large_suku-bunga-kpr-bank-swasta-bumn-mana-yang-terendah.jpeg

medium_suku-bunga-kpr-bank-swasta-bumn-mana-yang-terendah.jpeg

small_suku-bunga-kpr-bank-swasta-bumn-mana-yang-terendah.jpeg

thumbnail_suku-bunga-kpr-bank-swasta-bumn-mana-yang-terendah.jpeg

suku-bunga-kpr-bank-swasta-bumn-mana-yang-terendah.jpeg

Tahun ini, sejumlah bank memberikan penawaran suku bunga KPR yang cukup rendah. Jika kamu memiliki rencana membeli rumah dengan menggunakan KPR, tentu saja ini menjadi kesempatan bagus serta sayang untuk dilewatkan.&nbsp;



Lebih-lebih, di sejumlah lokasi, umumnya terdapat kenaikan harga rumah per 3 bulan sekali. Sehingga, sebelum harga rumah mulai naik, pastikan sudah mengajukan KPR dari sekarang. Namun, sebelum mengajukan, pastikan kamu mengetahui hal mendetail mengenai KPR.&nbsp;



<h2>Jenis Suku Bunga KPR yang Biasa Digunakan</h2>



Saat mengajukan KPR, ada beberapa jenis bunga yang digunakan, seperti:



<h3>1. Bunga Tetap</h3>



Jenis bunga tetap merupakan bunga yang dikenakan menggunakan patokan tertentu selama jangka tertentu. Kamu bisa cek suku bunga KPR di bank.



Contohnya, bank menggunakan suku bunga tetap 7% dalam jangka waktu 1 tahun. Di tahun pertama suku bunga 7%, meskipun suku bunga pasar sedang fluktuatif.&nbsp;



<h3>2. Suku Bunga Mengambang</h3>



Jenis suku bunga berikutnya adalah suku bunga mengambang. Suku bunga ini ditetapkan sesuai dengan fluktuasi suku bunga acuan atau BI rate. Umumnya, bank menerapkan kombinasi bunga dalam produk KPR.&nbsp;



Contohnya, kamu membayar cicilan dengan bunga tetap sama dalam beberapa tahun, kemudian sisanya dilunasi dengan jenis bunga mengambang. Atau, sejumlah pokok akan dikenakan bunga tetap, kemudian sisanya bunga mengambang.&nbsp;



Suku bunga KPR tetap dan fluktuatif adalah jenis sistem penentuan suku bunga yang dikenal di dalam dunia perbankan.&nbsp;



<h3>3. Bunga Capped</h3>



Tidak hanya dua jenis bunga tersebut, suku bunga KPR yang lainnya adalah capped. Suku bunga ini memiliki sifat seperti bunga mengambang tetap dibatasi.&nbsp;



Contohnya, kamu memperoleh bunga capped sebesar 10%, nantinya bunga yang dikenakan akan fluktuatif sesuai pasar, tetapi batas maksimalnya sebesar 10%.&nbsp;



Bila bunga pasar berada di angka 11%, nantinya kamu hanya akan dikenai bunga sebesar 10%, tetapi jika bunga turun 9%, bunga yang dikenakan akan turun sampai 9%.&nbsp;



<h2>Daftar Suku Bunga KPR </h2>



Saat sudah siap melakukan mengajukan KPR, hal lain yang harus dijadikan sebagai perhatian adalah membandingkan nilai suku bunga antara satu bank dengan bank lain. Berikut daftar suku bunga setiap bank, antara lain:



<h3>1. Bank BTN</h3>



Suku bunga KPR 2022 Bank BTN mulai dari 3,72%, di bulan Maret 2022 yang lalu. Kemudian, akhir tahun ini BTN memiliki program dengan nama KPR BTN Subsidi dengan bebas premi PPN dan asuransi.&nbsp;



Program ini adalah program pemilikan rumah dari PUPR atau Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat serta ditujukan untuk masyarakat dengan penghasilan rendah.&nbsp;



BTN memberikan penawaran DP mulai dari 1% serta suku bunga 5% fixed sampai jangka waktu kredit berakhir selama 20 tahun. Biaya yang dikenakan juga hanya 0,50% serta biaya administrasi Rp250 ribuan saja.&nbsp;



<h3>2. Bank BNI</h3>



Berikutnya adalah Bank BNI. BNI memberikan promo dengan suku bunga mulai 6,75% serta pilihan masa fixed pada 2 tahun pertama. Promo yang diberikan ini khusus untuk pemilik rekening BNI. 



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/home/mau-beli-rumah-kpr-ini-cara-hitung-kpr-rumah/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Mau Beli Rumah KPR? Ini Cara Hitung KPR Rumah</a></pre>



<h3>3. Bank Mandiri</h3>



Bank Mandiri memberikan penawaran suku bunga 3.99% fixed pada pegawai serta pengembang pilihan. Bank Mandiri juga sudah memberikan SBDK pada segmen kredit 7,25% per Juni 2022.



<h3>4. Bank BRI</h3>



BRI memberikan suku bunga 4,99% fixed pada 3 tahun pertama, kemudian suku bunga floating di 13%. BRI juga memberikan program KPR dengan suku bunga mulai 2,88%.&nbsp;



<h3>5. BCA</h3>



BCA memberikan suku bunga berjenjang dan ringan sampai 8 tahun. Suku bunga ini mulai 4,38% fix 3 tahun, kemudian dilanjutkan bunga 7,68% di tahun ke 4 hingga tahun ke 6.



Selain memperhatikan suku bunga KPR, pastikan kamu sudah menyiapkan DP rumah ya. Jika masih berusaha menyiapkan DP rumah, kamu bisa melakukan investasi sembari membantu UMKM di seluruh pelosok Indonesia bersama dengan microfinance marketplace Amartha dengan imbal hasil hingga 15% flat per tahun.



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Daftar Sekarang</a></div>
</div>

Suku Bunga KPR Bank Swasta & BUMN, Mana yang Terendah?

small_rumah-sewa-atau-beli-begini-perbedaan-perhitungannya.png

thumbnail_rumah-sewa-atau-beli-begini-perbedaan-perhitungannya.png

rumah-sewa-atau-beli-begini-perbedaan-perhitungannya.png

Jika kamu memutuskan untuk menyewa rumah atau apartemen, satu hal yang perlu kamu perhatikan dari rumah sewa adalah bagaimana menghitung biayanya. Apakah jauh lebih murah dari membeli?



Faktanya, kalau kamu membeli rumah dan masih bimbang apakah harus di biarkan, dikontrakkan atau di jual? Semua ini penting untuk diperhitungkan. Baca artikel ini sampai habis untuk cara jitu perhitungan sewa rumah atau beli.



<h3>Perhitungan Rumah Sewa atau Beli Cukup Mudah</h3>



Perhitungan ini terasa cukup sederhana, namun sangat penting. Hal ini dilakukan demi membantumu memperkirakan dana dan biaya yang diharapkan pada sebuah rumah sewa per tahunnya.



Setelah berhasil memperhitungkan biaya kamu nantinya bisa membuat keputusan yang tepat. Mengingat hal ini akan mempengaruhi masa depanmu dan arus kas yang stabil.



<h3>Apa Membeli Rumah Juga Membuahkan Hasil?</h3>



Membeli rumah yang nantinya bisa digunakan sebagai penghasilan uang dingin bisa menjadi harapanmu di masa depan. Hal ini membantumu untuk memvisualisasikan seberapa cepat kamu menghasilkan laba atas investasi ini. Rumah beli jika kamu pada akhirnya tidak menempati bisa kamu jadikan rumah untuk sewa atau menjualnya saja.



Dinyatakan sebagai persentase dari harga pembelian awal dan didasarkan pada pengembalian tahunan. Oleh karena itu, menyewakan rumah dengan imbal hasil 10% akan mengembalikan investasi awal dalam waktu 10 tahun (10% x 10 = 100%). Sebuah properti dengan hasil 5% akan memakan waktu dua kali lebih lama (20 tahun) untuk membayar kembali investasi awal (5% x 20 = 100%).



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/home/mau-beli-rumah-kpr-ini-cara-hitung-kpr-rumah/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Mau Beli Rumah KPR? Ini Cara Hitung KPR Rumah</a></pre>



<h3>Bagaimana Menghitung Perhitungan Hasil?</h3>



Saat menghitung beli untuk menemukan hasil, kamu hanya perlu mengetahui dua angka – pendapatan sewa tahunan yang diharapkan dari penyewaan rumah, dan harga yang kamu bayar.



Jika kamu sudah familiar dengan dua angka ini, rumus untuk menghitungnya sederhana:



(Pendapatan Sewa Tahunan Harga Pembelian) x 100 = % Hasil



Dalam rumus ini, kamu akan menjumlah dalam kurung terlebih dahulu, lalu kalikan jawabannya dengan 100. Misalnya, jika kamu membeli properti seharga Rp150juta dan kamu berekspektasi untuk menerima Rp90juta setahun dari pendapatan sewa, perhitungan rumah sewa dan beli akan terlihat seperti ini: (90juta + 150juta) x 100 = 6% laba.



<h3>Hasil Kotor vs. Hasil Bersih</h3>



Perhitungan di atas adalah perhitungan hasil kotor dan merupakan metode paling sederhana dan paling umum untuk menghitungnya. Karena hal ini didasarkan pada angka yang sangat sederhana karena hanya terlihat pada harga yang kamu bayarkan dan total pendapatan rumah sewa, tanpa memperhitungkan biaya apa pun.



Untuk perhitungan yang lebih rinci, kamu perlu menghitung hasil bersih sebuah properti. Dengan ini, kamu akan mengurangi biaya apa pun dari pendapatan sewa tahunan sebelum membaginya dengan harga pembelian.&nbsp;



Biaya dapat mencakup hal-hal seperti biaya agen sewa, periode ketika properti tidak digunakan, tagihan pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya. Hasil bersih sulit untuk dihitung secara akurat, karena banyak biaya yang tidak diketahui. Oleh karena itu biasanya digunakan untuk melihat kinerja sebelumnya daripada memperkirakan kinerja yang akan datang.



<h3>Masih Bimbang Mau Sewa Rumah Atau Beli?</h3>



Dalam hal properti memang kamu harus memikirkan matang-matang sebelum mengambil keputusan. Pada akhirnya keduanya juga sama-sama menguntungkan. Apabila kamu membeli rumah dan nantinya akan jadi rumah sewa pun hasil yang kamu terima cukup untuk menopangmu di hari tua.&nbsp;



Namun, jika kamu masih ragu mulailah dengan berinvestasi sederhana bersama Amartha. Modalin ibu-ibu UMKM mulai dengan 100 ribu, kamu sudah menanam investasi hari tuamu. 



Tidak hanya itu, dengan <a href="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Amartha</a>, kamu sudah turut andil dalam memajukan bisnis pengusaha mikro dengan memodali mereka. Dapatkan imbal hasil hingga 15% flat per tahun!



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

Rumah Sewa atau Beli? Begini Perbedaan Perhitungannya

small_renovasi-rumah-kpr.png

thumbnail_renovasi-rumah-kpr.png

renovasi-rumah-kpr.png

Belum lama ini, di media sosial ramai seputar keluhan dari seseorang yang sedang mengambil rumah lewat skema <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/perbedaan-skema-pembiayaan-rumah-syariah-dan-konvensional-2/" data-type="post" data-id="7706" target="_blank" rel="noreferrer noopener">KPR (Kredit Pemilikan Rumah)</a>. Keluhan ini menjadi ramai karena sang pemilik rumah ini hendak melakukan renovasi, namun ditegur oleh developer perumahannya.



Sang pemilik rumah mengeluh di media sosial bahwa ia merasa tidak bersalah untuk melakukan renovasi rumahnya karena merasa tidak lagi punya urusan dengan developer. Menurutnya, setelah mengambil rumah dengan skema KPR, urusannya saat ini hanya dengan pihak bank sebagai pemberi kredit.



<a href="https://amartha.com/blog/home/sesudah-menikah-dan-punya-anak-lebih-baik-beli-rumah-sendiri-atau-tetap-menyewa/" data-type="post" data-id="11122" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Sesudah Menikah dan Punya Anak, Lebih Baik Beli Rumah Sendiri Atau Tetap Menyewa?</a>



Lantas, sebenarnya apakah diperbolehkan merenovasi rumah yang dibeli lewat skema KPR (Kredit Pemilikan Rumah)? 



Pada dasarnya, <a href="https://amartha.com/blog/home/anti-jebol-ini-tips-menekan-biaya-renovasi-rumah/" data-type="post" data-id="8733" target="_blank" rel="noreferrer noopener">renovasi rumah</a> dilakukan supaya semakin bagus dan membuat pemiliknya semakin nyaman. Namun, ada yang perlu diperhatikan saat ingin melakukan renovasi rumah, terutama rumah KPR. Pasalnya, developer biasanya memiliki aturan tersendiri.



Dikutip dari Detik.com, Direktur Pemasaran Daun Karya, Marsudi menjelaskan bahwa developer biasanya memiliki aturan untuk tampak depan rumah. Dia mengatakan, setiap pengembang memiliki aturan yang berbeda-beda. Meski begitu, konsep perumahan biasanya dijelaskan di awal ketika pembeli bertemu dengan tenaga pemasaran.



"Pada umumnya, developer akan menginformasikan konsep perumahan yang lengkap kepada calon pembeli. Lalu saat akad kredit akan dijelaskan juga apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan," terangnya.



Perlu kamu tahu, peraturan atau larangan mengubah tampak depan ini biasanya agar perumahan terlihat teratur serta tampak rapi. Kemudian, saat membangun rumah yang dijual, developer membangun berdasarkan izin mendirikan bangunan (IMB) yang sudah dikantongi sebelumnya. Karena itu, pembangunan memang harus sesuai dengan IMB yang didaftarkan.



Jadi, sebelum merenovasi besar-besaran, IMB yang baru tetap harus diurus. Namun, untuk rumah KPR IMB bisa diambil saat cicilan sudah lunas di bank.



"IMB dan sertifikat itu jadi satu, kalau mau urus IMB baru, ya mungkin akan sulit kalau belum lunas. Karena kalau mau renovasi besar-besaran itu setiap unit yang dibangun sudah seharusnya memiliki izin mendirikan bangunan," tambah Marsudi.



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/bisakah-membeli-rumah-setelah-pensiun/" data-type="post" data-id="10627" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Bisakah Membeli Rumah Setelah Pensiun?</a>



Lebih lanjut, kata Marsudi, pemilik rumah juga harus memperhatikan fasilitas umum seperti parit, sampai taman yang ada di perumahan ketika ingin melakukan renovasi.



"Jadi dilarang itu mengubah atau menutup parit, karena itu adalah sarana umum di perumahan tidak boleh ditutup total," jelasnya.



Terakhir, pemilik rumah tetap harus memperhatikan tetangga sekitar. Saat melakukan renovasi, pemilik rumah harus mendapat izin dan siap bertanggung jawab jika terjadi kerusakan di tetangga sekitar saat proses pembangunan.

Mau Renovasi Rumah KPR, Emang Boleh?

small_waduh-kpr-ditolak-tenang-begini-penyelesaiannya-sob.jpeg

thumbnail_waduh-kpr-ditolak-tenang-begini-penyelesaiannya-sob.jpeg

waduh-kpr-ditolak-tenang-begini-penyelesaiannya-sob.jpeg

Beberapa tahun terakhir ini <a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/untung-rugi-beli-rumah-vs-sewa-rumah-2/">harga rumah</a> kian melonjak naik. Kenaikan ini sering kali timpang dengan kenaikan gaji per tahun yang hanya beberapa persen saja. 



Bagi milenial yang ingin memiliki rumah, cicilan KPR menjadi salah satu solusi terbaik yang bisa dipilih. Tak heran jika cara ini dipilih banyak orang untuk mewujudkan rumah yang diidamkan.



Namun, bagaimana jika pengajuan KPR ditolak? Bukan rahasia lagi jika persyaratan KPR benar-benar perlu diperhatikan agar bisa disetujui. Jika salah satu syarat tidak terpenuhi, pihak bank akan menolak nasabah untuk mengambil cicilan KPR. 



Tidak perlu khawatir dan panik, berikut beberapa hal yang sebaiknya dilakukan ketika KPR ditolak bank.



1. Bersihkan Histori Kredit yang Buruk



Sebelum menyetujui pengajuan kredit, pihak bank tentunya akan mengecek riwayat cicilan kredit sebelumnya. Melalui <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/mau-ngutang-ke-bank-kenalan-dulu-sama-bi-checking-yuk/">BI Checking</a>, nasabah akan dinilai apakah memenuhi persyaratan kredit atau tidak. 



Jika hasil BI Checking buruk, pengajuan kredit akan ditolak. Oleh karena itu, pastikan histori cicilan Anda di bank lancar. Jika ada tunggakan cicilan, sebaiknya segera dilunasi.



Jika semua tunggakan cicilan sudah dibereskan, pihak bank akan membuat surat klarifikasi bahwa cicilan sebelumnya telah selesai. Jangan sepelekan riwayat kredit di bank, hal ini menjadi salah satu faktor utama KPR ditolak lho.



2. Memilih Rumah di Lokasi yang Tepat



Persyaratan <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/perbedaan-skema-pembiayaan-rumah-syariah-dan-konvensional-2/">KPR</a> tidak hanya seputar administrasi saja. Melainkan terdapat hal lain yang tak kalah penting untuk diperhatikan. Sebaiknya tidak memilih rumah di lokasi yang sulit diakses kendaraan mobil. Misalnya di gang-gang sempit atau terpencil. Oleh karena itu, pastikan Anda mencari rumah dengan lokasi strategis ya.



3. Pilih Bank yang Tepat untuk Karyawan Kontrak



Status pekerjaan kerap kali menjadi pertimbangan penting bagi pihak bank sebagai penyedia kredit. Tak jarang bank menolak pengajuan kredit dengan alasan status pekerjaan, terutama untuk pekerja kontrak. Hal ini karena kekhawatiran nasabah menunggak cicilan hingga akhirnya gagal bayar.&nbsp;



Tidak perlu khawatir, karyawan kontrak atau <a href="https://amartha.com/blog/dear-freelancer-begini-lho-caranya-atur-keuanganmu/">pekerja lepas</a> masih memiliki kesempatan untuk mencicil KPR.  Bagaimana caranya? Sebaiknya cari bank yang tidak mempermasalahkan status pekerjaan nasabah. 



Pada dasarnya, masih terdapat beberapa bank yang tidak mewajibkan nasabah berstatus pekerja tetap. Oleh karena itu, Anda harus lebih jeli mencarinya. 



4. Komunikasikan Pengajuan KPR dengan Tempat Kerja



Mungkin hal ini nampak sepele, namun tak jarang bisa menjadi boomerang tersendiri bagi calon nasabah. Beberapa bank melakukan survei terhadap tempat kerja Anda melalui HRD. Jika tidak dikomunikasikan dengan benar, pengajuan cicilan KPR Anda bisa ditolak.&nbsp;



Oleh karena itu, beritahu dari jauh-jauh hari bahwa Anda hendak mengajukan KPR agar pihak bank bisa mengkonfirmasi data pekerjaan nasabah.



Jangan berputus asa jika pengajuan KPR pertama Anda gagal. Lebih baik mengevaluasi diri dan memperbaiki satu per satu kekurangan persyaratan. Jika hal-hal di atas sudah dilakukan dengan tepat, mengajukan KPR untuk kedua kalinya bukanlah hal yang buruk. Oleh karena itu, sebaiknya tetap optimis untuk mewujudkan rumah impian.&nbsp;



Atau Anda bisa menyiapkan dana terlebih dahulu untuk membeli rumah impian melalui Amartha. Platform peer to peer lending yang menghubungkan investor kepada peminjam perempuan pengusaha mikro di pedesaan. Ada imbal hasil sampai 15% Flat per tahun setiap mendanai satu mitra usaha lho. Pelajari selengkapnya di <a href="http://www.amartha.com">www.amartha.com</a>

Waduh KPR Ditolak! Tenang Begini Penyelesaiannya Sob!

Tag: KPR