

Apa Itu Tech Company? Pahami Jenis-jenisnya Berikut Ini
By Tim Blog Amartha - 8 Nov 2024 - 3 min membaca
Mulai dari cara kita bekerja, berkomunikasi, hingga berbelanja, semuanya telah dipermudah dengan kehadiran teknologi. Itu sebabnya, tech company adalah salah satu bagian penting dalam dunia bisnis saat ini.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan tech company? Apa bedanya dengan jenis perusahaan lain seperti startup atau scale-up? Selain itu, ternyata tech company juga dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Mari pelajari detail selengkapnya di sini!
Apa Itu Tech Company, Apa Bedanya dengan Startup dan Scale-up?
Saat mendengar istilah “tech company,” mungkin banyak dari kita yang langsung terpikir tentang perusahaan besar seperti Google, Apple, atau Microsoft.
Tetapi, sebenarnya, tech company adalah mencakup semua jenis perusahaan yang berfokus di bidang teknologi, sehingga tidak hanya terbatas pada perusahaan yang sudah besar dan terkenal saja.
Artinya, tech company atau perusahaan teknologi bisa jadi merupakan sebuah startup kecil yang baru muncul, maupun perusahaan tingkat menengah yang sedang berkembang. Namun tentu saja, ada sedikit perbedaan antara ketiganya. Berikut ini detail lengkapnya:
1. Tech Company
Seperti dijelaskan di atas, perusahaan teknologi atau tech company adalah sebuah organisasi bisnis atau perusahaan yang berfokus pada pengembangan, penerapan, dan komersialisasi teknologi.
Contoh tech company yang terkenal adalah Apple dengan produk inovatifnya seperti iPhone dan iPad, serta Google dengan mesin pencarinya.
Ciri utama dari tech company adalah aktivitasnya yang berpusat pada inovasi teknologi, baik melalui pengembangan produk seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), atau layanan berbasis internet lainnya seperti cloud computing dan e-commerce.
Namun ingat, perusahaan teknologi itu berbeda dari perusahaan yang hanya sekedar menggunakan teknologi saja (tech-enabled company).
Jika tech company menciptakan teknologi sebagai inti bisnisnya, maka perusahaan tech-enabled hanya sebatas mengandalkan teknologi untuk mendukung operasional tanpa benar-benar mengembangkan sebuah produk teknologi yang inovatif.
2. Startup
Selanjutnya, startup adalah perusahaan rintisan yang masih berada pada tahap awal pendirian dan biasanya memiliki tujuan menciptakan produk atau layanan baru yang belum ada sebelumnya.
Ciri khas dari startup adalah sifatnya yang inovatif dan penuh risiko, karena seringkali belum memiliki model bisnis yang stabil.
Menurut Eric Ries, penulis buku Lean Startup, startup adalah perusahaan yang dirancang untuk menciptakan produk atau layanan baru dalam kondisi ketidakpastian tinggi.
Jadi, startup yang termasuk ke dalam kategori tech company adalah perusahaan baru yang fokusnya ada di bidang teknologi.
Tapi, meskipun startup sering dikaitkan dengan teknologi, tidak semua startup adalah perusahaan teknologi. Sebab, ada juga startup yang berkembang di sektor non-teknologi, seperti kuliner, fashion, atau layanan kesehatan.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, banyak sekali startup baru yang memanfaatkan teknologi sebagai dasar pengembangan produk atau layanan mereka. Itu sebabnya, banyak yang menganggap bahwa tech company adalah startup, dan begitu pula sebaliknya.
3. Scale-up
Sementara itu, scale-up adalah tahap lanjutan dari startup, di mana suatu perusahaan sudah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan memiliki model bisnis yang lebih stabil.
Sebuah perusahaan rintisan atau startup dapat dikategorikan sebagai scale-up jika mereka berhasil membuktikan bahwa produk atau layanan mereka diminati oleh pasar dan memiliki potensi untuk memperluas operasionalnya.
Artinya, scale-up yang termasuk ke dalam kategori tech company adalah perusahaan di bidang teknologi yang bisnisnya sudah lebih besar atau stabil.
Jika dibandingkan dengan startup, scale-up biasanya sudah memiliki dan menerapkan target tertentu untuk meningkatkan skala bisnis mereka dengan cepat, baik dari sisi pendapatan maupun jumlah karyawan.
Sebab, beberapa indikator bahwa sebuah perusahaan sudah berada pada tahap scale-up adalah adanya peningkatan jumlah karyawan dan pendapatan perusahaan yang konsisten.
Secara lebih detail, sebuah startup dapat dianggap sebagai scale-up jika mengalami peningkatan jumlah karyawan lebih dari 20% per tahun serta memiliki pendapatan yang signifikan, misalnya lebih dari USD 1 juta.
Jenis-Jenis Tech Company
Jadi, apa sekarang kamu sudah paham apa itu tech company? Agar pemahaman kamu semakin dalam, sebaiknya ketahui juga apa saja jenis perusahaan teknologi yang ada. Secara umum, jenis-jenis tech company adalah sebagai berikut:
1. Tech Hardware
Sesuai namanya, tech hardware merupakan perusahaan yang fokus utamanya terletak pada riset, pengembangan, dan produksi perangkat keras (hardware). Intel, AMD, dan Qualcomm adalah contoh tech hardware besar yang dikenal luas secara global.
Jadi, jenis perusahaan ini berfokus untuk menciptakan berbagai produk seperti komputer, smartphone, tablet, perangkat jaringan, dan berbagai produk hardware lainnya yang digunakan untuk kebutuhan digital kita sehari-hari.
2. SaaS (Software-as-a-Service)
Jenis lainnya dari tech company adalah Software-as-a-Service atau SaaS. Sebenarnya, ini adalah sebuah model bisnis di mana perusahaan menyediakan perangkat lunak yang dapat diakses melalui internet, tanpa perlu instalasi lokal.
Maksudnya, pengguna hanya perlu berlangganan (subscribe) saja untuk dapat menggunakan software yang tersedia.
Sementara itu, perusahaan SaaS sebagai penyedia software bertanggung jawab untuk mengelola, meng-update, dan menjaga keamanan perangkat lunak tersebut, sehingga pengguna tidak perlu direpotkan lagi dengan perawatan atau maintenance.
Beberapa contoh perusahaan SaaS populer yang termasuk kategori tech company adalah Adobe, Google Workspace, dan Microsoft 365.
3. Ekstensi Bisnis Offline
Sementara itu, perpanjangan atau ekstensi bisnis offline merupakan jenis tech company yang muncul sebagai ekspansi dari bisnis konvensional yang telah berdiri sebelumnya.
Jadi, perusahaan dalam kategori ini biasanya berasal dari sektor yang bukan teknologi murni, seperti perbankan atau media, yang kemudian memperluas jangkauan mereka dengan menggunakan teknologi digital.
Beberapa contoh bisnis offline yang diekspansi menjadi tech company adalah Blu BCA yang merupakan layanan perbankan digital dari Bank BCA, serta by.U Indonesia yang merupakan layanan telekomunikasi digital dari Telkomsel.
4. Marketplace/E-commerce
Kamu mungkin sudah sering mendengar istilah ecommerce, atau bahkan pernah menggunakannya. Secara sederhana, e-commerce merupakan platform digital yang berfungsi sebagai pasar online yang menghubungkan penjual dan pembeli untuk bertransaksi.
Dalam model bisnis ini, yang dimaksud sebagai tech company adalah perusahaan penyedia marketplace online tersebut. Nah, marketplace ini berperan sebagai perantara yang menyediakan fasilitas untuk transaksi jual-beli antara pihak-pihak yang terlibat.
Contohnya sendiri ada banyak, di antaranya yaitu perusahaan seperti Tokopedia, Shopee, dan Amazon. Bahkan, kini muncul juga istilah baru yaitu social commerce yang menggabungkan antara social media dengan e-commerce, contohnya seperti TikTok Shop.
Amartha sebagai Tech Company
Selain beberapa perusahaan yang disebutkan di atas, salah satu contoh lain dari tech company adalah Amartha. Amartha merupakan perusahaan berbasis teknologi di Indonesia yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi akar rumput melalui teknologi keuangan mikro.
Sebagai tech company, Amartha berperan sebagai marketplace yang menghubungkan investor individu atau institusi dengan UMKM di pedesaan.
Melalui platform digital yang dimiliki, Amartha menyediakan berbagai produk keuangan seperti pinjaman individu dan pinjaman kelompok yang dapat membantu pelaku UMKM untuk tumbuh dan berkembang.
Belum lama ini, Amartha juga meluncurkan produk terbaru berupa Celengan dengan imbal hasil hingga 7% per tahun serta AmarthaLink pada aplikasi AmarthaFin sebagai one-stop-solution beragam kebutuhan kamu.
Di AmarthaFin, kamu bisa melakukan hal-hal berikut ini:
1. Penyimpanan uang digital di Poket
2. Investasi Digital (Celengan)
3. Pembelian Pulsa, Paket Data & Bayar Tagihan (PPOB)
Mau keuntungan lebih besar? Kamu bisa gabung di AmarthaLink!
AmarthaLink (sebelumnya disebut dengan AmarthaOne) adalah peluang usaha untuk semua yang ingin memaksimalkan penghasilan. Di AmarthaLink, Anda bisa menjual segala jenis produk digital, topup Poket dan Celengan mitra Amartha dan ada banyak lagi. AmarthaLink merupakan wajah baru dari AmarthaOne yang hadir agar lebih mudah diakses, lebih banyak promo menarik, dan yang pasti lebih untung!
Di AmarthaLink, kamu bisa dapetin ini semua:
- Keuntungan Besar: Dapatkan kesempatan untung hingga jutaan rupiah setiap bulannya.
- Promo dan Bonus: Nikmati berbagai promo menarik, bonus menggiurkan, dan hadiah-hadiah spesial.
- Harga Murah: menawarkan harga produk digital yang paling MURAH di pasaran.
Keuntungan Lebih Besar di AmarthaLink
Dalam versi terbaru nanti tidak hanya Mitra Amartha yang bisa daftar, di AmarthaLink ini terbuka untuk UMUM tanpa ada pengecualian dan daftarnya GRATIS!
Berikut adalah produk digital yang dapat Anda jual di AmarthaLink:
- Pulsa & Paket Data
- Pembayaran Tagihan Pascabayar
- Transfer Uang ke Semua Rekening Bank Secara Instan
- Top-Up E-Wallet & E-Money
- Pembelian Token Listrik
- Voucher Game
*Untuk Anda yang sudah terdaftar jadi di AmarthaOne, jangan khawatir Anda tetap bisa berjualan dan akan otomatis terdaftar di AmarthaLink. Tidak ada yang berubah, Anda bisa berjualan seperti biasa!
Syarat dan Ketentuan untuk Gabung di AmarthaLink:
Berikut syarat dan ketentuan untuk gabung di AmarthaLink
1. Download aplikasi
Download AmarthaFin dari Playstore atau Appstore versi terbaru 3.15
2. Daftar AmarthaLink
Scroll kebawah dan klik banner Daftar
3. Verifikasi data
Lengkapi data diri dengan lengkap dan benar.
4. Pendaftaran berhasil
Mulai akses menu khusus AmarthaLink dan mulai transaksi!
Jangan lewatkan kesempatan ini! Gabung di AmarthaLink dan nikmati berbagai keuntungan menarik. Daftarkan diri Anda secara gratis melalui aplikasi AmarthaFin di Playstore atau Appstore dan raih keuntungan sebesar-besarnya!
Artikel Terbaru
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG
