

Kolaborasi Amartha dengan Komunitas BergunaID dan Finbargo Gelar Sosialisasi Program Sejahtera dengan Pangan Lokal
By Tim Blog Amartha - 20 Mar 2024 - 3 min membaca
Amartha telah sukses bekerja sama dengan komunitas Finbargo dan BergunaID untuk membuat inisiatif peningkatan kesejahteraan dengan pelestarian sumber pangan lokal di balai desa Kecamatan Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada 3 - 4 Maret 2024.
Amartha serta komunitas dari Finbargo dan BergunaID yang merupakan organisasi lokal setempat, menggelar sosialisasi gerakan konsumsi pangan lokal dengan tujuan utama untuk mengajak masyarakat dari kalangan Ibu rumah tangga hingga siswa sekolah dasar untuk mengonsumsi pangan lokal yang tersedia di area tempat tinggalnya.
Kegiatan ini didasari oleh karena harga pangan di Indonesia, terutama beras, yang belakangan melonjak tinggi, hingga mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Ditambah lagi dengan adanya keadaan cuaca yang tak menentu seperti kemarau panjang, serta El Nino yang menjadikan harga pangan dan beras naik hingga semakin membebani masyarakat.
Mirisnya, Indonesia sebetulnya memiliki keberagaman pangan yang kaya di setiap daerah yang dapat dimanfaatkan secara maksimal. Akan tetapi masyarakat Indonesia sudah memiliki ketergantungan dengan pangan beras dan meninggalkan pola makanan lokal.
Katrina Inandia, Head of Sustainability and Impact Amartha menyampaikan “Mengonsumsi pangan lokal bukan hanya tentang menjaga keanekaragaman kuliner, tetapi juga merupakan kunci untuk mengatasi tantangan harga beras dan pangan lainnya di pasar. Produk lokal seperti ubi, jagung, sorgum, dan sejenisnya tidak hanya lebih mudah didapat tetapi juga lebih terjangkau secara ekonomis. Keanekaragaman ini bukan hanya menyediakan variasi dalam makanan, tetapi juga merupakan sumber gizi yang kaya akan karbohidrat dan serat, menjadikannya pilihan yang bijak untuk memastikan ketersediaan pangan yang sehat dan terjangkau”.
Sebagai langkah awal, Amartha, Finbargo, dan BergunaID memberikan penyuluhan mengenai ragam pangan lokal kepada sekitar 75 orang Ibu rumah tangga dan murid-murid di dua sekolah dasar di kelurahan Larantuka & Mudakeputu.
Hal ini selaras dengan program ketahanan pangan dari dinas pertanian Flores Timur, yakni Nona Sari Setia (No Nasi Satu Hari Sehat Bahagia Aman). Pemerintah daerah setempat menghimbau untuk tidak makan nasi setiap hari Jumat. Namun, dapat diganti oleh sumber pangan lain seperti keladi, singkong, ubi, jagung bose, jagung pulut, pisang, dan lain sebagainya.
Petrus Ignasius Diaz, Lurah Larantuka menambahkan “Ibu-ibu adalah arsitek rumah tangga yang selalu menyiapkan makanan untuk anggota keluarga, serta anak-anak di dalam tumbuh kembangnya perlu diberikan edukasi tentang pangan yang dikonsumsi. Bahwa dengan kemajuan teknologi saat ini, tidak hanya beras yang digunakan sebagai pangan wajib, tapi juga terdapat pangan lokal lainnya"
Acara ini telah berjalan dengan melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah daerah, organisasi lokal, dan lembaga keagamaan (uskup), yang diharapkan dapat terus rutin dilakukan dan berkelanjutan. Melalui program ini, mencatatkan kita dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan pangan lokal sebesar 20,6%.
Ke depannya, diharapkan kegiatan ini akan menjadi gerakan baik di sekolah maupun di masyarakat secara keseluruhan, dan menggali potensi sumber pangan lokal sehingga masyarakat tidak lagi bergantung pada pangan beras.
Artikel Terbaru
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG
