large_AMF08070 (1).jpg

medium_AMF08070 (1).jpg

small_AMF08070 (1).jpg

thumbnail_AMF08070 (1).jpg

pemberdayaan perempuan

Dunia saat ini tengah menghadapi berbagai krisis yang memberikan tekanan besar pada masyarakat, terutama pada pemberdayaan perempuan. Pada beberapa&nbsp;kajian menyebutkan bahwa perempuan dan anak masih tergolong kelompok rentan yang sering mengalami berbagai masalah, seperti kemiskinan, bencana alam, konflik, kekerasan, dan sebagainya. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga negara-negara lain di seluruh dunia.Seiring berjalannya waktu, perempuan mulai bangkit dan berhasil membuktikan bahwa keberadaan perempuan memang layak untuk diperhitungkan di ranah publik. Kecerdasan serta kepiawaian peran perempuan, tidak bisa lagi dianggap remeh karena telah turut berkontribusi terhadap pembangunan.Tidak hanya strategis pembangunan di desa-desa, tetapi juga pembangunan secara nasional yang dapat mengubah kehidupan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera merata. Inilah alasan mengapa pemberdayaan perempuan begitu penting, karena erat kaitannya dengan memperbaiki kualitas generasi penerus bangsa. Mengingat, perempuan adalah pendidik pertama di dalam keluarga.&nbsp;Dilansir dari situs&nbsp;<a href="https://www.kemenkopmk.go.id/pemerintah-dorong-peran-aktif-perempuan-di-segala-bidang">KEMENKO PMK</a>, hampir separuh dari penduduk Indonesia atau sekitar 49,4 persen adalah perempuan, artinya separuh potensi pembangunan ada pada perempuan. Dari data inilah, tugas kita semua untuk memastikan sumber daya perempuan Indonesia harus benar-benar berkualitas, produktif dan memiliki daya saing untuk mencapai kesejahteraan.<h2 style="text-align:justify;">Pemberdayaan Perempuan untuk Kesejahteraan Merata</h2>Mencapai pemberdayaan perempuan dengan melakukan kesetaraan gender untuk perempuan menjadi hal yang sangat penting dibandingkan sebelumnya. Menjamin hak-hak perempuan dan anak perempuan di seluruh aspek kehidupan adalah satu-satunya cara untuk menjamin perekonomian yang sejahtera dan adil, serta menjadikan tempat tinggal yang sehat untuk generasi mendatang.Sekaranglah waktunya untuk perubahan! Bergabunglah bersama Amartha dan&nbsp;<a href="https://www.unwomen.org/en/news-stories/announcement/2023/12/international-womens-day-2024-invest-in-women-accelerate-progress">UN Women</a> pada tanggal 8 Maret 2024 dalam rangka Hari Perempuan Internasional dan mendukung seruan “Berinvestasi pada perempuan: Mempercepat kemajuan”.<h2 style="text-align:justify;">Berinvestasi Pada Perempuan: Mempercepat Kemajuan Bangsa</h2>Ambil sikap dan bergabunglah dalam gerakan #InvestInWoman. Berikut adalah lima bidang utama yang memerlukan dukungan kita bersama untuk memastikan pemberdayaan perempuan terus terjadi:<h3 style="text-align:justify;">Masalah Hak Asasi Manusia</h3>Kesetaraan gender masih menjadi tantangan hak asasi manusia yang terbesar. Berinvestasi pada perempuan merupakan sebuah keharusan dalam hak asasi manusia dan landasan untuk membangun masyarakat inklusif.Diharapkan pemberdayaan perempuan dapat menjadi langkah strategis untuk membantu memperkuat dan meningkatkan kemampuan pelaku usaha dalam memberdayakan ekonomi perempuan Indonesia. Kemajuan bagi perempuan adalah kemajuan bagi kita semua.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">Investasi dalam Bidang Pendidikan</h3>Pertama, investasi dalam pendidikan. Pemerintah mengimplementasikan wajib belajar 12 tahun serta menyediakan kesempatan bagi anak-anak dari keluarga miskin melalui berbagai program. Program sekolah gratis seperti&nbsp;<a href="https://beasiswa-amartha.org/">beasiswa</a>, bantuan dana pendidikan dan lain sebagainya juga dapat dengan mudah ditemukan melalui berbagai sumber. Sehingga tak ada lagi kata sulit untuk perempuan dalam mengenyam pendidikan tinggi.<h3 style="text-align:justify;">Sektor Kesehatan</h3>Kedua, di sektor kesehatan, Indonesia fokus untuk memperbaiki akses dan kualitas pelayanan kesehatan untuk ibu, anak, dan remaja, mengakselerasi usaha perbaikan nutrisi, mengintegrasikan kesehatan reproduksi ke dalam kurikulum pendidikan, mendorong pengetahuan dan keterampilan berkeluarga, serta memperbaiki akses dan kualitas keluarga berencana.<h3 style="text-align:justify;">Sumber Daya Ekonomi dan Ketenagakerjaan</h3>Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM tercatat ada 65 juta UMKM di Indonesia. Sebanyak 64 juta di antaranya adalah usaha mikro, dan dari 64 juta tersebut 60 persen dimiliki dan dikelola oleh perempuan.&nbsp;Dari data ini, bisnis kewirausahaan mikro yang didirikan oleh perempuan merupakan bukti dari tekad para perempuan yang berani mengambil risiko, memanfaatkan peluang, dan perhitungan yang matang di tengah ketidakstabilan perekonomian dunia yang terjadi.Para pengusaha perempuan mikro telah menunjukan ketekunan, kerja keras dan adaptif. Sehingga tidak hanya kejayaan, tetapi juga berdampak sosial dan ekonomi yang positif dan berkelanjutan.<h3 style="text-align:justify;">Kesetaraan Gender dalam Dunia Kerja</h3>Meskipun kesadaran tentang pentingnya kesetaraan gender telah meningkat seiring waktu, namun ketidaksetaraan gender masih bisa ditemukan dalam berbagai aspek, mulai dari perekrutan, penilaian kinerja, penetapan upah hingga pemilihan kandidat untuk posisi kepemimpinan. Hal tersebut dapat mempengaruhi keputusan-keputusan kritis, memberikan preferensi yang tidak adil, dan merugikan kemajuan karir perempuan.Demi mewujudkan lingkungan kerja yang inklusif,&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/5-cara-membangun-kesetaraan-gender-dalam-dunia-kerja/">kesetaraan gender di dunia kerja</a> perlu diperjuangkan. Bersiap untuk jadi agen perubahan di lingkungan kerja masing-masing dalam mengimplementasikan langkah-langkah konkret yang mendukung kesetaraan gender pada praktik sehari-hari. Seperti meningkatkan kesadaran akan gender di antara rekan kerja, mendorong partisipasi perempuan di proyek-proyek strategis, dan bekerja sama untuk menghilangkan hambatan-hambatan sehingga setiap individu memiliki peluang yang setara untuk berkembang dan berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.<h3 style="text-align:justify;">Perlindungan Tindak Kekerasan</h3>Pencegahan terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak menjadi tugas bersama seluruh komponen Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, institusi non pemerintahan, institusi pendidikan, organisasi kemasyarakatan, serta seluruh masyarakat.&nbsp;Indonesia menargetkan peningkatan pemahaman atas definisi kekerasan dan penyelundupan perempuan, menyediakan perlindungan hukum bagi kasus kekerasan terhadap perempuan, dan meningkatkan efektivitas pelayanan bagi penyintas anak dan perempuan.Ini adalah tugas kita semua untuk menciptakan kesetaraan gender dengan lebih banyak berinvestasi pada perempuan: Mempercepat kemajuan.Sama seperti Amartha yang selalu giat dalam memberikan dorongan pada pemberdayaan perempuan terutama pada sektor akar rumput.<h3 style="text-align:justify;">Tentang Amartha</h3><a href="https://amartha.com/individu/microfinance-marketplace/">Amartha</a> sebagai&nbsp;microfinance marketplace yang berdiri sejak 2010, memiliki misi untuk mendukung pemberdayaan perempuan khususnya yang memiliki usaha UMKM di desanya.&nbsp; Melalui inovasi dan teknologi, kami bermimpi untuk mewujudkan kesejahteraan merata melalui akses finansial yang inklusif.Banyaknya pengusaha mikro yang sulit mendapatkan modal usaha, membuat kami tergerak untuk menghubungkan pengusaha mikro terpercaya dan pemberi modal&nbsp;(lender)&nbsp;secara online.Karena kami percaya, kemudahan dalam mendapatkan akses permodalan untuk usaha mikro yang dibutuhkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat piramida bawah, membangun ketahanan ekonomi dan menciptakan kesejahteraan merata.&nbsp;Berikut video yang Amartha persembahkan sebagai bentuk kerja nyata Amartha untuk terus menerapkan<a href="https://www.youtube.com/hashtag/equityforprosperity">&nbsp;#</a>InvestInWomen bagi perempuan pelaku UMKM di seluruh Indonesia.&nbsp;

Selamat hari perempuan sedunia 💜Happy international women’s day!

Hari Perempuan Internasional 2024: Pemberdayaan Perempuan, Nyata Wujudkan Kesejahteraan

medium_dua-komunitas-ini-berani-suarakan-kesetaraan-gender.jpeg

small_dua-komunitas-ini-berani-suarakan-kesetaraan-gender.jpeg

thumbnail_dua-komunitas-ini-berani-suarakan-kesetaraan-gender.jpeg

dua-komunitas-ini-berani-suarakan-kesetaraan-gender.jpeg

"Dalam membangun Indonesia, kita butuh perempuan-perempuan tangguh. Ada yang langsung terjun ke lapangan, ada yang menjaga tatanan keluarga. Perempuan tangguh dalam hidupku adalah Ibu Iriana. Selamat kepada para perempuan yang hari ini mengikuti Women’s March, dalam rangka Hari Perempuan Dunia yg akan jatuh pada tanggal 8 Maret." tulis Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di akun Instagramnya, beberapa hari lalu.

Ya, tanggal 8 Maret menjadi peringatan International Women's Day atau Hari Perempuan Sedunia. Pertama kali dirayakan pada 19 Maret 1911 di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss. Kemudian, diresmikan menjadi 8 Maret sebagai peringatan terhadap kasus yang terjadi 50 tahun yang lalu. Tepatnya, demonstrasi pada 8 Maret 1857 di New York yang dilakukan buruh untuk melawan penindasan dan gaji buruh yang rendah.

Hari Perempuan Internasional menjadi peringatan keberhasilan kaum perempuan di bidang ekonomi, politik dan sosial. Saat feminisme bangkit kembali pada era 1960-an, hari besar ini kembali dirayakan. Akhir tahun 1975, PBB menyatakan agar perayaan ini dirayakan setiap  tahun di seluruh dunia, sebagai pengingat dan tanda pentingnya kontribusi perempuan di dunia global.

Saat ini, Hari Perempuan Internasional hadir dengan tema Press for Progress. Tema ini diangkat agar wanita terus bergerak dan berani untuk menggapai kesetaraan gender di segala bidang. 

"#PressforProgress ini adalah ajakan yang untuk memotivasi mempersatukan teman rekan kerja, dan seluruh masyarakat untuk berpikir, bertindak, dan gender inclusive," tulis situs Internasional Women's Day. 

Ada beberapa komunitas yang menyuarakan kepentingan-kepentingan perempuan di Indonesia diantaranya <a href="https://www.cherylmarella.net/">Woman In Action</a> dan <a href="http://www.konde.co/">Konde.co</a>. Mereka terbentuk atas keresahan-keresahan perempuan saat ini. Adalah Cheryl Marella, Dewi Rezer dan Alys Pondaag yang mendirikan Woman In Action (WIN). WIN merupakan wujud kepedulian mereka dalam Woman Empowerment (Pemberdayaan Perempuan). Melalui media sosial, mereka menyuarakan hal tersebut. Tak hanya itu, mereka juga terkadang menjadi bintang tamu, workshop dan aksi lainnya.

“Kita sering diundang event memang yang berhubungan dengan Woman Empowerment. Salah satunya Amartha untuk Investor Day (berkunjung ke desa-desa ibu mitra usaha Amartha). Beberapa ibu-ibu kita cover ceritanya di media sosial. Kami promo juga soal kesehatan, public speaking dan hidup sehat  di media sosial,” kata Cheryl.

Kini, perempuan Indonesia sudah berani menjadi pemimpin. Hal ini terlihat dengan beberapa menteri perempuan di kabinet. Selain itu, Indonesia juga pernah memiliki presiden perempuan. “Ini kemajuan bagi kita, di kota-kota besar. Tetapi berbeda kalau kita menengok di daerah-daerah terpencil yang masih sulit untuk akses pendidikan kemudian internet untuk belajar,” ujarnya.

Hal yang sama dilakukan oleh media online seperti Konde.co. Media ini khusus menyuarakan perempuan dan kelompok marjinal. Para penulisnya berasal dari berbagai latar belakang pekerja dan jaringan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) seperti ibu rumah tangga,  jaringan buruh, pembela Hak Asasi Manusia (HAM), perempuan hingga media. 

Luviana merupakan pendiri Konde.co yang resah terhadap marjinalisasi, diskriminasi, subordinasi, kekerasan dan stigma yang negatif terhadap perempuan dan masyarakat marjinal. Mereka berjuang melawan keresahan itu lewat media online. “Melalui tulisan, Konde.co hadir dengan gagasan untuk mengelola ruang publik dari sudut pandang perempuan dan masyarakat marjinal yang memberikan pemahaman, pencerahan, kesadaran dan daya kritis masyarakat,” jelasnya.

Luviana ingin mengajak perempuan untuk menulis mengenai keresahan-keresahan tersebut dari masalah sosial, politik dan ekonomi. Dengan menulis, para perempuan dapat bersama-sama menyebarkan informasi tentang perempuan.

“Kita menulis dan juga mendorong kebijakan-kebijakan soal perempuan salah satunya Rancangan Undang Undang Kekerasan Seksual  yang masih dibahas di DPR. Masalah buruh perempuan yang mengalami eksploitasi dan kekerasan seksual. Perjuangan untuk menolak upah murah. Lalu, buruh perempuan yang bekerja di pabrik-pabrik mengalami nasib tak menentu. Kondisi kerja berat yang tak berpihak pada perempuan hamil, serta kekerasan dan pelecehan di tempat kerja masih terus dihadapi pekerja perempuan,” ucapnya.

Kedua komunitas ini mempunyai visi yang sama dengan Amartha yang mendukung kesetaraan gender bahwa perempuan mempunyai andil besar dalam memajukan ekonomi Indonesia. Dengan hadirnya Amartha sebagai peer-to-peer lending, perempuan pedesaan mendapatkan pendanaan untuk mengembangkan usaha mikro di daerahnya. Mengutip pernyataan Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati, berbagai penelitian telah dilakukan dan membuktikan bahwa perempuan memang paling rentan tetapi juga kekuatan paling besar untuk mencapai ekonomi.

Pada Hari Perempuan Internasional ini, Amartha telah melakukan tindakan nyata dalam membangun ekonomi lewat ibu-ibu yang bergerak di usaha mikro di pedesaan. 

Dua komunitas ini bergerak memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia. Lalu bagaimana dengan Anda? 

(Tim Amartha)

Dua Komunitas Ini Suarakan Kesetaraan Gender

Tag: hari perempuan sedunia