Siaran Pers

large_ISRA Awards 2025.jpeg

medium_ISRA Awards 2025.jpeg

small_ISRA Awards 2025.jpeg

thumbnail_ISRA Awards 2025.jpeg

ISRA Awards 2025.jpeg

Yogyakarta, 15 Juli 2025 - Amartha, perusahaan teknologi finansial yang fokus pada pemberdayaan UMKM perempuan di perdesaan, meraih penghargaan medali emas dalam ajang Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2025 untuk kategori Economic Empowerment. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan Amartha dalam menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) bertajuk&nbsp;“Dari Akar Rumput, Untuk Masa Depan,” yang mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk mewujudkan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.&nbsp;Program ini ditujukan untuk pelaku UMKM di wilayah pedesaan yang kurang terlayani, seperti pengusaha di luar Pulau Jawa. Dalam menjawab tantangan tersebut, Amartha membangun model bisnis yang mengintegrasikan keberlanjutan dan inklusifitas dengan menilai risiko dan kelayakan kredit dengan sistem berbasis AI, menghubungkan lembaga keuangan dan ritel dengan pelaku UMKM, serta mempekerjakan lebih dari 9.000 talenta muda di lebih dari 50.000 desa di wilayah operasional Amartha.Katrina Inandia, Head of Impact &amp; Sustainability Amartha, menyampaikan bahwa model bisnis dan program TJSL Amartha dibangun atas dasar kesadaran bahwa ketimpangan sosial dan ekonomi tidak dapat diselesaikan hanya dengan pendekatan komersial.“Amartha menilai dampak ekonomi, lingkungan, sosial, dan tata kelola sebagai bagian dari strategi mitigasi risiko dan keberlanjutan bisnis. Karena itu, kami mengintegrasikan prinsip ESG untuk memastikan setiap penyaluran modal berdampak langsung pada masyarakat akar rumput. Program Dari Akar Rumput untuk Masa Depan dirancang untuk menjawab kebutuhan komunitas lokal, mulai dari akses permodalan hingga literasi keuangan.”&nbsp;Selain model bisnis di atas, Amartha juga merancang program yang berorientasi pada keberlanjutan dengan tiga pilar utama: Amartha Lestari, Amartha Madani, dan Amartha Bestari. Amartha Lestari bertujuan melindungi lingkungan sambil mendorong pertumbuhan ekonomi. Amartha Madani bertujuan memberikan dampak positif pada kehidupan seluruh pelanggan, karyawan, dan komunitas dalam lingkup Amartha. Sementara Amartha Bestari bertujuan membangun platform yang kredibel melalui pendekatan tata kelola yang akuntabel.Melalui langkah-langkah di atas, Amartha telah berhasil memberdayakan lebih dari 3,3 juta perempuan mitra usaha dengan total penyaluran modal kerja mencapai lebih dari 35 triliun rupiah.&nbsp;Selain itu, menurut hasil survei kesejahteraan mitra, program ini mencatatkan 77% mitra mengalami peningkatan pendapatan, 75% mitra mendapatkan keterampilan baru, dan 72% mitra dapat mengoperasikan telepon pintar dengan lebih efisien setelah mendapatkan program pelatihan dan inisiatif digitalisasi yang dilakukan oleh Tim Business Partner.Bentuk peningkatan kesejahteraan lainnya juga diwujudkan melalui penyediaan akses terhadap pendidikan yang layak melalui Beasiswa Amartha Cendekia untuk siswa-siswi di jenjang sekolah menengah, mahasiswi di bidang STEAM, serta mahasiswi yang tinggal di daerah terdepan Indonesia. Dijalankan sejak tahun 2022, sebanyak 480 pelajar telah mendapatkan beasiswa.&nbsp;“Penghargaan ini merupakan hasil dari sinergi Amartha dengan berbagai pihak yang memiliki kesamaan misi untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas ekonomi di akar rumput.” tutup Katrina.&nbsp; &nbsp;

Amartha Raih Emas di ISRA Awards 2025 Lewat Program  Dari Akar Rumput Untuk Masa Depan

large_Boardgame Matematika (1).jpeg

medium_Boardgame Matematika (1).jpeg

small_Boardgame Matematika (1).jpeg

thumbnail_Boardgame Matematika (1).jpeg

Boardgame Matematika (1).jpeg

Jakarta, 8 Juli 2025 -&nbsp;Perempuan Indonesia berpeluang melanjutkan ke perguruan tinggi dibanding laki-laki dengan skor 79,4% namun di sektor ekonomi, keterwakilan perempuan di posisi legislatif, pejabat senior, dan manajerial baru mencapai 49,4%. Kemajuan ini menunjukkan perempuan Indonesia semakin mampu mengejar kesetaraan di bidang pendidikan dan kepemimpinan, namun partisipasi di level pengambilan keputusan masih perlu ditingkatkan.Amartha, penyedia layanan keuangan digital yang sejak 2010 telah melayani lebih dari 3,3 juta UMKM di Indonesia, melalui&nbsp;Amartha.org menghadirkan program Amartha STEAM Fellowship dan Amartha Frontier Fellowship sebagai salah satu upaya mencetak perempuan pemimpin muda di Indonesia. Beasiswa ini ditujukan untuk mahasiswa perempuan yang menempuh pendidikan di bidang STEAM dan beberapa di antaranya menyasar mahasiswa yang tinggal di daerah terluar Indonesia.Menurut&nbsp;Katrina Inandia, Head of Impact &amp; Sustainability Officer Amartha, program ini dirancang untuk menumbuhkan pemimpin akar rumput yang memahami kebutuhan komunitasnya. “Kami percaya para mahasiswa memiliki kepekaan tinggi terhadap tantangan yang terjadi di sekitarnya. Dengan adanya dukungan, mereka dapat menjadi agen perubahan yang menginspirasi banyak kalangan. Melalui program ini juga, kami harap dapat menciptakan pemimpin-pemimpin muda yang penuh kesadaran dan mampu menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.” jelas Katrina.&nbsp;<h2 style="text-align:justify;">Inisiatif Penerima Beasiswa Amartha Gerakkan Pendidikan Berbasis Komunitas</h2>Amartha STEAM &amp; Frontier Fellowship tidak hanya mendukung kelanjutan studi secara finansial tetapi juga mendorong semangat kontribusi sosial melalui inisiatif pendidikan berbasis komunitas yang dilakukan oleh para penerima beasiswa. Setiap penerima beasiswa diwajibkan menginisiasi proyek sosial sebagai sarana ruang belajar alternatif yang menjawab kebutuhan lokal dengan pendekatan yang kontekstual.&nbsp;Berdasarkan data PISA 2022, Indonesia menempati peringkat ke-70 dari 80 negara dengan skor literasi membaca 359, numerik atau matematika 366, dan sains 383. Evita Handayani dan Angela Puspa adalah mahasiswa penerima Amartha STEAM Scholarship yang menghadirkan program untuk merespons kebutuhan tersebut.Evita Handayani, mahasiswa jurusan Teknologi Informasi di Universitas Palangkaraya, menginisiasi komunitas Lentera Borneo Muda untuk membangun lingkungan sekitarnya. Di Desa Pahandut, banyak anak putus sekolah karena keterbatasan biaya.&nbsp;<blockquote>“Saya lihat banyak anak-anak yang berhenti sekolah karena terkendala ekonomi. Untuk itu saya dan teman-teman membentuk komunitas Lentera Borneo Muda (LBM), memberikan pelajaran dasar dan keterampilan hidup seperti daur ulang sampah plastik agar dapat dijual dan mereka bisa mendapatkan uang.” jelas Evita.</blockquote>Sejak diluncurkan pada bulan Mei lalu, sudah ada 20 anak yang mengikuti kegiatan di LBM. Kegiatan ini mendapatkan dukungan yang positif dari para orangtua hingga perangkat desa setempat. Melalui komunitas ini, Evita dan 10 relawan lainnya menargetkan agar anak-anak yang putus sekolah bisa mengikuti pendidikan kesetaraan atau kejar paket.&nbsp;Sementara itu,&nbsp;Angela Puspa, mahasiswa Biologi dari Universitas Gadjah Mada berupaya menumbuhkan rasa suka siswa-siswi kelas 4 di SDN Pogung Kidul terhadap Matematika dengan mengembangkan board game edukatif. “Banyak siswa menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit dan menakutkan, tapi sebenarnya bisa jadi permainan yang seru. Kami desain pelajaran matematika ke dalam permainan yang sudah dikenal anak-anak, yaitu ular tangga. Kami juga berdiskusi dengan guru matematika untuk menyesuaikan soal-soalnya,” ungkapnya.Pada sesi uji implementasi, Angela dan tim mendapati anak-anak terlibat dengan antusias. “Yang biasanya mau cepat-cepat selesai, sekarang malah meminta waktu tambahan.” tambahnya.&nbsp;

Peran Penerima Beasiswa Amartha Cendekia Dorong Tingkat Literasi Melalui Pendidikan Berbasis Komunitas

large_Amartha raih HR Asia Best Companies to Work for Indonesia Chapter 2025 (1).jpeg

medium_Amartha raih HR Asia Best Companies to Work for Indonesia Chapter 2025 (1).jpeg

small_Amartha raih HR Asia Best Companies to Work for Indonesia Chapter 2025 (1).jpeg

thumbnail_Amartha raih HR Asia Best Companies to Work for Indonesia Chapter 2025 (1).jpeg

Amartha raih HR Asia Best Companies to Work for Indonesia Chapter 2025 (1).jpeg

Jakarta, 26 Juni 2025 – Amartha, perusahaan teknologi finansial yang fokus pada pemberdayaan UMKM perempuan di perdesaan, kembali mencatatkan prestasi gemilang di kancah regional melalui ajang HR Asia Awards 2025. Amartha kembali meraih penghargaan untuk dua kategori sekaligus, yakni Best Company to Work For in Asia 2025 (Indonesia Chapter) dan The Most Caring Company 2025.Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan dengan kinerja terbaik dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat, inklusif, dan berorientasi pada kesejahteraan karyawan. Penilaian dilakukan melalui audit menyeluruh yang mencakup kebijakan SDM, keberagaman, komunikasi internal, kepemimpinan, dan program kesejahteraan.Indikator lain yang digunakan adalah Total Engagement Assessment Model (TEAM), termasuk Employee Engagement Survey. Tahun lalu, dalam survei internal Amartha meraih skor 133,8 dalam survei tersebut, yang dikategorikan sebagai&nbsp;engaged, dengan partisipasi karyawan mencapai 97 persen. Sebanyak 89 persen karyawan menyatakan bangga bekerja di Amartha dan akan merekomendasikannya sebagai tempat kerja yang ideal.Chief of People Officer Amartha,&nbsp;Rine, mengatakan, “Penghargaan ini adalah cerminan dari komitmen jangka panjang kami dalam membangun budaya kerja yang memberdayakan dan peduli. Kami percaya bahwa kesejahteraan dan kebahagiaan karyawan adalah pondasi dari dampak sosial yang kami wujudkan. Bagi kami, membangun tim bukan hanya soal produktivitas, tapi juga soal kebermaknaan dan pertumbuhan.”Sejak didirikan pada 2010, Amartha telah menjangkau lebih dari 50.000 desa dan menyalurkan pendanaan Rp35 triliun kepada 3,3 juta perempuan pengusaha mikro. Salah satu kekuatan utama Amartha di balik pencapaian tersebut adalah tim internal yang solid dan berdedikasi tinggi. Amartha memiliki lebih dari 10.000 karyawan (A-Team) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, terdiri dari tenaga lapangan serta sejumlah pegawai di kantor pusat.Sekitar 60 persen karyawan Amartha adalah perempuan. Dari segi usia karyawan, Amartha sangat ramah terhadap anak muda, terutama generasi Z (Gen Z). Lebih dari 7.000 karyawan Amartha merupakan Gen Z, 2.000 lebih pegawai dari generasi milenial, dan lainnya generasi X.<img src="/uploads/A_Team_sedang_melakukan_literasi_digital_kepada_mitra_usaha_binaan_Amartha_di_Bandung_Jawa_Barat_1_583b20dee1.jpeg" alt="A-Team sedang melakukan literasi digital kepada mitra usaha binaan Amartha di Bandung Jawa Barat (1).jpeg" srcset="/uploads/thumbnail_A_Team_sedang_melakukan_literasi_digital_kepada_mitra_usaha_binaan_Amartha_di_Bandung_Jawa_Barat_1_583b20dee1.jpeg 235w,/uploads/small_A_Team_sedang_melakukan_literasi_digital_kepada_mitra_usaha_binaan_Amartha_di_Bandung_Jawa_Barat_1_583b20dee1.jpeg 500w,/uploads/medium_A_Team_sedang_melakukan_literasi_digital_kepada_mitra_usaha_binaan_Amartha_di_Bandung_Jawa_Barat_1_583b20dee1.jpeg 750w,/uploads/large_A_Team_sedang_melakukan_literasi_digital_kepada_mitra_usaha_binaan_Amartha_di_Bandung_Jawa_Barat_1_583b20dee1.jpeg 1000w," sizes="100vw"> Keterangan Foto: A-Team sedang melakukan literasi digital kepada mitra usaha binaan Amartha di Bandung, Jawa Barat.Untuk memastikan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan karyawan, Amartha mengembangkan berbagai inisiatif strategis, antara lain Amarthapedia, platform pembelajaran digital internal, serta program Management Trainee berdurasi hingga 28 bulan untuk menyiapkan pemimpin masa depan. Inisiatif&nbsp;wellbeing juga menjadi perhatian utama, dengan pendekatan delapan dimensi kesejahteraan yang mencakup aspek fisik, emosional, sosial, spiritual, hingga finansial.Amartha, yang tahun ini menyabet gelar Best Company to Work For in Asia untuk ke dua kalinya, juga membangun komunitas internal melalui sejumlah kegiatan, seperti A-League Championship, A-Wish Birthday, BeneRUN, hingga sesi kesehatan mental. Selain itu, kampanye keberagaman dan inklusi dijalankan secara aktif, termasuk dengan menyediakan fasilitas ramah keluarga, seperti ruang laktasi dan&nbsp;daycare.Hal ini sejalan dengan visi dan misi Amartha yang sejak 2010 dalam memberdayakan masyarakat akar rumput, serta mendorong setiap individu, termasuk internal, untuk berkembang sesuai aspirasinya.“Budaya kerja yang penuh empati, inklusif, dan fokus pada pengembangan individu adalah pondasi kami dalam membangun organisasi berkinerja tinggi. Penghargaan ini kami persembahkan untuk seluruh A-Team yang selalu&nbsp;go above &amp; beyond dalam setiap langkah,” ujar Rine.

Pelopor Fintech UMKM Amartha Dinobatkan sebagai Tempat Kerja Terbaik dan Paling Peduli di Asia versi HR Asia Awards 2025

large_AMF_BankSaqu-1-1.jpeg

medium_AMF_BankSaqu-1-1.jpeg

small_AMF_BankSaqu-1-1.jpeg

thumbnail_AMF_BankSaqu-1-1.jpeg

AMF_BankSaqu-1-1.jpeg

Jakarta, 26 Juni 2025 -&nbsp;Amartha, perusahaan teknologi keuangan yang fokus menyediakan infrastruktur keuangan digital untuk segmen akar rumput, semakin memperkuat komitmennya dalam mendukung sektor UMKM di Indonesia. Amartha menjalin kolaborasi dengan&nbsp;PT Bank Saqu Indonesia (Bank Saqu) untuk memperluas akses pembiayaan bagi pengusaha ultra mikro di pedesaan Indonesia.&nbsp;Kolaborasi ini merupakan upaya bersama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, khususnya di sektor produktif yang berpotensi besar. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), porsi pembiayaan ke sektor UMKM baru mencapai 35% dari total kredit nasional. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada banyak potensi yang dapat dilakukan ke depannya, terutama dalam memperluas akses pembiayaan yang lebih terjangkau dan merata.Chief Funding Officer Amartha Julie Fauzie menyampaikan, “Dengan pengalaman selama 15 tahun, Amartha telah hadir di 50.000 desa di Indonesia melayani perempuan pengusaha ultra mikro dalam mengakses modal kerja yang mudah dan ramah. Amartha menyadari komunitas ini memiliki potensi yang besar untuk tumbuh namun masih menghadapi tantangan dalam mendapatkan akses pembiayaan yang memadai. Oleh karena itu, kemitraan dengan Bank Saqu diharapkan dapat menjadi langkah konkret untuk memperluas jangkauan layanan pembiayaan Amartha,” ujar Julie.Kerja sama Amartha dan Bank Saqu dibangun atas kesamaan aspirasi dalam mewujudkan aspirasi jiwa produktif dengan semangat kewirausahaan mandiri (solopreneur) di berbagai lapisan masyarakat, khususnya perempuan.&nbsp;Chief Digital Business Officer Bank Saqu, Angela Lew Dermawan menyampaikan, “Kolaborasi ini merupakan wujud nyata komitmen Bank Saqu untuk memperluas akses layanan keuangan yang inklusif dan relevan bagi pelaku usaha mikro termasuk solopreneur di Indonesia. Kami percaya bahwa pelaku usaha mikro punya potensi besar. Dengan kolaborasi ini, kami ingin menjadi teman seperjuangan bagi perjalanan mereka menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.”&nbsp;Hingga 2025, Amartha telah menjalin kolaborasi strategis dengan lebih dari 30 institusi di dalam dan luar negeri. Secara kumulatif, Amartha telah menyalurkan akses permodalan senilai lebih dari&nbsp; 35 triliun rupiah kepada lebih dari 3.3 juta pelaku usaha ultra mikro yang tersebar di Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra.&nbsp;“Melalui kerjasama ini, kami berharap dapat memperluas jangkauan pembiayaan bagi UMKM akar rumput sehingga mampu memperkuat ekosistem layanan keuangan yang lebih inklusif, dan menciptakan dampak yang berkelanjutan,” tutup Julie.

Amartha dan Bank Saqu Jalin Kolaborasi Strategis untuk Perluas Akses Pembiayaan Produktif ke Sektor UMKM dan Solopreneur

large_Amartha Raih Pendanaan dari Swedfund dan Finnfund.jpeg

medium_Amartha Raih Pendanaan dari Swedfund dan Finnfund.jpeg

small_Amartha Raih Pendanaan dari Swedfund dan Finnfund.jpeg

thumbnail_Amartha Raih Pendanaan dari Swedfund dan Finnfund.jpeg

Amartha Raih Pendanaan dari Swedfund dan Finnfund.jpeg

Jakarta, 17 Juni 2025 — Amartha, penyedia layanan keuangan digital yang sejak 2010 sudah melayani lebih dari 3,3 juta UMKM di perdesaan, telah meraih pendanaan dari investor berskala global senilai USD $55 juta dari tiga lembaga keuangan pembangunan Eropa, yaitu Swedfund (Swedia), Finnfund (Finlandia), dan BIO (Belgian Investment Company for Developing Countries). Pendanaan ini akan disalurkan untuk mendukung perempuan pelaku usaha mikro di perdesaan lewat akses permodalan.Andi Taufan Garuda Putra, Founder &amp; CEO Amartha menyampaikan, “Kerja sama dari tiga sovereign fund dari Eropa ini merupakan bukti bahwa investor asing telah menyadari potensi besar yang dimiliki segmen akar rumput. Amartha berkomitmen memfasilitasi pendanaan ini untuk jutaan UMKM di Indonesia”.Dari total $55 juta, Swedfund memberikan kontribusi sebesar $25 juta, sedangkan Finnfund dan BIO masing-masing sebesar $15 juta. Dana tersebut merupakan bagian dari fasilitas sindikasi yang lebih luas hingga US$199 juta, yang dipimpin oleh International Finance Corporation (IFC), anggota Kelompok Bank Dunia.&nbsp;&nbsp;&nbsp;Meski menjadi tulang punggung perekonomian, pelaku UMKM masih kesulitan mengakses pembiayaan. Hingga Februari 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit UMKM hanya naik 2,1 persen secara tahunan—angka yang tergolong stagnan. Oleh sebab itu, masuknya investasi luar negeri untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan bagi UMKM dapat menjadi angin segar.Taufan melanjutkan, “Dibutuhkan tata kelola yang pruden untuk bisa meyakinkan investor asing bergabung dan menyalurkan pendanaan. Tata kelola inilah yang menjadi fokus Amartha, di mana penerapan mitigasi risiko,&nbsp;ethical lending, dan pengembangan ekosistem keuangan digital yang terintegrasi, menjadi fokus utama Amartha sebagai landasan kami dalam menjalankan bisnis”.Jane Niedra, Direktur Investasi Inklusi Keuangan di Swedfund menjelaskan, “Investasi Swedfund akan membantu Amartha untuk menjangkau perempuan di pedesaan dengan pembiayaan yang bertanggung jawab, guna memperkuat stabilitas dan pertumbuhan ekonomi lokal”.Sementara Finnfund menggarisbawahi inovasi Amartha dalam mengembangkan aplikasi digital bernama AmarthaFin, yang bertujuan membuka akses masyarakat di daerah layanan keuangan secara lebih luas.“Baru-baru ini, Amartha mengembangkan aplikasi baru bernama AmarthaFin, yang memungkinkan nasabahnya menjadi pemberi pinjaman mikro bagi anggota kelompok lainnya. Melalui&nbsp;AmarthaFin, peminjam dapat memperoleh penghasilan tambahan,” tutur&nbsp;Ulla-Maija Rantapuska, Senior Investment Manager di Finnfund.Selanjutnya,&nbsp;CEO BIO, Joris Totté, menekankan pentingnya alat keuangan digital, sebagaimana dilakukan di Amartha melalui kerja sama dengan pihak ketiga untuk PPOB. “Pembayaran digital dan e-wallet adalah kunci inklusi keuangan di daerah terpencil yang minim akses ke layanan perbankan tradisional,” ujarnya.Sebelumnya Amartha juga telah menyelenggarakan&nbsp;The 2025 Asia Grassroots Forum, di mana Amartha menyoroti potensi besar dari ekonomi akar rumput dan mewadahi investor asing untuk melirik segmen masif ini.&nbsp;“Dalam&nbsp;15 tahun fokus pada segmen ini, Amartha telah membuktikan bahwa potensi tersebut dapat direalisasikan melalui pemanfaatan teknologi yang dibangun atas dasar pemahaman mendalam terhadap perilaku dan karakteristik masyarakat yang kami layani. Kami berterima kasih atas kepercayaan&nbsp;Swedfund, Finnfund, dan BIO dalam mendukung visi dan misi kami untuk mendorong layanan keuangan yang lebih inklusif,” tutup Taufan.

Amartha Raih Pendanaan $55 Juta dari Swedfund, Finnfund, dan BIO untuk Perluas Akses Keuangan Bagi UMKM Perempuan di Pedesaan

large_Foto_Press Release_Amartha x Standard Chartered (1).jpg

medium_Foto_Press Release_Amartha x Standard Chartered (1).jpg

small_Foto_Press Release_Amartha x Standard Chartered (1).jpg

thumbnail_Foto_Press Release_Amartha x Standard Chartered (1).jpg

Foto_Press Release_Amartha x Standard Chartered (1).jpg

10 Desember 2024, Jakarta – Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) dengan bangga mengumumkan kerja sama strategis dengan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), pionir dalam layanan keuangan bagi segmen akar rumput yang telah menjangkau 2,7 juta UMKM, lebih dari 90 persen diantaranya dipimpin perempuan.Melalui kerja sama ini, SCBI tidak hanya akan bertindak sebagai mitra loan channelling bagi Amartha, namun juga mendukung upaya kolektif kedua perusahaan untuk terus memberdayakan para pelaku industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di seluruh Indonesia.Dalam tahun pertama kemitraan ini, SCBI menargetkan untuk menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 2 triliun kepada sekitar 400.000 pengusaha Perempuan. Upaya ini bertujuan untuk memberdayakan UMKM di daerah-daerah yang masih minim akses keuangan di Indonesia. Kerja sama ini juga sejalan dengan komitmen SCBI dalam Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB), khususnya pada pilar Kewirausahaan.&nbsp;Rino ‘Donny’ Donosepoetro, Cluster CEO, Indonesia and ASEAN Markets (AU, BN &amp; PH), Standard Chartered, menjelaskan, “Kami sangat antusias untuk bermitra dengan Amartha dalam menyalurkan pembiayaan untuk mendukung pengusaha UMKM, yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Melalui kerja sama ini, kami dapat terus menjalankan komitmen kami terhadap keuangan berkelanjutan, terutama dalam memberdayakan wirausaha yang berperan penting dalam mendorong pertumbuhan inklusif.”Di Indonesia, UMKM menyumbang 61% terhadap PDB negara dan mempekerjakan 97% dari total tenaga kerja, sehingga menjadikannya sebagai pilar penting dalam landasan perekonomian negara. Namun, meski perannya signifikan, banyak UMKM—terutama yang dipimpin oleh perempuan —yang masih menghadapi hambatan untuk mengakses pembiayaan. Hal tersebut berpotensi membatasi pertumbuhan dan kontribusi mereka terhadap pembangunan ekonomi yang lebih luas.&nbsp;Melalui kemitraan ini, Amartha dan SCBI bertujuan untuk menyediakan sumber daya pembiayaan bagi pengusaha perempuan yang kurang terlayani di daerah pedesaan, untuk membantu mereka mengembangkan usaha dan menciptakan lapangan kerja di komunitas mereka.Andi Taufan Garuda Putra, Founder &amp; CEO Amartha, menyampaikan, “Kami menghargai kerja sama ini dan bangga bisa mengajak Standard Chartered untuk lebih dekat dengan masyarakat akar rumput di Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas akses keuangan digital dan meningkatkan daya saing UMKM, khususnya untuk pengusaha perempuan ultra mikro di luar Pulau Jawa, agar dapat berkontribusi membangun pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.”Sebagai bagian dari komitmen Standard Chartered yang lebih luas untuk meningkatkan partisipasi perekonomian dan mendorong inklusi keuangan, Bank terus memperluas fokus bisnis pada segmen ritel melalui digital partnership. Selama tiga tahun terakhir, SCBI telah menjalin beberapa kemitraan dengan sejumlah perusahaan fintek untuk menyediakan layanan keuangan yang lebih mudah diakses. Dengan memanfaatkan inovasi digital dan kolaborasi dengan para perusahaan fintek, SCBI berkomitmen untuk membangun ekosistem keuangan yang lebih inklusif yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan perekonomian Indonesia.

Standard Chartered Indonesia Jalin Kerja Sama Senilai Rp 2 Triliun Dengan Amartha, Pionir Pembiayaan UMKM Perempuan

large_Signing Amartha BTN.jpg

medium_Signing Amartha BTN.jpg

small_Signing Amartha BTN.jpg

thumbnail_Signing Amartha BTN.jpg

Signing Amartha BTN.jpg

Jakarta, 16 Oktober 2024 - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menjalin kerjasama pembiayaan channeling dengan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha). Kerja sama tersebut merupakan salah satu upaya BTN untuk memperluas pembiayaan kredit usaha kecil, mikro dan menengah atau UMKM.&nbsp;“Kami berharap dengan sinergi yang terjalin antara BTN dengan Amartha, akses UMKM terhadap pembiayaan BTN semakin mudah dan luas,” kata Direktur SME dan Retail Funding BTN, Muhammad Iqbal di Jakarta, Rabu (16/10).&nbsp;BTN berharap kolaborasi dengan Amartha dapat mendekatkan BTN dengan pelaku UMKM khususnya pada segmen ultra mikro yang belum tersentuh akses perbankan. “Mitra BTN tidak hanya pengembang tapi juga para pelaku industri dari skala besar hingga UMKM yang bergerak di industri yang terlibat di properti, mulai dari toko material, toko cat, produsen genteng, batu bata, mebel bahkan kuli bangunan dan lain sebagainya, yang semuanya membutuhkan akses ke pembiayaan yang mudah dan murah.&nbsp;Untuk itu, Iqbal menambahkan dalam rangka implementasi ESG, BTN menggandeng Amartha yang mendukung pelaku UMKM perempuan. “Mereka adalah perempuan yang ingin berkembang dan berkontribusi dalam meningkatkan kemampuan ekonomi keluarga sehingga sangat layak untuk kita dukung,” katanya.&nbsp;Hadir dalam penandatangan PKS Kepala Divisi SME Banking BTN, Roganda Sahat Mangapul Siahaan, Direktur serta Chief Funding Officer Amartha, Julie Fauzie.&nbsp;Pada kesempatan tersebut, Kepala Divisi SME Banking, Roganda Sahat Mangapul Siahaan menyampaikan bahwa kredit channeling akan terus dikembangkan BTN, khususnya dengan mitra fintech lending lainnya. “Tren pembiayaan yang diminati masyarakat sekarang adalah pinjaman dengan platform fintech lending seiring makin pesatnya penggunaan aplikasi di ponsel dan internet saat ini, sehingga BTN melalui sinergi dan kolaborasi dengan Amartha dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk pengembangan pembiayaan ke UMKM,” katanya.&nbsp;<img src="/uploads/Signing_Amartha_BTN_2_17de32ddbd.jpg" alt="Signing Amartha BTN - 2.jpg" srcset="/uploads/thumbnail_Signing_Amartha_BTN_2_17de32ddbd.jpg 234w,/uploads/small_Signing_Amartha_BTN_2_17de32ddbd.jpg 500w,/uploads/medium_Signing_Amartha_BTN_2_17de32ddbd.jpg 750w,/uploads/large_Signing_Amartha_BTN_2_17de32ddbd.jpg 1000w," sizes="100vw">Amartha merupakan perusahaan teknologi keuangan mikro yang fokus pada pemberdayaan segmen akar rumput dengan prinsip keberlanjutan. Julie Fauzie selaku Chief Funding Officer Amartha mengatakan, “Amartha memiliki teknologi risk-profiling berbasis AI yang didesain berdasarkan kebutuhan UMKM akar rumput untuk memitigasi risiko secara prudent. Kami juga memberikan intervensi berupa pendampingan bagi UMKM oleh 9,000 lebih tenaga lapangan yang tersebar di seluruh wilayah operasional Amartha. Kami optimis kolaborasi dengan perbankan kredibel seperti BTN khususnya di sektor pembiayaan produktif, dapat mengakselerasi ekonomi dan kesejahteraan UMKM di pelosok Indonesia”.&nbsp;Berdiri sejak tahun 2010 hingga saat ini, Amartha telah menyalurkan permodalan senilai lebih dari 23 Triliun rupiah kepada lebih dari 2,6 juta UMKM di Indonesia. Selain itu, Amartha juga telah menjalin kolaborasi kepada lebih dari 35 institusi di dalam dan luar negeri.

Gandeng Amartha, BTN Jalin Kerjasama untuk Perluas Akses Pembiayaan UMKM

large_Umrah Karyawan Amartha

medium_Umrah Karyawan Amartha

small_Umrah Karyawan Amartha

thumbnail_Umrah Karyawan Amartha

Umrah Karyawan Amartha

Jakarta, 18 September 2024 –&nbsp;Umroh merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat istimewa, karena setiap langkah yang dijalani selama pelaksanaannya penuh dengan nilai-nilai spiritual yang memperkuat iman dan memberikan pengalaman religius yang tak terlupakan. Sebagai perusahaan yang mengedepankan pengembangan dan aktualisasi diri tiap karyawannya untuk terus bertumbuh, Amartha memberangkatkan karyawan berprestasi untuk ibadah umroh. Program ini merupakan kali kedua dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi karyawan dalam pekerjaannya melayani segmen UMKM akar rumput bersama Amartha.&nbsp;&nbsp;Program yang bertajuk&nbsp;Umroh A-Team Stars and Inspiring Leaders pada tahun ini, mencakup karyawan Amartha yang bekerja di wilayah operasional cabang maupun&nbsp; pusat. Sebanyak 18 karyawan Amartha menerima fasilitas umroh gratis ini yang merupakan karyawan dengan kategori penilaian kinerja ‘Star’, yakni mereka yang mampu menunjukkan dampaknya bagi keberlangsungan perusahaan serta dedikasi bagi mitra UMKM Amartha. Para karyawan berprestasi ini menjalankan ibadah umroh selama sembilan hari dimulai pada tanggal 18 - 26 September 2024.&nbsp;<img src="/uploads/DSC_07053_1_1_8c60387c51.jpg" alt="DSC07053 (1) (1).jpg" srcset="/uploads/thumbnail_DSC_07053_1_1_8c60387c51.jpg 245w,/uploads/small_DSC_07053_1_1_8c60387c51.jpg 500w," sizes="100vw">Rine, Chief People Officer Amartha&nbsp;menuturkan, “Amartha selalu menempatkan talenta terbaik karyawan sebagai prioritas, dengan memberikan dukungan penuh dan memahami bahwa mereka memiliki peran signifikan dalam menghasilkan dampak dan pencapaian yang patut dihargai. Salah satu bentuk penghargaan tersebut adalah memberikan pengalaman spiritual kepada karyawan. Diharapkan, program Umroh ini dapat memotivasi karyawan lain untuk terus menciptakan dampak positif yang lebih luas bersama Amartha”Guna memberikan pengalaman yang berarti, fasilitas program umroh ini mencakup semua biaya perjalanan dan akomodasi yang diperlukan, sehingga karyawan dapat fokus pada ibadah. Amartha berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat secara berkelanjutan bagi organisasi dan masyarakat yang dilayani oleh Amartha.&nbsp;Muhammad Akib,&nbsp;salah satu karyawan yang diberangkatkan umroh dari Amartha menyampaikan, “Mendapatkan penghargaan berupa hadiah umroh dari Amartha merupakan pengalaman yang luar biasa. Sebagai penyedia layanan keuangan inklusif, Amartha sangat memahami cara memberikan apresiasi bagi karyawannya yang telah bekerja keras untuk melayani seluruh mitra UMKM. Ini lebih dari sekadar apresiasi kerja, tetapi juga perjalanan spiritual yang memperkuat iman dan semangat untuk terus berprestasi. Saya berharap bisa membawa energi positif untuk terus menciptakan dampak berkelanjutan bersama Amartha.”Amartha sendiri menerapkan budaya ‘Above and Beyond’ untuk menciptakan iklim kerja yang suportif terhadap pencapaian potensi terbaik karyawan. Penerapan nilai ‘Above and Beyond’ juga membawa Amartha sebagai peraih penghargaan&nbsp;Best Companies to Work in Asia&nbsp;dari HR Asia Awards 2024, serta HR Excellence Awards dalam kategori&nbsp;Learning and Development 2024.&nbsp;Di tahun 2022 Amartha juga berhasil menyabet penghargaan dari&nbsp;HR Award sebagai&nbsp;The Best Companies to Work For in Asia 2022, dan penghargaan WeCare: HR&nbsp;Asia Most Caring Companies 2022.Sebagai informasi, Amartha juga telah berhasil mencatatkan profitabilitas dalam tiga tahun terakhir. Tahun ini, Amartha mencatatkan penyaluran akses permodalan lebih dari 5 triliun rupiah, meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3 triliun rupiah. Amartha terus membuka kesempatan berkarya bagi talenta muda untuk bergabung bersama Amartha dan memajukan ekonomi akar rumput. Informasi lowongan kerja di Amartha dapat dilihat melalui&nbsp; <a href="http://amartha.com/karir">amartha.com/karir</a>.

A-Team Stars & Inspiring Leaders: Wujud Apresiasi dan Pengembangan Diri Amartha untuk Karyawan Berprestasi Melalui Ibadah Umroh Gratis

medium_Amartha dan Warga Desa Bandar dalam kegiatan Peresmian Pembangunan Sumur dan Sarana Air Bersih (1).jpg

small_Amartha dan Warga Desa Bandar dalam kegiatan Peresmian Pembangunan Sumur dan Sarana Air Bersih (1).jpg

thumbnail_Amartha dan Warga Desa Bandar dalam kegiatan Peresmian Pembangunan Sumur dan Sarana Air Bersih (1).jpg

Amartha dan Warga Desa Bandar dalam kegiatan Peresmian Pembangunan Sumur dan Sarana Air Bersih (1).jpg

Pacitan, 23 September 2024 -&nbsp;<a href="https://kominfo.jatimprov.go.id/berita/bpbd-jatim-bantu-tambah-anggaran-penanggulangan-kekeringan-untuk-enam-daerah">Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur</a> menyatakan sebanyak 28 kabupaten atau kota mengeluarkan status darurat kekeringan dan salah satu di antaranya adalah Kabupaten Pacitan. Masyarakat di Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, menurut data&nbsp;<a href="https://pacitankab.bps.go.id/id/publication/2023/09/26/043ffd806776c63c8a60638b/kecamatan-bandar-dalam-angka-2023.html">Badan Pusat Statistik</a> masih mengandalkan sumur dan mata air sebagai sumber air minum utama. Adanya bencana kekeringan mengakibatkan masyarakat kesulitan mengakses air bersih untuk menunjang aktivitas sehari-hari dan pertanian.Menanggapi kondisi tersebut, Amartha sebagai perusahaan teknologi keuangan mikro yang fokus pada pemberdayaan segmen akar rumput dengan prinsip keberlanjutan, fasilitasi pembangunan sumur dan sarana air bersih bagi masyarakat di Kecamatan Bandar, Pacitan, Jawa Timur. Program ini merupakan inisiatif keberlanjutan Amartha di bawah pilar Amartha Madani, yaitu menciptakan masyarakat desa yang tangguh melalui pemberdayaan sosial serta pembangunan infrastruktur yang memadai, guna memperlancar akses terhadap layanan publik dan membuka peluang ekonomi baru.&nbsp;Fenny Febri Krisdayanti, Head of Marketing Amartha yang ditemui saat peresmian berlangsung menyampaikan, “Amartha meyakini&nbsp; bahwa pemerataan kesejahteraan yang berkelanjutan untuk masyarakat akar rumput harus diiringi dengan upaya pelestarian lingkungan dan pemberdayaan sosial secara kontinu. Salah satu bentuk yang dilakukan Amartha adalah membangun sumur dan sarana air bersih bagi masyarakat di Kecamatan Bandar. Keberadaan fasilitas ini diharapkan dapat mendorong produktivitas sekitar 330 keluarga di tiga desa sekitar.”Pemilihan Kecamatan Bandar sebagai lokasi pembangunan sumur dan sarana air bersih dilatarbelakangi terbatasnya debit air di sumber mata air yang hanya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama kurang lebih enam bulan di musim penghujan. Selain itu, lokasi sumber mata air yang berada di pelosok pegunungan dengan medan yang terjal dapat meningkatkan risiko bagi warga desa yang mayoritas sudah lanjut usia.<img src="/uploads/Warga_desa_Banjar_memanfaatkan_sumur_air_bersih_dari_Amartha_e0a3fc2ef5.jpg" alt="Warga desa Banjar memanfaatkan sumur air bersih dari Amartha.jpg" srcset="/uploads/thumbnail_Warga_desa_Banjar_memanfaatkan_sumur_air_bersih_dari_Amartha_e0a3fc2ef5.jpg 234w,/uploads/small_Warga_desa_Banjar_memanfaatkan_sumur_air_bersih_dari_Amartha_e0a3fc2ef5.jpg 500w,/uploads/medium_Warga_desa_Banjar_memanfaatkan_sumur_air_bersih_dari_Amartha_e0a3fc2ef5.jpg 750w,/uploads/large_Warga_desa_Banjar_memanfaatkan_sumur_air_bersih_dari_Amartha_e0a3fc2ef5.jpg 1000w," sizes="100vw">Dalam menjalankan program ini, Amartha menggandeng Kitabisa melalui inisiasi Water Guardian sebagai mitra strategis dalam pembangunan sumur dan sarana air bersih.&nbsp;Fahril Wahab, Program Director Water Guardian Kitabisa menyampaikan, “Kesamaan komitmen pemberdayaan masyarakat di pedesaan Indonesia menjadi dasar kerjasama antara Kitabisa dengan Amartha. Melalui program Water Guardian, kami mempromosikan praktik kebersihan dengan memastikan akses ke sumber air bersih, sanitasi yang layak, dan air minum yang aman dikonsumsi oleh masyarakat.”Di kesempatan yang sama,&nbsp;Misrati, Mitra Usaha Binaan Amartha, merasakan dampak positif program ini terhadap peningkatan pendapatan dari usahanya. “Sulit sekali, kami menunggu sumber air dari jam 12 malam sampai jam 2 pagi di sungai sambil membawa jerigen 40 liter. Program dari Amartha sangat membantu kami tidak perlu lagi ke sungai. Saya bisa fokus mengembangkan usaha saya tanpa perlu mengkhawatirkan air.” jelasnya.Amartha telah menyalurkan akses pembiayaan kepada UMKM di Pacitan sejak tahun 2020. Hingga Semester I 2024, total pembiayaan yang disalurkan senilai lebih dari 84 Miliar rupiah kepada lebih dari 10 ribu UMKM. Sementara di tingkat Provinsi Jawa Timur, total penyaluran modal hingga pertengahan tahun 2024 mencapai lebih dari 3 Triliun rupiah dan telah disalurkan kepada lebih dari 480 ribu UMKM.&nbsp; &nbsp;

Darurat Kekeringan di Jawa Timur, Amartha Fasilitasi Pembangunan Sumur  dan Sarana Air Bersih Untuk Dukung Produktivitas Warga

medium_AMF00220.jpg

small_AMF00220.jpg

thumbnail_AMF00220.jpg

AMF00220.jpg

Jakarta, 5 September 2024 —&nbsp; Koalisi Ekonomi Membumi (KEM) dan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) umumkan kemitraan strategis melalui penandatanganan&nbsp;Memorandum of Understanding (MoU) untuk program pengembangan pendanaan mikro dalam perhutanan sosial.&nbsp;Program ini bertujuan untuk memperkuat sektor perhutanan sosial dan sistem agroforestri di beberapa wilayah yurisdiksi dengan menyediakan akses pendanaan mikro, meningkatkan kapasitas, serta literasi keuangan digital bagi pelaku usaha dan petani lokal.&nbsp;Ruang lingkup kerja sama ini mencakup beberapa aspek utama, yaitu penyusunan rencana kerja pendanaan mikro dengan melibatkan pemangku kepentingan seperti pemerintah daerah, LSM, pelaku usaha dan komunitas lokal guna menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan usaha mikro perhutanan sosial. Untuk memastikan program berjalan efektif dan berkelanjutan, peserta program juga dibekali pelatihan peningkatan kapasitas diri dalam praktik usaha lestari berbasis perhutanan sosial serta literasi keuangan digital untuk membantu mereka dalam mengelola pendanaan dan memperluas usaha dengan memanfaatkan teknologi keuangan.“Kami percaya program ini akan membawa dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat, seperti yang sedang kami kerjakan di Bali Barat dan rencana di Trenggalek, yang merupakan bagian dari daerah cakupan kerja sama kami, sehingga mendukung pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan dan inklusif,” ujar Aria Widyanto, Chief Risk &amp; Sustainability Officer Amartha&nbsp; “Kerja sama Amartha dan KEM&nbsp; merupakan langkah strategis untuk memperluas akses pembiayaan produktif, mendorong, serta memperkuat sektor perhutanan sosial di Indonesia.”Indonesia International Sustainability Forum 2024 (IISF 2024) menjadi salah satu acara&nbsp;flagship dalam pembahasan isu-isu keberlanjutan di Indonesia. Bertajuk&nbsp;“From Forest to Future: Elevating Bioeconomy Opportunities in Indonesia. ,” IISF menggandeng&nbsp;KEM yang berperan aktif melalui dua inisiatif. Pertama, Roundtable Discussion yang berfokus pada pengembangan narasi seputar ekonomi restoratif dari usaha kehutanan, bekerja sama dengan Kadin Indonesia. Kedua, Warung Nusantara (Warnus), sebuah&nbsp;side event yang mempromosikan nuansa lokal Indonesia dengan pendekatan ramah lingkungan. Di Warung Nusantara inilah KEM meluncurkan kolaborasi-kolaborasi dengan mitra-mitranya, termasuk Amartha, mengenai pendekatan rantai nilai dan agroforestry sebagai pilar dari implementasi bioekonomi.Selain itu, diskusi di IISF 2024 menekankan pentingnya rantai nilai kakao dalam konteks keberlanjutan. Sebagai produsen kakao terbesar ketiga di dunia, Indonesia menghasilkan hingga 700.000 ton kakao setiap tahunnya, namun hampir 85% dari produksinya diekspor dalam bentuk biji mentah, yang membatasi nilai ekspor di pasar global. Dengan mendorong hilirisasi—pemrosesan biji kakao menjadi produk bernilai tambah tinggi seperti bubuk kakao, mentega, dan cokelat—Indonesia berpotensi meningkatkan nilai ekspor kakao hingga $3 miliar per tahun. Lebih dari 90% produksi kakao di Indonesia dikelola oleh petani kecil dengan sistem agroforestri, yang tidak hanya menyerap karbon dan meningkatkan keanekaragaman hayati, tetapi juga memperkuat ketahanan petani terhadap perubahan iklim. Dalam mewujudkan pertanian rendah karbon, perhutanan sosial menjadi model yang efektif, terutama jika diadopsi oleh para pelaku dalam rantai nilai kakao. Untuk mencapai keberhasilan ini, dibutuhkan kolaborasi yang solid dan peningkatan kapasitas bagi semua pelaku dalam rantai pasok tersebut, guna memastikan inisiatif bioekonomi dapat diwujudkan secara efisien dan efektif.KEM berkomitmen untuk mendukung pengembangan ekosistem investasi berkelanjutan dengan target membuka peluang melalui transaksi, pendanaan dan investasi senilai $200, dan mendukung lebih dari 100 bisnis ramah lingkungan di hutan, lahan gambut, dan ekosistem kritis lainnya di Indonesia.Media Wahyudi dari CELIOS menjelaskan,&nbsp;“Bioekonomi menawarkan peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan nilai ekonomi dari sumber daya alam kita sekaligus melindungi kekayaan hayati. Dengan memanfaatkan kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya, kita bisa menciptakan model bisnis yang inklusif dan berkelanjutan. Inisiatif ini bukan hanya mengejar keuntungan ekonomi, tetapi juga menciptakan harmoni antara manusia dan alam.”KEM juga menekankan pentingnya mengalihkan investasi dari industri ekstraktif ke ekonomi restoratif. “Indonesia masih sangat bergantung pada sektor ekstraktif seperti minyak dan gas. Namun, masa depan kita harus dibangun di atas fondasi yang lebih berkelanjutan. Inovasi berbasis alam dan bioekonomi memberikan solusi nyata untuk tantangan lingkungan dan menciptakan lapangan kerja. Dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, setiap langkah menuju pertumbuhan ekonomi juga akan berkontribusi pada perlindungan alam dan kesejahteraan sosial,” tambah&nbsp;Gita Syahrani selaku Ketua Dewan Pengurus KEM.

KEM dan Amartha Kerjasama Dorong Inisiatif Bioekonomi melalui Perhutanan Sosial di Indonesia International Sustainability Forum 2024

medium_DSC06629 (1).jpg

small_DSC06629 (1).jpg

thumbnail_DSC06629 (1).jpg

DSC06629 (1).jpg

Jakarta, 5 September 2024 - BNI terus berupaya merealisasikan komitmen untuk mendukung keberlangsungan usaha para pelaku UMKM. Hal ini dibuktikan dengan&nbsp; pengembangan digitalisasi sebagai bentuk kemudahan penyediaan kebutuhan finansial bagi nasabah.&nbsp; Selain itu, BNI juga mencari terobosan baru dengan menggandeng mitra yang mumpuni dan mempunyai visi misi yang sama agar tujuan sebagai Agent of Development dapat berjalan baik.&nbsp;Diawali dengan penandatanganan MoU pada Oktober 2023, BNI mewujudkan kerja sama dengan Amartha, yakni perusahaan teknologi yang fokus pada pemberdayaan UMKM akar rumput lewat layanan keuangan inklusif, melalui penandatanganan PKS sebagai dasar pembiayaan kepada mitra Amartha yang tersebar di seluruh Indonesia.&nbsp;Perjanjian kerja sama ini ditandatangani oleh Direktur Ritel Banking BNI Ibu Corina Leyla Karanlies dan Chief Operation Officer Amartha yakni Bapak Budhi Siswoadji pada Rabu, 4 September 2024.&nbsp;Direktur Ritel Banking BNI mengatakan, sinergi BNI dan fintech ini sangat strategis untuk memberikan akses pembiayaan ke pelaku UMKM khususnya segmen usaha mikro yang saat ini sangat minim akses ke perbankan.&nbsp;“BNI akan memanfaatkan kolaborasi dengan Amartha untuk memperkuat penetrasi pembiayaan hingga ke kelompok-kelompok usaha di rural area yang masih belum bisa dijangkau atau unbanked karena belum memenuhi syarat perbankan,” lanjutnya lagi.&nbsp;Dalam kerjasama pembiayaan ini, BNI telah menetapkan RAC dan Amartha akan memberikan rekomendasi UMKM yang sesuai dengan RAC dari BNI sehingga pembiayaan yang disalurkan dapat lebih massif serta meminimalisir adanya kredit bermaslaah dikemudian hari.&nbsp;Sementara itu,&nbsp;Budhi Siswoadji selaku Chief Operation Officer Amartha mengatakan, “Kolaborasi dengan BNI merupakan wujud komitmen Amartha untuk mengakselerasi pembiayaan produktif bagi UMKM akar rumput di Indonesia.&nbsp; Sebagai perusahaan teknologi, Amartha memiliki sistem&nbsp;risk-profiling untuk memitigasi risiko secara&nbsp;prudent, sehingga diharapkan dapat mendukung mitra perbankan untuk menjangkau segmen yang lebih masif”.Ke depannya, kolaborasi BNI dan Amartha diharapkan dapat mendorong UMKM di seluruh Indonesia untuk dapat go produktif, go digital dan go global dalam scope pengembangan&nbsp;Xpora&nbsp;BNI.

Perkuat Digitalisasi dan Akses Pembiayaan UMKM hingga Rural Area, BNI Jalin Kerja Sama dengan Amartha

small_AMF00285.jpg

thumbnail_AMF00285.jpg

AMF00285.jpg

Sebagai salah satu alumni program pendidikan beasiswa LPDP, Founder &amp; CEO Amartha,&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/work-smart/founder-ceo-amartha-andi-taufan-garuda-putra/">Andi Taufan Garuda Putra</a>, ditunjuk oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk memberikan materi kewirausahaan pada kegiatan Persiapan Keberangkatan (PK) beasiswa LPDP angkatan 240 di Jakarta, baru-baru ini. Sebagai sosok yang telah lama berkecimpung di dunia wirausaha, Andi Taufan membuktikan bahwa semangat untuk kembali dan berkontribusi bagi Indonesia merupakan modal yang kuat untuk membangun bisnis.Andi Taufan Garuda Putra menuturkan bahwa Indonesia memiliki jutaan potensi yang belum dimaksimalkan, mulai dari<a href="https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240122114553-39-507941/video-jurus-perkuat-modal-infrastruktur-digital-bagi-umkm-daerah"> potensi ekonomi digital</a>, ekonomi akar rumput, pariwisata berkelanjutan, dan lain-lain. Setiap potensi ini memiliki tantangan tersendiri untuk dikembangkan.Namun bagi pendiri Amartha yang juga pernah menjabat sebagai&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/tentang-amartha/staf-khusus-presiden-andi-taufan-garuda-putra-berhasil-memberdayakan-umkm/">staf khusus presiden</a> ini, tantangan tersebut merupakan peluang untuk menciptakan bisnis yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga berkontribusi secara nyata dalam mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi di pedesaan.&nbsp;“Amartha lahir 14 tahun lalu diawali dari keinginan kami untuk menyelesaikan masalah paling mendesak yang sedang dihadapi Indonesia, yakni ketimpangan kesejahteraan. Kami melihat masyarakat di pedesaan memiliki potensi untuk mengembangkan UMKM, namun ketimpangan akses permodalan serta ilmu untuk berwirausaha menjadi penghalang. Masalah inilah yang menjadi peluang bagi Amartha untuk menghadirkan solusi layanan keuangan inklusif”.&nbsp; Ungkap&nbsp;Andi Taufan Garuda Putra, Founder &amp; CEO Amartha&nbsp;saat mengisi acara PK beasiswa LPDP,&nbsp;Amartha hadir menjembatani kesenjangan ekonomi dan sosial dengan menyediakan&nbsp;<a href="https://amartha.com/individu/microfinance-marketplace/">akses permodalan</a> bagi pengusaha kecil dan ultra-mikro di pedesaan. Akan tetapi dalam menjawab kebutuhan segmen ekonomi akar rumput tidak dapat dipukul rata. Kebutuhannya sangat beragam, sehingga diperlukan inovasi untuk memahami kebutuhan&nbsp;customer yang akan dilayani, dan ini menjadi salah satu kunci keberhasilan berwirausaha dan tentunya memastikan produk kita bermanfaat untuk peminjam.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">Visi Besar Amartha Menghadirkan Kesejahteraan Merata</h3><img src="/uploads/NRA_08445_9a8b5b3d2a.jpg" alt="NRA08445.jpg" srcset="/uploads/thumbnail_NRA_08445_9a8b5b3d2a.jpg 234w,/uploads/small_NRA_08445_9a8b5b3d2a.jpg 500w,/uploads/medium_NRA_08445_9a8b5b3d2a.jpg 750w," sizes="100vw">Di tengah diskusi, Andi Taufan Garuda Putra menjawab pertanyaan dari salah satu peserta tentang apa yang membuat bisnis Amartha berbeda dengan bisnis lainnya.&nbsp;“Kalau kita bikin bisnis bukan hanya sebatas membuatnya tampak keren. Tapi kami juga berbicara tentang value. Gimana bisnis kita bisa bantu memberikan solving problems&nbsp;kesenjangan ekonomi dan sosial di Indonesia.”&nbsp;“Termasuk di Amartha. Kami dulu coba bangun bisnis di awal berangkat dari kebutuhan masyarakat sekaligus memiliki&nbsp;value yang bisa dirasakan.&nbsp;What makes amartha difference? You have to end goals.&nbsp;Sedangkan goals&nbsp;Amartha adalah kesejahteraan merata, dan tidak lupa untuk membuat&nbsp;customer happy. Nah itu yang coba kita bangun.” tambah Andi Taufan.Kesenjangan ini bisa terjadi karena masih minimnya kesiapan SDM yang dimiliki. Andi Taufan Garuda Putra mengatakan jika masih banyak potensi di Indonesia yang belum digali. Misalnya bagaimana nilai-nilai ekonomi di setiap daerah bisa bersaing, sebut saja kesanggupan untuk&nbsp;supply product by surrounding. Nyatanya, hingga kini masih banyak sekali&nbsp;opportunity setiap daerah yang bisa digarap.“Sama halnya dengan membangun bisnis. Membangun bisnis juga membutuhkan tim yang sejalan dengan visi perusahaan. Ini tahap awal yang menantang karena dengan keterbatasan sumber daya, kita dituntut untuk mencari tim yang kompeten secara teknis, dan juga memiliki komitmen untuk memberdayakan segmen ekonomi akar rumput. Untuk itu, kita perlu memanfaatkan data dan mendengarkan intuisi agar dapat memilih tim yang sejalan,” cerita Andi Taufan.&nbsp;Menurut Andi Taufan Garuda Putra,&nbsp; Indonesia membutuhkan lebih banyak generasi muda yang berwirausaha untuk menyelesaikan berbagai masalah di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Semakin banyak generasi muda berwirausaha, maka semakin banyak lapangan kerja tercipta, sehingga roda ekonomi terus berputar.<h3 style="text-align:justify;">Membangun Bisnis dengan Komitmen Memberdayakan Segmen Ekonomi Akar Rumput&nbsp;</h3>Diskusi bersama ratusan penerima beasiswa LPDP semakin hangat dengan antusias peserta yang ingin menggali lebih jauh bagaimana strategi Andi Taufan mendirikan Amartha, di tengah banyaknya isu geopolitik,&nbsp;tech winter, lesunya ekonomi dan lain-lain. Namun, Amartha tetap kokoh dan fokus pada pembiayaan produktif bagi segmen UMKM akar rumput,&nbsp; bahkan berhasil mencatatkan performa yang terus bertumbuh.Andi Taufan Garuda Putra pun menjawab pertanyaan dari peserta, “Bisnis yang berkelanjutan harus memiliki fondasi yang kuat. Pelaku usaha harus memastikan tata kelola yang dijalankan sudah baik,&nbsp;customer yang dilayani masif dan berpeluang tumbuh, inovasi terus dijalankan untuk beradaptasi pada perubahan. Hal-hal ini yang akan menjadi magnet bagi bisnis untuk tumbuh berkelanjutan, sehingga menarik minat investor untuk bergabung”.Amartha mendapatkan&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/tentang-amartha/ciseeng-bogor-jadi-saksi-sejarah-berdirinya-amartha/">investor pertamanya</a> dari BeeNext Singapura pada tahun 2015. Saat itu, Amartha berhasil membuktikan bahwa bisnis model dan potensi&nbsp;customer&nbsp;yang dilayani begitu besar. Performa pun kian tumbuh sehingga pendanaan terus berdatangan untuk bersama-sama mendukung Amartha dalam memajukan ekonomi akar rumput. Kini, lebih dari 30 institusi telah mempercayakan Amartha untuk&nbsp;<a href="https://amartha.com/blog/tentang-amartha/andi-taufan-garuda-putra-dirikan-amartha-untuk-kesejahteraan-merata-di-indonesia/">menyalurkan modal dan mendigitalisasi UMKM</a>.<blockquote>“Sebagai pemimpin, kita harus amanah dalam menjalankan tugas. Kita sudah diberikan kepercayaan oleh&nbsp;customer, oleh investor, oleh karyawan. Maka jalankan tugas ini dengan amanah. Jangan cepat merasa puas, terus berinovasi karena perubahan dan tantangan senantiasa hadir di setiap perjalanan membangun bisnis. Jika merasa lelah dengan tantangan yang ada, pikirkan kembali visi yang kita bangun. Tujuannya adalah, membangun bisnis yang berkelanjutan, yang bisa menjadi aset bagi Indonesia”, ucap Andi Taufan sebelum menutup diskusi.</blockquote>Menanggapi pertanyaan oleh peserta mengenai bisnis seperti apa yang bisa berkontribusi untuk Negara. Andi Taufan mengatakan jika untuk saat ini, bisnis yang bisa membuka banyak lapangan pekerjaan, serta mengoptimalkan ekosistem untuk menyerap tenaga kerja yang lebih banyak adalah jenis bisnis yang dibutuhkan oleh Negara. Namun yang sekarang juga menjadi&nbsp;most facing problem adalah kesiapan sebuah bisnis dapat secara maksimal melihat potensi dan membangun ekonomi di setiap daerah agar mendapatkan kesempatan merata dan tentunya memiliki daya saing.<h3>Harapan Andi Taufan Garuda Putra Terhadap Penerima Beasiswa LPDP Angkatan 240</h3><img src="/uploads/AMF_00319_7dcaf0effc.jpg" alt="AMF00319.jpg" srcset="/uploads/thumbnail_AMF_00319_7dcaf0effc.jpg 234w,/uploads/small_AMF_00319_7dcaf0effc.jpg 500w,/uploads/medium_AMF_00319_7dcaf0effc.jpg 750w," sizes="100vw">Harapan Andi Taufan kepada penerima beasiswa yang akan melanjutkan pendidikan S2 maupun S3 adalah bisa bersama-sama membangun Indonesia.<blockquote>“Setiap tahunnya jumlah penerima beasiswa terus meningkat, saya harap ini menjadi bukti bahwa sumber daya kita juga berdaya saing yang tinggi. Sangat penting untuk menjaga integritas dan keamanan dimanapun kita berada. Ada banyak sekali ilmu yang dapat dipelajari, baik itu ilmu&nbsp;leadership maupun&nbsp;soft skill lainnya, manfaatkanlah sebaik-baiknya. Bawa nama baik Indonesia, kembali dengan membawa pandangan dan inovasi baru untuk kembangkan potensi indonesia yang ada di area pelosok.” tutup Andi Taufan.</blockquote>Melalui tekad yang kuat dan komitmen untuk terus berinovasi, Andi Taufan berhasil mengatasi berbagai tantangan dan Amartha tetap bertumbuh sebagai perusahaan yang menciptakan dampak. Amartha telah menyalurkan permodalan lebih dari 22 Triliun Rupiah kepada lebih dari 2,5 juta UMKM akar rumput di Indonesia. Amartha mencatatkan profitabilitas selama tiga tahun berturut-turut dan menargetkan untuk menjangkau jutaan UMKM lainnya di pelosok Indonesia.

Andi Taufan Garuda Putra Menjadi Pemateri PK Beasiswa LPDP Angkatan 240: Ungkap Rahasia Sukses Amartha Sejahterakan Jutaan UMKM

medium_IMG_6024.jpg

small_IMG_6024.jpg

thumbnail_IMG_6024.jpg

IMG_6024.jpg

Bali, 24 Agustus 2024&nbsp;–&nbsp; Kelompok Tani Hutan Giri Amerta merupakan penjaga kelestarian hutan yang berperan aktif dalam pengelolaan kawasan Hutan Bali Barat. Peranan ini diemban dengan memastikan hutan tumbuh lestari sembari masyarakat menikmati manfaat ekonomi dari hasil hutan. Perlahan tapi pasti, hasil hutan mengalami penurunan yang mengakibatkan kehidupan satwa liar terusik. Hal ini diindikasikan dengan semakin seringnya satwa liar memasuki area olahan petani hutan guna mendapatkan suplai makan.Melalui dukungan Amartha, KTH Giri Amerta akan menanam 2.000 pohon produktif-endemik di dalam kawasan Hutan Bali Barat seluas 304 hektar yang dinamakan “Koridor Satwa Liar Amartha”. Penanaman ini dilakukan dengan sistem agroforestri, bertujuan melindungi habitat satwa liar dengan ketersediaan suplai makan dan menciptakan sumber penghidupan alternatif yang berkelanjutan bagi masyarakat.Andi Taufan Garuda Putra, Founder &amp; CEO Amartha&nbsp;yang ditemui saat tanam penuh dampak (24/08) mengungkapkan, “Kami percaya usaha ekonomi masyarakat akar rumput bisa berkembang selaras dengan upaya pelestarian hutan. Dukungan kami terhadap KTH Giri Amerta adalah bukti nyata bahwa kedua hal ini bisa berjalan beriringan. Dengan ditanamnya 2.000 pohon produktif-endemik Bali akan mengawali pengembangan koridor satwa liar Amartha di kawasan Hutan Bali Barat, Kabupaten Jembrana, Bali.”<h2 style="text-align:justify;">Koridor Satwa Liar sebagai Perekat Keutuhan Ekologi dan Ekonomi Akar Rumput</h2>Sebagai dukungan terhadap konsep perhutanan sosial, pembangunan koridor satwa liar ini tidak hanya bertujuan melestarikan fauna asli hutan dan mendukung Hutan Bali Barat sebagai pusat tangkapan air (water catchment), tetapi juga menjadi solusi bagi pengembangan ketahanan ekonomi lokal masyarakat.&nbsp;Dengan adanya koridor satwa liar, masyarakat dapat mengelola tanaman produktif tanpa mengganggu habitat alami satwa dan menciptakan harmoni antara manusia dan alam. Koridor ini berfungsi sebagai zona penyangga yang diisi tanaman produktif asli Bali, melindungi lingkungan sembari menebarkan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal.&nbsp;Di kesempatan yang sama,&nbsp;Dewan Pengurus Koalisi Ekonomi Membumi (KEM),&nbsp;Nur Maliki Arifiandi,&nbsp;menyampaikan, “Kami mengapresiasi dukungan Amartha dalam pengembangan koridor satwa liar di Hutan Bali Barat. Melalui dukungan ini, kita secara bersama-sama mewujudkan kemitraan multipihak yang mendorong pertumbuhan ekonomi alternatif bagi pulau Bali yang lebih berorientasi pada ekonomi berbasis keanekaragaman hayati. Kami yakin, inisiatif dari pihak swasta seperti Amartha ini dapat mewujudkan model ekonomi alternatif melalui perhutanan sosial yang menjadi masa depan ekonomi alternatif masyarakat Bali.I Gusti Made Loka Putra selaku Ketua KTH Giri Amerta&nbsp;mengatakan “Harapan kami para petani hutan dan masyarakat lokal, dukungan Amartha ini dapat menjadi langkah awal dalam menerapkan konsep perhutanan sosial yang utuh dan menyeluruh. Dimana hutan tidak hanya lestari tetapi masyarakat juga dapat menikmati manfaat ekonomi dari hasil hutan secara berkelanjutan.” &nbsp;<h2 style="text-align:justify;">Amartha Lestari Sebagai Inspirasi Koridor Satwa Liar&nbsp;</h2><img src="/uploads/IMG_6027_d569a8b760.jpg" alt="IMG_6027.jpg" srcset="/uploads/thumbnail_IMG_6027_d569a8b760.jpg 233w,/uploads/small_IMG_6027_d569a8b760.jpg 500w,/uploads/medium_IMG_6027_d569a8b760.jpg 750w," sizes="100vw">Lebih lanjut,&nbsp;Andi Taufan Garuda Putra sebagai CEO Amartha,&nbsp;menjelaskan bahwa program ini merupakan representasi kebijakan ESG Amartha dengan fokus pada pilar Amartha Lestari. Sebuah pilar yang sejalan dengan nilai Tri Hita Karana, falsafah hidup masyarakat Bali, dengan visi menyeimbangkan keterhubungan antara Manusia, Alam, dan Pencipta.&nbsp;&nbsp;Dengan Amartha Lestari sebagai sumber inspirasi, Amartha secara konsisten telah melakukan program penanaman pohon sebanyak 7.830. Jenis pohon yang ditanam meliputi mangrove dan pohon produktif di Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Bali. Bekerja sama dengan Jejakin, jika dikalkulasi jumlah pohon tersebut setara dengan penyerapan karbon sebesar 38.006 kg per tahun.&nbsp;“Program Koridor Satwa Liar Amartha adalah langkah nyata Amartha dan KTH Giri Amerta pastikan pertumbuhan ekonomi masyarakat akar rumput berjalan seiring dengan upaya pelestarian lingkungan. Kami mengajak lebih banyak sektor swasta untuk berkolaborasi dalam menjaga keseimbangan hutan dan alam, demi masa depan yang berkelanjutan bagi masyarakat Bali dan Indonesia,” tutup&nbsp;Andi Taufan.

Wujudkan Hutan Lestari Berbasis Ekonomi Akar Rumput, Amartha dan KTH Giri Amerta Tanam 2.000 Pohon  di Koridor Satwa Liar Hutan Bali Barat

medium_Kegiatan Konferensi Pers Amartha 10X Run (1) (1).jpg

small_Kegiatan Konferensi Pers Amartha 10X Run (1) (1).jpg

thumbnail_Kegiatan Konferensi Pers Amartha 10X Run (1) (1).jpg

Kegiatan Konferensi Pers Amartha 10X Run (1) (1).jpg

Jakarta, 14 Agustus 2024 - PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) akan menggelar kegiatan lari Amartha 10X Run dengan jarak 10 kilometer pada 15 September 2024 mendatang di Plaza Timur Gelora Bung Karno, Jakarta. Mengusung tema “Push Your Limit”, Amartha mengajak setiap individu untuk berani menaklukan tantangan yang ada dan terus bertumbuh mencapai tujuan yang lebih besar.Ramdhan Anggakaradibrata, Chief Finance Officer Amartha menyampaikan, “Amartha 10X Run menyuarakan pesan bahwa setiap orang mampu memberikan performa lebih dari apa yang mereka sadari.&nbsp;Push Your Limit menyadarkan setiap orang jika mereka bisa melakukan hal yang sebelumnya dianggap tidak mungkin. Rute lintasan 10 kilometer pun dipilih karena Amartha bertujuan untuk tumbuh 10 kali lagi, tentunya dengan dukungan dari para&nbsp;stakeholder dalam ekosistem Amartha yang juga akan berpartisipasi dalam kegiatan lari bersama ini”.Amartha 10X Run menargetkan 3.000 peserta lari dan melibatkan seluruh ekosistem Amartha, mulai dari mitra perbankan sebagai pendana institusi, karyawan A-team, mitra strategis program keberlanjutan, serta terbuka untuk publik. Dengan jarak tempuh 10 kilometer, pelari pemula dapat menantang dirinya untuk mencoba berlari dengan jarak menengah, sejalan dengan tema besar&nbsp;Push Your Limit. Sedangkan bagi pelari profesional, jarak 10 kilometer tetap dapat menjadi wadah untuk menjaga&nbsp;pace&nbsp;agar tubuh tetap bugar.Untuk mempersiapkan kekuatan para peserta lari, Amartha bersama komunitas Indorunner, mengadakan program Road to Amartha 10X Run mulai tanggal 19 Juli - 25 Agustus mendatang. Program ini digelar di beberapa kota besar yakni, Jakarta, Medan, Mayangssar, Malang, Balikpapan, Palembang, dan Bali. Road to Amartha 10X memfasilitasi peserta lari dengan serangkaian latihan kekuatan dan kecepatan agar nantinya mampu berlari hingga 10 kilometer.&nbsp;&nbsp;Sedangkan pelaksanaan acara puncak pada tanggal 15 September mendatang, Amartha menggandeng Indonesia Muda Road Runner (IMRR), selaku penyelenggara kegiatan lari.Satrio Guardian, Race Director Indonesia Muda Road Runner (IMRR)&nbsp;menjelaskan, “IMRR bangga dapat menjadi mitra eksekutor di kegiatan Amartha 10X Run. Kami mendukung penuh tema yang ingin disampaikan Amartha 10X Run untuk&nbsp;Push Your Limit&nbsp;seluruh partisipan di event day nanti. Bagi pelari baru atau yang baru saja mulai berlari dan akan melakukan “Virgin 10K” jangan khawatir, karena kami memberikan rute yang&nbsp;safe untuk peserta ataupun pengguna jalan. Kami berusaha memberikan kesan yang terbaik dan tentunya untuk menambah lagi penggemar lari dan menyuarakan hidup sehat kepada masyarakat luas”.Untuk memastikan keamanan para peserta lari, IMRR akan menyiapkan empat mobil ambulance dilengkapi AED yang tersebar pada rute serta petugas medis di setiap jarak dua kilometer. Kemudian ada pula penempatan petugas marshall setiap 100 meter pada persimpangan yang merupakan standar keamanan dari IMRR. Untuk menghindari dehidrasi pada peserta, IMRR menempatkan&nbsp;water station&nbsp;di setiap 2,5 kilometer dengan total empat titik. Dengan strategi ini, diharapkan seluruh peserta dapat berlari dengan nyaman dan aman hingga garis&nbsp;finish.&nbsp;Selain kegiatan lari, Amartha 10X Run pun menggandeng lembaga Waste4Change yang akan membantu pengelolaan dan daur ulang sampah yang dihasilkan selama kegiatan berlangsung. Ini merupakan komitmen Amartha untuk melestarikan lingkungan melalui daur ulang sampah.Amartha 10X Run didukung oleh Reebok, Planet Sports, Tiket.com, Polar, Base, Halo Fresh, Chubb, Kopikalyan, Columbia, Hydro Flask, Kimia Farma, dan lain-lain.“Untuk membangkitkan semangat Push Your Limit, Amartha menyediakan hadiah puluhan juta rupiah yang dapat dimenangkan oleh peserta lari. Bahkan, peserta juga berkesempatan untuk memenangkan tiket Berlin Marathon dari Amartha 10X Run”, lanjut Ramdhan.&nbsp;Amartha 10X Run masih membuka kesempatan bagi para penggemar lari untuk berpartisipasi. Peserta dapat melakukan pendaftaran pada laman&nbsp;<a href="https://amartha10xrun.com/">https://amartha10xrun.com/</a> dan berhak mendapatkan&nbsp;race pack yang bisa diambil pada tanggal yang akan ditentukan.

Amartha 10X Run 2024: Bangkitkan Semangat Ubah Tantangan untuk Tumbuh 10 Kali Lagi

large_WhatsApp Image 2024-07-29 at 10.49.23 (2).jpeg

medium_WhatsApp Image 2024-07-29 at 10.49.23 (2).jpeg

small_WhatsApp Image 2024-07-29 at 10.49.23 (2).jpeg

thumbnail_WhatsApp Image 2024-07-29 at 10.49.23 (2).jpeg

WhatsApp Image 2024-07-29 at 10.49.23 (2).jpeg

Malang, Jumat, 26 Juli 2024&nbsp;–&nbsp; Amartha,&nbsp;prosperity platform yang menghadirkan layanan keuangan digital inklusif untuk masyarakat akar rumput, meluncurkan “Gerakan Konversi Minyak Jelantah untuk Bioavtur” sebagai bagian dari komitmen mewujudkan ekonomi sirkular. Melalui kolaborasi bersama Green Energi Utama (GEU), Amartha mengorganisir jejaring Ibu Mitra Amartha untuk mengumpulkan minyak jelantah limbah rumah tangga, guna ditukarkan dengan insentif ekonomi. Limbah minyak jelantah yang terkumpul, akan didaur ulang menjadi bioavtur (bahan bakar pesawat), dengan target 1 juta liter minyak jelantah terkonversi di 2025 meliputi area Jawa Timur dan Bali.Head of Impact and Sustainability Amartha, Katrina Inandia&nbsp;menyampaikan, peluncuran “Gerakan Konversi Minyak Jelantah untuk Bioavtur” tidak hanya fokus pada pelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi Ibu Mitra Amartha dan keluarga. Melalui kolaborasi inklusif ini, Amartha dan GEU berusaha menciptakan kesetimbangan antara peningkatan kesejahteraan masyarakat akar rumput dengan semangat pelestarian lingkungan.“Sebagai layanan keuangan digital inklusif yang berfokus pada masyarakat akar rumput, Amartha senantiasa berkomitmen menerapkan sistem bisnis yang berkelanjutan meliputi implementasi berbagai program berbasis prinsip&nbsp;Environmental Social Governance (ESG) yang baik. Berdasar pilar Amartha Lestari dan Amartha Madani, kami senantiasa memastikan agar profitabilitas bisnis juga memiliki dampak sosial yang berkelanjutan,” ungkap Katrina.<h2 style="text-align:justify;">Hasilkan Pendapatan Ekstra Bagi Ibu Mitra, Realisasikan Komitmen Amartha Madani</h2><img src="/uploads/Whats_App_Image_2024_07_29_at_10_49_29_1_a1952e6e02.jpeg" alt="WhatsApp Image 2024-07-29 at 10.49.29 (1).jpeg" srcset="/uploads/thumbnail_Whats_App_Image_2024_07_29_at_10_49_29_1_a1952e6e02.jpeg 208w,/uploads/small_Whats_App_Image_2024_07_29_at_10_49_29_1_a1952e6e02.jpeg 500w,/uploads/medium_Whats_App_Image_2024_07_29_at_10_49_29_1_a1952e6e02.jpeg 750w,/uploads/large_Whats_App_Image_2024_07_29_at_10_49_29_1_a1952e6e02.jpeg 1000w," sizes="100vw">Minyak jelantah merupakan limbah dengan dampak pencemaran lingkungan yang perlu menjadi perhatian khusus. Selain dari konsumsi rumah tangga, dengan tingkat konsumsi minyak goreng rata-rata 11,34 liter per minggu, unit usaha ultra mikro turut menyumbang secara signifikan potensi minyak jelantah yang mencapai hingga 1.509,64 kiloliter/bulan.&nbsp;Kondisi ini turut dipengaruhi perilaku masyarakat dalam pengolahan minyak jelantah. Mayoritas masyarakat (64,3%) tidak mengolah minyak jelantah karena tidak tahu cara memanfaatkannya dan tidak ada yang mau membeli ataupun tidak tahu dijual kemana.Menanggapi hal tersebut, melalui “Gerakan Konversi Minyak Jelantah untuk Bioavtur”, Amartha mengorganisir Ibu Mitra Amartha yang tersebar di Jawa Timur dan Bali untuk mengumpulkan minyak jelantah guna diproses menjadi produk akhir bioavtur dengan dukungan insentif ekonomi. Gerakan ini merupakan upaya Amartha dalam mendorong praktik implementasi ekonomi sirkular inklusif di tingkat akar rumput.Strategi keberhasilan gerakan ini menggunakan pendekatan berbasis komunitas. Dengan model bisnis&nbsp;group-based lending, Amartha telah memiliki kelompok Ibu Mitra yang sudah membentuk satu komunitas sendiri, yaitu Kelompok Majelis.Sosialisasi kepada Ibu Mitra melalui petugas lapangan dan ketua kumpulan dilaksanakan dengan mengadakan acara silaturahmi sekaligus edukasi melalui kumpulan mingguan. Saat ini, Amartha telah memiliki lebih dari 9.000 karyawan di mana 7.000 di antaranya merupakan pendamping lapangan yang tersebar di 72.000 desa di Indonesia.“Gerakan konversi minyak jelantah untuk bioavtur” sejalan dengan pilar ESG Amartha: Amartha Madani yang difokuskan memberikan dampak ekonomi bagi Ibu Mitra Amartha. Melalui program ini, kami menargetkan keuntungan ekonomi bagi Ibu Mitra dan keluarga dengan total insentif kurang lebih mencapai 5 Milyar Rupiah yang dihasilkan dari konversi minyak jelantah secara nasional.” tambah Katrina.<h2 style="text-align:justify;">Efektif Proteksi Air Tanah dan Lindungi Lingkungan Sesuai Prinsip Amartha Lestari</h2><img src="/uploads/Whats_App_Image_2024_07_29_at_10_49_32_1_4cc4eb0dad.jpeg" alt="WhatsApp Image 2024-07-29 at 10.49.32 (1).jpeg" srcset="/uploads/thumbnail_Whats_App_Image_2024_07_29_at_10_49_32_1_4cc4eb0dad.jpeg 208w,/uploads/small_Whats_App_Image_2024_07_29_at_10_49_32_1_4cc4eb0dad.jpeg 500w,/uploads/medium_Whats_App_Image_2024_07_29_at_10_49_32_1_4cc4eb0dad.jpeg 750w,/uploads/large_Whats_App_Image_2024_07_29_at_10_49_32_1_4cc4eb0dad.jpeg 1000w," sizes="100vw">“Gerakan Konversi Minyak Jelantah untuk Bioavtur” juga merupakan implementasi pilar Amartha Lestari yang fokus penciptaan lingkungan lestari. Guna pastikan dampak lingkungan yang komprehensif, Amartha berkolaborasi dengan GEU dalam proses pengumpulan dan pengolahan minyak jelantah yang lebih ramah lingkungan. Minyak jelantah yang sudah terkumpul akan diolah melalui infrastruktur yang dikelola GEU, sesuai standar International Sustainability and Carbon Certification (ISCC).Pengolahan limbah secara ramah lingkungan menjadi langkah penting dalam menekan angka tingkat pencemaran lingkungan. Hal ini dikarenakan dengan produksi minyak jelantah tahunan di Indonesia yang mencapai 6,46 hingga 9,72 juta kiloliter, hanya terdapat 3 juta kiloliter yang dikelola efektif, sisanya terbuang ke lingkungan.Manajemen pengolahan minyak jelantah yang baik dan sesuai standar akan memberikan manfaat bagi pelestarian lingkungan seperti mengurangi emisi karbon hingga 6 juta ton setiap tahun, menyelamatkan 321.000 hektar hutan dari ekspansi kebun kelapa sawit, dan mencegah kontaminasi terhadap air tanah.Amrullah Tahad, CEO Green TechSolusi Utama&nbsp;menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Amartha sebagai contoh baik keterlibatan aktif pihak swasta dalam upaya mewujudkan ekonomi sirkuler dan pelestarian alam. Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat akar rumput dan upaya pelestarian lingkungan, gerakan ini diharapkan berkontribusi terhadap industri penerbangan Indonesia yang berkelanjutan, dimana diproyeksikan menjadi salah satu industri aviasi terbesar di dunia.“Dengan menargetkan 1 juta liter pengumpulan minyak jelantah dan tingkat konversi mencapai 85%, maka dari 1 liter minyak jelantah dapat menghasilkan 0,85 liter bioavtur. Program ini akan menghasilkan dampak yang signifikan dalam menekan jejak emisi karbon industri aviasi karena dapat menghemat 1 kg emisi karbon dari setiap uraian 1 liter minyak jelantah.” ungkap Amrullah.“Saat ini, jumlah total Ibu Mitra Amartha di Jawa Timur telah mencapai lebih dari 230 ribu mitra dengan total pembiayaan mencapai Rp 1,6 Triliun. Khusus di wilayah Kabupaten Malang, terdapat 25 ribu Mitra Amartha dengan jumlah total pembiayaan mencapai Rp 191 Miliar. Dengan jumlah Ibu Mitra yang besar, kami berharap gerakan ini dapat menjadi pendorong signifikan dalam penguatan kolaborasi antara swasta dengan berbagai pihak menjadi lebih efektif. Kami percaya melalui kolaborasi inklusif, dapat melahirkan berbagai program yang dapat menstimulasi aktivitas usaha yang berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat akar rumput yang juga selaras dengan upaya pelestarian lingkungan” tutup Katrina.

Luncurkan “Gerakan Konversi Minyak Jelantah untuk Bioavtur” Amartha Fasilitasi Daur Ulang 1 Juta Liter Minyak Jelantah

large_HR awards.jpg

medium_HR awards.jpg

small_HR awards.jpg

thumbnail_HR awards.jpg

HR awards.jpg

Jakarta, 25 Juni 2024&nbsp;–&nbsp; PT Amartha Mikro Fintek (Amartha),&nbsp;prosperity platform yang menghadirkan layanan keuangan digital inklusif untuk komunitas akar rumput, berhasil meraih Penghargaan Best Companies to Work in Asia oleh HR Asia Awards 2024. Keberhasilan diraih oleh Amartha karena menerapkan kebijakan perekrutan dan pengembangan talenta terbaik&nbsp;(top talents) dengan pendekatan berfokus pada manusia dan kinerja tinggi&nbsp;(people centric culture&nbsp;dan high performing culture) guna dukung perkembangan bisnis yang kuat dan mempersiapkan talenta terbaik menuju Indonesia Emas 2045.&nbsp;Chief People Officer Amartha, Rine&nbsp;mengungkapkan, “Pendekatan&nbsp;people centric culture&nbsp;dan high performing culture&nbsp;Amartha terapkan melalui budaya&nbsp;Above and Beyond yang berfokus pada kesejahteraan karyawan dengan menyediakan program kesehatan fisik, mental serta mendukung keseimbangan hidup. Keterlibatan karyawan merupakan kunci agar setiap suara didengar dan dihargai sehingga tercipta lingkungan kerja yang inklusif. Dengan begitu, Amartha tidak hanya membangun tim yang lebih kuat dan berdedikasi, tetapi juga memastikan bahwa setiap individu dapat mencapai potensi maksimalnya.”Berdasarkan riset Global Talent Crunch terkait ketersediaan talenta ahli di masa depan, diprediksi bahwa Indonesia akan kekurangan tenaga kerja ahli (highly skilled) dengan total 18 juta orang pada tahun 2030, dimana pada tahun yang sama Indonesia bisa kehilangan potensi ekonomi mencapai $442,62 miliar USD yang tidak akan terealisasi akibat kekurangan talenta ahli. Hal ini merupakan perhatian bersama hingga menjadi pilar pertama dalam visi Indonesia Emas 20245 yaitu pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.Tentu tantangan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun upaya kolektif termasuk kontribusi dari pihak swasta yang memiliki peranan penting dalam hal menyaring serta mengembangkan talenta dalam mencapai potensi terbaiknya. Hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana perkembangan tren dan karakteristik para pencari kerja yang terus berubah seiring zamannya. Salah satunya adalah dimana 65% pekerja lebih mempertimbangkan budaya kerja yang baik dibandingkan pendapatan. Hal ini seperti prioritas dalam mendapatkan kesempatan yang setara dalam akselerasi karir mereka dan keahliannya.Menyikapi tren ketenagakerjaan tersebut, Amartha menerapkan strategi membangun bisnis yang kuat melalui kebijakan perekrutan dan pengembangan talenta terbaik&nbsp;(top talents) yang berfokus pada elemen manusia dan kinerja tinggi&nbsp;(people centric culture&nbsp;dan high performing culture).&nbsp;People centric culture&nbsp;dan high performing culture&nbsp;sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang dinamis. Pola manajemen sumber daya manusia menunjukkan bahwa saat ini banyak perusahaan telah menyadari bahwa pendekatan yang mengutamakan karyawan mendorong nilai-nilai organisasi serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas karyawan.<img src="/uploads/Training_Amartha_kepada_tenaga_lapang_Business_Partner_di_berbagai_daerah_1_3d9ccd5e83.jpeg" alt="Training Amartha kepada tenaga lapang Business Partner di berbagai daerah (1).jpeg" srcset="/uploads/thumbnail_Training_Amartha_kepada_tenaga_lapang_Business_Partner_di_berbagai_daerah_1_3d9ccd5e83.jpeg 208w,/uploads/small_Training_Amartha_kepada_tenaga_lapang_Business_Partner_di_berbagai_daerah_1_3d9ccd5e83.jpeg 500w,/uploads/medium_Training_Amartha_kepada_tenaga_lapang_Business_Partner_di_berbagai_daerah_1_3d9ccd5e83.jpeg 750w,/uploads/large_Training_Amartha_kepada_tenaga_lapang_Business_Partner_di_berbagai_daerah_1_3d9ccd5e83.jpeg 1000w," sizes="100vw">Amartha memfasilitasi program yang melibatkan tenaga ahli eksternal seperti pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan efektivitas dalam bekerja.Melalui penerapan kultur kerja&nbsp;Above &amp; Beyond, Amartha mendukung dan memfasilitasi seluruh karyawan untuk mencapai potensi terbaik mereka, baik dalam keterampilan teknis maupun kesejahteraan&nbsp;(well-being)&nbsp;dalam proses pengintegrasian kerja seluruh karyawan. Dalam aspek keterampilan teknis, Amartha berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja dengan memfasilitasi karyawan untuk mempertajam keterampilan mereka serta membentuk budaya pembelajaran sepanjang hayat melalui berbagai kelas pengembangan diri di Amartha Academy dan program pelatihan eksternal hingga program beasiswa Amartha Fellowship yang diperuntukkan bagi karyawan Amartha.<img src="/uploads/Town_Hall_Amartha_14_Tahun_2024_1_01d433396d.jpg" alt="Town Hall Amartha 14 Tahun - 2024 (1).jpg" srcset="/uploads/thumbnail_Town_Hall_Amartha_14_Tahun_2024_1_01d433396d.jpg 234w,/uploads/small_Town_Hall_Amartha_14_Tahun_2024_1_01d433396d.jpg 500w,/uploads/medium_Town_Hall_Amartha_14_Tahun_2024_1_01d433396d.jpg 750w,/uploads/large_Town_Hall_Amartha_14_Tahun_2024_1_01d433396d.jpg 1000w," sizes="100vw">Amartha memfasilitasi wadah komunikasi terbuka dalam kegiatan rutin Town Hall yang melibatkan seluruh karyawan.Dalam aspek kesejahteraan, Amartha tidak hanya menyediakan dukungan kesehatan mental dan konseling bersama psikolog, tetapi juga berbagai aktivitas yang sesuai dengan minat karyawan untuk meningkatkan keterlibatan mereka. Seperti program Amartha Club, beragam kegiatan dapat dilakukan seperti olahraga, seni, dan aktivitas&nbsp;mindfulness yang dirancang untuk memenuhi beragam minat karyawan. Dengan menawarkan sesi konseling gratis bersama psikolog berlisensi dan spesialis psikiatri, Amartha berkomitmen untuk mendukung kesehatan mental karyawan secara menyeluruh. Strategi ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan mendukung pengembangan karyawan secara holistik, serta meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan karyawan.Didukung oleh penilaian HR Asia Awards yang mengakui keunggulan Amartha dalam aspek&nbsp;Workplace Sentiment dan Team Dynamics, Amartha terus berinovasi untuk menjaga lingkungan kerja yang inklusif dan dinamis. Secara reguler, Amartha menghadirkan kegiatan komunikasi terbuka yang melibatkan para pemimpin Amartha (C’s) dengan seluruh karyawan melalui acara&nbsp;Town Hall, program inkubasi (A-Hack), dan program aktualisasi diri (A-League). Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Amartha dalam membangun budaya perusahaan yang kuat dan memberdayakan setiap individu untuk mencapai potensi terbaik mereka.Group Publisher/Editor-in-Chief of HR Asia, Datuk William Ng&nbsp;memberikan apresiasi terhadap Amartha pada sesi Acara inagurasi yang dilaksanakan di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta (31/05). "Melalui komitmen Amartha dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan memuaskan karyawannya melalui berbagai kebijakan yang inovatif dan berfokus pada manusia, Amartha telah menunjukkan keunggulan yang luar biasa. Komitmen ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan karyawan tetapi juga mendorong produktivitas dan semangat kerja yang tinggi. Inilah yang membuat Amartha secara konsisten layak menerima penghargaan HR Asia Awards untuk yang kedua kalinya setelah pertama kali mendapat penghargaan ini di tahun 2022."Saat ini, Amartha didukung oleh lebih dari 9.000 karyawan A-Team yang #LangsungBerdampak dan terus membuka beberapa posisi. Sebagai informasi tambahan, pada tahun 2023 Amartha telah mendapatkan komitmen fasilitas institusi untuk pembiayaan usaha mikro dari tiga organisasi terkemuka, yang mencapai total kontribusi sebesar $285 juta dari Community Investment Management, International Finance Corporation, dan Credit Saison.Besarnya tren&nbsp;impact investing serta konsisten menghadirkan inovasi teknologi yang relevan menjadikan Amartha memiliki catatan profitabilitas yang baik selama tiga tahun terakhir. Untuk meraih potensi terbaik bersama Amartha, klik&nbsp;<a href="http://amartha.com/karir">amartha.com/karir</a>.

Raih Penghargaan Best Companies to Work in Asia oleh HR Asia Awards 2024, Amartha Ungkap Strategi Pengembangan Talenta yang Berkelanjutan dalam Menciptakan Lingkungan Kerja yang Suportif 

large_presscon aagf 2024

medium_presscon aagf 2024

small_presscon aagf 2024

thumbnail_presscon aagf 2024

presscon aagf 2024

Jakarta, 14 Mei 2024&nbsp;–&nbsp; PT Amartha Mikro Fintek (Amartha),&nbsp;prosperity platform yang menghadirkan layanan keuangan digital inklusif untuk komunitas akar rumput, akan menyelenggarakan The 2024 Asia Grassroots Forum, Hosted by Amartha sebagai bagian dari rangkaian kegiatan ulang tahun Amartha yang ke-14. Acara ini akan dilaksanakan pada 21 dan 22 Mei 2024 mendatang di Jakarta berkolaborasi dengan lembaga partner seperti Women’s World Banking, SME Finance Forum, Accion, dan International Finance Corporation (IFC) guna mempromosikan potensi ekonomi akar rumput di Indonesia secara lebih masif.Founder &amp; CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra,&nbsp;dalam keterangannya saat acara konferensi pers (14/05) menyampaikan, “Amartha mencatatkan performa keuangan yang sehat dan kuat dengan status&nbsp;profitable&nbsp;selama tiga tahun terakhir. Untuk itu, kami mengajak&nbsp;multiple stakeholders seperti&nbsp;entrepreneur, investor, regulator, innovator dan MSMe&nbsp;(Micro, Small and Medium Enterprises) Finance Leader, untuk berkolaborasi bersama memajukan ekonomi masyarakat di piramida terbawah.”<a href="https://www.kemenkopukm.go.id/kumkm-dalam-angka/?type=indikator-umkm&amp;sub=0">Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM)</a> pada tahun 2021, usaha mikro menjadi yang paling dominan dalam struktur UMKM nasional yang berjumlah 63,9 juta atau mengisi 99,62% dari total unit usaha di Indonesia. Lebih lanjut, jika dinilai berdasarkan<a href="https://library.centerforsme.org/storage/documents/admincosmos/69/real/DOC69-BEYOND-THE-DIGITAL-FRONTIER-INDONESIA-VERSION-admincosmos.pdf"> jumlah kontribusi terhadap PDB</a>, usaha mikro bahkan memiliki kontribusi 37,4% hampir sama jumlahnya dengan perusahaan berskala besar yaitu 39,5% pada tahun 2019.&nbsp;Peningkatan kapasitas agar usaha mikro dapat naik kelas salah satunya dapat diwujudkan dengan melakukan digitalisasi UMKM dan memperluas akses keuangan inklusif di pedesaan.Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia tahun 2014-2019, Rudiantara&nbsp;pada kesempatan yang sama menjelaskan, “Inovasi teknologi bukan sekadar pilihan, melainkan keharusan yang mendesak bagi peningkatan kapasitas dan kualitas UMKM. Untuk mempercepat proses ini, kebijakan yang inklusif diperlukan. Seperti peningkatan kapabilitas digital bagi pelaku UMKM, penyediaan infrastruktur digital yang merata, kebijakan-kebijakan terkait perizinan, serta kolaborasi antar pihak, dapat mengakselerasi kemajuan ekonomi akar rumput di Indonesia, yang sudah memiliki potensi besar untuk terus bertumbuh”.Sementara itu,&nbsp;CEO of Trans Digital Lifestyle Group, Putri Tanjung&nbsp;menyampaikan, “Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sebesar 64,5% UMKM di Indonesia&nbsp;<a href="https://www.kominfo.go.id/content/detail/47720/pemerintah-dorong-perempuan-pelaku-umkm-kembangkan-bisnis/0/berita">dikelola oleh perempuan</a>. Sehingga, penguatan terhadap sektor ini berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional yang lebih inklusif. Hal ini turut memiliki&nbsp;multiplier effect&nbsp;yang signifikan dalam penciptaan lapangan kerja baru, perbaikan gizi keluarga, peningkatan akses pendidikan bagi anak, dan lain-lain. Oleh sebab itu, forum ini diharapkan dapat menjadi permulaan dalam memajukan perempuan melalui akses keuangan inklusif”. "Amartha sebagai pionir dan terdepan dalam berinovasi memajukan ekonomi akar rumput, sebelumnya telah menjalin kemitraan strategis dengan berbagai organisasi internasional dan regional yang kredibel dalam upaya mengakselerasi pertumbuhan ekonomi inklusif.&nbsp;Melalui forum The 2024 Asia Grassroots Forum, Hosted by Amartha, diharapkan dapat menjadi katalisator dalam menyediakan&nbsp;platform&nbsp;kolaborasi bagi&nbsp;multiple stakeholders terhadap segmen akar rumput melalui agenda&nbsp;scaling impact, digitalisasi UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.“Kesuksesan penyelenggaraan forum ini tentu tidak terlepas dari partisipasi aktif masyarakat luas. Kami percaya, bahwa mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dapat terealisasi jika dilakukan dengan berbagai upaya kolektif. Maka dari itu, untuk menyemarakkan forum ini kami mengajak masyarakat untuk bergabung secara virtual dengan menyaksikan langsung di akun resmi&nbsp;<a href="https://www.youtube.com/watch?v=leAfDOte0AU">Youtube Amartha</a>. Kami berharap forum ini akan menggerakkan banyak pihak untuk menjadikan segmen akar rumput sebagai garda depan ekonomi Indonesia”.

The 2024 Asia Grassroots Forum, Hosted by Amartha: Dorong Pertumbuhan Inklusif Ekonomi Akar Rumput lewat Strategi Kolaboratif

large_Dari kiri ke kanan_ Lito Vilanueva (Rizal Commercial Banking), Andi Taufan Garuda Putra (Amartha), Stefanie Koh (Terra Pay).jpg

medium_Dari kiri ke kanan_ Lito Vilanueva (Rizal Commercial Banking), Andi Taufan Garuda Putra (Amartha), Stefanie Koh (Terra Pay).jpg

small_Dari kiri ke kanan_ Lito Vilanueva (Rizal Commercial Banking), Andi Taufan Garuda Putra (Amartha), Stefanie Koh (Terra Pay).jpg

thumbnail_Dari kiri ke kanan_ Lito Vilanueva (Rizal Commercial Banking), Andi Taufan Garuda Putra (Amartha), Stefanie Koh (Terra Pay).jpg

Dari kiri ke kanan_ Lito Vilanueva (Rizal Commercial Banking), Andi Taufan Garuda Putra (Amartha), Stefanie Koh (Terra Pay).jpg

Bangkok, 30 April 2024&nbsp;– Amartha, prosperity platform yang menghadirkan layanan keuangan inklusif untuk ekonomi akar rumput melalui teknologi dan prinsip keberlanjutan, turut berpartisipasi pada acara Money 20/20 yang dilaksanakan di Bangkok, Thailand. Pada konferensi teknologi finansial tersebut, Andi Taufan Garuda Putra, Founder &amp; CEO Amartha ungkap inovasi teknologi dan literasi keuangan yang inklusif merupakan kunci dalam meningkatkan daya saing usaha mikro Indonesia di Asia Tenggara.Asia Tenggara adalah rumah bagi jutaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang menyumbang hingga&nbsp;<a href="https://seads.adb.org/solutions/realizing-potential-over-71-million-msmes-southeast-asia">40% dari ekonomi wilayah</a> tersebut. Bisnis mikro mewakili hingga&nbsp;<a href="https://seads.adb.org/solutions/realizing-potential-over-71-million-msmes-southeast-asia">94% dari total UMKM</a>, memainkan peran penting sebagai mesin pertumbuhan ekonomi, terutama di negara-negara seperti Indonesia dan Thailand. Meskipun kontribusi mereka yang signifikan,&nbsp;<a href="https://seads.adb.org/solutions/realizing-potential-over-71-million-msmes-southeast-asia">90% pedagang mikro</a> di Asia Tenggara mengalami hambatan seperti akses kredit yang terbatas, tantangan dalam mendapatkan pinjaman karena jaminan yang tidak memadai dan minim riwayat kredit, serta rendahnya literasi keuangan digital, terutama di daerah perdesaan. Menanggapi hal ini, pelaku industri teknologi finansial seperti Amartha, memainkan peran kunci dalam menyediakan layanan yang mudah diakses kepada segmen yang tidak terlayani,&nbsp;<a href="https://www3.weforum.org/docs/WEF_ASEAN_Digital_Generation_Report_2022.pdf">dimana proporsi pinjaman usaha mikro terhadap layanan pinjaman teknologi finansial lebih besar</a> dibandingkan usaha menengahPerjalanan menuju inklusi akses permodalan bagi usaha mikro turut diiringi dengan meningkatnya tren impact investing. Di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, saat ini menjadi tempat tujuan impact investing yang memungkinkan para investor dan institusi global untuk diversifikasi portofolio mereka di pasar yang berkembang serta turut serta memberikan dampak sosial bagi masyarakat. Di periode 2020-2022, impact investor telah berkomitmen lebih dari 67% dari total modal yang diinvestasikan dalam periode 10 tahun sebelumnya dari 2007-2016 di Asia Tenggara, menunjukkan percepatan tren aktivitas impact investing di wilayah tersebut."Kondisi geografis yang luas selalu menjadi fokus utama dalam menyediakan akses permodalan yang merata bagi usaha mikro di Indonesia. Salah satu tantangannya adalah penyaluran modal yang belum merata di luar pulau Jawa. Sebagai penyedia layanan keuangan digital inklusif, Amartha terus berkomitmen menghadirkan teknologi terbaik yang relevan dan ramah pengguna bagi usaha pedagang mikro tradisional, memungkinkan mereka untuk mencapai potensi terbaik mereka.” ungkap&nbsp;Andi Taufan Garuda Putra, Founder &amp; CEO Amartha.Dalam memastikan inklusivitas, Amartha telah membangun infrastruktur keuangan digital yang menghubungkan bisnis mikro di kota-kota Tier 2 dan 3 di luar Jawa, dengan menawarkan model pendanaan dan pemberian pinjaman yang terintegrasi baik dari sektor institusi maupun ritel. Hal ini memungkinkan para peminjam untuk mengakses modal kerja dengan efisien. Selain itu, infrastruktur mereka menyediakan layanan pembayaran dan sistem skor kredit internal, menjadikannya platform keuangan mikro yang paling terintegrasi untuk segmen akar rumput Indonesia.Lebih lanjut, guna menyediakan ketersediaan akses permodalan yang lebih luas, Amartha menggunakan&nbsp;local branchless agents, yang memberdayakan mitra bisnis lokal lokal di daerah pedesaan dengan menawarkan layanan keuangan digital seperti transfer&nbsp;peer-to-peer, tabungan mikro, dan pembayaran tagihan. Produk-produk strategis ini memperluas layanan keuangan esensial kepada para pelaku usaha mikro. Melalui pendekatan tersebut, Amartha secara aktif mempromosikan literasi digital dan keuangan dengan menempatkan&nbsp;local branchless agents ke area perdesaan.Selain mendiskusikan tantangan dan upaya memaksimalkan potensi ekonomi akar rumput di Asia Tenggara, salah satu topik diskusi pada acara Money 20/20 adalah bagaimana perjalanan menuju inklusi akses permodalan bagi usaha mikro turut diiringi dengan meningkatnya tren impact investing. Di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, saat ini menjadi tempat tujuan impact investing yang memungkinkan para investor dan institusi global untuk mendiversifikasi portofolio mereka di pasar yang berkembang serta turut serta memberikan dampak sosial bagi masyarakat.Pada 2023, Amartha telah mendapatkan&nbsp;institutions facility commitment untuk pembiayaan usaha mikro dari tiga organisasi terkemuka, yang mencapai total kontribusi sebesar $285 juta dari&nbsp;Community Investment Management, International Finance Corporation, dan Credit Saison. Besarnya tren impact investing serta konsisten menghadirkan inovasi teknologi yang relevan, menjadikan Amartha memiliki catatan profitabilitas yang baik selama tiga tahun terakhir. Dengan tren arah pertumbuhan yang positif ini, Amartha semakin memperkuat komitmen untuk mempromosikan popularitas impact investing di Indonesia.

Mencatatkan Profitabilitas Dalam Tiga Tahun Terakhir, Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial yang Inklusif di Asia Tenggara

large_DSCF2930.jpg

medium_DSCF2930.jpg

small_DSCF2930.jpg

thumbnail_DSCF2930.jpg

DSCF2930.jpg

Amartha telah sukses bekerja sama dengan komunitas Finbargo dan BergunaID untuk membuat inisiatif peningkatan kesejahteraan dengan pelestarian sumber pangan lokal di&nbsp;balai desa Kecamatan Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada 3 - 4 Maret 2024.&nbsp;Amartha serta komunitas dari Finbargo dan BergunaID yang&nbsp;merupakan organisasi lokal setempat,&nbsp;menggelar sosialisasi gerakan konsumsi pangan lokal dengan tujuan utama untuk mengajak masyarakat dari kalangan Ibu rumah tangga hingga siswa sekolah dasar untuk mengonsumsi pangan lokal yang tersedia di area tempat tinggalnya.Kegiatan ini didasari oleh karena harga pangan di Indonesia, terutama beras, yang belakangan melonjak tinggi, hingga mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Ditambah lagi dengan adanya keadaan cuaca yang tak menentu seperti kemarau panjang, serta El Nino yang menjadikan harga pangan dan beras naik hingga semakin membebani masyarakat.&nbsp;<img src="/uploads/DSCF_3014_0eaf8ac76c.jpg" alt="DSCF3014.jpg" srcset="/uploads/thumbnail_DSCF_3014_0eaf8ac76c.jpg 245w,/uploads/small_DSCF_3014_0eaf8ac76c.jpg 500w,/uploads/medium_DSCF_3014_0eaf8ac76c.jpg 750w,/uploads/large_DSCF_3014_0eaf8ac76c.jpg 1000w," sizes="100vw">Mirisnya, Indonesia sebetulnya memiliki keberagaman pangan yang kaya di setiap daerah yang dapat dimanfaatkan secara maksimal. Akan tetapi masyarakat Indonesia sudah memiliki ketergantungan dengan pangan beras dan meninggalkan pola makanan lokal.&nbsp;Katrina Inandia, Head of Sustainability and Impact Amartha menyampaikan “Mengonsumsi pangan lokal bukan hanya tentang menjaga keanekaragaman kuliner, tetapi juga merupakan kunci untuk mengatasi tantangan harga beras dan pangan lainnya di pasar. Produk lokal seperti ubi, jagung, sorgum, dan sejenisnya tidak hanya lebih mudah didapat tetapi juga lebih terjangkau secara ekonomis. Keanekaragaman ini bukan hanya menyediakan variasi dalam makanan, tetapi juga merupakan sumber gizi yang kaya akan karbohidrat dan serat, menjadikannya pilihan yang bijak untuk memastikan ketersediaan pangan yang sehat dan terjangkau”.<img src="/uploads/DSCF_3188_3792c45069.jpg" alt="DSCF3188.jpg" srcset="/uploads/thumbnail_DSCF_3188_3792c45069.jpg 245w,/uploads/small_DSCF_3188_3792c45069.jpg 500w,/uploads/medium_DSCF_3188_3792c45069.jpg 750w,/uploads/large_DSCF_3188_3792c45069.jpg 1000w," sizes="100vw">Sebagai langkah awal, Amartha, Finbargo, dan BergunaID memberikan penyuluhan mengenai ragam pangan lokal kepada sekitar 75 orang Ibu rumah tangga dan murid-murid di dua sekolah dasar di kelurahan Larantuka &amp; Mudakeputu.Hal ini selaras dengan program ketahanan pangan dari dinas pertanian Flores Timur, yakni Nona Sari Setia (No Nasi Satu Hari Sehat Bahagia Aman). Pemerintah daerah setempat menghimbau untuk tidak makan nasi setiap hari Jumat. Namun, dapat diganti oleh sumber pangan lain seperti keladi, singkong, ubi, jagung bose, jagung pulut, pisang, dan lain sebagainya.Petrus Ignasius Diaz, Lurah Larantuka&nbsp;menambahkan “Ibu-ibu adalah arsitek rumah tangga yang selalu menyiapkan makanan untuk anggota keluarga, serta anak-anak di dalam tumbuh kembangnya perlu diberikan edukasi tentang pangan yang dikonsumsi. Bahwa dengan kemajuan teknologi saat ini, tidak hanya beras yang digunakan sebagai pangan wajib, tapi juga terdapat pangan lokal lainnya"<img src="/uploads/DSCF_3150_f92be402b8.jpg" alt="DSCF3150.jpg" srcset="/uploads/thumbnail_DSCF_3150_f92be402b8.jpg 245w,/uploads/small_DSCF_3150_f92be402b8.jpg 500w,/uploads/medium_DSCF_3150_f92be402b8.jpg 750w,/uploads/large_DSCF_3150_f92be402b8.jpg 1000w," sizes="100vw">Acara ini telah berjalan dengan melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah daerah, organisasi lokal, dan lembaga keagamaan (uskup), yang diharapkan dapat terus rutin dilakukan dan berkelanjutan. Melalui program ini, mencatatkan kita dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan pangan lokal sebesar 20,6%.Ke depannya, diharapkan kegiatan ini&nbsp;akan menjadi gerakan baik di sekolah maupun di masyarakat secara keseluruhan, dan menggali potensi sumber pangan lokal sehingga masyarakat tidak lagi bergantung pada pangan beras.

Kolaborasi Amartha dengan Komunitas BergunaID dan Finbargo Gelar Sosialisasi Program Sejahtera dengan Pangan Lokal

large_AMF02383.JPG

medium_AMF02383.JPG

small_AMF02383.JPG

thumbnail_AMF02383.JPG

AMF02383.JPG

Jakarta, 5 Maret 2024 – Merujuk&nbsp;<a href="https://dataindonesia.id/ekonomi/detail/penduduk-unbanked-indonesia-terbesar-keempat-di-dunia-pada-2021">data Bank Dunia</a>, sekitar 97,74 juta orang dewasa di Indonesia masuk kategori&nbsp;unbanked. Ini artinya setara dengan 48 persen populasi dewasa di dalam negeri. Masyarakat akar rumput yang belum terlayani oleh layanan keuangan formal&nbsp;ini sebenarnya memiliki potensi pertumbuhan untuk lebih produktif jika mendapatkan akses yang setara terhadap layanan keuangan. Dengan akses permodalan, segmen akar rumput berpeluang untuk mengembangkan usaha ultra mikro dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya. .&nbsp;Sulitnya mengakses pembiayaan menjadi tantangan bagi segmen akar rumput dalam memulai usaha.&nbsp;<a href="https://www.cnbcindonesia.com/news/20230921110408-4-474345/sedih-banyak-umkm-ri-tak-punya-akses-kredit-ke-bank-kenapa">Survei Bank Indonesia (BI) 2020</a> menunjukkan sekitar 69,5 persen UMKM&nbsp; masih belum memiliki akses kredit perbankan. Padahal, UMKM segmen akar rumput adalah kelompok yang memiliki resiliensi tinggi untuk menopang pertumbuhan perekonomian riil Indonesia. Hal ini dibuktikan Amartha melalui&nbsp;<a href="https://drive.google.com/file/d/1sz070ryNT2gRrcYabsTUIbfHXcwjHR1U/view">Sustainability Report 2022</a>, di mana&nbsp; mitra UMKM Amartha masih mampu meningkatkan pendapatan keluarga sebesar 70% meskipun mengalami tantangan semasa pandemi.&nbsp;Kredit menjadi salah satu instrumen yang banyak dipilih sebagai alat memperlancar konsumsi. Sumber keuangan informal, seperti teman, keluarga, bahkan termasuk rentenir masih menjadi sumber penambahan pembiayaan khususnya bagi kelompok masyarakat menengah ke bawah. Di sinilah, Fintech menawarkan solusi inovatif dengan menawarkan kemudahan akses layanan keuangan, dorong inklusivitas keuangan lebih merata. Salah satunya adalah penyediaan layanan keuangan bagi masyarakat akar rumput yang memiliki usaha kecil dan ultra mikro tetapi selama ini tidak dapat mengakses layanan keuangan secara mudah dan aman.Melihat peran besar Fintech ini,&nbsp;<a href="https://amartha.com/personal/microfinance-marketplace/">Amartha,</a>&nbsp;prosperity platform yang berfokus pada penyediaan layanan keuangan inklusif untuk segmen ultra mikro di pedesaan, menjalin kolaborasi dengan&nbsp;Center of Economic and Law Studies (CELIOS) lembaga riset yang bergerak dalam lingkup analisis makro-ekonomi, kebijakan publik, ekonomi berkelanjutan, dan ekonomi digital meluncurkan&nbsp;Financial Technology (Fintech) Media Toolkit.&nbsp;Ditemui di kegiatan Fintech Journalists: Menjelajahi Dampak Fintech Melalui Lensa Jurnalistik (05/03),&nbsp;Aria Widyanto Chief Risk and Sustainability Officer Amartha&nbsp;menjelaskan tujuan dari peluncuran. “Amartha dan CELIOS meluncurkan Fintech Media Toolkit sebagai wujud advokasi perkuat pemahaman publik terhadap fintech sebagai penyedia layanan keuangan mikro berbasis teknologi yang mampu mensejahterakan masyarakat secara merata dan inklusif. Penyaluran kredit mikro Amartha sendiri tujuan utamanya adalah mendukung segmen akar rumput agar produktif sekaligus dorong pemerataan kesejahteraan di wilayah rural,” ungkap Aria.<a href="https://drive.google.com/file/d/1sz070ryNT2gRrcYabsTUIbfHXcwjHR1U/view">Sustainability Report Amartha 2022</a> menunjukkan layanan keuangan bagi segmen akar rumput yang produktif akan mendukung pemerataan kesejahteraan dan mempercepat inklusivitas keuangan Indonesia. Lanskap fintech Indonesia sendiri memang menunjukkan perkembangan pesat dengan hadirnya beragam layanan. Tren peningkatan volume penyaluran pinjaman secara digital dari Januari 2020 - September 2023 tercatat Rp 21 triliun.<a href="https://drive.google.com/file/d/1iR_QoFHo7EddfNp8TQqVfuJdyA-nsP8q/view">Fintech Media Toolkit</a> merekomendasikan empat aspek sebagai pedoman penguatan pembiayaan UMKM, meliputi:&nbsp; (1) peningkatan peran dan pemanfaatan Fintech, (2)&nbsp; peningkatan resiliensi UMKM khususnya dalam masa krisis, (3) perlunya membantu UMKM dalam transisi hijau, dan (4) perlunya ketersediaan data granular UMKM untuk membantu UMKM mengakses pembiayaan.&nbsp;Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif CELIOS&nbsp;menyatakan, “Fintech Media Toolkit ini merangkum berbagai konsep, inisiatif, strategi, dan kisah lapangan fintech di segmen akar rumput produktif, sebagai alat bantu tingkatkan&nbsp;public awareness. Penguatan industri fintech dapat diawali dengan penguatan fase&nbsp;credit scoring, sebagai upaya mitigasi risiko untuk menjaga kualitas penyaluran kredit mikro yang sehat. Sebagai contoh, Amartha mengoptimalkan penggunaan risk-profiling berbasis AI (kecerdasan buatan) agar lebih akurat untuk memitigasi risiko, serta menjaga kualitas pinjaman ke UMKM. Hal tersebut merupakan standar yang sangat baik di industri.” ungkap Bhima Yudhistira.<h3 style="text-align:justify;">Menuju Misi Akhir Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Impact Investing</h3>Misi akhirnya adalah mendorong peningkatan pemahaman publik yang lebih positif dan mengajak turut berpartisipasi dalam gerakan kolektif “impact investing”. Masyarakat umum, generasi muda, dapat berpartisipasi aktif mendukung fintech segmen akar rumput sektor produktif dengan berpartisipasi melalui “impact investing”.&nbsp;Impact investing&nbsp;atau investasi berdampak merupakan salah satu strategi investasi yang tidak hanya memberikan keuntungan finansial terhadap para investor tetapi juga turut berkontribusi dalam memberikan dampak sosial maupun lingkungan yang lebih luas dan positif. Kemitraan strategis antara sektor swasta, pemerintah, dan lembaga keuangan menjadi landasan penting dalam membentuk ekosistem yang mendukung pertumbuhan impact investing.&nbsp;Salah satu&nbsp;case study&nbsp;&nbsp;yang mengemuka adalah perjalanan Amartha mendukung&nbsp;impact investing secara berkelanjutan. Sejak didirikan pada 2010, Amartha berkontribusi pada kelompok-kelompok yang rentan di Indonesia seperti anak-anak dan para perempuan. Amartha menjembatani para pemilik modal baik dari individu hingga institusi berskala global, untuk menyalurkan permodalan berkelanjutan kepada UMKM akar rumput di wilayah rural. Tujuannya adalah pemerataan kesejahteraan.&nbsp;“Melalui bisnis modelnya, Amartha memberikan akses pendidikan di sektor formal maupun informal, mendorong pemerataan digitalisasi untuk sektor pendidikan di wilayah pedesaan, hingga mendorong para perempuan di wilayah pinggiran pedesaan untuk lebih berdaya secara ekonomi dan keberlanjutan,” pungkas Aria Widyanto.

Luncurkan Fintech Media Toolkit, Amartha dan CELIOS Dorong Impact Investing Sebagai Instrumen Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat Rural

large_AMF07872 (1).jpg

medium_AMF07872 (1).jpg

small_AMF07872 (1).jpg

thumbnail_AMF07872 (1).jpg

AMF07872 (1).jpg

Jakarta,&nbsp;13 Februari 2024 - Perubahan iklim merupakan tantangan global yang memerlukan solusi kolektif dengan pendekatan keberlanjutan. Kegagalan menerapkan keberlanjutan akan memundurkan proses kolektif yang sedang berjalan sekaligus menempatkan masyarakat lokal di daerah rawan pada situasi kritis.Salah satu langkah kunci mengatasi perubahan iklim adalah mengelola emisi karbon secara berkelanjutan. Di antara berbagai strategi kelola karbon, tanam pohon memainkan peranan krusial. Pohon berfungsi sebagai penyerap karbon alami yang efektif dengan menyimpannya dalam bentuk biomassa. Jenis pohon kayu keras khususnya, dapat menyerap karbon hingga&nbsp;<a href="https://www.enviro.or.id/2022/01/menanam-trembesi-menyerap-emisi/">1,5 ton</a> setiap tahun. Pun, penanaman pohon secara berkelanjutan juga berfungsi efektif menyimpan cadangan air tanah.Berangkat dari kesadaran bersama untuk bergerak secara kolektif, Katadata Indonesia bersama Jejakin dan Benih Baik meluncurkan Sabuk Hijau Nusantara (SHN), program tanam pohon berkelanjutan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal dan Perusahaan mitra.&nbsp;Amartha menjadi salah satu Perusahaan mitra yang terlibat aktif di program SHN. Sebagai langkah awal, gerakan SHN dilaksanakan di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai bagian dari misi menjadikan IKN sebagai&nbsp;smart forest city. Melalui riset, para pihak bersepakat agar jenis pohon yang ditanam adalah kayu keras endemik Kalimantan serta pohon buah-buahan produktif. Tujuannya agar hasil akhir dapat dinikmati masyarakat di sekitar area tanam.Aria Widyanto, Chief Risk and Sustainability Officer Amartha menyampaikan, “Mengelola emisi karbon secara berkelanjutan membutuhkan gerakan kolektif. Amartha terpanggil berpartisipasi dalam Sabuk Hijau Nusantara karena sejalan dengan misi keberlanjutan kami yang tertuang di Amartha Lestari yaitu mengurangi emisi karbon sebesar 30 persen di 2030”.&nbsp;“Salah satu aktivitas kuncinya adalah tanam pohon bersama masyarakat lokal di setiap tahapan: penanaman, perawatan pohon, hingga pengelolaan hasil panen. Dengan dukungan teknologi digital Jejakin, kondisi dan perkembangan pohon yang ditanam pun akan dimonitor dan dikalkulasi jumlah penyerapan emisi karbonnya”, lanjut Aria.Dengan platform berbasis artificial intelligence (AI) dan internet of things (IoT), sistem yang dikembangkan Jejakin tak hanya dapat memantau kondisi pohon, namun juga dampak lingkungan dari aspek-aspek lain yang berkaitan dengan penanaman. “Harapannya, kolaborasi kami bersama Katadata Indonesia dan Benih Baik dapat memberikan dampak positif yang lebih luas di IKN, baik dalam lingkup lingkungan maupun sosial di sekitarnya,” ujar&nbsp;Chief Growth Officer Jejakin, Sudono Salim.“Pelibatan masyarakat lokal dalam mengelola hasil akhir akan memberikan manfaat untuk komunitas itu sendiri. Masyarakat dapat membangun kemandirian dalam hal ketahanan pangan lokal”, ujar Aria.Semenjak 2010, Amartha konsisten melaksanakan inisiatif berkelanjutan untuk mendorong terciptanya lingkungan yang hijau dan berkesejahteraan merata. Hingga 2022, Amartha telah mengurangi 5,93 ton emisi dari penggunaan listrik, mendaur ulang 939,3 kilogram sampah lewat kerja sama pihak swasta, serta menanam ribuan bibit mangrove di Pulau Tanakeke, Sulawesi Selatan dan pesisir pantai Morodemak, Jawa Tengah.“Kami berharap Gerakan Sabuk Hijau Nusantara tidak berhenti di IKN dan dapat menjangkau wilayah lain di Indonesia. Pemilihan Ibu Kota Nusantara merupakan titik awal yang diharapkan dapat menciptakan dampak berkelanjutan yang lebih luas lagi”, tutup Aria.Ditulis oleh, &nbsp;Gregorius Bayu KurniawanImpact &amp; Sustainability &nbsp;

Dukung Pengelolaan Emisi Karbon Dengan Tanam Pohon Berkelanjutan,  Amartha Partisipasi di Gerakan Sabuk Hijau Nusantara

large_Amartha Digitalization 1.JPG

medium_Amartha Digitalization 1.JPG

small_Amartha Digitalization 1.JPG

thumbnail_Amartha Digitalization 1.JPG

Amartha Digitalization 1.JPG

Jakarta, 17 Januari 2024 - Salah satu perusahaan fintech dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, Amartha, telah berkolaborasi dengan organisasi nirlaba global Accion dan Mastercard Center for Inclusive Growth, badan amal dari Mastercard, untuk meningkatkan pembiayaan digital bagi para pelaku usaha mikro. Kerjasama ini akan memperkuat kanal digital Amartha, mengembangkan inovasi produk baru, dan meningkatkan customer scoring platfrom untuk menjangkau usaha mikro yang belum terlayani, terutama yang dijalankan oleh perempuan.Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan peningkatan kepemilikan rekening bank digital di segmen usia produktif. Pertumbuhan ini didorong oleh penetrasi smartphone dan penggunaan internet yang meningkat di negara ini. Namun, hanya 51% dari populasi Indonesia yang berjumlah 272 juta memiliki rekening di lembaga keuangan pada tahun 2021, menyisakan hampir separuh populasi tidak memiliki akses perbankan. Dari 64,2 juta usaha mikro dan kecil di negara ini, hanya sekitar 17,5 juta yang berpartisipasi dalam ekosistem digital. Kesenjangan ini disebabkan oleh tingginya biaya transaksi dalam ekosistem yang belum menyediakan solusi untuk segmen ini. Terdapat kebutuhan mendesak bagi hampir 47 juta pengusaha yang kurang terlayani untuk mengembangkan usaha mereka dengan memanfaatkan digitalisasi yang memprioritaskan kesejahteraan ekonomi mereka secara bertanggung jawab.Dengan fokus pada pembangunan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat yang kurang terlayani di seluruh Indonesia, Amartha telah menyediakan lebih dari 15,5 triliun rupiah Indonesia (USD 1 miliar) kepada lebih dari 2 juta perempuan pengusaha mikro di 72.000 desa sejak tahun 2010. Amartha bertujuan untuk memperluas layanan keuangan yang bertanggung jawab kepada jutaan orang lainnya dalam tiga tahun ke depan."Amartha, Accion, dan Mastercard Center for Inclusive Growth memiliki tujuan bersama, yaitu mengurangi ketidakmerataan akses terhadap layanan keuangan",&nbsp;jelas Andi Taufan Garuda Putra, Founder dan CEO Amartha. “Kolaborasi ini akan mempercepat inklusi keuangan digital di seluruh wilayah, dengan memanfaatkan pengalaman Amartha dalam membangun infrastruktur keuangan digital yang inklusif untuk menjangkau jutaan orang. Bersama-sama, kami akan menggunakan teknologi untuk menggerakkan ekonomi di tingkat akar rumput di Indonesia dan memperluas manfaat layanan keuangan digital lebih dari sekadar pembiayaan, membuat perbedaan besar di tingkat lokal.”Kemitraan ini menandai langkah selanjutnya dalam kolaborasi berkelanjutan Mastercard Center for Inclusive Growth dengan Accion, yang telah membantu 12,8 juta orang secara global, termasuk hampir enam juta UKM, telah mendapatkan manfaat dari layanan keuangan digital antara tahun 2019 dan 2022. Ke depan, kedua organisasi ini bertujuan untuk membantu lima juta UKM lainnya, termasuk setidaknya satu juta UKM yang dimiliki perempuan, untuk aktif menggunakan layanan keuangan digital dan meningkatkan keuangan mereka. Layanan yang disediakan dalam kemitraan ini diharapkan dapat mencapai total 10,5 juta orang dalam empat tahun ke depan.Program multi-tahun ini merupakan bagian dari komitmen global Mastercard untuk menghubungkan satu miliar individu dan 50 juta bisnis ke ekonomi digital pada tahun 2025. Di Indonesia, Mastercard Center for Inclusive Growth telah memberdayakan lebih dari satu juta individu dan UKM dengan literasi digital dan keuangan dalam lima tahun terakhir.Subhashini Chandran, Vice President, Social Impact, Asia Pasifikc, Mastercard Center for Inclusive Growth, mengatakan, “Sejak berdirinya pada tahun 2014, Mastercard Center for Inclusive Growth telah memanfaatkan kompetensi Mastercard untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang adil dan berkelanjutan serta inklusi keuangan di seluruh dunia. Mastercard sangat antusias untuk membawa pengalaman dan pengetahuan ini - beserta modal filantropi - ke dalam kemitraan ini dengan Amartha dan Accion, serta menciptakan solusi keuangan digital yang aman, sederhana, dan efektif untuk bisnis kecil di seluruh Indonesia. Kolaborasi ini memperkuat komitmen Mastercard untuk menggerakkan ekonomi digital yang bermanfaat untuk setiap individu di Indonesia.”Dengan enam dekade pengalaman dalam membangun solusi keuangan inklusif untuk masyarakat yang belum terlayani secara global, tim advisory Accion akan memperkuat layanan Amartha dengan solusi teknis untuk mendigitalkan&nbsp; layanan keuangan ke mitra di daerah terpencil, memanfaatkan jaringan Amartha untuk menciptakan pelayanan baru bagi klien institusional dan peminjam UKM."Ekonomi Indonesia tumbuh dengan cepat. Dengan pertumbuhan itu, muncul kebutuhan untuk secara bertanggung jawab menyertakan mereka yang saat ini belum terlayanani dari sistem keuangan," kata Victoria White, Direktur Manajemen Accion Advisory. “Dengan menggunakan layanan digital yang bertanggung jawab dan aman, para pelaku usaha mikro dapat membuat pilihan yang terinformasi dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Amartha, dengan model online peer-to-peer-nya, menyediakan akses yang sangat dibutuhkan bagi pelaku usaha mikro di Indonesia, dan kami senang dapat menggunakan keahlian bersama kami untuk memperluas pembiayaan digital mereka.”

Amartha Memperluas Pembiayaan Digital, Kolaborasi Mastercard Center for Inclusive Growth dan Accion

large_Cover-blog-SWA.jpg

medium_Cover-blog-SWA.jpg

small_Cover-blog-SWA.jpg

thumbnail_Cover-blog-SWA.jpg

Cover-blog-SWA.jpg

Jakarta, 22 Desember 2023 –&nbsp;Sebagai prosperity platform yang menghadirkan layanan keuangan inklusif untuk ekonomi akar rumput melalui teknologi digital dan prinsip keberlanjutan, Amartha dianugerahi penghargaan&nbsp;The Best Integrated Brand Communication 2023&nbsp;dengan predikat&nbsp;“Very Good”&nbsp;dalam ajang Indonesia Brand Communications Championship &amp; Brand Guardianship oleh Majalah MIX MarComm.&nbsp;Fenny Febri, Head of Marketing Amartha&nbsp;menuturkan, “Amartha memandang kolaborasi sebagai fondasi untuk menciptakan dampak positif yang signifikan, hal ini tertuang dalam kampanye Harmoni Amartha di mana kami mengajak setiap elemen masyarakat untuk bergerak dalam harmoni yang sama untuk memajukan ekonomi akar rumput. Amartha mengajak semua pihak untuk bergabung dalam upaya memberdayakan pengusaha kecil, meningkatkan kesejahteraan, dan memperkuat ekonomi di komunitas akar rumput”.Indonesia Brand Communications Championship merupakan program penghargaan kreativitas komunikasi untuk menjaga eksistensi merek perusahaan. Ajang ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu kreativitas&nbsp;brand communication dan&nbsp;brand guardianship. Di tahun 2023 sebanyak 90 perusahaan telah berpartisipasi. Adapun proses penjurian melibatkan evaluasi materi, penjurian tatap muka, dan finalisasi pemenang oleh Tim MIX MarComm yang dinilai berdasarkan tiga kriteria yaitu, konsep, eksekusi, dan penyampaian pesan. Kemudian dilanjutkan dengan penilaian oleh dewan juri dari beragam latar belakang yang mumpuni di bidang komunikasi kreatif.<img src="/uploads/unnamed_2024_01_04_T103932_616_084d67aef5.jpg" alt="unnamed - 2024-01-04T103932.616.jpg" srcset="/uploads/thumbnail_unnamed_2024_01_04_T103932_616_084d67aef5.jpg 234w,/uploads/small_unnamed_2024_01_04_T103932_616_084d67aef5.jpg 500w," sizes="100vw"><a href="https://youtu.be/_L6RwCkNzNc?si=sMFxmd-L03nX_z_E">“Harmoni Amartha”</a> merupakan program kampanye komunikasi yang membawa Amartha menempati posisi ke empat dari 17 perusahaan yang juga mendapatkan penghargaan seperti Bank CIMB Niaga, Bank DBS Indonesia, hingga BNI. Harmoni Amartha bercerita tentang bagaimana Amartha mengharmonikan berbagai elemen dan faktor mulai dari inovasi, infrastruktur digital, akses permodalan, hingga pelaku UMKM akar rumput menjadi saling mendukung demi mewujudkan sejahtera yang merata dan berkelanjutan.&nbsp;Amartha juga mengundang mitra Amartha untuk ikut terlibat langsung dalam pembuatan video kampanye Harmoni Amartha. Mitra yang terlibat ikut merasakan bagaimana harmoni yang tercipta dari pendana bisa terus mendukung mereka untuk lebih sejahtera. Dengan hadirnya video “Harmoni Amartha”, diharapkan dapat terus menyebarluaskan misi besar Amartha untuk menyebarkan kesejahteraan yang lebih luas lagi bagi Indonesia.Dyah Hasto Palupi, selaku Dewan Juri&nbsp;memaparkan, “Secara materi, komunikasi yang dibawa oleh Amartha sangat menyenangkan dan mampu menyentuh emosi dengan baik. Hal ini tentunya didorong oleh visi dan misi yang&nbsp;keren. Sementara itu dari sisi&nbsp;branding, penggunaan nama dan identitas warna ungu memberikan kesan yang selaras dengan target yang dituju. Untuk kedepannya, Amartha juga bisa menambahkan testimoni yang lebih menyentuh lagi baik dari ibu-ibu mitra atau para pendana yang telah berkontribusi. Dengan begitu, brand campaign bisa tampil semakin kuat dan compelling ”, ujar Dyah.Melalui kolaborasi yang melibatkan banyak pihak, terhitung hingga tahun 2023 sebanyak lebih dari 350 ribu pendana retail dan lebih dari 30 institusi keuangan turut memberi akses permodalan kepada segmen akar rumput. Saat ini sudah lebih dari 2,1 juta pengusaha mikro telah diberdayakan oleh Amartha dengan total nilai permodalan lebih dari 15,5 triliun rupiah tersebar di 55.000 desa di Indonesia.&nbsp;“Semangat juang para mitra Amartha menjadi inspirasi kami untuk terus memberikan strategi konten yang dapat mendorong kontribusi berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat. Ke depannya, Amartha akan memperkuat strategi komunikasi&nbsp;brand campaign yang menghadirkan harmoni di setiap kanal sehingga menghasilkan konten yang&nbsp;customer oriented”, tutup Fenny.

Kampanye Harmoni Amartha Raih Penghargaan The Best Integrated Brand Communication 2023 

large_Amartha dan Hana Bank Jalin Kolaborasi untuk Tingkatkan Inklusivitas Permodalan Bagi UMKM Perempuan

medium_Amartha dan Hana Bank Jalin Kolaborasi untuk Tingkatkan Inklusivitas Permodalan Bagi UMKM Perempuan

small_Amartha dan Hana Bank Jalin Kolaborasi untuk Tingkatkan Inklusivitas Permodalan Bagi UMKM Perempuan

thumbnail_Amartha dan Hana Bank Jalin Kolaborasi untuk Tingkatkan Inklusivitas Permodalan Bagi UMKM Perempuan

Amartha dan Hana Bank Jalin 

PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) prosperity platform yang menghadirkan layanan keuangan inklusif untuk ekonomi akar rumput melalui teknologi dan prinsip keberlanjutan, menjalin kolaborasi dengan PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) berupa penyaluran pendanaan dengan skema channeling untuk memberdayakan perempuan pengusaha UMKM secara merata di seluruh wilayah di Indonesia.Chief Funding Officer Amartha, Julie Fauzie, menyampaikan “Amartha senantiasa berupaya untuk mendorong UMKM akar rumput terutama pengusaha perempuan untuk mendapatkan akses keuangan yang inklusif, salah satunya diwujudkan melalui kemitraan strategis dengan pendana institusi. Pada kesempatan ini, Amartha bersama Hana Bank berkolaborasi untuk memperkuat pondasi pertumbuhan ekonomi akar rumput yang berkelanjutan. Lewat kerja sama ini Amartha membantu Hana Bank untuk menjangkau segmen akar rumput yang lebih masif dengan optimalisasi teknologi, dan Hana Bank membantu akselerasi penyaluran modal melalui Amartha”.Latar belakang kerja sama antara Amartha dan Hana Bank didorong atas kesamaan nilai yang diusung untuk menyediakan solusi keuangan terintegrasi dengan memanfaatkan infrastruktur digital bagi para perempuan pengusaha mikro. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, 64 persen UMKM Indonesia dimiliki oleh perempuan di mana 52 persennya adalah usaha mikro. Untuk itu, kerja sama ini diharapkan dapat mendorong produktivitas UMKM. &nbsp;Direktur Perbankan Konsumer Hana Bank, Anton Hermawan menyampaikan, kolaborasi ini merupakan langkah Hana Bank dalam mendukung kemajuan sektor usaha mikro, kecil dan menengah serta untuk memberikan akses solusi pendanaan yang merata kepada pelaku UMKM yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.“Kami percaya, melalui kerja sama ini dapat membuka akses keuangan yang aman bagi UMKM ekonomi kreatif para womenpreneur sehingga dapat memaksimalkan potensi usaha yang dimilikinya serta terus bersaing di masa depan. Kolaborasi ini adalah bentuk sinergi antara perbankan, khususnya Hana Bank dan ekosistem keuangan digital dalam misi memberikan layanan finansial yang tepat khususnya dalam pemberdayaan perempuan pengusaha mikro.” jelas Anton saat acara peresmian kerja sama di Amartha Village pada Selasa (12/12).Amartha telah menjalin kolaborasi strategis dengan lebih dari 30 institusi perbankan di Indonesia. Secara kumulatif, Amartha telah menyalurkan lebih dari 15,5 triliun rupiah permodalan kepada lebih dari 2,1 juta pelaku usaha ultra mikro di seluruh Indonesia.“Di tahun mendatang, kolaborasi strategis dengan institusi perbankan masih akan terus kami upayakan sebagai langkah untuk mengakselerasi penyaluran modal bagi UMKM akar rumput. Amartha membuka kesempatan untuk bekerja sama dan memajukan ekonomi akar rumput di Indonesia lewat layanan keuangan inklusif.” tambah Julie. &nbsp;

Amartha dan Hana Bank Jalin Kolaborasi untuk Tingkatkan Inklusivitas Permodalan Bagi UMKM Perempuan

large_PN-Amartha-Award-Asian-Technology-Excellence-Awards-2023.jpg

medium_PN-Amartha-Award-Asian-Technology-Excellence-Awards-2023.jpg

small_PN-Amartha-Award-Asian-Technology-Excellence-Awards-2023.jpg

thumbnail_PN-Amartha-Award-Asian-Technology-Excellence-Awards-2023.jpg

PN-Amartha-Award-Asian-Technology-Excellence-Awards-2023.jpg

Jakarta, 26 Oktober 2023 - Amartha,&nbsp;prosperity platform yang menghadirkan layanan keuangan inklusif untuk ekonomi akar rumput melalui teknologi dan prinsip keberlanjutan, mendapatkan penghargaan internasional kategori&nbsp;Indonesia Technology Excellence Award for Mobile in Financial Technology&nbsp;(Fintech) Industry dalam ajang Asian Technology Excellence Awards 2023 yang digelar oleh&nbsp;Asian Business Review di Bangkok, Thailand.&nbsp; Asian Technology Excellence Awards merupakan program penghargaan paling bergengsi di kawasan Asia yang didedikasikan untuk proyek dan inovasi teknologi paling menonjol. Ajang ini bertujuan memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan luar biasa yang mampu menghadapi gelombang disrupsi digital dan memimpin revolusi teknologi serta perjalanan transformasi digital di industri masing-masing. Di tahun 2023, penghargaan diikuti oleh 16 negara dan 60 perusahaan terkemuka di Asia.Penghargaan yang diterima Amartha merupakan bentuk rekognisi atas inovasi dalam memberdayakan para pelaku usaha akar rumput di Indonesia untuk mengembangkan bisnisnya melalui pemanfaatan teknologi digital. Amartha menjadi satu-satunya perusahaan di Indonesia yang mendapatkan penghargaan ini di sektor fintech.&nbsp;Aria Widyanto, Group Chief Risk and Sustainability Officer Amartha menyampaikan, “Amartha senantiasa berupaya berinovasi menciptakan produk dan layanan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan para UMKM akar rumput di Indonesia, salah satunya dengan mengembangkan aplikasi A-Partners untuk para petugas lapangan Amartha di pelosok desa. Aplikasi ini dirancang untuk menyediakan layanan hybrid yang menghubungkan masyarakat tanpa konektifitas internet dengan platform digital Amartha sehingga berdampak langsung pada akselerasi inklusi keuangan dan literasi yang lebih masif lagi bagi para UMKM di pelosok pedesaan.”Aplikasi A-Partners bertujuan untuk memudahkan proses penyaluran layanan keuangan kepada segmen akar rumput dengan menyederhanakan alur kerja agen lapangan Amartha. Aplikasi didukung dengan teknologi tingkat lanjut seperti kemampuan&nbsp;offline, alat pemantauan, dan fitur produktivitas, yang mana fitur ini sesuai dengan kondisi di lapangan.“Melalui penghargaan ini, Amartha terus memastikan layanan keuangan digital dan inklusif bisa didapatkan oleh semua orang khususnya pelaku UMKM akar rumput yang tidak terjangkau lembaga keuangan konvensional. Dengan menghubungkan mereka melalui pendekatan manusia, Amartha optimis transformasi digital dapat dirasakan semua orang sehingga tercipta ekonomi yang adil dan berkelanjutan.” tutup Aria.

Amartha Raih Penghargaan Internasional se-Asia di Bidang Teknologi, Dorong Transformasi Digital UMKM Akar Rumput

Tag: siaran pers