

Luncurkan “Gerakan Konversi Minyak Jelantah untuk Bioavtur” Amartha Fasilitasi Daur Ulang 1 Juta Liter Minyak Jelantah
By Tim Blog Amartha - 29 Jul 2024 - 3 min membaca
Malang, Jumat, 26 Juli 2024 – Amartha, prosperity platform yang menghadirkan layanan keuangan digital inklusif untuk masyarakat akar rumput, meluncurkan “Gerakan Konversi Minyak Jelantah untuk Bioavtur” sebagai bagian dari komitmen mewujudkan ekonomi sirkular. Melalui kolaborasi bersama Green Energi Utama (GEU), Amartha mengorganisir jejaring Ibu Mitra Amartha untuk mengumpulkan minyak jelantah limbah rumah tangga, guna ditukarkan dengan insentif ekonomi. Limbah minyak jelantah yang terkumpul, akan didaur ulang menjadi bioavtur (bahan bakar pesawat), dengan target 1 juta liter minyak jelantah terkonversi di 2025 meliputi area Jawa Timur dan Bali.
Head of Impact and Sustainability Amartha, Katrina Inandia menyampaikan, peluncuran “Gerakan Konversi Minyak Jelantah untuk Bioavtur” tidak hanya fokus pada pelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi Ibu Mitra Amartha dan keluarga. Melalui kolaborasi inklusif ini, Amartha dan GEU berusaha menciptakan kesetimbangan antara peningkatan kesejahteraan masyarakat akar rumput dengan semangat pelestarian lingkungan.
“Sebagai layanan keuangan digital inklusif yang berfokus pada masyarakat akar rumput, Amartha senantiasa berkomitmen menerapkan sistem bisnis yang berkelanjutan meliputi implementasi berbagai program berbasis prinsip Environmental Social Governance (ESG) yang baik. Berdasar pilar Amartha Lestari dan Amartha Madani, kami senantiasa memastikan agar profitabilitas bisnis juga memiliki dampak sosial yang berkelanjutan,” ungkap Katrina.
Hasilkan Pendapatan Ekstra Bagi Ibu Mitra, Realisasikan Komitmen Amartha Madani
Minyak jelantah merupakan limbah dengan dampak pencemaran lingkungan yang perlu menjadi perhatian khusus. Selain dari konsumsi rumah tangga, dengan tingkat konsumsi minyak goreng rata-rata 11,34 liter per minggu, unit usaha ultra mikro turut menyumbang secara signifikan potensi minyak jelantah yang mencapai hingga 1.509,64 kiloliter/bulan.
Kondisi ini turut dipengaruhi perilaku masyarakat dalam pengolahan minyak jelantah. Mayoritas masyarakat (64,3%) tidak mengolah minyak jelantah karena tidak tahu cara memanfaatkannya dan tidak ada yang mau membeli ataupun tidak tahu dijual kemana.
Menanggapi hal tersebut, melalui “Gerakan Konversi Minyak Jelantah untuk Bioavtur”, Amartha mengorganisir Ibu Mitra Amartha yang tersebar di Jawa Timur dan Bali untuk mengumpulkan minyak jelantah guna diproses menjadi produk akhir bioavtur dengan dukungan insentif ekonomi. Gerakan ini merupakan upaya Amartha dalam mendorong praktik implementasi ekonomi sirkular inklusif di tingkat akar rumput.
Strategi keberhasilan gerakan ini menggunakan pendekatan berbasis komunitas. Dengan model bisnis group-based lending, Amartha telah memiliki kelompok Ibu Mitra yang sudah membentuk satu komunitas sendiri, yaitu Kelompok Majelis.
Sosialisasi kepada Ibu Mitra melalui petugas lapangan dan ketua kumpulan dilaksanakan dengan mengadakan acara silaturahmi sekaligus edukasi melalui kumpulan mingguan. Saat ini, Amartha telah memiliki lebih dari 9.000 karyawan di mana 7.000 di antaranya merupakan pendamping lapangan yang tersebar di 72.000 desa di Indonesia.
“Gerakan konversi minyak jelantah untuk bioavtur” sejalan dengan pilar ESG Amartha: Amartha Madani yang difokuskan memberikan dampak ekonomi bagi Ibu Mitra Amartha. Melalui program ini, kami menargetkan keuntungan ekonomi bagi Ibu Mitra dan keluarga dengan total insentif kurang lebih mencapai 5 Milyar Rupiah yang dihasilkan dari konversi minyak jelantah secara nasional.” tambah Katrina.
Efektif Proteksi Air Tanah dan Lindungi Lingkungan Sesuai Prinsip Amartha Lestari
“Gerakan Konversi Minyak Jelantah untuk Bioavtur” juga merupakan implementasi pilar Amartha Lestari yang fokus penciptaan lingkungan lestari. Guna pastikan dampak lingkungan yang komprehensif, Amartha berkolaborasi dengan GEU dalam proses pengumpulan dan pengolahan minyak jelantah yang lebih ramah lingkungan. Minyak jelantah yang sudah terkumpul akan diolah melalui infrastruktur yang dikelola GEU, sesuai standar International Sustainability and Carbon Certification (ISCC).
Pengolahan limbah secara ramah lingkungan menjadi langkah penting dalam menekan angka tingkat pencemaran lingkungan. Hal ini dikarenakan dengan produksi minyak jelantah tahunan di Indonesia yang mencapai 6,46 hingga 9,72 juta kiloliter, hanya terdapat 3 juta kiloliter yang dikelola efektif, sisanya terbuang ke lingkungan.
Manajemen pengolahan minyak jelantah yang baik dan sesuai standar akan memberikan manfaat bagi pelestarian lingkungan seperti mengurangi emisi karbon hingga 6 juta ton setiap tahun, menyelamatkan 321.000 hektar hutan dari ekspansi kebun kelapa sawit, dan mencegah kontaminasi terhadap air tanah.
Amrullah Tahad, CEO Green TechSolusi Utama menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Amartha sebagai contoh baik keterlibatan aktif pihak swasta dalam upaya mewujudkan ekonomi sirkuler dan pelestarian alam. Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat akar rumput dan upaya pelestarian lingkungan, gerakan ini diharapkan berkontribusi terhadap industri penerbangan Indonesia yang berkelanjutan, dimana diproyeksikan menjadi salah satu industri aviasi terbesar di dunia.
“Dengan menargetkan 1 juta liter pengumpulan minyak jelantah dan tingkat konversi mencapai 85%, maka dari 1 liter minyak jelantah dapat menghasilkan 0,85 liter bioavtur. Program ini akan menghasilkan dampak yang signifikan dalam menekan jejak emisi karbon industri aviasi karena dapat menghemat 1 kg emisi karbon dari setiap uraian 1 liter minyak jelantah.” ungkap Amrullah.
“Saat ini, jumlah total Ibu Mitra Amartha di Jawa Timur telah mencapai lebih dari 230 ribu mitra dengan total pembiayaan mencapai Rp 1,6 Triliun. Khusus di wilayah Kabupaten Malang, terdapat 25 ribu Mitra Amartha dengan jumlah total pembiayaan mencapai Rp 191 Miliar. Dengan jumlah Ibu Mitra yang besar, kami berharap gerakan ini dapat menjadi pendorong signifikan dalam penguatan kolaborasi antara swasta dengan berbagai pihak menjadi lebih efektif. Kami percaya melalui kolaborasi inklusif, dapat melahirkan berbagai program yang dapat menstimulasi aktivitas usaha yang berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat akar rumput yang juga selaras dengan upaya pelestarian lingkungan” tutup Katrina.
Artikel Terbaru
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG
