icon-langEN
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / Apa Itu Diversifikasi? Ini Pengertian, Jenis, dan Cara Melakukannya
icon-lang
icon-lang

Apa Itu Diversifikasi? Ini Pengertian, Jenis, dan Cara Melakukannya

By Tim Blog Amartha - 13 Jul 2024 - 3 min membaca

Bagi seorang investor, tentu sangat penting mengetahui apa itu diversifikasi. Pasalnya, diversifikasi adalah salah satu langkah untuk menurunkan risiko dari instrumen investasi yang sudah dipilih. Dengan cara ini, kamu bisa memperkecil risiko kerugian yang mungkin dihadapi.

Dengan cara diversifikasi, modal investasi akan ditanam pada beberapa jenis instrumen sekaligus. Hal ini dapat disesuaikan dengan profil risiko investasi yang kamu miliki. Untuk mengetahuinya lebih jauh, mari simak informasi di bawah ini!

Apa Itu Diversifikasi Investasi?

Diversifikasi investasi adalah sebuah strategi yang dilakukan oleh seorang investor untuk menurunkan risiko di masa mendatang. Selain itu, strategi ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan keuntungan yang bisa didapatkan. 

Dengan cara ini, investor dapat membangun portofolio investasi yang lebih sehat dan seimbang. Tujuan utama dari diversifikasi adalah untuk menurunkan risiko dengan cara menanam dana ke beberapa instrumen yang berbeda.

Pada saat salah satu instrumen tersebut mengalami penurunan, investor masih memiliki harapan pada instrumen lain sehingga risiko kerugian dapat ditekan. 

Contoh kegiatan diversifikasi yaitu, misalnya seorang investor menyimpan dananya pada saham, reksadana, emas, dan obligasi. Pada saat saham sedang merosot, investor tersebut masih bisa mendapat keuntungan dari investasi emas, obligasi, dan reksadana.

Mengapa Diversifikasi Investasi Diperlukan?

Setelah mengenal apa itu diversifikasi, mungkin kamu masih bertanya-tanya mengapa kegiatan ini harus dilakukan. Pasalnya, melalui diversifikasi investor dapat menerima beberapa manfaat. Adapun manfaatnya yaitu sebagai berikut: 

1. Menemukan Strategi Investasi yang Tepat

Melalui diversifikasi, investor dapat menemukan strategi yang tepat dalam berinvestasi. Investor bisa mencoba bereksperimen dalam membagi porsi dana investasi ke beberapa instrumen agar tepat sesuai kebutuhan atau sesuai dengan kondisi pasar. 

Tentunya, dalam hal ini kamu harus mempertimbangkan beberapa hal seperti profil risiko investasi yang dimiliki, jangka waktu investasi, tujuan investasi, serta tingkat risiko yang dimiliki oleh setiap instrumen yang akan dipilih.

2. Menurunkan Risiko Investasi

Seperti yang diketahui, tujuan utama dari apa itu diversifikasi adalah untuk menurunkan risiko kerugian pada saat berinvestasi. Semakin banyak jenis instrumen yang dipilih pada portofolio investasi, kemungkinan risiko kerugian akan semakin rendah. 

Bila ternyata salah satu instrumen tersebut memiliki performa buruk, kamu masih memiliki beberapa instrumen lainnya yang dapat memberikan keuntungan. Dengan begitu, portofolio investasi lebih terjaga dari kerugian yang besar.

3. Meminimalisir Ketergantungan pada Satu Instrumen Investasi

Alasan lainnya mengapa diversifikasi itu penting yaitu untuk meminimalisir sifat ketergantungan pada salah satu jenis instrumen investasi. Pasalnya, setiap instrumen memiliki tingkat risiko dan profit yang beragam. 

Jadi, bila seorang investor mampu menemukan pola yang tepat, dapat meningkatkan potensi profit instrumen yang lain tanpa harus mengandalkan satu jenis instrumen saja. 

4. Menaikkan Profit Investasi

Diversifikasi investasi dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan profit. Seorang investor dapat memaksimalkan potensi keuntungan dan menekan risiko kerugian melalui diversifikasi. 

Namun, kamu perlu mempertimbangkan dengan baik instrumen mana saja yang dapat memberikan profit maksimal dan sesuai tujuan investasi yang sudah direncanakan. Dengan begitu, kamu bisa mendapat profit investasi yang lebih maksimal. 

Jenis Diversifikasi Investasi

Sebelumnya kamu sudah mengetahui apa saja manfaat dari apa itu diversifikasi. Di samping itu, ada beberapa jenis diversifikasi investasi yang bisa kamu lakukan. Adapun jenisnya yaitu sebagai berikut:

1. Diversifikasi Kelas Aset

Diversifikasi ini dilakukan dengan cara menanam modal investasi pada berbagai jenis kelas aset. Adapun jenis kelas aset yang biasanya digunakan untuk berinvestasi seperti saham, emas, uang tunai, dan obligasi.

Saham cenderung memiliki risiko kerugian yang tinggi dengan potensi keuntungan yang tinggi pula. Emas tergolong memiliki nilai yang cukup stabil sekalipun kondisi ekonomi sedang tidak pasti. 

Uang tunai memiliki risiko kerugian yang lebih rendah dibanding aset lain. Sementara itu, keuntungan obligasi didapat dari produk reksadana, obligasi pemerintah, dan korporasi antara mata uang USD dan IDR.

2. Diversifikasi Mata Uang

Jenis diversifikasi yang satu ini dilakukan dengan cara menyimpan modal investasi pada berbagai jenis mata uang. Misalnya, kamu membagi investasi dalam mata uang USD dan IDR.

Umumnya, investasi yang bisa memberikan keuntungan yaitu USD. Untuk mengurangi potensi kerugian dari ketidakpastian perkembangan ekonomi, kamu perlu memilih aset yang tepat.

Misalnya, sebanyak 60% dana kamu alokasikan pada IDR, dan 40% sisanya kamu alokasikan pada USD. Dengan demikian, kamu bisa menutupi kerugian dari investasi IDR oleh keuntungan yang didapatkan dari investasi USD.

3. Diversifikasi Geografis

Tipe diversifikasi ini dilakukan dengan menyimpan modal investasi pada produk yang berasal dari berbagai tempat di dunia, tanpa harus menetap di sana. Tujuannya yaitu untuk menurunkan risiko yang mungkin timbul bila berinvestasi hanya di satu negara saja.

Misalnya, kamu bisa menyimpan dana investasi pada saham di sektor FnB dan pertambangan. Sebagian saham bisa kamu simpan pada sektor pertambangan, dan sisanya pada FnB yang terus berkembang dari waktu ke waktu.

4. Diversifikasi Sektor

Jenis diversifikasi ini dilakukan dengan menyimpan modal investasi pada berbagai sektor industri. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan kemungkinan profit yang didapatkan. 

Cara Melakukan Diversifikasi Investasi yang Aman

Selain mengetahui apa itu diversifikasi, sebaiknya kamu juga mengetahui bagaimana cara melakukannya agar investasi aman. Berikut ada beberapa tips yang dapat kamu ikuti:

1. Kelompokkan Aset Investasi

Langkah pertama yang dapat kamu lakukan yaitu dengan mengelompokkan aset investasi terlebih dahulu. Kamu bisa mengelompokkannya berdasarkan risiko, likuiditas, dan tingkat keuntungan yang ditawarkan. 

Selain itu, kamu juga bisa membaginya berdasarkan kelas, sektor, mata uang, atau geografis. Pilihlah jenis mana yang kiranya dapat memberikan profit paling menguntungkan sesuai tren pasar global.

2. Tentukan Rasio Aset

Dalam diversifikasi, pengelolaan aset akan dilakukan berdasarkan rasio tertentu. Oleh karena itu, kamu perlu membuat perkiraan rasio yang tepat dalam pembagian aset. 

Cara ini perlu dilakukan agar instrumen yang dipilih dapat memberikan keuntungan investasi yang lebih optimal dengan kerugian minimal. Misalnya, kamu menyimpan 40% dana investasi di emas, 30% pada saham, dan 30% sisanya pada obligasi untuk menurunkan risiko.

3. Pertimbangkan Profil Risiko

Perlu diketahui bahwa ada 3 tipe profil risiko yang dimiliki oleh seorang investor, yaitu konservatif (ringan), moderat (sedang), dan agresif (tinggi). Biasanya, seorang investor pemula akan memiliki tipe profil risiko konservatif, yaitu toleran pada risiko investasi yang rendah. 

4. Evaluasi

Diversifikasi merupakan metode yang tidak dapat dilakukan dengan sekali percobaan saja. Anda perlu melakukan evaluasi terhadap strategi diversifikasi yang sudah dilakukan. Dengan begitu, kamu bisa menemukan instrumen yang tepat dengan rasio yang tepat pula untuk memberikan keuntungan investasi maksimum.

Cara Diversifikasi di Amartha

Lalu, bagaimana cara melakukan diversifikasi di Amartha? Sebelum resmi menjadi mitra Amartha, calon mitra harus melakukan berbagai macam uji kelayakan terlebih dahulu oleh Business Partner (BP).

Selanjutnya mitra akan dinilai dengan menggunakan kredit skor yang dibuat oleh Amartha. Kredit skor adalah adalah teknologi yang dibangun Amartha dan diterapkan untuk menyeleksi calon penerima pinjaman. Angka pada setiap credit scoring mewakili kemampuan mengembalikan angsuran dari setiap penerima pinjaman. Sistem kredit skor dirancang untuk membantu kamu menentukan pilihan pendanaan sesuai dengan profil risiko pribadi. Kredit skor di Amartha terbagi menjadi 6 yaitu A, A-, B, C, D, dan E. Selanjutnya diversifikasi dapat dilakukan dengan memilih beragam kredit skor yang tersedia di marketplace berdasarkan profil risiko yang kamu miliki. 

Demikian informasi mengenai apa itu diversifikasi investasi yang perlu kamu ketahui. Sudah yakin untuk mulai melakukan pendanaan? Gabung di  Amartha sekarang mulai dengan modalin Rp100.000 aja, kamu bisa mendapatkan imbal hasil hingga 15% flat per tahun. Yuk, download dan daftar jadi pendana di Amartha!

Download aplikasi Amartha di Android
Download aplikasi Amartha di iOS

Artikel Terkait

Apa itu Diversifikasi

Apa Itu Diversifikasi? Ini Pengertian, Jenis, dan Cara Melakukannya

Keuangan

Minimalisir Risiko Investasi di P2P Lending, Cukupkah Dengan Diversifikasi Saja?

Keuangan

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://access.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png