Hacker adalah ancaman terutama bagi kamu yang memiliki bisnis dan berada di industri keuangan. Kamu perlu waspada dengan mengetahui trik-trik yang sering hacker gunakan. Selain itu, penting untuk mengetahui cara melindungi bisnis dari risiko retasan hacker. Mari simak artikel ini hingga akhir agar terlindung dari hacker!

Apa Itu Hacker?

Hacker adalah individu dengan kemampuan pemrograman yang tinggi sehingga mampu meretas sistem keamanan pada jaringan komputer. Pemahaman hacker tentang komputer, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), hingga pemrograman sudah sangat mendalam. 

Peretasan oleh hacker memiliki tujuan yang bervariasi. Dapat berupa pengujian sistem keamanan atau tindak kriminal yang bersifat merugikan suatu pihak. Seringkali, hacker menargetkan celah keamanan website milik perusahaan besar, pemerintah, hingga lembaga penting seperti perbankan. 

Adapun contoh hacker dunia yang ditakuti mulai dari Anonymous, Kevin Mitnick, hingga Adrian Lamo. Meskipun konotasi hacker umumnya negatif, namun sebenarnya hacker juga dibutuhkan untuk menguji serta menguatkan sistem keamanan. Seperti hacker yang dilibatkan dalam membangun website suatu instansi. 

Cara Kerja Hacker 

Dalam melakukan peretasan, hacker bekerja dengan berbagai metode seperti yang bisa kamu simak di bawah ini:

1. Meretas Kata Sandi (Password)

Cara kerja paling umum untuk hacker adalah peretasan kata sandi. Hacker akan menggunakan macam-macam metode agar mendapatkan password dari akun yang menjadi target. Bisa dengan menebak kombinasi yang kemungkinan menjadi kata sandi. 

Lalu, bisa juga melalui algoritma sederhana yang dapat menciptakan kombinasi antara huruf, angka, serta simbol. Jadi, kata sandinya bisa teridentifikasi. 

2. Memasang Malware untuk Menginfeksi Sistem

Selanjutnya, hacker dapat menyusup pada perangkat target dengan tujuan memasang malware atau virus. Penyusupan bisa terjadi melalui pengiriman pesan instan serta email. Kamu mungkin mengenalnya dengan istilah ‘pishing’.

Target peretasan biasanya akan menerima sebuah pesan dengan perintah unduh atau klik file di dalamnya. File tersebutlah yang akan menyebarkan malware lalu menginfeksi sistem komputer. 

3. Merekam Keyboard 

Peretasan hacker dengan cara ini akan dilakukan melalui pelacakan setiap tombol dan kata yang target ketik pada keyboard komputer. Hal ini mungkin dengan sebuah program khusus yang mampu merekam seluruh ketikan. Jadi, hacker pun bisa mencuri data-data targetnya. 

4. Mengintai Email

Hacker adalah pihak yang bekerja di belakang layar dengan memata-matai targetnya. Salah satu metode untuk memata-matai target adalah pengintaian dengan email. Hacker akan membuat kode yang bisa mencegat serta membaca isi email. 

Itulah mengapa, kamu perlu melakukan pemasangan enkripsi agar email terlindung dari risiko retasan hacker. Khususnya kamu yang berada di industri keuangan. Waspada terhadap modus kejahatan hacker keuangan seperti pharming dan spoofing. 

5. Melakukan Rekayasa Sosial

Cara kerja hacker dengan rekayasa sosial patut kamu pelajari karena hal ini sering terjadi dan memakan korban. Rekayasa sosial yang dimaksud melibatkan manipulasi dan eksploitasi kesalahan korban guna mengakses informasi pribadi dan keuangannya. 

Hacker bisa menggunakan trik psikologis serta identitas palsu agar target peretasan mau mengungkapkan informasi pribadinya. Untuk mendukung kesuksesan rekayasa sosial, hacker akan mengombinasikannya dengan spam email, phishing, hingga website palsu. 

6. Memanfaatkan Wi-Fi Tanpa Proteksi

Wi-Fi tanpa proteksi yang terbuka untuk publik umumnya menjadi cara menyusup bagi para hacker. Kamu bisa mengenal metode ini sebagai wardriving. Apabila perangkat kamu sudah terhubung ke wi-fi tanpa proteksi, maka hacker bisa melewati sistem keamanan dasar.

Kemudian, perangkat yang mengakses wi-fi tersebut pun sudah bisa dipegang kendalinya oleh hacker. Jadi, berhati-hatilah saat menggunakan wi-fi di tempat umum.

Hal-hal yang Harus Diwaspadai dari Hacker 

Setelah memahami apa itu hacker dan cara kerjanya, terdapat lima hal yang perlu kamu waspadai dan perhatikan agar terlindung dari risiko kejahatan oleh hacker. Berikut beberapa di antaranya:

1. Kata Sandi dan PIN 

Target hacker adalah kamu yang menggunakan kata sandi, PIN, hingga username mudah ditebak. Oleh sebab itu, hindari menggunakan satu kata sandi dan PIN untuk seluruh akun media sosial. Ini akan memudahkan hacker untuk meretas akun kamu. 

Pilihlah kombinasi kata sandi serta PIN yang berbeda demi keamanan akun kamu. Jangan sampai seluruh akun bisa diakses dan disalahgunakan hanya karena kamu tidak membuat password dan PIN yang berbeda untuk masing-masing akun. Lalu, pastikan kamu mengganti kombinasi kata sandi dan PIN secara berkala untuk memastikan keamanannya.  

2. Two Factor Authentication (TFA)

Kini, berbagai media sosial dan aplikasi telah meminta penggunanya agar menerapkan Two Factor Authentication. Kamu akan diminta verifikasi lagi setelah memasukkan kata sandi. Jadi, sistem keamanannya memiliki proteksi ganda untuk mencegah hacker mudah meretas akun.

Selain autentikasi dua faktor, tersedia pula metode OTP atau One Time Password. Validasi dengan OTP juga menambah keamanan akun mengingat kata sandinya hanya berlaku satu kali. Apabila fitur OTP tersedia, kamu sebaiknya selalu mengaktifkannya demi perlindungan maksimal.

3. Pesan dari Nomor Tidak Dikenal

Salah satu trik populer hacker adalah mengirim pesan yang berisi link melalui SMS atau Whatsapp target. Link tersebut umumnya berisi malware atau link penipuan. Bagi kamu yang menerima pesan tidak dikenal baik melalui SMS atau Whatsapp, jangan segera dibaca atau diklik.

Kalau kamu terkecoh dan tidak sengaja mengunduh file dari link tersebut, maka kamu pun berisiko mengalami peretasan. Modern ini hacker telah lihai menipu dengan menggunakan kalimat dan identitas yang menyerupai akun resmi suatu instansi. Jadi, kamu harus selalu waspada!

4. Wi-Fi Gratis

Seperti telah disebutkan sebelumnya, wi-fi tanpa proteksi adalah cara mudah bagi hacker untuk menyusup ke dalam jaringan internet. Kamu yang sering menggunakan wi-fi gratis di area publik sebaiknya mengecek keamanan jaringannya. 

Jika masih bisa menggunakan jaringan internet milik sendiri, maka lakukanlah agar terhindar dari risiko serangan hacker. Tindakan preventif ini perlu kamu lakukan setiap kali berada di ruang publik yang menyediakan wi-fi gratis.

5. Sistem Keamanan Gadget

Gadget terbaru masa kini sudah banyak yang menerapkan sistem canggih sebagai fondasi keamanan akun. Ini menjadi keuntungan bagi pengguna gadget dengan sistem keamanan canggih tersebut. Pastikan kamu memanfaatkan proteksi yang tersedia agar gadget terlindung dari risiko peretasan. 

Sebagai contoh, mengaktifkan lockscreen dengan PIN atau password serta melakukan pembaruan sistem secara rutin. Memerhatikan hal-hal sebelumnya seperti two factor authentication hingga keamanan wi-fi gratis pun perlu kamu lakukan selama menggunakan gadget. Karena hal tersebut memungkinkan hacker mencuri data pribadi dengan mudah tanpa kamu sadari. Misalnya, setelah melakukan transaksi melalui internet banking jangan lupa melakukan proses log out terutama jika menggunakan perangkat komputer atau laptop. 

Nah,kini kamu sudah mengetahui bahwa hacker adalah individu dengan kemampuan pemrograman tinggi yang bisa memasuki sistem keamanan suatu jaringan komputer untuk berbagai tujuan tindak kriminal yang perlu kamu waspadai. 

Semoga artikel ini membantu kamu dan tetaplah waspada jaga akun pribadi kamu saat melakukan pendanaan di Amartha dan selalu terapkan tips menjaga akun dari Amartha Care agar terlindung dari hacker.

Download aplikasi Amartha di Android

Download aplikasi Amartha di iOS