medium_Low budget artinya

small_Low budget artinya

thumbnail_Low budget artinya

Low budget artinya

Low budget artinya menggunakan anggaran dengan terbatas atau minim. Istilah ini pastinya sering kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, healing low budget, makanan low budget, HP low budget, dan sebagainya.Menerapkan hidup low budget tidak hanya berlaku bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas saja. Kamu tetap bisa menerapkan gaya hidup ini sekalipun memiliki penghasilan di atas rata-rata. Lalu, apa sebenarnya makna dari low budget ini?&nbsp;<h2 style="text-align:justify;">Apa Itu Low Budget</h2>Secara bahasa, low budget adalah anggaran yang minim atau terbatas. Namun, secara istilah, low budget artinya&nbsp;sebuah gaya hidup minimalis ketika kamu mengeluarkan budget terbatas untuk suatu kebutuhan.&nbsp;Biasanya, hal ini banyak dilakukan pada saat kondisi ekonomi sedang tidak baik. Bisa juga karena ada tujuan finansial yang sedang ingin dicapai sehingga kamu memilih hidup dengan budget yang lebih sederhana.&nbsp;<h2 style="text-align:justify;">5 Manfaat Menerapkan Hidup Low Budget</h2>Hidup low budget artinya&nbsp;tidak hanya sekadar pengeluaran yang minim, karena gaya hidup ini juga memiliki banyak manfaat bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun manfaatnya yaitu sebagai berikut:<h3 style="text-align:justify;">1. Terbiasa Hidup Hemat</h3>Hidup low budget mengajarkan kamu untuk hidup hemat dan efisien. Dengan budget yang terbatas, kamu akan dipaksa untuk berpikir lebih cermat dalam mengelola pengeluaran. Beberapa&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/contoh-hidup-sederhana/">contoh hidup sederhana</a> di antaranya berpenampilan sederhana, makan dan minum sederhana, dan selektif dalam membeli barang.Tentunya, kebiasaan hidup hemat ini dapat membawa dampak positif untuk jangka panjang. Pasalnya, kamu sudah terbiasa bijak dalam menggunakan uang dan tidak mudah tergiur dengan barang-barang yang tidak diperlukan.<h3 style="text-align:justify;">2.Tujuan Finansial Tercapai</h3>Manfaat berikutnya dari menerapkan hidup low budget adalah kamu bisa mencapai tujuan finansial yang sudah direncanakan. Seperti yang diketahui, low budget artinya&nbsp;pengeluaran yang minim. Dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, kamu bisa menyisihkan lebih banyak uang untuk tabungan atau investasi.&nbsp;Hal ini memungkinkan kamu untuk lebih cepat mencapai tujuan finansial, seperti membeli rumah, memulai bisnis, atau mempersiapkan dana pensiun. Dengan disiplin dan perencanaan yang baik, hidup low budget dapat membantumu untuk mencapai kebebasan finansial.<h3 style="text-align:justify;">3. Jarang Mengalami Stres</h3>Dalam makna lainnya, low budget artinya hidup dengan anggaran kecil. Hidup dengan anggaran yang ketat dapat membuat hidup lebih jarang mengalami stres. Pasalnya, gaya hidup seperti ini melatihmu agar mampu mengendalikan pengeluaran dan tidak terjebak dalam siklus hutang. Dengan demikian, beban mental menjadi lebih ringan.&nbsp;Kamu tidak perlu khawatir tentang tagihan yang menumpuk atau ketidakmampuan membayar cicilan. Dengan hidup&nbsp;low budget, artinya&nbsp;kamu bisa lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan menikmati hidup tanpa tekanan finansial yang berlebihan.<h3 style="text-align:justify;">4. Pintar Mengatur Keuangan</h3>Hidup&nbsp;low budget artinya kamu dipaksa agar lebih pintar dalam mengatur keuangan. Kamu akan belajar membuat anggaran, mencatat pengeluaran, dan mengidentifikasi pengeluaran di bagian mana yang bisa ditekan.&nbsp;Kamu juga akan belajar mengeluarkan uang dengan skala prioritas. Dengan mengetahui<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/sepuluh-cara-menghemat-uang/"> tips menghemat uang dengan bijak</a>, kamu dapat terhindar dari keborosan serta memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan benar-benar bermanfaat.<h3 style="text-align:justify;">5. Terhindar dari Hutang</h3>Salah satu risiko terbesar ketika mengikuti gaya hidup modern yang tidak sesuai anggaran yaitu terjebak dalam hutang. Dengan menerapkan gaya hidup low budget artinya kamu dapat menghindari hutang karena mengutamakan pengeluaran yang sesuai dengan kemampuan finansial.&nbsp;Pada saat kamu menjalani hidup dengan pengeluaran yang sesuai, kamu tidak akan tergoda untuk membeli barang-barang mahal dengan kredit atau pinjaman. Artinya, kamu bisa hidup lebih tenang tanpa dihantui beban hutang atau cicilan setiap bulannya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/peluang-hidup-tenang-6-cara-hidup-hemat-tanpa-utang/">tips hidup hemat agar tidak terlilit utang</a>.<h2 style="text-align:justify;">Tips Mengelola Hidup agar Sesuai dengan Finansial yang Low Budget</h2>Secara sederhana, low budget artinya hidup sesuai kemampuan finansial atau hidup dengan budget kecil. Agar hidup lebih sesuai dengan kemampuan finansial yang low budget, berikut sederet tips yang bisa kamu lakukan:<h3 style="text-align:justify;">1. Fokus pada Kebutuhan</h3>Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah fokus pada kebutuhan, bukan keinginan. Cobalah untuk mulai membedakan mana yang benar-benar kamu butuhkan dan mana yang hanya sekadar keinginan.&nbsp;Misalnya, makanan, tempat tinggal, dan transportasi adalah kebutuhan utama. Jadi, prioritaskan alokasi dana untuk kebutuhan ini terlebih dahulu. Dengan cara ini, kamu bisa menghindari pengeluaran yang tidak perlu dan tetap fokus pada yang benar-benar penting.<h3 style="text-align:justify;">2. Cermat dalam Melihat Selisih Harga</h3>Memang sedikit merepotkan ketika harus menjelajah beberapa toko dalam mencari selisih harga. Namun, cara ini ternyata membantu kamu agar hidup hemat. Jadi, usahakan jangan malas untuk membandingkan harga sebelum membeli sesuatu.&nbsp;Meskipun selisih harga terlihat kecil, dalam jangka panjang, hal ini bisa membuat pengeluaranmu lebih efisien. Kamu bisa menggunakan aplikasi atau situs perbandingan harga untuk menemukan penawaran terbaik.&nbsp;Selain itu, jangan ragu untuk memanfaatkan diskon, promo, atau penawaran spesial yang sering diadakan oleh toko-toko atau&nbsp;e-commerce. Low budget artinya pengeluaran minim. Jadi, tips yang satu ini tidak boleh kamu lewatkan.<h3 style="text-align:justify;">3. Pertimbangkan Beli atau Sewa</h3>Sebelum membeli sesuatu, cobalah untuk mempertimbangkan terlebih dahulu antara membeli atau menyewa. Low budget artinya kamu mengeluarkan dana yang terbatas, termasuk ketika kamu akan menggunakan suatu barang.&nbsp;Barang-barang yang hanya akan digunakan sesekali, seperti alat-alat olahraga atau perlengkapan pesta, mungkin akan lebih baik kalau kamu menyewa ketimbang membelinya. Dengan menyewa, kamu bisa menghemat banyak uang dan tidak perlu repot menyimpan barang-barang yang jarang digunakan.<h3 style="text-align:justify;">4. Pilih Metode Pembayaran Paling Hemat</h3>Saat ini, ada banyak pilihan metode pembayaran yang bisa kamu gunakan saat belanja. Tidak hanya tunai, kini kamu juga bisa melakukan pembayaran menggunakan metode non tunai, seperti transfer bank, Qris, kartu kredit, dan sebagainya.&nbsp;Dalam hal ini kamu bisa mengutamakan pembayaran secara tunai. Pasalnya, pembayaran non tunai biasanya dikenakan biaya layanan. Tentunya, hal ini tidak sesuai dengan makna dari gaya hidup&nbsp;low budget artinya pengeluaran minim.Namun, ada diskon atau penawaran menarik yang ditawarkan oleh metode pembayaran non tunai, kamu bisa menggunakan metode pembayaran tersebut. Pasalnya, pada momen tertentu biasanya mereka mengadakan potongan harga atau promosi yang menarik.<h3 style="text-align:justify;">5. Pilih Hiburan dan Liburan dengan Cermat</h3>Memang benar bahwa low budget artinya hidup minimalis dan mengutamakan hal yang penting. Namun, bukan berarti kamu tidak boleh pergi liburan atau menikmati hiburan. Aktivitas ini tetap perlu dilakukan agar kamu terhindar dari stres.Kamu bisa memilih tempat liburan atau hiburan yang tidak memakan banyak dana. Misalnya, kamu bisa memilih tempat liburan terdekat dari rumah atau patungan biaya liburan bersama teman-teman untuk menghemat ongkos.Dari informasi di atas, dapat diketahui bahwa low budget artinya hidup dengan pengeluaran minimalis. Selain menekan pengeluaran, kamu juga bisa mulai menyisihkan pendapatan untuk mendanai di <a href="https://amartha.com/individu/microfinance-marketplace/">Amartha</a>. Mulai pendanaan dari Rp100.000 aja, kamu bisa dapatkan pendapatan pasif setiap minggunya dengan imbal hasil mencapai 15% flat per tahun.&nbsp;Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8">Android</a> Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv">iOS</a>

Low Budget Artinya: Definisi, Manfaat, dan Cara Mengelola

small_financial-distress.jpeg

thumbnail_financial-distress.jpeg

financial-distress.jpeg

Kesulitan ekonomi akibat pandemi global membuat banyak orang atau perusahaan mengalami financial distress. Maka dari itu diperlukan kesadaran dalam mengelola keuangan.



Melalui artikel ini, Anda akan mengenal lebih dalam mengenai financial distress. Simak penjelasannya di bawah ini!



<h2>Pengertian Financial Distress</h2>



Financial distress adalah suatu kondisi di mana seseorang atau suatu perusahaan tidak dapat menghasilkan laba atau keuntungan yang cukup sehingga tidak bisa membayar kewajiban mereka.



Financial distress umumnya banyak dipakai dan ditemui pada keuangan suatu perusahaan. Meskipun demikian, financial distress juga dapat dipakai oleh perorangan atau individu karena memiliki dasar yang sama, pendapatan yang tidak sesuai dengan pengeluaran.



<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/bisakah-merdeka-finansial-dengan-gaji-umr/" target="_blank" rel="noreferrer noopener" title="Bisakah Merdeka Finansial dengan Gaji UMR?">Bisakah Merdeka Finansial dengan Gaji UMR?</a>



<h2>Penyebab dan Gejala Financial Distress</h2>



Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya financial distress. Secara garis besar, financial distress dapat disebabkan oleh pengeluaran yang lebih tinggi daripada pendapatan, aset tidak likuid yang sedikit, hingga kesalahan dalam merencanakan keuangan.



Bagi individu, financial distress biasanya disebabkan oleh tidak adanya perencanaan keuangan, memiliki banyak utang, pengeluaran yang besar, dan hilangnya sumber pendapatan.



Sementara bagi perusahaan, financial distress disebabkan oleh pengelolaan cash flow yang kurang baik, produk kurang laku, pengeluaran melebihi anggaran, biaya bahan baku yang tinggi, penyalahgunaan aset, hingga pengaruh perubahan kebijakan dari pemerintah.



Agar lebih memahami apakah saat ini sedang berada dalam kondisi finansial distress atau tidak, ada baiknya untuk melihat gejala-gejalanya.



Bagi seorang individu, gejala mengenai financial distress terjadi apabila seseorang kesulitan membayar kredit tepat waktu, <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/manfaat-menerapkan-budgeting/" target="_blank" rel="noreferrer noopener" title="Sering Diabaikan, Inilah 4 Manfaat dari Menerapkan Budgeting">tidak mencatat keuangan pribadi</a>, memiliki utang lebih dari 30 persen, sering terpaksa meminjam uang pada keluarga atau teman, dan tidak memiliki dana darurat, tabungan, atau asuransi.



Adapun gejala financial distress suatu perusahaan yaitu mendapatkan margin keuntungan yang sedikit, pembeli tidak repeat order, tidak bisa membayar utang, dan kesulitan dalam mencapai Break Even Point (BEP).



<h2>Cara Mencegah Financial Distress</h2>



Kebangkrutan seseorang atau suatu perusahaan memang tidak dapat terhindarkan. Akan tetapi kondisi tersebut bisa dicegah dengan hal-hal di bawah ini:



<ol><li>Rasio utang tidak lebih dari 50% dari keseluruhan aset bersih</li><li>Menerapkan budgeting dan disiplin dalam penerapannya</li><li>Memiliki aset likuid. Untuk individu dapat dimulai dengan memiliki dana darurat atau tabungan sementara untuk perusahaan memiliki cash budget.</li></ol>



<h2>Cara Mengatasi Financial Distress</h2>



Langkah terakhir apabila sudah terjerat dalam financial distress adalah mengatasinya dengan kepala dingin. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:



<h3>1. Restrukturisasi Kredit</h3>



Cara pertama yang dapat dilakukan baik seseorang atau perusahaan yang mengalami financial distress adalah melakukan restrukturisasi kredit. Dalam hal ini adalah pemberian keleluasaan mengenai pembayaran kredit seperti penurunan suku bunga atau memperpanjang waktu kredit.



Waktu ini dapat dimanfaatkan untuk meninjau kembali <a href="https://amartha.com/blog/work-smart/apa-itu-business-plan-dan-manfaatnya-bagi-bisnis-kamu/" target="_blank" rel="noreferrer noopener" title="Apa Itu Business Plan dan Manfaatnya Bagi Bisnis Kamu?">bisnis plan</a> atau catatan keuangan.



<h3>2. Menekan Pengeluaran</h3>



Baik individu atau perusahaan, cara kedua ini perlu diterapkan apabila mengalami financial distress. Untuk individu bisa dimulai dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu seperti hangout. 



Sementara untuk perusahaan bisa dengan memangkat budget marketing, pemotongan gaji atau bonus, hingga yang paling parah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).



<h3>3. Meningkatkan Pendapatan</h3>



Cara yang terakhir ini lebih cocok untuk kasus financial distress yang dialami oleh individu. Misalnya dengan menjalankan bisnis online, bekerja freelance atau meningkatkan passive income melalui <a href="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener" title="https://amartha.com/id_ID/">investasi</a>. 



Saat ini ada banyak instrumen investasi yang menawarkan keuntungan bersaing dengan modal kecil, contohnya adalah P2P Lending.



Cara kerja dari investasi P2P Lending adalah menghubungkan investor kepada peminjam melalui suatu platform secara online melalui website atau aplikasi. Pilihlah P2P Lending yang aman dan terpercaya seperti <a href="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener" title="https://amartha.com/id_ID/">Amartha</a>.



<figure class="wp-block-image size-large td-caption-align-https://blog.amartha.com/wp-content/uploads/2021/01/WhatsApp-Image-2021-01-07-at-11.38.25-AM.jpeg"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/Whats_App_Image_2021_01_07_at_11_38_25_AM_1024x683_583d7efd2e.jpeg" alt="Amartha" class="wp-image-10177"/></figure>



Amartha merupakan pioneer P2P Lending di Indonesia yang menghubungkan pendana di kota kepada perempuan pengusaha mikro di pedesaan melalui pendampingan dan pelatihan usaha. 



Amartha mengadopsi sistem <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/muhammad-yunus-grameen-bank-inspirasi-dalam-mendukung-perkembangan-umkm/" target="_blank" rel="noreferrer noopener" title="Muhammad Yunus &amp; Grameen Bank, Inspirasi dalam Mendukung Perkembangan UMKM Perempuan">Grameen Bank</a> yang dikemukakan oleh Muhammad Yunus, sehingga mitra tidak hanya mendapatkan modal usaha tetapi juga didampingi dan diberikan pelatihan yang sesuai agar dana pendana digunakan tepat sasaran dan dapat kembali tepat waktu.



Dari segi keuntungan, Amartha menawarkan bagi hasil hingga 15% flat per tahun. Amartha juga telah mendapatkan lisensi izin usaha dari OJK, lho.



Tertarik mendanai di Amartha? 



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://dashboard.amartha.com/v4/daftar-pendana" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Daftar sekarang!</a></div>
</div>

Mengenal Financial Distress, Faktor Penyebab, Cara Mencegah dan Mengatasinya

Tag: budgeting tips