large_men-suit-analyzing-results-chart (1).jpg

medium_men-suit-analyzing-results-chart (1).jpg

small_men-suit-analyzing-results-chart (1).jpg

thumbnail_men-suit-analyzing-results-chart (1).jpg

 tujuan keuangan

Mengatur keuangan merupakan hal penting yang harus dilakukan siapapun, terutama bagi kamu yang memiliki target tertentu yang ingin dicapai. Dengan memiliki tujuan keuangan, bisa menjadi panduan agar uang kamu tidak habis begitu saja. Kamu bisa mulai dengan menetapkan target keuangan baik itu untuk dana darurat, dana pendidikan, ataupun target lainnya.&nbsp;Selain itu, dengan adanya tujuan ini juga bisa membuat kamu menjadi lebih termotivasi dalam mengelola keuangan. Yuk, kenali jenis-jenis tujuan finansial, manfaatnya, dan langkah-langkah praktis untuk menentukan tujuan finansial yang tepat<h2 style="text-align:justify;">Apa Itu Tujuan Keuangan?</h2>Tujuan keuangan adalah target atau rencana keuangan yang ingin kamu capai, baik jangka pendek, menengah, atau panjang. Untuk kamu yang masih pelajar atau freelancer, tujuan ini bisa dimulai dari menabung untuk dana darurat, investasi untuk tambahan pemasukan, atau bahkan mempersiapkan dana pendidikan.Memiliki tujuan keuangan yang jelas, akan membuat kamu lebih memiliki gambaran yang jelas dan konkret tentang kemana uang kamu digunakan dan bagaimana cara mencapai stabilitas finansial.<h2 style="text-align:justify;">Jenis Tujuan Keuangan</h2>Ada beberapa jenis tujuan finansial yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan jangka waktu kamu. Berikut adalah jenis-jenisnya:<h3 style="text-align:justify;">1. Tujuan Jangka Pendek</h3>Jenis tujuan ini biasanya digunakan ketika kamu memiliki target keuangan dalam waktu dekat. Tujuan ini juga sangat cocok bagi kamu yang baru mulai menabung ataupun belajar berinvestasi. Contoh paling sederhananya adalah menabung untuk liburan atau membeli gadget baru.&nbsp;Untuk tujuan jangka pendek, kamu bisa menggunakan tabungan atau instrumen yang mudah dicairkan kapan saja. Hal ini dikarenakan, tujuan jangka pendek biasanya digunakan untuk kebutuhan mendesak ataupun tujuan keuangan dengan nominal yang kecil, sehingga sebaiknya memilih instrumen yang mudah dicairkan.<h3 style="text-align:justify;">2. Tujuan Jangka Menengah</h3>Tujuan jangka menengah biasanya berlangsung antara satu hingga lima tahun. Misalnya, kamu ingin menyelesaikan pendidikan tanpa utang, atau membeli laptop untuk mendukung pekerjaan freelance kamu.&nbsp;Untuk tujuan menengah, kamu bisa mulai menabung dengan menetapkan jangka waktu dan tentunya menyesuaikan dengan penghasilan yang kamu miliki. Hitunglah berapa target nominal yang ingin dicapai, kemudian bagi dengan penghasilan yang bisa kamu tabung dalam waktu sebulan. Dengan begitu, target keuangan kamu akan terlihat lebih jelas.<h3 style="text-align:justify;">3. Tujuan Jangka Panjang</h3>Berbeda dari dua tujuan sebelumnya, tujuan jangka panjang akan memakan waktu yang lebih dari lima tahun. Contohnya adalah, ketika kamu menabung untuk persiapan dana pensiun atau bahkan membeli properti. Tujuan keuangan ini biasanya memiliki nominal yang besar sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menabung.Karena jangka panjangnya, kamu bisa mempertimbangkan investasi yang potensi return-nya lebih tinggi, seperti saham. Kamu juga bisa memilih untuk ikut pendanaan&nbsp;<a href="https://amartha.com/">Amartha&nbsp;</a>untuk mendapatkan imbal hasil 15% per tahun.<h2 style="text-align:justify;">Manfaat Tujuan Keuangan</h2>Menentukan tujuan finansial bukan hanya membuat "gaya-gayaan" atau terkesan serius soal uang&nbsp;lho!. Sebenarnya banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapatkan, di antaranya:<h3 style="text-align:justify;">1. Lebih Mudah Mengatur Prioritas</h3>Dengan tujuan finansial, kamu bisa lebih mudah memutuskan kapan harus menabung dan kapan bisa menggunakan uang untuk hal lain. Misalnya, menabung untuk dana darurat yang menjadi prioritas utama, sehingga kamu tidak mudah berpikir untuk melakukan pengeluaran impulsif.<h3 style="text-align:justify;">2. Membantu Perencanaan Keuangan yang Lebih Baik</h3>Jika kamu mempunyai tujuan keuangan yang jelas, maka kamu bisa menyusun rencana masa depan dengan lebih terarah, terutama untuk tujuan yang membutuhkan waktu lama. Untuk membantu perencanaan keuangan yang baik, kamu bisa mulai dengan memisahkan sejumlah penghasilan setiap bulan untuk mencapai target jangka panjang.<h3 style="text-align:justify;">3. Dorongan untuk Berinvestasi</h3>Memiliki target finansial juga bisa menjadi motivasi untuk berinvestasi sejak dini.&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/apa-itu-investasi/">Tujuan utama investasi</a> adalah untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari modal yang telah diinvestasikan di awal.&nbsp;Misalnya,&nbsp; jika kamu punya target mengumpulkan uang dalam jumlah tertentu dalam beberapa tahun, maka investasi bisa membantu uang kamu berkembang lebih cepat. Potensi keuntungan yang dapat kamu peroleh yaitu memperoleh pendapatan pasif, mengantisipasi inflasi, meningkatkan nilai aset, dan lain-lain.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">4. Mengurangi Stres Finansial</h3>Dengan memiliki tujuan keuangan yang jelas tidak hanya membantu kamu mengumpulkan uang lebih banyak, tetapi juga bisa membuat kamu lebih tenang soal keuangan masa depan. Ambil contoh ketika kamu berinvestasi untuk tabungan pendidikan atau dana darurat, maka tabungan tersebut bisa menjadi bantuan ketika berada di masa-masa sulit finansial.<h2 style="text-align:justify;">Cara Menentukan Tujuan Keuangan dan Contohnya</h2>Menentukan tujuan finansial sebenarnya tidak sulit. Berikut langkah-langkah simpel yang bisa kamu coba:<h3 style="text-align:justify;">1. Kenali Kebutuhan dan Keinginan</h3>Pertama, tulislah hal-hal yang benar-benar menjadi kebutuhan kamu. Misalnya, jika kamu seorang mahasiswa mungkin akan memerlukan tabungan pendidikan ataupun dana darurat. Jika kamu seorang freelancer, maka investasi untuk membeli laptop atau tab menjadi suatu kebutuhan untuk menunjang pekerjaan.<h3 style="text-align:justify;">2. Gunakan Metode SMART</h3>Metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) bisa membantu kamu membuat tujuan yang realistis. Seperti, “Saya ingin punya dana darurat sebesar 3 bulan pengeluaran dalam setahun.”<h3 style="text-align:justify;">3. Pisahkan Berdasarkan Jangka Waktu</h3>Bagi tujuan keuangan kamu berdasarkan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Dengan begitu, kamu bisa fokus mengatur strategi masing-masing. Untuk jangka pendek, sebaiknya simpan uang kamu di instrumen likuid. Tetapi, Untuk jangka panjang, pilihlah investasi seperti saham atau properti.<h3 style="text-align:justify;">4. Tentukan Nominal yang Diperlukan</h3>Setelah mengetahui apa saja yang ingin kamu capai, hitung berapa banyak uang yang kamu butuhkan. Contohnya, jika target kamu adalah menabung untuk pendidikan, maka cari tahu biaya kuliah atau kursus yang dapat menunjang pendidikan kamu.<h3 style="text-align:justify;">5. Sesuaikan dengan Kemampuan Finansial</h3>Hindari menetapkan tujuan keuangan yang tidak sesuai dengan kemampuan kamu. Sesuaikanlah target dengan penghasilan dan biaya hidup kamu. Dengan demikian, kamu tidak akan mudah terdistraksi ketika menabung.<h3 style="text-align:justify;">6. Evaluasi Tujuan Secara Berkala</h3>Jangan lupa untuk mengevaluasi target keuangan secara berkala, misalnya enam bulan sekali. Ini penting dilakukan untuk memastikan kamu tetap fokus pada target keuangan yang ingin dicapai.Agar lebih jelas, berikut beberapa contoh tujuan keuangan yang mungkin relevan untuk kamu:<h3 style="text-align:justify;">Contoh Tujuan Keuangan</h3><h3 style="text-align:justify;">1. Dana Darurat</h3>Jika kamu seorang freelancer dengan penghasilan yang tidak tetap, dana darurat sangat penting untuk dipersiapkan. Kamu bisa menargetkan dengan 3-6 bulan pengeluaran perbulan. Simpan dana ini di instrumen yang mudah dicairkan, untuk mengantisipasi jika kamu membutuhkan dana tersebut secepatnya.<h3 style="text-align:justify;">2. Dana Pendidikan</h3>Untuk pelajar atau mahasiswa, dana pendidikan merupakan hal penting yang harus dipersiapkan. Tujuan keuangan ini nantinya bisa digunakan untuk kamu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kamu bisa mulai berinvestasi agar uang kamu bisa berkembang lebih cepat dibandingkan tabungan biasa.<h3 style="text-align:justify;">4. Dana Pensiun</h3>Meski masih muda, mempersiapkan dana pensiun sejak dini bukanlah hal yang salah. Tujuannya adalah untuk membantu kamu mempersiapkan masa depan secara lebih optimal, sehingga menghindari kesulitan finansial yang tidak terduga nantinya. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya juga kamu mulai berinvestasi kecil-kecilan.Dengan memahami jenis-jenis tujuan keuangan dan cara menentukannya, kamu bisa mulai membangun fondasi finansial yang lebih kuat. Jadi, yuk mulai tentukan tujuan finansialmu sekarang!Jika kamu sedang memilih instrumen yang tepat agar bisa mencapai tujuan keuangan, kamu bisa memilih&nbsp;<a href="https://amartha.com/individu/celengan/">celengan dari Amartha</a>. Celengan adalah produk investasi yang ada di dalam AmarthaFin dengan nilai investasi minimum Rp10.000,- dan berlaku kelipatan.Kamu bisa mendapatkan imbal hasil 7% flat per tahun untuk mendukung berbagai tujuan keuangan seperti pendidikan anak, dana darurat, dan lain-lain. Dengan memilih Celengan, kamu bisa mendapatkan penghasilan pasif mingguan sekaligus berkontribusi pada pendanaan UMKM. Segera kunjungi website&nbsp;<a href="https://amartha.com/individu/microfinance-marketplace/">Amartha</a>&nbsp;untuk informasi lebih lanjut.

Tujuan Keuangan: Jenis, Manfaat, dan Cara Menentukan

large_pexels-karolina-grabowska-5900228 (1).jpg

medium_pexels-karolina-grabowska-5900228 (1).jpg

small_pexels-karolina-grabowska-5900228 (1).jpg

thumbnail_pexels-karolina-grabowska-5900228 (1).jpg

cara mengatur keuangan rumah tangga

Keuangan adalah aspek penting yang perlu diperhatikan, termasuk ketika bicara tentang rumah tangga. Di dalam kehidupan rumah tangga, tentunya ada berbagai keperluan yang perlu dipenuhi, sehingga keuangan pun perlu disusun dengan baik. Sebenarnya, ada berbagai cara mengatur keuangan rumah tangga yang efektif dan bisa menjadi referensi.Artikel ini akan membahas tentang hal tersebut, supaya keluarga kamu dapat mengatur berbagai keperluan sehari-hari dan terhindar dari. Simak hingga tuntas dan mari lebih bijak dalam mengatur keuangan!<h2>Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga supaya Tidak Boros</h2>Pada dasarnya, mengatur keuangan rumah tangga merupakan tanggung jawab bersama, jika ingin dilakukan secara optimal. Aspek keuangan ini, apabila tidak diatur dengan bijak, bahkan bisa mengganggu keharmonisan keluarga.Jadi, sebaiknya kamu pahami berbagai cara mengatur keuangan di bawah ini, lalu sesuaikan dengan kondisi rumah tanggamu.<h3>1. Lakukan Perhitungan terhadap Seluruh Pendapatan</h3>Hal pertama yang penting untuk dilakukan dalam mengatur keuangan rumah tangga yakni menghitung seluruh pendapatan. Di sini, tidak hanya bicara tentang gaji, melainkan termasuk berbagai pendapatan lain. Misalnya, intensif, uang lembur, pendapatan tambahan, keuntungan dari investasi, dan sebagainya.Dengan adanya perhitungan ini, kamu dapat lebih mudah untuk membuat alokasi keuangan. Jika dalam keluarga tidak hanya satu orang yang bekerja, maka hal ini juga perlu menjadi pertimbangan tentang bagaimana alokasi pendapatan tersebut.<h3>2. Buat Daftar Pengeluaran</h3>Cara mengatur keuangan rumah tangga yang kedua yaitu membuat daftar pengeluaran bulanan. Ada berbagai hal yang termasuk dalam hal ini, misalnya belanja kebutuhan sehari-hari, tagihan air dan listrik, biaya transportasi, biaya pendidikan, cicilan rumah atau kendaraan, dan sebagainya.Alokasikan dana rumah tangga dengan tepat. Penting juga untuk memahami mana saja kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Jangan sampai kamu salah dalam menilai tiga jenis kebutuhan tersebut, karena hal ini dapat membuatmu semakin sulit dalam mengatur keuangan.Kamu sebaiknya juga membuat daftar belanja bulanan, supaya lebih mudah untuk mengontrolnya.<h3>3. Bedakan antara Kebutuhan dan Keinginan</h3>Jika ingin mengatur keuangan, khususnya pengeluaran, maka penting untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan.Ketika kamu sudah berumah tangga, akan ada berbagai kebutuhan, seperti yang sudah disinggung pada bagian sebelumnya. Berbagai kebutuhan memang perlu dipenuhi, bahkan tidak apa-apa jika kamu ingin memenuhi kebutuhan tersier seperti liburan keluarga.Namun, perlu dipastikan bahwa kamu paham mana saja yang termasuk kebutuhan, lalu mana yang hanya masuk dalam kategori keinginan. Jika hal tersebut tidak terlalu penting, maka jangan sampai lebih diutamakan dari kebutuhan pokok.Pastikan bahwa kebutuhan keluarga telah terpenuhi dan dialokasikan dengan baik. Jika kebutuhan sudah terpenuhi dan masih ada alokasi dana, maka barulah bisa dipertimbangkan untuk memenuhi keinginan.Terkadang, banyak orang yang kurang bisa menilai dan membedakan kedua hal ini. Untuk menghindari kesalahan dalam alokasi dana, ada baiknya kamu berkomunikasi dengan pasangan atau anggota keluarga lainnya.<h3>4. Jaga Komunikasi tentang Keuangan</h3>Bicara tentang cara mengatur keuangan rumah tangga sebenarnya tidak lepas dari bagaimana komunikasi di dalam keluarga terkait keuangan.Ini adalah hal penting yang sebaiknya kamu lakukan dalam memutuskan berbagai hal tentang keuangan rumah tangga. Dengan adanya komunikasi dan diskusi yang baik, maka kamu bisa memutuskan tujuan bersama yang akan dicapai.Baca Juga:<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/5-cara-mengelola-keuangan-rumah-tangga-agar-lebih-hemat/"> 5 Cara Mengelola Keuangan Rumah Tangga Agar Lebih Hemat</a><h3>5. Usahakan untuk Menghindari Utang</h3>Jika ingin mengatur keuangan rumah tangga dengan optimal, maka sebisa mungkin kamu perlu menghindari&nbsp;hutang utang. Perlu diketahui bahwa dengan adanya berbagai tagihan utang, maka bisa saja mengganggu alokasi keuangan keluarga.<h3>6. Jika Terpaksa Berhutang, Kelola dengan Bijak</h3>Meski penting untuk berusaha menghindari&nbsp;hutang, namun hal ini seringkali tidak dapat dilakukan oleh sebagian rumah tangga. Adanya berbagai kebutuhan membuat utang bisa menjadi alternatif.Jika memang terpaksa memiliki utang, maka pastikan hal tersebut memang benar-benar penting dan berguna untuk memenuhi kebutuhan pokok, misalnya cicilan rumah.Namun, perlu diperhatikan juga bahwa hutang ini perlu dikelola dengan baik. Rasio hutang perlu dijaga, sebaiknya kamu tidak&nbsp;berhutang berutang melebihi 30 persen dari jumlah penghasilan. Jika jumlah utang lebih dari angka tersebut, maka bisa berpotensi membuat keuangan keluarga menjadi terganggu.<h3>7. Pahami dan Alokasikan Dana Darurat</h3>Hal penting selanjutnya yang perlu dipahami dalam mengatur keuangan keluarga yaitu tentang dana darurat. Ketika menjalankan rumah tangga, bisa jadi muncul berbagai tantangan dan risiko yang tidak terduga atau di luar perencanaan.Misalnya, terjadi kecelakaan, bencana alam, krisis ekonomi, atau mengalami PHK. Jika kejadian seperti itu muncul, maka bisa jadi keuangan rumah tanggamu terganggu. Inilah pentingnya menyiapkan dana darurat, yaitu untuk digunakan pada masa terdesak, seperti contoh di atas.Cara untuk menyiapkan dana darurat yaitu bisa diambil dari pendapatan setiap bulannya. Kisarannya relatif, dapat disesuaikan dengan kemampuan finansial keluarga, biasanya berkisar antara 10 hingga 30 persen.Namun, perlu dipastikan bahwa dana darurat ini benar-benar hanya dipakai untuk kebutuhan darurat. Jangan sampai dipakai untuk hal-hal di luar itu, apalagi hanya untuk memenuhi keinginan dan bukan kebutuhan.<h3>8. Alokasikan Dana untuk Asuransi, Tabungan, serta Investasi</h3>Cara mengatur keuangan rumah tangga yang berikutnya yaitu alokasikan dana untuk berbagai kebutuhan penting seperti asuransi, tabungan, dan investasi. Hal ini seringkali terlupakan oleh banyak keluarga, sehingga tidak dapat dimanajemen dengan baik.Selain penting untuk menyiapkan dana darurat, ketiga aspek ini juga sebaiknya diperhatikan. Diskusikan dengan pasangan atau keluarga tentang apa saja asuransi yang sebaiknya diikuti, lalu bagaimana cara untuk mengatur tabungan dan investasi.<h3>9. Lakukan Evaluasi Berkala</h3>Setelah membaca berbagai cara mengatur keuangan rumah tangga&nbsp;yang sudah disebutkan sebelumnya, maka kini saatnya kamu pahami juga pentingnya melakukan evaluasi berkala.Dalam kurun waktu tertentu, misalnya setiap akhir bulan, sebaiknya kamu lakukan evaluasi terkait keuangan rumah tangga. Misalnya, apakah belanja bulanan sudah sesuai dengan perencanaan, atau justru lebih boros.Jika ternyata tidak sesuai harapan, maka kamu bisa melakukan perbaikan atau penyesuain untuk manajemen yang lebih baik di bulan berikutnya.Itulah berbagai cara dan tips yang bisa kamu lakukan untuk mengatur keuangan dalam rumah tangga. Ternyata, ada cukup banyak hal yang perlu diperhatikan jika ingin mengatur keuangan yang lebih efisien dan terhindar dari pemborosan.Mengatur <a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/pasangan-wajib-tahu-7-jenis-pos-keuangan-rumah-tangga/">keuangan rumah tangga</a> juga memiliki perbedaan dengan mengatur keuangan pribadi. Kamu perlu memperhatikan pendapatan dan pengeluaran yang diperlukan untuk keluargamu. Namun tenang saja, setiap cara di atas bisa dimulai dari pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.Jika sudah terbiasa, maka akan semakin mudah untuk mengaturnya dengan optimal. Dengan mengatur keuangan dan meminimalisir pemborosan, maka kamu bisa lebih mudah untuk menabung atau mengalokasikan dana untuk investasi atau pendanaan seeprti yang disebutkan pada poin 8 di atas.Jika kamu tertarik untuk mendapat passive income, salah satu platform pendanaan yang bisa menjadi pilihan tepat untuk mendapat pendapatan pasif adalah Amartha. Kamu bisa modalin&nbsp;pengusaha mikro di seluruh Indonesia melalui microfinance marketplace <a href="https://amartha.com/individu/microfinance-marketplace/">Amartha</a>. Selain mendapatkan imbal hasil hingga 15% flat per tahun hanya dengan modalin Rp 100.000, kamu juga sekaligus turut membantu dukung ekonomi UMKM desa!Tunggu apalagi, ayo download dan mulai pendanaan berdampak kamu!Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8">Android</a> Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv">iOS</a>

Anti Boros! 9 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga

large_Tips Hemat Anak Kost

medium_Tips Hemat Anak Kost

small_Tips Hemat Anak Kost

thumbnail_Tips Hemat Anak Kost

Tips Hemat Anak Kost

Mengetahui tips hemat anak kost akan membantu kamu yang ingin mempertahankan keuangan tetap aman hingga akhir bulan. Jatah uang bulanan atau gaji yang terbatas mengharuskan kamu untuk berhemat dan paham cara mengatur keuangan yang tepat.&nbsp;Begitulah cara agar kamu tetap bisa makan dengan cukup walau sudah tanggal 20-an. Bila tidak pandai mengatur dan mengelola keuangan, kamu akan khawatir terhadap aktivitas keuanganmu. Jadi, mari simak tips hemat dan keuntungannya di bawah ini!<h2 style="text-align:justify;">6 Tips Hemat Anak Kost dan Keuntungannya</h2>Menerapkan gaya hidup hemat tidak sesulit yang kamu kira. Banyak kebiasaan sehari-hari yang bisa kamu ubah untuk mengoptimalkan keuangan setiap bulannya. Tips-tips berikut ini bisa jadi referensi untuk kamu terapkan sebagai anak kost:<h3 style="text-align:justify;">Tips Mengatur Keuangan Anak Kost</h3>Mulai dari menyusun anggaran per bulan hingga memanfaatkan fasilitas gratis, tips di bawah ini jadi cara hidup hemat yang efektif untuk anak kost:&nbsp;<h4 style="text-align:justify;">1. Selalu Menyusun Anggaran Kebutuhan Bulanan</h4>Kamu perlu menjumlahkan seluruh pemasukan per bulan terlebih dahulu. Ini menyesuaikan apakah kamu sudah bekerja dan memiliki pemasukan sendiri atau masih kuliah dan masih mengandalkan uang bulanan dari orang tua.&nbsp;Bila kamu kuliah sambil bekerja, maka jumlahkan uang bulanan dengan gaji utama kamu. Setelah itu, buat daftar pengeluaran tetap mulai dari biaya sewa kost, tagihan air, hingga token listrik.&nbsp;Lanjutkan dengan menuliskan pengeluaran per bulan yang tidak tetap, seperti hiburan hingga jalan bersama teman. Tips hemat anak kost ini akan membantu kamu mengetahui sumber pemasukan dan pengeluaran. Jadi, kamu dapat mengaturnya agar tidak lebih besar pasak daripada tiang.<h4 style="text-align:justify;">2. Membuat Skala Prioritas</h4>Anggaran kebutuhan akan lebih efisien ketika kamu menerapkan skala prioritas. Setiap bulannya kamu mungkin saja memiliki kebutuhan yang berbeda. Jadi, urutkan dari pengeluaran paling urgent terlebih dahulu.&nbsp;Sebagai contoh, kamu harus membeli buku cetak yang wajib untuk mata kuliah. Maka dari itu, biaya membeli buku tersebut harus kamu letakkan paling atas bersama pengeluaran prioritas lainnya.&nbsp;Kamu pun mungkin harus merelakan pengeluaran untuk kebutuhan sekunder, seperti hiburan dan skincare. Jadi, pengeluaran tidak menjadi lebih besar yang berisiko membuat uang habis lebih dulu sebelum akhir bulan.&nbsp;<h4 style="text-align:justify;">3. Sisihkan Uang untuk Ditabung di Awal Bulan</h4>Menabung yang efektif sebaiknya jangan menunggu dari uang yang tersisa di akhir. Utamakan sisihkan uang tabungan di awal bulan saat menerima pemasukan bulanan. Porsi menabung yang ideal adalah 20 persen dari keseluruhan pemasukan.&nbsp;Kamu juga bisa membuat rekening khusus untuk tabungan agar tidak mudah terpakai untuk kebutuhan sehari-hari.&nbsp;<h4 style="text-align:justify;">4. Membawa Bekal dan Masak Sendiri</h4>Makanan termasuk jenis pengeluaran terbesar bagi anak kost. Maka dari itu, tips hemat anak kost yang wajib kamu terapkan adalah membawa bekal hasil masakan sendiri. Kamu bisa menyesuaikan menu masakan dengan selera pribadi.&nbsp;Tidak lupa batasi anggaran untuk masak agar kamu bisa mencari bahan-bahan masakan termurah di pasar atau toko sembako. Buat beberapa porsi sekaligus dalam sekali masak. Jadi, kamu dapat menghindari jajan di luar karena sudah memiliki makanan sendiri.Masak hemat ala anak kost juga bisa memanfaatkan alat yang multifungsi seperti panci listrik atau rice cooker.<h4 style="text-align:justify;">5. Memilih Galon daripada Air Mineral Botol</h4>Tips hemat bagi anak kost selanjutnya adalah mengandalkan galon untuk minum sehari-hari. Jangan membeli air mineral botol satuan setiap hari, sebab cenderung lebih mahal. Membeli galon lebih ekonomis karena satu galon berisi mulai dari 15 liter hingga 19 liter.&nbsp;Kamu juga bisa menggunakan air galon untuk masak dan sebagai bekal air minum. Jadi, kamu lebih hemat dan untung dengan memilih air galon.<h4 style="text-align:justify;">6. Memanfaatkan Fasilitas Gratis untuk Mahasiswa/Karyawan</h4>Satu lagi&nbsp;tips hemat anak kost&nbsp;yang tidak boleh kamu lewatkan, yakni memanfaatkan fasilitas gratis yang terdapat di kampus atau kantor. Misalnya, memanfaatkan WiFi gratis dari kampus hingga meminjam buku cetak kuliah dari perpustakaan kampus.Kamu juga bisa mendapatkan makan gratis melalui event atau workshop kampus. Jadi, selain mendapat ilmu kamu juga untung karena bisa menghemat uang makan.&nbsp;Baca Juga:<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/6-tips-atur-uang-anak-kost-aman-sampai-akhir-bulan/"> 6 Tips Atur Uang Anak Kost, Aman Sampai Akhir Bulan!</a><h3 style="text-align:justify;">Keuntungan Hidup Hemat Bagi Anak Kost</h3>Menerapkan gaya hidup hemat juga memberikan berbagai keuntungan, di antaranya sebagai berikut:<h4 style="text-align:justify;">1. Tidak Kekurangan Finansial</h4>Memiliki gaji atau pemasukan besar belum tentu membuat kamu berkecukupan secara finansial. Sebab, bisa saja pengeluaran kamu lebih besar dan tidak memiliki tabungan yang cukup. Itulah mengapa, hidup hemat membantu kamu cukup secara finansial dengan memastikan pengeluaran tidak lebih besar dari pemasukan.&nbsp;Kamu tidak mudah mengeluarkan uang untuk keinginan yang sebenarnya tidak perlu. Pun jika memiliki uang lebih, kamu bisa sisihkan untuk ditabung atau menginvestasikan uang tersebut untuk mendapat passive income.Dapatkan passive income saat masih jadi anak kost kini lebih mudah melalui&nbsp;<a href="https://amartha.com/individu/microfinance-marketplace/">pendanaan di microfinance marketplace Amartha</a> dan bisa mendapatkan imbal hasil hingga 15% flat per tahun. Hal ini tentu sangat membantu mencapai tujuan finansial, sehingga kamu tidak kekurangan dan berkecukupan setiap bulan.<h4 style="text-align:justify;">2. Menjadikan Mandiri</h4>Menerapkan tips hemat anak kost juga mendorong kamu jadi lebih mandiri. Ini mengingat kamu sudah terbiasa bertanggung jawab dalam mengelola keuangan pribadi. Kamu juga berusaha agar bisa menanggung kebutuhan dengan biaya yang ada tanpa meminta tambahan lagi dari orang tua.<h4 style="text-align:justify;">3. Bijak dalam Mengambil Keputusan</h4>Ketika hidup hemat, kamu akan terbiasa untuk memprioritaskan kebutuhan daripada menuruti keinginan. Ini akan membentuk pola pikir lebih bijak ketika kamu mengambil keputusan. Kamu tidak akan mudah bimbang atau terpengaruh dengan keinginan semata.Pengambilan keputusan pun menjadi lebih kritis dan praktis, karena kamu tahu mana yang harus didahulukan.<h4 style="text-align:justify;">4. Jauh dari Pola Hidup Konsumtif</h4>Berhemat membuat hidup jadi lebih tenang tanpa tekanan untuk menuruti gaya hidup pada umumnya. Apabila sudah biasa berhemat, otomatis gaya hidup akan mengikuti cenderung lebih sederhana yakni mengutamakan kebutuhan utama dalam hidup. Kebiasaan ini umumnya dikenal dengan hidup minimalis, yang hanya membeli barang sebutuhnya saja.<h4 style="text-align:justify;">5. Terhindar dari Sikap Boros dan Berhutang</h4>Satu lagi keuntungan dari hidup hemat yang akan melindungi keuangan kamu jangka panjang, yaitu tidak boros maupun berhutang. Kamu akan memprioritaskan pemasukan yang ada untuk memenuhi kebutuhan pokok serta menyisihkan sebagiannya untuk tabungan.Ini membantu kamu berkecukupan secara finansial sehingga tidak perlu berhutang untuk mendapatkan dana tambahan. Anda bahkan bisa memiliki dana darurat ketika harus membiayai kebutuhan mendesak.Berbagai tips hemat anak kost tersebut dapat kamu terapkan agar selalu berkecukupan dan terhindar dari kelaparan di akhir bulan. Kamu pun bisa terhindar dari kekurangan finansial bila menerapkan hidup hemat.Mewujudkan kecukupan finansial dapat kamu lakukan dengan melakukan pendanaan di <a href="https://amartha.com/individu/microfinance-marketplace/">Amartha</a>. Dengan modalin pengusaha UMKM mulai dari modal kecil Rp100.000 aja, kamu bisa dapatkan imbal hasil sebesar 15% flat per tahun. Tunggu apalagi, yuk download dan daftar di Amartha sekarang!Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8">Android</a>Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv">iOS</a>

6 Tips Hemat Anak Kost, Biar Keuangan Tetap Aman!

large_Apa itu quarter life crisis

medium_Apa itu quarter life crisis

small_Apa itu quarter life crisis

thumbnail_Apa itu quarter life crisis

Apa itu quarter life crisis

Apa Itu Quarter Life Crisis? Ini Tanda dan Cara Mengatasinya

medium_atur uang anak kost

small_atur uang anak kost

thumbnail_atur uang anak kost

atur uang anak kost

<h2 style="text-align:justify;">Sulitkah Atur Keuangan Anak Kost ?</h2>Menjadi anak kost seperti memulai diri menjadi semakin mandiri. Hal ini disebabkan karena kita harus mengatur segala hal sendiri, termasuk mengatur uang. Atur uang anak kost tentu bukan menjadi hal yang mudah.&nbsp;Bahkan, tidak jarang bila label anak kost terlihat menyedihkan karena bermasalah dengan keuangan. Lebih-lebih jika anak kost yang semua kebutuhannya masih bergantung pada orang tua.&nbsp;Hal ini sebenarnya tidak jauh berbeda dari anak kost yang sudah memiliki penghasilan sendiri, ditambah gajinya tidak sebesar seperti yang diharapkan. Ketika menjelang akhir bulan, terasa begitu berat karena menunggu turunnya gaji.&nbsp;<h2 style="text-align:justify;">Tips Atur Uang untuk Kebutuhan Anak Kost</h2>Seluruh masalah anak kos tidak terlepas dari kesalahan mengelola keuangan. Sejumlah kebiasaan tanpa disadari menjadi kebiasaan boros dan membuat keuangan menjadi berantakan.&nbsp;Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mengatur keuangan dengan tepat dan baik,&nbsp; antara lain:<h3 style="text-align:justify;">1. Buat Tabel Pengeluaran Anak Kost</h3>Ketika mengelola keuangan, jangan muluk-muluk seperti kamu dapat mengelola dengan fleksibel tanpa catatan. Sebisa mungkin, buat tabel pengeluaran, kamu bisa mencatat seluruh kebutuhan belanja pokok dan menyusunnya dengan bijak.&nbsp;Lakukan hal ini ketika dalam kondisi santai sehingga kamu bisa hati-hati dan teliti untuk mengingat serta mencatat seluruh kebutuhan yang kamu perlukan selama beberapa bulan kedepan.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">2. Makan dengan Hemat</h3>Salah satu biaya pengeluaran yang besar selain biaya kos adalah makan. Tips hemat makan ala anak kos adalah mengatur menu dalam waktu seminggu dan berbelanja sekaligus.&nbsp;Kamu dapat mengatur apa saja makanan yang akan kamu makan dalam waktu seminggu. Contohnya seperti hari Senin, menu yang ingin kamu makan ialah nasi sayur sop, kemudian berikutnya oseng-oseng dan lainnya.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">3. Belanja Bulanan Sekaligus</h3>Meskipun terlihat sedikit, namun kebutuhan anak kost juga cukup besar. belanja bulanan yang dilakukan dengan cara mencicil memang terlihat ringan, namun hal ini justru dapat membuat anggaran belanja rutin menjadi membengkak tanpa sadar.&nbsp;Oleh sebab itu, hindari berbelanja kebutuhan bulanan sedikit demi sedikit. Kamu dapat membeli seluruh kebutuhan selama sebulan penuh, contohnya seperti makanan tahan lama, camilan, peralatan mandi dan lainnya.&nbsp;Jangan lupa mencatat apa saja yang akan kamu beli sebelum berbelanja sehingga kamu akan lebih cepat berbelanja.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">4. Anak Kost Harus Bisa Menabung Rutin</h3>Sisihkan jumlah uang bulanan setelah memperoleh kiriman dari orang tua atau setelah gaji turun. Alokasikan dana tersebut sebagai tabungan sehingga kamu mempunyai sejumlah simpanan yang bisa digunakan ketika kondisi keuangan sedang darurat.Jumlah tabungan tersebut dapat ditentukan sendiri sekian persen dari jumlah uang yang diterima, contohnya seperti 5 hingga 10 persen. Kemudian pisahkan uang tabungan dalam rekening sendiri.&nbsp;Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/work-smart/peluang-kerja-online-untuk-pelajar-dan-mahasiswa/">Peluang Kerja Online untuk Pelajar dan Mahasiswa</a><h3 style="text-align:justify;">5. Hindari Menunda Membayar Tagihan</h3>Cara atur uang anak kost yang lainnya adalah hindari menunda membayar tagihan. Pastikan membayar semua tagihan tepat waktu, ketika kamu menerima gaji, segera bayarkan uang sewa kosan.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">6. Jangan Lupa untuk Investasi</h3>Kata siapa anak kost tidak bisa ikut berinvestasi? Kapanpun kamu memiliki uang lebih jangan ragu untuk menyimpan uang dalam bentuk investasi.Biasanya nih, anak kost sangat kreatif untuk mencari uang tambahan. Keuntungan yang kamu dapatkan bisa kamu gunakan untuk keperluan darurat dan juga investasi. Kebiasaan berinvestasi sejak dini sangat baik untuk membiasakan diri dalam mengatur finansial di masa depan.Kamu dapat memulai pendanaan dari yang mudah dan menguntungkan seperti melakukan pendanaan di microfinance marketplace fintech dari <a href="https://amartha.com/individu/microfinance-marketplace/">Amartha</a>. Di sini, kamu bahkan dapat memperoleh imbal hasil hingga 15% flat per tahun, lho!Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8">Android</a>Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv">iOS</a>

6 Tips Atur Uang Anak Kost, Aman Sampai Akhir Bulan!

large_memasuki-quarter-life-crisis-ini-cara-atur-keuangan-yang-tepat.jpeg

medium_memasuki-quarter-life-crisis-ini-cara-atur-keuangan-yang-tepat.jpeg

small_memasuki-quarter-life-crisis-ini-cara-atur-keuangan-yang-tepat.jpeg

thumbnail_memasuki-quarter-life-crisis-ini-cara-atur-keuangan-yang-tepat.jpeg

memasuki-quarter-life-crisis-ini-cara-atur-keuangan-yang-tepat.jpeg

Pemikiran tentang keuangan seringkali menganggu generasi muda hingga timbulah Quarter life crisis. Istilah Quarter life crisis seringkali didengar di kalangan generasi milenial hingga generasi z saat ini. Sebenarnya apa sih Quarter life crisis itu? Quarter life crisis adalah keadaan psikologi yang dialami oleh orang-orang yang berada di usia 20-an hingga usia 30-an.Menuju usia yang semakin dewasa, banyak dari kita yang mulai merasa galau dan kecemasan akan pikiran mengenai tentang masa depan. Sebut saja seperti karier, arti kesuksesan, keuangan, pernikahan, hingga sesuatu yang dicari untuk membuat hidup lebih bahagia.Menurut Alexandra Robbins and Abby Wilner dalam Quarter-life Crisis: The Unique Challenges of Life in your Twenties, ada beberapa ciri-ciri seseorang yang tengah mengalami keadaan quarter-life crisis, di antaranya:<ul><li style="text-align:justify;">Mulai ragu atas kompetensi diri dalam karier</li><li style="text-align:justify;">Merasa terjebak dalam banyaknya pilihan hidup</li><li style="text-align:justify;">Merasa cemas dan bingung akan masa depan.</li><li style="text-align:justify;">Memiliki rasa kecewa dengan pilihan hidup yang mungkin salah</li><li style="text-align:justify;">Merasa tidak punya rencana atau bahkan rencana yang dirasa selalu gagal</li><li style="text-align:justify;">Merasa kesepian, stres, hingga depresi ringan saat tak ada yang mengerti.</li><li style="text-align:justify;">Berpikir belum menemukan identitas diri sebenarnya</li></ul>Nah, untuk kamu yang sedang mengalami quarter life crisis yang telah disebutkan di atas, ingat, kamu gak sendirian, lho! Percaya deh, setiap manusia pasti akan mengalami fase-fase tertentu dalam kehidupan yang dapat menciptakan beragam emosi.<h2 style="text-align:justify;">Mengatasi Quarter Life Crisis</h2>Yuk coba atasi masa-masa quarter life crisis kamu dengan beberapa cara ini, terutama dalam hal keuangan. Sebab, sedikit banyak pikiran yang ditimbulkan, sekaligus solusi dalam mengatasi permasalahan ini adalah dengan perencanaan keuangan yang baik.Lalu, kira-kira bagaimana dengan mengatur keuangan pas sedang berada di fase quarter life crisis ini ya?<h3 style="text-align:justify;">Jangan Membandingkan Diri, Fokus ke Tujuan Hidup Diri</h3> Meski rasa Insecurity kerap kali muncul di fase quarter life crisis ini, kamu harus segera atasi dengan mengurangi pikiran seperti membandingkan pencapaian diri dengan orang lain. Fokuskan pikiran hanya pada tujuan keuangan dan pencapaian diri yang diharapkan di masa depan.Ketahui apa yang paling kamu butuhkan yang disesuaikan dengan keinginan sehingga dapat berdampak baik pada diri sendiri. Jadikan kebiasaan baik ini sebagai awal untuk mendapatkan keadaan keuangan yang lebih baik.<h3 style="text-align:justify;">Buat Perencanaan Keuangan yang Tepat</h3>Di masa quarter life crisis, mengikuti semua keinginan itu memang serasa tidak ada habisnya. Bahkan mungkin saja diantara kita ada yang merasa cemas dan gelisah bila tidak dapat mendapatkan yang diinginkan. Ingat, semua dampak ini akan berpengaruh di masa depan.Nah, kamu tidak perlu khawatir akan kegelisahan yang dialami di fase ini jika dapat membuat kegiatan perencanaan keuangan yang baik. Memiliki rencana keuangan, sama halnya menyiapkan kebutuhan di masa depan tanpa khawatir kekurangan atau kehabisan uang.Untuk merencanakan keuangan, kamu bisa memulai dengan membagi pemasukan kamu ke dalam beberapa bagian kepentingan. Misalnya saja, kamu bisa sisihkan 10 hingga 30% untuk mengisi tabungan, berinvestasi, dan juga menyiapkan dana darurat setelah kebutuhan pokok terpenuhi.<h3 style="text-align:justify;">Pilih Platform Investasi yang Cocok</h3>Saat ini berinvestasi adalah cara menabung paling diminati di kalangan generasi muda karena dapat langsung dilihat dan dirasakan. Bahkan kamu juga bisa mengawasi jalannya investasi kamu tanam.Tidak ada salahnya jika mulai berinvestasi dari sekarang mulai dari sekedar membiasakan diri untuk menabung hingga dapat memperoleh imbal hasil sampai 15% flat per tahun sambil membantu produk UMKM di Indonesia, saat melakukan <a href="https://amartha.com/id_ID/">pendanaan di Amartha</a>.

Memasuki Quarter Life Crisis, Ini Cara Atur Keuangan yang Tepat

medium_menabung-atau-investasi-pilih-yang-pas-buat-kamu.jpeg

small_menabung-atau-investasi-pilih-yang-pas-buat-kamu.jpeg

thumbnail_menabung-atau-investasi-pilih-yang-pas-buat-kamu.jpeg

menabung-atau-investasi-pilih-yang-pas-buat-kamu.jpeg

Menyisihkan gaji bulanan secara rutin akan berdampak positif di masa mendatang. Setidaknya Kamu memiliki dana darurat dari beberapa persen penghasilan yang diperoleh. Terdapat beragam cara untuk menyisihkan gaji pada pos-pos tertentu, salah satunya dengan melakukan kegiatan investasi dari lembaga terpercaya.

Cara Bijak Kelola Uang

Apabila uang gaji sudah habis sebelum pertengahan bulan. Maka hal ini menandakan  pengelolaan keuanganmu belum diatur dengan cermat. Akan tetapi lain halnya jika saat ini keuangan telah terkontrol secara aktif sehingga banyak sejumlah uang yang tersisa. Maka dari itu apa cara bijak yang harus Kamu pilih, menabung atau berinvestasi?

Terdapat beberapa beragam pertimbangan dari kegiatan menabung dan berinvestasi seperti berikut ini: 
<ol>
 	<li> Menabung</li>
</ol>
Menabung di bank menjadi trend yang sedang digemari para pegiat menabung. Terdapat hal positif ketika memilih menabung di bank seperti keuntungan bagi hasil, bunga, keamanan, kemudahan transaksi dan keunggulan lain sesuai dengan bank yang dipilih oleh setiap nasabah. 

Menabung dianggap sebagai alternatif investasi dengan risiko yang lebih minim. Sedangkan kekurangan menabung adalah prosesnya yang tidak gratis, tabungan yang sulit berkembang dan terdapat limit transaksi.
<ol start="2">
 	<li> Investasi</li>
</ol>
Kegiatan keuangan yang tidak kalah menarik adalah berinvestasi. Kegiatan ini dianggap memiliki peluang lebih besar untuk mencapai kebebasan finansial. Kemudian nilai aset yang disimpan akan terus berkembang, terhindar dari inflasi (tergantung pada produk yang dipilih) dan persiapan masa depan yang terjamin.

Secara umum Kamu dapat mengetahui kekurangan dari berinvestasi seperti risiko finansial yang cukup tinggi. Kemudian memerlukan modal besar untuk memperoleh profit besar dan anjloknya nilai saham.

Alternatif yang ditawarkan dalam bidang finansial terkini adalah investasi pendanaan. Kamu dapat berperan sebagai pemberi dana yang bertemu dengan peminjam dana dalam sebuah kolom aplikasi atau peer to peer lending. Kedua pihak ini diberikan arahan dan pemantauan terhadap sejumlah nilai uang yang ditanam. 

Setiap peminjam dapat mempergunakan uang tersebut guna kelancaran bisnis maupun usaha. Sedangkan dana yang Kamu tanam akan menghasilkan lebih banyak laba di masa mendatang. Kemudian yakinkan diri untuk memilih produk finansial yang tepat demi masa depanmu!

Menabung atau Investasi? Pilih yang Pas Buat Kamu

medium_cegah-keborosan-pengeluaran-dengan-5-hal-ini.jpeg

small_cegah-keborosan-pengeluaran-dengan-5-hal-ini.jpeg

thumbnail_cegah-keborosan-pengeluaran-dengan-5-hal-ini.jpeg

cegah-keborosan-pengeluaran-dengan-5-hal-ini.jpeg

Gaji 10 koma, tanggal 10 sudah koma. Pasti terjadi bagi kamu yang masih belum tahu bagaimana mengatur keuangan.

Ibarat peribahasa lebih besar pasak daripada tiang yang artinya lebih besar pengeluaran daripada penghasilan. Kok bisa ya?

Salah satu kebiasaan kenapa kamu masuk dalam kategori lebih besar pasak daripada tiang adalah kurang bijak dalam mengatur keuangan. Lalu bagaimana agar tidak terjerat dalam peribahasa lebih besar pasak daripada tiang? 
<h2>5 Cara Cegah Sikap Boros </h2>
<img class="size-medium wp-image-9357 aligncenter" src="https://access.amartha.com:443/uploads/boros_300x201_56c0a132cc.jpg" alt="" width="300" height="201" />
<h3>Ubah Kebiasaan</h3>
<h3>Apabila kamu ingin keluar dari jerat lebih besar pasak daripada tiang, hal pertama yang bisa dilakukan adalah mengubah kebiasaan lama. Misalnya saja, sebelumnya kamu wajib minum kopi di kafe terkenal setiap seminggu sekali. Nah ada baiknya kebiasaan ini diubah menjadi satu bulan sekali, menggunakan angkutan umum, bijak dalam membeli suatu barang. </h3>
<h3>Susun Anggaran Keuangan</h3>
Habis gajian boleh aja langsung pergi ajak satu keluarga makan-makan, tapi jangan lupa kalau kegiatan tersebut sudah ada dananya. Untuk itu kamu perlu menyusun anggaran keuangan kamu. 

<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/4-langkah-sederhana-mengatur-keuangan-milenial-agar-keuangan-tetap-sehat/">Anti Ribet, Begini Cara Mudah Mengatur Keuangan Buat Pemula</a>
<h3>Buat Pengingat Pribadi</h3>
Lapar mata seringkali buat kita khilaf dan berujung dengan menghabiskan uang yang kita punya. Agar tidak kebablasan, kamu bisa buat pengingat harian mengenai sudah berapa banyak uang yang sudah kamu habiskan. Hal ini dapat membantu dalam mengurangi <a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/apa-saja-pemicu-impulsive-buying/">impulsif buying</a>.
<h3>Cari Pemasukan Tambahan</h3>
Ada orang yang punya banyak tanggungan atau <a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/tips-memutus-rantai-generasi-sandwich/">generasi sandwich</a> yang mengakibatkan pendapatan utamanya selalu kurang, ditambah lagi bila tidak bisa mengatur keuangan. Lalu cara terbaiknya untuk memenuhi hal tersebut adalah dengan berhutang. Namun, tahukah kamu? Ada cara lainnya berupa mencari pemasukan tambahan. Misalnya saja dengan <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/mau-tambah-penghasilan-coba-situs-freelance-ini/">menjadi freelancer</a>, bisnis kecil-kecilan, hingga menjual kembali barang-barang yang sudah tidak terpakai. 

<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/ide-ide-mencari-sumber-penghasilan-tambahan-yang-tidak-melelahkan/">Ide Mencari Penghasilan Tambahan Yang Tidak Melelahkan</a>
<h3>Melakukan Investasi</h3>
Salah satu cara mudah untuk menghindari perilaku boros seperti peribahasa lebih besar pasak daripada tiang adalah dengan melakukan investasi. Kini, investasi dapat dilakukan dengan mudah dan juga mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Jenis investasi yang bisa kamu manfaatkan adalah <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/ciri-aplikasi-investasi-reksadana-online-yang-aman/">reksadana</a>, <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/investasi-saham-melihat-potensi-untung-ruginya-dan-alternatif-investasi-lainnya/">saham</a>, juga alternatif investasi seperti peer to peer lending.

Amartha sebagai <a href="http://www.amartha.com">perusahaan peer to peer lending</a> akan memberikan kamu keuntungan sampai 15% per tahun juga menciptakan inklusi keuangan bagi masyarakat piramida terbawah di Indonesia.

Pasalnya, di Amartha tidak hanya menyalurkan modal usaha saja tetapi juga memberikan edukasi mengenai tata kelola keuangan dan bisnis sehingga para mitra dapat mengelola keuntungan dari usahanya dengan bijak.

Cegah Keborosan Pengeluaran dengan 5 Hal Ini

Tag: atur keuangan