adalah 80%.Untuk memudahkan kamu memahaminya, mari perhatikan dengan seksama contohnya sebagai berikut:Kamu ingin berinvestasi deposito sejumlah Rp15 juta dengan periode selama 6 bulan. Lalu, suku bunga dari deposito bank sebanyak 6% per tahun dengan potongan pajak sebanyak 20%.&nbsp;Cara menghitung bunga deposito dari contoh kasus investasi tersebut dengan rumus yang tertera di atas yaitu:(6% x Rp15.000.000,- x 30 x 80%) : 365 hari = Keuntungan Bersih per BulanRp21.600.000,-&nbsp; : 365 = Rp59.178,-&nbsp;Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa keuntungan bersih yang akan kamu dapat dari deposito adalah Rp59.178,- setiap bulan.<h3 style="text-align:justify;">2. Cara Menghitung Bunga Deposito Menurut Investasi Sesudah Jatuh Tempo</h3>Pada sisi lain, kamu juga bisa menghitung jumlah bunga deposito yang didapat berdasarkan investasi setelah periode deposito jatuh tempo. Rumus berikut akan menunjukkan total investasi menurut penempatan deposito yang kamu peroleh:Setoran Pokok + (Keuntungan Bunga Deposito - Pajak Bunga Deposito) = Total Investasi&nbsp;Untuk menerapkannya, kamu perlu mengetahui keuntungan dari bunga deposito terlebih dahulu. Cara menghitung bunga deposito berdasarkan keuntungannya tersedia dalam rumus di bawah ini:Setoran Pokok x Suku Bunga Deposito x Jangka Waktu Deposito : Jumlah Hari per Satu Tahun = Keuntungan Bunga DepositoKemudian, hitung juga pajak dari bunga deposito yang perlu kamu bayarkan dengan menggunakan rumus berikut:Keuntungan Bunga Deposito x % Pajak Bunga = Pajak Bunga Deposito&nbsp;&nbsp;Sebagai catatan, perhatikan hal-hal ini saat menerapkan cara menghitung bunga deposito:<ul><li>Jangka Waktu Deposito adalah dalam satuan hari;</li><li>Jumlah Hari per Satu Tahun sejumlah 365 hari bagi tahun non kabisat, sedangkan untuk tahun kabisat adalah 366 hari;</li><li>% Pajak Bunga sejumlah 20%.</li></ul>Selanjutnya, kamu bisa memahami bagaimana cara menghitung bunga deposito menggunakan rumus tersebut melalui ilustrasi di bawah ini:Kamu ingin menempatkan dana deposito sejumlah Rp15 juta yang memiliki periode waktu sepanjang 6 bulan. Lalu, suku bunga pada deposito yaitu 6% per tahun. Adapun jumlah pajak yang harus kamu bayarkan yaitu 20%.Langkah pertama adalah menghitung profit atau keuntungan yang kamu dapatkan dari bunga deposito dengan rumus sebagai berikut:(Rp15.000.000,- x 6% x 180) : 365 Hari = Keuntungan Bunga Deposito&nbsp;Rp162.000.000,- : 365 Hari = Rp443.835,-Setelah itu, hitunglah total pajak yang perlu kamu bayarkan menggunakan rumus di bawah ini:Keuntungan Bunga Deposito x Total PajakRp443.835,- x 20% = Rp88.767,-Kini kamu telah mendapatkan hasil dari perhitungan keuntungan yang didapatkan melalui bunga deposito serta pajak yang perlu dibayarkan. Berikutnya, terapkan cara menghitung bunga deposito menggunakan rumus paling pertama sebagai berikut:Setoran Pokok + (Keuntungan Bunga Deposito - Pajak Bunga Deposito) = Total InvestasiRp15.000.000,- + (Rp443.835,- – Rp88.767,-) = Total InvestasiRp15.000.000,- + Rp355.068,- = Rp15.355.068Hasil perhitungan tersebut mengartikan bahwa saldo deposito kamu setelah 6 bulan akan menjadi Rp15.355.068 dari yang semula hanya Rp15.000.000,- saja.Akhirnya, kamu memahami bagaimana cara menghitung bunga deposito dengan dua rumus tersebut. Ini memberikan gambaran mengenai keuntungan deposito sebagai instrumen investasi yang kompetitif.Selain deposito sebagai instrumen investasi, kamu bisa raih pendapatan tambahan melalui konversi saldo jadi pendanaan. Yuk, dapatkan imbal hasil pasif mingguan dengan lakukan pendanaan pada UMKM pilihan dengan <a href="https://amartha.com/individu/celengan/">Celengan</a>! Mulai dari Rp 100.000 aja dan kelipatannya, kamu bisa mempersiapkan financial jadi lebih baik.

Bagaimana Cara Menghitung Bunga Deposito? Berikut Rumusnya

large_apa itu deposito

medium_apa itu deposito

small_apa itu deposito

thumbnail_apa itu deposito

apa itu deposito

Memahami apa itu deposito adalah langkah awal yang harus kamu lakukan sebelum memutuskan melakukan penyimpanan uang di produk bank tersebut. Deposito dapat menjadi pilihan yang ideal untuk kamu yang ingin menabung dan mendapatkan keuntungan lebih besar.&nbsp;Deposito juga memiliki berbagai jenis yang memiliki kriteria penyimpanan berbeda. Maka dari itu, mari pelajari tentang deposito dan dapatkan tips memilih deposito yang tepat melalui informasi berikut ini:<h2 style="text-align:justify;">Apa Itu Deposito?</h2>Deposito adalah produk bank yang bisa menjadi instrumen penyimpanan uang dengan metode pencairan berdasarkan jangka waktu serta syarat-syarat tertentu. Tingkat pengembalian deposito lebih tinggi daripada tabungan. Tetapi, deposito hanya memberlakukan pengambilan dana dalam periode yang ditetapkan dan disepakati saja.Satu hal yang membuat deposito menarik adalah suku bunganya yang cukup kompetitif. Terutama bila kamu bandingkan dengan produk tabungan biasa. Meskipun penarikan dana dari deposito hanya berlaku pada periode tertentu, kamu masih tetap diperbolehkan menarik dana di bank tertentu.&nbsp;Hanya saja, kamu akan dikenakan potongan atau penalti ketika melakukannya. Itulah mengapa, deposito cocok untuk kamu yang ingin mencapai tujuan keuangan tertentu dalam kurun waktu beberapa bulan. Jadi, uangnya tersimpan dengan aman dengan imbal hasil yang menarik.<h2 style="text-align:justify;">Keuntungan Deposito</h2>Setelah memahami apa itu deposito, berikut berbagai keuntungan yang bisa kamu dapatkan jika menyimpan uang di bank dengan produk deposito:<h3 style="text-align:justify;">1. Opsi Menabung yang Lebih Aman</h3>Ketika kamu menyimpan uang di deposito, maka kamu tidak akan menarik kembali uang tersebut dengan mudah seperti ketika menyimpan uang di tabungan. Sebab, deposito memberlakukan jangka waktu dan persyaratan tertentu sebelum kamu bisa mengambil kembali uangnya.&nbsp;Apabila melanggar, maka akan ada penalti atau potongan yang wajib kamu tanggung jika menarik uang sebelum jatuh temponya. Maka dari itu, deposito adalah opsi menabung uang yang lebih aman tanpa tergiur menarik kembali dananya untuk kebutuhan sehari-hari.<h3 style="text-align:justify;">2. Tingkat Return Kompetitif</h3>Keuntungan deposito yang satu ini juga membuatnya lebih digemari daripada tabungan biasa. Terutama mengingat perbandingan tingkat return deposito dan produk perbankan lain bisa mencapai hingga 3 kali lipat.&nbsp;Kamu bisa memilih deposito berjangka dengan peluang return yang lebih menarik. Faktor seperti periode waktu penyimpanan uang turut memengaruhi tingkat return dari deposito kamu. Ketahui&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/cara-menghitung-bunga-deposito/">cara menghitung bunga deposito</a> agar kamu paham jumlah return yang berpotensi didapatkan dari deposit yang kamu lakukan.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">3. Deposito Sebagai Instrumen Investasi</h3>Berikutnya, kamu bisa menjadikan apa itu deposito sebagai instrumen investasi yang cukup ideal. Ini juga berhubungan dengan faktor return deposito yang kompetitif. Terlebih bila kamu menyimpan uang dalam jumlah yang besar, maka potensi return deposito juga lebih tinggi.Hal tersebut yang membuat orang-orang lebih suka menyimpan uang di deposito daripada di tabungan. Selain uang lebih aman, kamu pun bisa mendapatkan manfaat yang setara dengan investasi yakni return yang kompetitif.<h3 style="text-align:justify;">4. Risiko Investasi Rendah</h3>Deposito adalah instrumen investasi dengan tingkat risiko yang rendah. Ini juga berlaku bila kamu membandingkannya dengan produk-produk investasi yang ada, contohnya obligasi dan saham.&nbsp;Lebih jelasnya, kamu tidak perlu mengkhawatirkan fluktuasi pasar maupun perubahan harga seperti saat berinvestasi di obligasi dan saham. Ini mengingat hal tersebut tidak berpengaruh pada nilai deposito.Selain itu, produk deposito juga dapat menjadi agunan atau jaminan kredit ketika mengajukan pembiayaan tertentu.<h2 style="text-align:justify;">Jenis-Jenis Deposito</h2>Kini kamu mengetahui bahwa deposito adalah produk penyimpanan uang dengan jangka waktu yang memiliki berbagai keuntungan. Belum lengkap sampai di situ, mari lanjutkan dengan membahas jenis-jenis deposito sebagai berikut:<h3 style="text-align:justify;">1. Deposito Berjangka</h3>Pada deposito berjangka, terdapat penerapan jangka waktu tertentu mulai dari 1 bulan sampai dengan 24 bulan. Penarikan dana dari deposito berjangka hanya bisa kamu lakukan jika jangka waktu yang disepakati dengan pihak bank telah jatuh tempo.&nbsp;Penerbitan apa itu deposito berjangka dilakukan atas nama lembaga atau perorangan. Pihak yang namanya tertera di bilyet menjadi pihak yang bisa mencairkan dan mengambil dana deposito. Untuk pencairan bunga depositonya, bank dapat melakukannya langsung atau dikreditkan menuju rekening yang kamu tentukan.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">2. Sertifikat Deposito</h3>Secara garis besar, jenis deposito satu ini serupa dengan deposito berjangka. Tetapi, sertifikat deposito akan diterbitkan dengan bentuk sertifikat tanpa mengacu ke lembaga maupun perseorangan tertentu.&nbsp;Kamu bisa memindahtangankan deposito ini ke siapa saja. Adapun pencairan bunga sertifikat deposito bisa dilakukan setiap bulan, ketika jatuh tempo, atau langsung di muka.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">3. Deposito On Call</h3>Apa itu deposito on call merujuk pada penyimpanan uang dengan jangka waktu lebih singkat dibandingkan kedua jenis sebelumnya. Kamu bisa menyimpan selama 7 hari (minimal) sampai dengan di bawah 1 bulan.Tetapi, menyimpan uang di deposito on call harus berjumlah besar. Bisa dari Rp50 juta hingga Rp100 juta, mengikuti ketentuan dari bank yang kamu pilih.&nbsp;Mengingat setoran minimum deposito ini tinggi dan jangka waktunya singkat, maka kamu bisa bernegosiasi dengan pihak bank mengenai besaran return suku bunganya.<h2 style="text-align:justify;">Tips Memilih Deposito</h2>Apa itu deposito hingga jenis-jenisnya telah kamu pahami. Untuk membantu kamu mendapatkan produk deposito terbaik, mari perhatikan tips-tips memilih deposito di bawah ini:<h3 style="text-align:justify;">1. Mengecek Reputasi Bank</h3>Pastikan kamu mengecek bagaimana reputasi dari bank yang dipilih untuk melakukan deposito. Lebih tepatnya, hindari mudah tergoda ketika ada penawaran bunga terlampau tinggi yang ditawarkan.Kamu harus memeriksa latar belakang dari perusahaan atau bank yang menjadi tempat untuk menanamkan modal nantinya. Pilihlah bank yang telah terjamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).<h3 style="text-align:justify;">2. Memerhatikan Margin Deposito</h3>Tips selanjutnya dalam memilih deposito adalah memerhatikan margin deposito. Sebaiknya, margin tidak melebihi standar yang ditentukan LPS. Besaran margin umumnya dipengaruhi berbagai faktor. Mulai dari likuiditas bank, suku bunga acuan, hingga kebijakan pemerintah.&nbsp;Kamu pun bisa melakukan perbandingan antara margin deposito yang ditawarkan&nbsp; satu bank dengan bank lainnya. Jadi, kamu bisa memutuskan satu yang paling sesuai preferensi.<h3 style="text-align:justify;">3. Mempertimbangkan Penawaran Fitur Tambahan</h3>Memilih apa itu deposito yang&nbsp; tepat juga bisa mempertimbangkan fitur tambahan yang ditawarkan. Misalnya, fitur jaminan kredit hingga bunga tambahan. Untuk mengetahui apakah suatu bank menawarkan fitur tambahan dalam produk depositonya, kamu bisa bertanya secara detail pada pegawai bank.&nbsp;Fitur tambahan tersebut tentu harus yang menguntungkan kamu sebagai nasabah. Jadi, kamu benar-benar dapat merasakan manfaat dari menyimpan uang di deposito nantinya.&nbsp;Setelah mempelajari tentang apa itu deposito, keuntungan, jenis, hingga tips memilihnya, apakah kamu tertarik membuka rekening deposito? Bila iya, pastikan imbal hasil yang didapatkan setara dan ideal sesuai preferensi.&nbsp;Selain deposito, kamu bisa raih pendapatan tambahan melalui konversi saldo jadi pendanaan. Yuk, dapatkan imbal hasil pasif mingguan dengan lakukan pendanaan pada UMKM pilihan dengan <a href="https://amartha.com/individu/celengan/">Celengan</a>! Mulai dari Rp 100.000 aja dan kelipatannya, kamu bisa mempersiapkan financial jadi lebih baik.

Apa Itu Deposito: Pengertian, Keuntungan, Jenis, dan Tips Memilih Deposito

large_wealth management adalah

medium_wealth management adalah

small_wealth management adalah

thumbnail_wealth management adalah

wealth management adalah

Wealth Management adalah Solusi untuk Memaksimalkan Kekayaan: Pahami Jenis dan Strategi Memilihnya

large_Apa itu perbankan

medium_Apa itu perbankan

small_Apa itu perbankan

thumbnail_Apa itu perbankan

Apa itu perbankan

Apa Itu Perbankan? Kenali Sejarah, Jenis, dan Perannya

large_cara menghitung pajak penghasilan

medium_cara menghitung pajak penghasilan

small_cara menghitung pajak penghasilan

thumbnail_cara menghitung pajak penghasilan

cara menghitung pajak penghasilan

Sebagai warga yang taat hukum, membayar pajak sesuai ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku adalah kewajiban yang tidak boleh kamu abaikan. Salah satunya yakni pajak penghasilan atau yang sering disingkat sebagai PPh. Namun, sebagian orang mungkin masih belum tahu bagaimana cara menghitung pajak penghasilan.Maka dari itu, artikel kali ini akan membahas detail tentang bagaimana cara menghitung pajak tersebut serta menjabarkan contohnya supaya kamu mudah memahami. Selanjutnya, kamu bisa hitung sendiri pajak penghasilanmu dan jangan lupa bayar pajak tepat waktu.<h2 style="text-align:justify;">Apa Itu Pajak Penghasilan?</h2>Sebelum membahas tentang bagaimana cara menghitung pajak penghasilan, ada baiknya kamu paham dulu apa itu pajak penghasilan.Secara umum, sesuai namanya, pajak penghasilan atau PPh merupakan jenis pungutan yang bersifat wajib aas berbagai penghasilan yang diterima.Di Indonesia, jika bicara tentang cara menghitung pajak penghasilan, maka aturan yang perlu kamu ikuti yakni Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021. Inilah undang-undang yang mengatur tentang harmonisasi peraturan perpajakan.Hal-hal yang dibebankan dalam pajak ini meliputi setiap jenis penghasilan yang kamu terima. Misalnya, dalam bentuk gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan sebagainya. Jadi, apapun pekerjaanmu, pajak penghasilan ini merupakan aspek yang perlu diperhatikan dan ditaati.Cara menghitung pajak penghasilan pun disesuaikan dengan besar penghasilan yang kamu terima. Jika kamu memiliki penghasilan yang semakin besar, maka pajak yang perlu dibayarkan juga akan semakin tinggi.Setelah kamu menghitung besaran pajak yang harus dibayar, maka penting untuk melakukan pembayaran tepat waktu, yakni sampai dengan akhir Maret. Jika kamu menunda pembayaran pajak, maka kamu nantinya bisa dikenai denda yang membuat pengeluaranmu semakin besar.Kamu juga sebaiknya paham apa saja&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/jenis-jenis-pajak-di-Indonesia/">jenis-jenis pajak</a> yang harus dibayarkan, karena masih ada jenis lainnya selain PPh.<h2 style="text-align:justify;">Cara Menghitung Pajak Penghasilan</h2>Ketika kamu ingin membayar pajak penghasilan, tentu saja ada langkah-langkah yang perlu dilakukan, termasuk menghitung besar pajak tersebut. Di bawah ini adalah cara menghitung PPh yang sebaiknya kamu perhatikan dan lakukan.<h3 style="text-align:justify;">1. Hitung Penghasilan Bersih</h3>Langkah pertama dalam cara menghitung pajak penghasilan yakni kamu perlu menghitung penghasilan bersih.Ini adalah nilai bruto atau penghasilan kotor dikurangi berbagai biaya yang berkaitan dengan pekerjaan kamu. Misalnya, biaya iuran, biaya jabatan, dan berbagai biaya lainnya yang diperkenankan sesuai dengan aturan yang berlaku. Kamu perlu menghitung penghasilan bersih selama setahun sebelum masuk ke langkah selanjutnya.<h3 style="text-align:justify;">2. Hitung PTKP atau Penghasilan Tidak Kena Pajak</h3>Setelah mengetahui besaran penghasilan bersih selama setahun, langkah selanjutnya dalam cara menghitung pajak penghasilan yakni ketahui PTKP atau Penghasilan Tidak Kena Pajak.PTKP merupakan batas dari penghasilan yang terbebas dari tanggung jawab membayar pajak. Jika penghasilan kamu sama dengan atau kurang dari angka PTKP, maka kamu tidak perlu membayar pajak penghasilan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan, rincian dari PTKP yakni sebagai berikut:- Rp54 juta untuk seseorang yang wajib pajak secara pribadi.- Rp4,5 juta tambahan untuk wajib pajak yang statusnya sudah menikah.- Rp54 juta untuk istri dengan penghasilan yang digabung dengan suami.- Rp4,5 juta tambahan untuk anggota keluarga yang menjadi tanggungan sepenuhnya, baik dari anggota keluarga sedarah atau satu garis keturunan, maupun anak angkat. Namun, dalam hal ini, paling banyak yakni 3 orang untuk setiap keluarga.<h3 style="text-align:justify;">3. Hitung PKP atau Penghasilan Kena Pajak</h3>Cara menghitung pajak penghasilan yang berikutnya yakni hitunglah Penghasilan Kena Pajak atau PKP. Langkah ini tentunya bisa dilakukan setelah dua langkah sebelumnya telah kamu lakukan. Tarif dari PKP adalah hasil dari penghasilan bersih yang kamu dapatkan dikurangi dengan PTKP.Kamu juga perlu tahu tentang biaya jabatan yakni sekitar 5% dari penghasilan kotor, tarif maksimalnya yakni sekitar Rp6 juta per tahunnya untuk pegawai tetap. Lalu, untuk penerima pensiun yakni maksimal sekitar Rp2,4 juta per tahun.Biaya ini penting diketahui untuk menghitung penghasilan bersih, sesuai dengan yang sebelumnya telah dibahas pada poin pertama. Jadi, untuk cara menghitung pajak penghasilan, berikut adalah komponennya:Penghasilan bersih = Penghasilan bruto atau penghasilan kotor - biaya jabatan atau biaya usahaPenghasilan Kena Pajak = Penghasilan bersih – Penghasilan Tidak Kena Pajak<h3 style="text-align:justify;">4. Hitung Pajak Penghasilan</h3>Setelah kamu tahu berapa tarif atau besaran dari PKP, maka cara menghitung pajak penghasilan yang berikutnya yakni kamu perlu tahu persentase dari pajak penghasilan yang perlu kamu bayar. Berikut adalah ketentuan persentasenya:- PKP di bawah atau sama dengan Rp60 juta, terkena tarif pajak senilai 5%.- PKP antara Rp60 juta sampai Rp250 juta, terkena tarif pajak senilai 15%.- PKP antara Rp250 juta sampai Rp500 juta, terkena tarif pajak senilai 25%.- PKP di atas Rp500 juta, terkena tarif pajak senilai 30%.Cara menghitung PPh yang perlu kamu bayar dalam periode tahunan yakni dengan mengalikan PKP dengan persentase di atas.<h2 style="text-align:justify;">Contoh Cara Menghitung Pajak Penghasilan</h2>Setelah memahami setiap langkah di atas, selanjutnya kamu dapat menyimak contoh perhitungannya di bawah ini supaya semakin paham.Misalnya, Pak Adit merupakan pegawai tetap di perusahaan A yang statusnya belum menikah. Penghasilan bruto yang didapatkan yakni 5 juta per bulan atau 60 juta per tahunnya.Setiap bulannya, dia juga perlu membayar tunjangan hari tua dan iuran pensiun sebesar 25 ribu. Maka, cara menghitung pajak penghasilan Pak Adit yakni sebagai berikut:Tunjangan hari tua dan iuran pensiun (per tahun): 12 x Rp25.000 = Rp300.000Biaya jabatan (per tahun): 5% x Rp60.000.000 = Rp3.000.000Penghasilan bersih:&nbsp; penghasilan bruto - biaya jabatan - iuran pensiun = Rp60.000.000 - Rp300.000 – Rp3.000.000 = Rp56.700.000Penghasilan Tidak Kena Pajak: Rp 54.000.000Penghasilan Kena Pajak: Penghasilan bersih - Penghasilan Tidak Kena Pajak = Rp56.700.000 - Rp54.000.000 = Rp2.700.000Pajak penghasilan: 5% x PKP = 5% x Rp2.700.000 = Rp135.000Jadi, setelah menyimak cara menghitung pajak penghasilan atas, dapat disimpulkan bahwa besaran pajak yang perlu dibayar Pak Adit yakni Rp135.000 untuk setiap tahunnya.Contoh di atas dapat kamu gunakan sebagai acuan, lalu disesuaikan dengan besar penghasilan, jumlah tanggungan, dan ketentuan lain sebagaimana yang sudah dibahas sebelumnya.Pastikan kamu menghitung dengan teliti untuk setiap langkahnya, supaya besar pajak yang dibayarkan pun tepat nilainya. Selain itu, pahami juga berbagai&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/alasan-penting-kenapa-kita-harus-lapor-dan-bayar-pajak/">alasan penting harus lapor pajak</a>, supaya kamu bisa menjadi warga negara yang taat aturan.Itu tadi penjelasan tentang pajak penghasilan, mulai dari pengertian, cara menghitung, hingga contoh perhitungannya. Jadi bagaimana, apakah kini kamu sudah tahu langkah tepat dalam menghitung pajak penghasilanmu?Tentunya, pajak yang merupakan tanggung jawab sebagai warga negara tidak boleh kamu abaikan. Ikuti cara menghitung pajak penghasilan di atas dan mari menjadi masyarakat yang taat hukum dan mendukung roda perekonomian negara!Selain itu, kamu juga bisa turut membantu perekonomian masyarakat dengan cara turut mendanai UMKM. Dengan mengikuti&nbsp;<a href="https://www.amartha.com/individu/microfinance-marketplace/">pendanaan berdampak</a> dari&nbsp;<a href="https://www.amartha.com/">Amartha</a>, kamu bisa mendapatkan imbal hasil hingga 15% flat setiap tahunnya.Download aplikasi Amartha di<a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8">&nbsp;Android</a>Download aplikasi Amartha di<a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv">&nbsp;iOS</a>

Bagaimana Cara Menghitung Pajak Penghasilan?

large_penghasilan tidak kena pajak

medium_penghasilan tidak kena pajak

small_penghasilan tidak kena pajak

thumbnail_penghasilan tidak kena pajak

penghasilan tidak kena pajak

Kamu tentu tidak asing dengan istilah ‘pajak’, termasuk salah satunya yakni pajak penghasilan atau yang sering disebut dengan Pph. Salah satu hal penting dalam menghitung pajak penghasilan adalah mengetahui tentang Penghasilan Tidak Kena Pajak atau PTKP.Lantas, apa yang dimaksud dengan PTKP? Lalu, bagaimana cara menghitungnya? Simak selengkapnya dalam artikel ini dan pastikan kamu menjadi warga negara yang taat pajak!<h2 style="text-align:justify;">Mengenal Tentang Penghasilan Tidak Kena Pajak</h2>Sebelum masuk ke pembahasan cara menghitung PTKP dan contoh perhitungannya, sebaiknya kamu pahami tentang definisi PTKP terlebih dahulu, supaya tidak ada kesalahan dalam mengartikan aspek pajak yang satu ini.Untuk memahami penghasilan tidak kena pajak, kamu juga sebaiknya tahu tentang apa yang dimaksud dengan pajak penghasilan. Ini adalah jenis pungutan yang bersifat wajib atas berbagai penghasilan yang diterima.Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021. Inilah undang-undang yang mengatur tentang harmonisasi peraturan perpajakan. Pajak penghasilan dibebankan untuk setiap jenis penghasilan, misalnya gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan sebagainya.Dalam menghitung pajak penghasilan, ada aspek yang disebut sebagai PTKP yang menjadi pembahasan penting kali ini.&nbsp;Secara umum, penghasilan tidak kena pajak adalah komponen pengurangan ketika kamu akan menghitung Penghasilan Kena Pajak dalam membayar pajak penghasilan.&nbsp;Jika diartikan dengan cara yang lebih sederhana, maka ini merupakan batasan penghasilan yang tidak dihitung atau dikecualikan dari perhitungan pajak penghasilan.<h2 style="text-align:justify;">Besar dan Ketentuan Penghasilan Tidak Kena Pajak</h2>Perhitungan besaran PTKP ini dapat berbeda antara satu orang dengan lainnya, karena mempertimbangkan status hubungan dan tanggungan di setiap keluarga. Jadi, kamu perlu memahami ketentuannya dengan baik untuk dapat menghitung pajak penghasilan dengan tepat.Sesuai dengan aturan yang berlaku, maka besaran dari penghasilan tidak kena pajak adalah sebagai berikut:- Rp54 juta untuk seseorang yang wajib pajak secara pribadi.- Rp4,5 juta tambahan untuk wajib pajak yang statusnya sudah menikah.- Rp54 juta untuk istri dengan penghasilan yang digabung dengan suami.- Rp4,5 juta tambahan untuk anggota keluarga yang menjadi tanggungan sepenuhnya, baik dari anggota keluarga sedarah atau satu garis keturunan maupun anak angkat. Namun, dalam hal ini paling banyak yakni 3 orang untuk setiap keluarga.Ada berbagai pertimbangan yang dilakukan pemerintah dalam menetapkan besaran dari PTKP di atas, misalnya upah minimal, biaya hidup, hingga situasi ekonomi nasional. Hal ini membuat besaran dari PTKP dapat berubah seiring dengan perkembangan dari aspek-aspek yang menjadi pertimbangan tersebut.<h2 style="text-align:justify;">Cara Menghitung Penghasilan Tidak Kena Pajak</h2>Jika kamu masih merasa bingung dengan penjelasan definisi dan ketentuan di atas, maka sebaiknya kamu baca tentang cara menghitung di bawah ini.Dengan begitu, kamu bisa lebih paham komponen apa saja yang perlu diketahui dan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menghitung PTKP.<h3 style="text-align:justify;">1. Tentukan Status Pernikahan dan Jumlah Tanggungan</h3>Langkah pertama dalam menghitung penghasilan tidak kena pajak yakni dengan menentukan status pernikahan dan jumlah tanggungan.Hal ini berkaitan dengan ketentuan yang sudah dipaparkan sebelumnya. Perhatikan juga bahwa jumlah tanggungan dalam sebuah keluarga yang terhitung dalam hal ini yakni maksimal 3 orang. Jadi, jika tanggungan kamu lebih dari 3, maka tetap yang terhitung adalah 3 orang tanggungan.<h3 style="text-align:justify;">2. Perhatikan Besaran Penghasilan Tidak Kena Pajak pada Tahun Tersebut</h3>Selanjutnya, kamu perlu memperhatikan besaran dari PTKP yang berlaku pada tahun ketika kamu akan membayar pajak.Hal ini berkaitan dengan aturan yang bisa saja berubah sesuai dengan faktor-faktor pertimbangan. Misalnya hal-hal yang sudah disebutkan sebelumnya, antara lain upah minimal, biaya hidup, hingga situasi ekonomi nasional.<h3 style="text-align:justify;">3. Gunakan Besaran PTKP dalam Menghitung Pajak Penghasilan</h3>Ketika kamu telah mengetahui nilai dari penghasilan tidak kena pajak untuk kondisi penghasilan dan tanggungan, maka selanjutnya kamu bisa gunakan nilai tersebut untuk menghitung jumlah pajak penghasilan yang perlu dibayar.Jika penghasilan bersih kurang dari nilai PTKP tersebut, maka kamu terbebas dari kewajiban membayar pajak penghasilan. Namun, jika jumlah penghasilan bersih melebihi angka tersebut, maka kamu bisa menguranginya jumlah penghasilan bersih dengan nilai PTKP.Perlu dipahami juga bawa penghasilan bersih dalam hal ini yakni penghasilan kotor dikurangi berbagai biaya yang berkaitan dengan pekerjaan kamu. Misalnya, biaya iuran, biaya jabatan, dan berbagai biaya lainnya yang diperkenankan sesuai dengan aturan yang berlaku.<h2 style="text-align:justify;">Contoh Cara Menghitung Penghasilan Tidak Kena Pajak</h2>Ketika membaca penjelasan tentang langkah-langkah di atas, mungkin saja kamu masih merasa bingung. Maka dari itu, menyimak contoh bisa jadi langkah yang lebih mudah.Berikut adalah contoh perhitungan dari penghasilan tidak kena pajak sekaligus pajak penghasilan yang perlu dibayarkan:Sebagai contoh, Pak Adi merupakan karyawan yang sudah menikah, masih belum memiliki anak. Dia juga tidak memiliki anggota keluarga lain yang menjadi tanggungannya. Maka dari itu, statusnya saat ini yakni ‘Menikah Tanpa Tanggungan’. Lalu, penghasilan bersih Pak Adi selama satu tahun adalah Rp60.000.000.PTKP yang diperoleh dari kondisi tersebut yakni Rp54.000.000 ditambah Rp4.500.000, sehingga menjadi Rp58.500.000. Angka tersebut nantinya digunakan Pak Adi dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak, perhitungannya yakni:Penghasilan Kena Pajak = Penghasilan bersih - penghasilan tidak kena pajak= 60.000.000 – 58.500.000 = Rp1.500.000Jadi, Penghasilan Kena Pajak milik Pak Adi yakni Rp1,5 juta. Berdasarkan angka inilah Pak Adi perlu menghitung pajak penghasilannya. Tarif pajak penghasilan yang harus dibayar, sesuai dengan peraturan yang berlaku saat ini yakni:- PKP di bawah atau sama dengan Rp60 juta, terkena tarif pajak senilai 5%.- PKP antara Rp60 juta sampai Rp250 juta, terkena tarif pajak senilai 15%.- PKP antara Rp250 juta sampai Rp500 juta, terkena tarif pajak senilai 25%.- PKP di atas Rp500 juta, terkena tarif pajak senilai 30%.Karena PKP Pak Adi di bawah Rp60 juta, pajak yang harus dibayar yakni senilai 5% dari angka PKP tersebut. Maka dari itu, jumlah pajak yang harus dibayar oleh Pak Adi yakni sebesar:5% x 1.500.000 = Rp75.000 per tahunItu tadi penjelasan tentang penghasilan tidak kena pajak, mulai dari pengertian, cara menghitung, hingga contoh perhitungannya. Dengan memahami penjelasan di atas, maka kamu bisa menghitung sendiri sebesar apa nilai dari PTKP kamu, sehingga perhitungan dan pembayaran pajak penghasilan pun dapat berjalan dengan lancar dan tepat.Seperti yang kita tahu, pajak yang merupakan tanggung jawab warga negara tentu saja tidak boleh diabaikan. Selain pajak penghasilan, ada pula&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/jenis-jenis-pajak-di-Indonesia/">jenis-jenis pajak</a> lainnya yang perlu kamu ketahui, lalu pastikan kamu membayarnya tepat waktu sesuai ketentuan yang berlaku.Pajak memang sangat penting untuk mendukung perkembangan dan perputaran ekonomi negara. Jadi, dengan taat pajak, maka kamu turut memajukan ekonomi bangsa. Maka dari itu, memahami perhitungan penghasilan tidak kena pajak juga merupakan hal penting.Selain itu, kamu pun dapat turut serta dalam membantu perekonomian masyarakat melalui berbagai cara, salah satunya dengan mendanai UMKM.Dalam hal ini, kamu bisa ikuti program&nbsp;<a href="https://www.amartha.com/individu/microfinance-marketplace/">pendanaan berdampak</a> dari&nbsp;<a href="">Amartha</a> yang telah berizin dan diawasi oleh OJK. Kamu juga bisa mendapatkan imbal hasil flat hingga 15% setiap tahunnya. Segera bergabung bersama kami untuk memajukan UMKM dan perekonomian Indonesia!Download aplikasi Amartha di<a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8">&nbsp;Android</a>Download aplikasi Amartha di<a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv">&nbsp;iOS</a>

Apa Saja Penghasilan Tidak Kena Pajak dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

large_Literasi Keuangan Adalah

medium_Literasi Keuangan Adalah

small_Literasi Keuangan Adalah

thumbnail_Literasi Keuangan Adalah

Literasi Keuangan Adalah

Memahami Literasi Keuangan adalah Penting, Pahami Manfaatnya!

large_perbedaan pasar uang dan pasar modal

medium_perbedaan pasar uang dan pasar modal

small_perbedaan pasar uang dan pasar modal

thumbnail_perbedaan pasar uang dan pasar modal

perbedaan pasar uang dan pasar modal

Ini 7 Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal, Jangan Sampai Salah!

large_Pasar modal adalah

medium_Pasar modal adalah

small_Pasar modal adalah

thumbnail_Pasar modal adalah

Pasar modal adalah

Pasar Modal Adalah: Definisi, Fungsi, dan Contoh Instrumen

large_pexels-n-voitkevich-7172830 (1).jpg

medium_pexels-n-voitkevich-7172830 (1).jpg

small_pexels-n-voitkevich-7172830 (1).jpg

thumbnail_pexels-n-voitkevich-7172830 (1).jpg

apa itu inklusi keuangan

Apa Itu Inklusi Keuangan? Berikut Manfaat, Tujuan, dan Contoh Penerapannya

Keuangan

Gaya Hidup